CS1 Tentang Bunga

Udara pagi ini masih terasa sejuk, meski banyak kendaraan berlalu lalang. Mungkin karena ini masih pukul 06.00 WIB. Masih pagi, dan Anjani siap beraksi.

"Masih tetap mau berangkat kau? Sudahlah, tak usah kau cari kerja. Kalau mau kerja, tuh jaga warung. Sama saja." Paman Sam membujuk Anjani yang sudah bersiap dengan tas selempang dan jaketnya.

"Paman tenang saja. Hanya sebulan ini sambil nunggu masuk kuliah. Lagi pula, aku juga ingin menambah teman di kota." Anjani meyakinkan pamannya.

"Kau pergi buat cari teman. Lah, pamanmu di sini jadi tak ada teman, dong!" protes Paman Sam.

"Nih, sudah aku siapin. Si Miko hari ini akan menemani. Paman bosan, tinggal ngobrol saja. Iya kan, Miko?" tanya Anjani pada ayam jantan peliharaannya.

"Kukkuruyuuuk ...!"

"Tuh, Miko setuju. Kalau begitu aku pergi dulu. Daaa." Anjani melambaikan tangan dan bergegas keluar.

***

Sopir angkot mengemudi pelan. Sesekali dia melongok ke arah jalanan dan meneriakkan arah tujuan. Saat ada calon penumpang melambai ke arah angkot, seketika sang sopir bersemangat menjemput penumpang.

Tidak banyak penumpang yang naik angkot pagi ini. Hanya ada dua penumpang tambahan di angkot yang dinaiki Anjani dan Meli. Tidak berjubel, satu keuntungan tersendiri sembari menikmati perjalanan.

"Mel, masih jauh nggak? Sudah hampir setengah jam ini!" ujar Anjani. Dia terlihat tidak sabar. Maklum, saat di desa dia jarang keluar, apalagi sampai naik angkot. Kalau mau keluar pun, pasti Ma yang akan pesan ojek motor.

"Sabar, bentar lagi juga nyampek. Tuh tuh, tugunya sudah kelihatan. Bang, turun depan tugu putih di sana, ya." Meli memberi kode.

"Siap, Neng."

Angkot menepi perlahan saat sampai di tempat yang diminta Meli tadi. Anjani turun lebih dulu, diikuti langkah Meli yang langsung membayar tarif angkot.

Di luar dugaan. Semula Anjani mengira bahwa tempat tinggal teman Meli berada di kompleks perumahan biasa. Ternyata, tempatnya di kompleks perumahan elit. Baru melangkah masuk, Anjani sudah disuguhkan pemandangan rumah-rumah mewah.

"Serius temanmu tinggal di sini, Mel?" Anjani setengah tidak percaya.

"Emang aku ada tampang pembohong? Ah, kamu ini. Aku seriuslah. Keseringan ke sini juga. Tuh, sampai kenal sama bapak-bapak di pos jaga." Meli menegaskan.

"Eh, ada Meli. Sama temannya, Neng? Mau diantar sampai ujung? Biar nggak jalan kaki." Salah satu petugas jaga yang sudah mengenal Meli menawarkan tumpangan.

"Terima kasih, Pak. Mau jalan kaki saja. Sekalian olahraga, mumpung masih pagi." Meli tersenyum ramah.

"Oke, deh. Hati-hati, Neng."

Meli melangkah mantap, diikuti Anjani yang berjalan lamban di belakangnya. Raut wajah Anjani terlihat terperangah menikmati pemandangan jajaran rumah mewah. Rumah-rumah seperti yang dilihat olehnya saat ini, belum pernah dia temui di desanya.

Terus melangkah, Anjani dan Meli sampai di depan salah satu rumah berpagar besi warna maroon. Menakjubkan. Di halaman depan rumah tertanam rapi macam-macam bunga. Deretan tanaman mawar merah dan putih sungguh memesona. Di sisi lain, kerumunan bunga matahari tampak cerah dan indah dipandang mata. Satu lagi, ada pula tanaman Lily meski jumlahnya tidak sebanyak tanaman mawar dan matahari.

"Meli, masuk saja!" suruh seseorang pada Meli.

"Pagi, Kak Lisa. Ini sahabatku, Anjani." Meli memperkenalkan.

Kak Lisa, terlihat modis dengan setelan kaos putih lengan panjang dan celana kulot. High heels putih semakin mendukung penampilannya. Postur tubuhnya tinggi seperti Anjani. Dia berkacamata dan memasang behel di giginya. Juga, lesung pipit yang muncul saat dia tertawa membuatnya pantas mendapat predikat manis.

"Kalian serius mau bantu aku jaga toko bunga, kan?" Kak Lisa bertanya sambil tetap memasang wajah ramah.

"Tentu saja, tapi hanya sekitar sebulan ini. Sambil nunggu masuk kuliah, Kak." Meli menjelaskan.

"Baik, tidak masalah. Aku justru senang ada yang mau membantu. Oke, kalau begitu mulai hari ini ya. Kukenalkan dulu sama bunga-bunga di tokoku. Gimana?" tanya Kak Lisa menawarkan.

"Setuju, Kak. Kami mau." Kali ini Anjani yang membuka suara.

"Oke. Sekarang kalian berdua naik ke mobilku, ya. Oh iya, Anjani. Sekalian tolong bawakan buket mawar putih itu ya. Hari ini ada pelanggan yang memesan. Itu, di sana!" tunjuk Kak Lisa ke arah salah satu buket bunga di atas meja ukiran.

Anjani bergegas mengambil buket bunga mawar putih yang dimaksud. Iseng, dia pun sedikit mengintip isi tulisan pada pesan yang diselipkan di sana.

Mentari tersenyum cerah menyemangatimu hari ini. Lekaslah sembuh untukku.

Salam

***

"Kak Lisa, buket ini siapa yang memesan?" tanya Anjani. Pertanyaannya memecah lengang di dalam mobil.

"Ada salah satu pelanggan yang sering sekali memesan setangkai mawar putih. Kadang berupa buket seperti saat ini. Seorang pria, tampan rupanya. Lihat dari penampilannya sih sepertinya mahasiswa." Kak Lisa menjelaskan sambil tetap fokus mengemudikan mobilnya.

"Yei, kita sudah sampai!" kata Meli tiba-tiba.

"Hah, beneran di sini tempatnya?" tanya Anjani tidak percaya.

"Hei, memang kenapa?" Meli bertanya sesaat setelah mereka keluar dari mobil.

"Tau nggak. Di toko bunga ini aku dulu pernah kejedot pintu pas mau ngintip dalam toko." Anjani terus terang.

"Hahaha, sial banget!" seru Meli. Dia tidak kuasa menahan tawa.

"Tapi, waktu itu ada Mario dan aku dikasih bunga mawar putih."

"What? Beruntung banget hidupmu." Kali ini Meli memuji.

"Tadi dikatain sial, sekarang dibilang beruntung. Kamu, tuh." Anjani sedikit kesal.

"Hei, Anjani. Jangan-jangan yang pesan buket mawar putih itu Mario. Wah .... Senangnya bisa ketemu dia lagi." Meli terlihat kegirangan.

"Mungkin. Biar sudah, nggak perlu dibahas lagi. Yuk, kita bantuin Kak Lisa!" ajak Anjani.

"Haaah, iya deh."

Kak Lisa tidak hanya modis, ramah, dan manis. Dia pun tidak ragu membagikan semua ilmu tentang bisnis toko bunga, mulai dari stok bunga, cara membuat buket bunga, cara melayani pelanggan, juga ilmu-ilmu lain terkait filosofi bunga. Satu lagi yang penting, Kak Lisa juga mengajari sedikit ilmu tentang pembukuan. Meski hanya catatan transaksi jual beli toko, tapi itu sangat bermanfaat bagi Anjani dan Meli sebagai bekal ilmu untuk persiapan kuliah.

"Udah pukul 9 nih, Kak. Yang pesan buket mawar putih kenapa belum datang juga, ya?" tanya Meli. Dia celingukan memandang ke arah jalan.

"Hei, kenapa jadi kamu sih yang bingung." Anjani terheran.

"Biarin, mau ketemu pangeran." Meli menanggapinya dengan penuh khayal.

"Kalian ini, ya. Tunggu saja, sebentar lagi juga datang." Kak Lisa ikut menanggapi sambil tidak lupa tetap memasang senyum ramah.

"Kak ... ada mobil parkir di depan. Kayaknya pelanggan!" seru Meli bersemangat.

Beberapa menit setelah mobil yang dimaksud Meli berhenti, keluarlah seorang lelaki berpostur tinggi, tampan, dan berkacamata. Dia melangkah ringan sambil memasang senyum ramah.

"Permisi, saya mau mengambil buket mawar putih yang kemarin sudah dipesan." Lelaki itu berkata kepada Meli.

"K-Kak Lisa, ini, buket mawar putih." Meli terbata.

"Hei, selamat pagi. Kali ini sendirian saja, ya. Ini buketnya. Dan, sudah dibayar kok. Terima kasih, ditunggu pesanannya lagi, ya." Kak Lisa terlihat lihai dalam berinteraksi dengan pelanggan.

"Baik, terima kasih. Saya permisi dulu." Lelaki itu pun pamit, keluar dari toko, dan masuk ke dalam mobilnya.

"Mel, kenapa kamu?" tanya Anjani. Dia penasaran dengan tingkah Meli yang tidak biasa.

"Ternyata pelanggannya bukan Mario. Tapi pelanggan yang itu nggak kalah tampan." Meli berkata dengan mata penuh binar.

"Ah, Meli! Sudah, sadar-sadar. Nih, sekarang bantuin aku bikin 4 buket bunga. Kak Lisa bilang mau diambil ntar siang. Buat acara wisuda. Yuk! Tolong sekalian ambilkan pita perak, ya!"

"Siap, laksanakan!"

***

Di dalam mobil

"Nih, buket bunganya, pegang!" ujar Ken. Dia terlihat kesal.

"Okeh!" Mario menjawab singkat.

"Ah, biasanya juga kamu yang ambil bunganya. Kenapa kali ini? Takut karena ada tuh cewek?"

"Buat apa takut." Lagi-lagi Mario menjawab singkat sambil tetap mengemudi.

"Lah terus buat apa nyuruh aku sendirian yang ambil?" tanya Ken.

"Ken, sales sepatu tampan berpakaian keren, mengemudikan mobil mewah, dan memesan buket bunga. Bisa kau tebak sendiri pertanyaan seperti apa yang ditanyakan Anjani padaku jika bertemu." Mario menjelaskan dengan gaya santainya.

"Ahahaha. Aku benar-benar lupa. Anak pemilik tiga pabrik sepatu kan seorang sales. Oke, lupakan saja. Segera berikan bunganya dan antar aku ke kampus." Ken memerintah.

"Kuturunkan kau di sini, karena terlalu berisik dan berlagak seperti bos." Mario berkata tiba-tiba.

"What? Oke-oke. Kita berangkat bersama Tuan Muda Mario."

"Bagus! Tujuan selanjutnya, rumah sakit. Hei, lekas pasang sabuk pengamanmu itu, Ken!"

"Iya-iya!"

***

Rumah sakit? Siapa yang sakit? Dan, akankah Anjani dan Mario bisa bertemu lagi?

Okey, bersambung dulu ya. See You, Readers. Jangan lupa jempolnya 😊

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

pagiii... semangat semangat....

aku datang yaaaaa.... bawa jempollll untukmu 💕

jangan lupa semangat!!!

Sept
💝

2020-08-21

1

ayyona

ayyona

jejak ku 😍

2020-07-25

1

Srisumarni

Srisumarni

lanjut

2020-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 CS1 Perkenalan
2 CS1 Pertemuan Baru
3 CS1 Untuk Saat Ini
4 CS1 Tentang Bunga
5 CS1 Peduli
6 CS1 Rindu
7 CS1 Menikmati Hari
8 CS1 Tidak Terduga
9 CS1 Belum Untuk Saat Ini
10 CS1 Masa Kuliah Baru Dimulai
11 CS1 Seratus Satu Mawar Putih
12 CS1 OSPEK Hari Pertama
13 CS1 OSPEK Hari Kedua
14 CS1 OSPEK Hari Ketiga
15 CS1 At Cafe
16 CS1 Meleleh
17 CS1 Misteri
18 CS1 Mengenal Lebih
19 CS1 Cinta Buta?
20 CS1 Kejutan dari Juno
21 CS1 Adu Tantangan
22 CS1 Menguntit (part 1)
23 CS1 Menguntit (part 2)
24 CS1 Tawaran untuk Mario
25 CS1 Kencan
26 CS1 Bodyguard
27 CS1 Minggu Pagi (part 1)
28 CS1 Minggu Pagi (part 2)
29 CS1 Petunjuk Menuju Rumah Mario
30 CS1 Kecewa
31 CS1 Mawar Putih Pengobat Hati
32 CS1 Tutor Terakhir Bersama Mario
33 CS1 Pembuktian
34 CS1 Penolakan Beruntun
35 CS1 Di Rumah Mario
36 CS1 Di Rumah Anjani
37 CS1 Rencana Perdamaian
38 CS1 Maaf
39 CS1 Sebuah Rencana
40 CS1 Bule Cantik
41 CS1 Panik
42 CS1 Titik Terang
43 CS1 Misi Selesai
44 CS1 Yuk, Liburan!
45 CS1 Sampai di Desa
46 CS1 Prank Lumpur Sawah
47 CS1 Ayunan Pohon Kersen
48 CS1 Melukis Senyum Bulan Sabit
49 CS1 Bertamu Pagi-pagi
50 CS1 Jebur!
51 CS1 Pelukan
52 CS1 Kopi dan Pelampiasan
53 CS1 Rencana Balik ke Kota
54 CS1 Eh, Jangan Asal Sentuh!
55 CS1 Sogokan
56 CS1 Celengan Rindu
57 CS1 Peresmian Anak Perusahaan
58 CS1 Merasa Bodoh
59 CS1 Menjaga Jarak
60 CS1 Janji Temu
61 CS1 Ungkapan Cinta
62 CS1 Tunggu Aku Malam Ini
63 CS1 Mari Bersaing!
64 CS1 Hai Manis
65 CS1 Melamar
66 CS1 Hadirmu Melengkapiku
67 CS1 Kata Bijak Dosenku
68 CS1 Tiga Hari Lagi
69 CS1 Perkenalkan, Dosen Baru
70 CS1 Cinta dan Rasa Kecewa
71 CS1 Khawatir
72 CS1 Tentang Hati Yang Bahagia dan Hati Yang Merana
73 CS1 Kerja Sama
74 CS1 Gelisah
75 CS1 Keputusan Anjani
76 CS1 Tumpah Juga
77 CS1 Butuh Waktu
78 CS1 Dika
79 CS1 Kosong
80 CS1 Berniat Hijrah
81 CS1 Terbongkar
82 CS1 Mencoba Terbiasa
83 CS1 Tampil Beda
84 CS1 Diperhatikan dan Memperhatikan
85 CS1 Bagian dari Takdir-Mu
86 CS1 Kembali Berdebar
87 CS1 Tenang Saja
88 CS1 Sore Hari Itu, Bertemu
89 CS1 Bahagia
90 CS1 Lebih Baik Putus
91 CS1 Siapakah Jodohku?
92 CS1 Ada Bidadari
93 CS1 Menduga-duga
94 CS1 Gagal Bertanya
95 CS1 List Pasangan
96 CS1 Pilih Aku atau Dia
97 CS1 Obrolan Sore Hari
98 CS1 Di Kala Hujan
99 CS1 Di Kala Hujan (part 2)
100 CS1 Curhatan dan Penjelasan
101 CS1 Kode Cinta dari Mario
102 CS1 Sikap yang Berubah-ubah
103 CS1 Traktiran Mie Ayam
104 CS1 (Bukan) Menculik
105 CS1 Tamu Tak Terduga
106 CS1 Cowok-Cewek Sahabatan?
107 CS1 Meli Datang dari Jogja
108 CS1 Hadiah
109 CS1 Pintu Rahasia
110 CS1 Senang Seharian (1)
111 CS1 Senang Seharian (2)
112 CS1 Senang Seharian (3)
113 CS1 Anjani dan Meli ke Jogja
114 CS1 Kedatangan Mama Alenna
115 CS1 Ken di Rumah Mario
116 CS1 Kehangatan di Meja Makan
117 CS1 Modus Dikit
118 CS1 Pertanyaan Yang Telah Lama Terpendam
119 CS1 Obrolan di Sepertiga Malam
120 CS1 Datang dari Jogja
121 CS1 Mulai Meminta Restu
122 CS1 Masih Menanti Restu Ayah
123 CS1 Meyakinkan Sang Ayah
124 CS1 ViCall Azka
125 CS1 Bersiap untuk Lamaran
126 CS1 Lamaran Azka-Meli
127 CS1 Lelaki di Atas Motor itu ....
128 CS1 Persiapan Menuju Halal
129 CS1 Pengakuan Dika
130 CS1 Ruko Sepatu
131 CS1 Otewe SAH
132 CS1 SAH
133 CS1 Doa untuk Suamiku
134 CS1 Dua Pria Baru
135 CS1 Anjani Sakit
136 CS1 Ada Apa dengan Anjani?
137 CS1 Akibat Sikap Aneh Anjani
138 CS1 Niat Baik Mario Tersampaikan
139 CS1 Sikap Rangga
140 CS1 Semakin Dekat dengan Rangga
141 CS1 Perasaan Yang Tersampaikan
142 CS1 Aku Mencintaimu, Mario
143 CS1 Cepetan Nikah
144 CS1 Jalan Yang Dilapangkan
145 CS1 Mengobati Luka Masa Lalu
146 CS1 Rangga dan Alenna
147 CS1 Meli Kembali
148 PENGUMUMAN
149 CS1 Cek CCTV
150 CS1 Menggagalkan
151 CS1 Selangkah Lagi
152 CS1 Menuju Big Day Mario-Anjani
153 CS1 Big Day Mario-Anjani
154 CS1 Double MP
155 CS1 Ups, Gangguan Datang!
156 CS1 Gangguan Pengantin Baru
157 CS1 Kekhawatiran Mario
158 CS1 Rencana untuk Rangga-Alenna
159 CS1 Skandal di Tengah Masalah
160 CS1 Percaya
161 CS1 Siapa Dalangnya?
162 CS1 Si Dalang
163 CS1 Balasan Baik
164 CS1 Definisikan Sendiri
165 CS1 Mengharap Buah Hati
166 CS1 Gawat
167 CS1 Usaha Anjani
168 CS1 Tinggal di Jakarta
169 Bonus Part
170 Season 2, Ready!
171 Novel Baru
172 Salam Sapa
173 Cuplikan Novel Baru
174 Pengumuman - Dukung Karya Author
Episodes

Updated 174 Episodes

1
CS1 Perkenalan
2
CS1 Pertemuan Baru
3
CS1 Untuk Saat Ini
4
CS1 Tentang Bunga
5
CS1 Peduli
6
CS1 Rindu
7
CS1 Menikmati Hari
8
CS1 Tidak Terduga
9
CS1 Belum Untuk Saat Ini
10
CS1 Masa Kuliah Baru Dimulai
11
CS1 Seratus Satu Mawar Putih
12
CS1 OSPEK Hari Pertama
13
CS1 OSPEK Hari Kedua
14
CS1 OSPEK Hari Ketiga
15
CS1 At Cafe
16
CS1 Meleleh
17
CS1 Misteri
18
CS1 Mengenal Lebih
19
CS1 Cinta Buta?
20
CS1 Kejutan dari Juno
21
CS1 Adu Tantangan
22
CS1 Menguntit (part 1)
23
CS1 Menguntit (part 2)
24
CS1 Tawaran untuk Mario
25
CS1 Kencan
26
CS1 Bodyguard
27
CS1 Minggu Pagi (part 1)
28
CS1 Minggu Pagi (part 2)
29
CS1 Petunjuk Menuju Rumah Mario
30
CS1 Kecewa
31
CS1 Mawar Putih Pengobat Hati
32
CS1 Tutor Terakhir Bersama Mario
33
CS1 Pembuktian
34
CS1 Penolakan Beruntun
35
CS1 Di Rumah Mario
36
CS1 Di Rumah Anjani
37
CS1 Rencana Perdamaian
38
CS1 Maaf
39
CS1 Sebuah Rencana
40
CS1 Bule Cantik
41
CS1 Panik
42
CS1 Titik Terang
43
CS1 Misi Selesai
44
CS1 Yuk, Liburan!
45
CS1 Sampai di Desa
46
CS1 Prank Lumpur Sawah
47
CS1 Ayunan Pohon Kersen
48
CS1 Melukis Senyum Bulan Sabit
49
CS1 Bertamu Pagi-pagi
50
CS1 Jebur!
51
CS1 Pelukan
52
CS1 Kopi dan Pelampiasan
53
CS1 Rencana Balik ke Kota
54
CS1 Eh, Jangan Asal Sentuh!
55
CS1 Sogokan
56
CS1 Celengan Rindu
57
CS1 Peresmian Anak Perusahaan
58
CS1 Merasa Bodoh
59
CS1 Menjaga Jarak
60
CS1 Janji Temu
61
CS1 Ungkapan Cinta
62
CS1 Tunggu Aku Malam Ini
63
CS1 Mari Bersaing!
64
CS1 Hai Manis
65
CS1 Melamar
66
CS1 Hadirmu Melengkapiku
67
CS1 Kata Bijak Dosenku
68
CS1 Tiga Hari Lagi
69
CS1 Perkenalkan, Dosen Baru
70
CS1 Cinta dan Rasa Kecewa
71
CS1 Khawatir
72
CS1 Tentang Hati Yang Bahagia dan Hati Yang Merana
73
CS1 Kerja Sama
74
CS1 Gelisah
75
CS1 Keputusan Anjani
76
CS1 Tumpah Juga
77
CS1 Butuh Waktu
78
CS1 Dika
79
CS1 Kosong
80
CS1 Berniat Hijrah
81
CS1 Terbongkar
82
CS1 Mencoba Terbiasa
83
CS1 Tampil Beda
84
CS1 Diperhatikan dan Memperhatikan
85
CS1 Bagian dari Takdir-Mu
86
CS1 Kembali Berdebar
87
CS1 Tenang Saja
88
CS1 Sore Hari Itu, Bertemu
89
CS1 Bahagia
90
CS1 Lebih Baik Putus
91
CS1 Siapakah Jodohku?
92
CS1 Ada Bidadari
93
CS1 Menduga-duga
94
CS1 Gagal Bertanya
95
CS1 List Pasangan
96
CS1 Pilih Aku atau Dia
97
CS1 Obrolan Sore Hari
98
CS1 Di Kala Hujan
99
CS1 Di Kala Hujan (part 2)
100
CS1 Curhatan dan Penjelasan
101
CS1 Kode Cinta dari Mario
102
CS1 Sikap yang Berubah-ubah
103
CS1 Traktiran Mie Ayam
104
CS1 (Bukan) Menculik
105
CS1 Tamu Tak Terduga
106
CS1 Cowok-Cewek Sahabatan?
107
CS1 Meli Datang dari Jogja
108
CS1 Hadiah
109
CS1 Pintu Rahasia
110
CS1 Senang Seharian (1)
111
CS1 Senang Seharian (2)
112
CS1 Senang Seharian (3)
113
CS1 Anjani dan Meli ke Jogja
114
CS1 Kedatangan Mama Alenna
115
CS1 Ken di Rumah Mario
116
CS1 Kehangatan di Meja Makan
117
CS1 Modus Dikit
118
CS1 Pertanyaan Yang Telah Lama Terpendam
119
CS1 Obrolan di Sepertiga Malam
120
CS1 Datang dari Jogja
121
CS1 Mulai Meminta Restu
122
CS1 Masih Menanti Restu Ayah
123
CS1 Meyakinkan Sang Ayah
124
CS1 ViCall Azka
125
CS1 Bersiap untuk Lamaran
126
CS1 Lamaran Azka-Meli
127
CS1 Lelaki di Atas Motor itu ....
128
CS1 Persiapan Menuju Halal
129
CS1 Pengakuan Dika
130
CS1 Ruko Sepatu
131
CS1 Otewe SAH
132
CS1 SAH
133
CS1 Doa untuk Suamiku
134
CS1 Dua Pria Baru
135
CS1 Anjani Sakit
136
CS1 Ada Apa dengan Anjani?
137
CS1 Akibat Sikap Aneh Anjani
138
CS1 Niat Baik Mario Tersampaikan
139
CS1 Sikap Rangga
140
CS1 Semakin Dekat dengan Rangga
141
CS1 Perasaan Yang Tersampaikan
142
CS1 Aku Mencintaimu, Mario
143
CS1 Cepetan Nikah
144
CS1 Jalan Yang Dilapangkan
145
CS1 Mengobati Luka Masa Lalu
146
CS1 Rangga dan Alenna
147
CS1 Meli Kembali
148
PENGUMUMAN
149
CS1 Cek CCTV
150
CS1 Menggagalkan
151
CS1 Selangkah Lagi
152
CS1 Menuju Big Day Mario-Anjani
153
CS1 Big Day Mario-Anjani
154
CS1 Double MP
155
CS1 Ups, Gangguan Datang!
156
CS1 Gangguan Pengantin Baru
157
CS1 Kekhawatiran Mario
158
CS1 Rencana untuk Rangga-Alenna
159
CS1 Skandal di Tengah Masalah
160
CS1 Percaya
161
CS1 Siapa Dalangnya?
162
CS1 Si Dalang
163
CS1 Balasan Baik
164
CS1 Definisikan Sendiri
165
CS1 Mengharap Buah Hati
166
CS1 Gawat
167
CS1 Usaha Anjani
168
CS1 Tinggal di Jakarta
169
Bonus Part
170
Season 2, Ready!
171
Novel Baru
172
Salam Sapa
173
Cuplikan Novel Baru
174
Pengumuman - Dukung Karya Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!