“Selamat malam semua ... aku disini mau mengucapkan selamat untuk Adira. Selamat ulang tahun dan selamat lulus dari ujiannya.
Semoga kedepannya kamu bisa lebih baik lagi dari hari kemarin dan hari ini." ucap Tristan dari atas panggung sambil menatap ke arah Adira.
Adira pun tersenyum membalas tatapan tersebut.
“Aaaaaaa! Romantis banget kak Tristan!" pekik Kinara gemas yang langsung mendapat tatapan tajam dari Vian, sang pacar.
“Iya ... Tampan pula." sahut Lidya terpesona.
“Abang gue gitu loh." sahut Amanda jumawa.
“Gantengan juga gue." ucap Doni yang ikut berceloteh yang langsung mendapatkan sorakan dari semua.
Adira sudah tidak mendengar apapun yang mereka katakan. Karena fokusnya kali ini adalah objek di depannya yang begitu menawan.
Di tatap se intens itu oleh Tristan, jantungnya berdegup tak karuan. Namun tetap enggan untuk beralih dari pandangannya.
“Adira .... “ Panggil Tristan lembut masih menggunakan microfon untuk mendapat perhatian penuh dari Adira.
Pipi Adira seketika merona. Entahlah, apa yang terjadi dengan hati dan jantungnya.
“Setiap hari kamu selalu cantik, tapi hari ini kamu sangat cantik." sambung Tristan lagi dengan percaya diri.
Adira menyembunyikan wajahnya di balik telapak tangan karena pipinya terasa begitu panas.
“Cie cie ... Bisa di tebak bentar lagi ada yang mau melepas masa lajang." Azka bersiul meledek ke arah Tristan dan Adira bergantian.
“Kini saatnya, kan ku akhiri masa kesendirian ...” Senandung Doni menyanyikan lagu Melepas Lajang yang di populerkan oleh Tri Suaka
“Adira yang di tatap, Gue yang deg-degan!" pekik Kinara gemas.
“Yang,Please!!” kesal Vian kepada Kinara. Kinara langsung kicep.
“Adira yang dipanggil, gue yang senyum-senyum sendiri!" lanjut Lidya.
“Abang gue emang juara." sahut Amanda sambil menaikkan alis dan senyum mengembang menatap Adira.
Tristan tidak bisa untuk tidak terkekeh di atas panggung. Karena ini private room, dan hanya mereka yang ada disini, jelas Tristan mendengar celotehan para temannya.
“Netizen harap tenang!!” ucap Tristan lagi.
“Apaan netizen ... netizen ...." ucap Azka kesal yang diangguki oleh Kinara dan Lidya tanda sependapat.
Amanda hanya menyaksikan tingkah abangnya dengan senyum tiada henti.
“Turunkan satu bidadari surga untukku ya Allah. Agar hamba-Mu tidak jomblo lagi." ucap Doni sok nelangsa.
Tanpa menghiraukan ocehan-ocehan lagi, Tristan melanjutkan pidatonya.
“Lagu ini spesial untukmu, Adira ....”
Tepuk tangan pun tak bisa dielakkan. Tristan mulai memainkan gitarnya dan menyanyikan bait demi bait lagunya.
Do you remember
When we were young , you were always with your friends
Wanted to grab your hand and run away from then
I knew that it was time to tell you how i feel
So i made a move, i took your hand
My heart was beating loud like i've never felt before
You were smiling at me like you wanted more
I thing you're the one I've never seen before
I want you to know
I love you the most
I'll always be there right by your side
Cause baby, you're always on my mind
Just give me your forever
I want you to know
That you'll be the one
And i'll be the guy who'll be on his knees
To say i love you
And i need you
And say i'd die for you
Begitulah kira-kira penggalan lagu yang dibawakan oleh Tristan yang berjudul Give me your forever yang di populerkan oleh Zack Tabudlo terdengar mengalun merdu.
Adira baru tau bila Tristan mempunyai pita suara yang serak-serak basah, begitulah istilahnya.
Dikala Tristan menyanyi, yang menjadi objek penglihatannya adalah Adira.
Karena memang ini menggambarkan isi hatinya kepada Adira.
Hati yang entah sejak kapan telah terukir namanya.
Saat mengucapkan bait 'To say i love you and i need you, and say i'd die for you' Tristan menatap Adira dalam dan berharap Adira mengerti perasaannya lewat lagu ini.
Dan benar saja, Adira merasa itu seperti ungkapan perasaan yang di visualisasikan dalam bentuk lagu. Dan saat mengatakannya, Tristan menatap dirinya penuh cinta.
Sorak-sorai teman-temannya menginterupsi Adira bahwa lagu telah selesai dialunkan.
Adira ikut bertepuk tangan. Penampilan Tristan malam ini benar-benar memukau. Tristan turun dari panggung dan menghampiri Adira yang masih terpaku ditempatnya duduk.
Adira menggercapkan matanya berulang-ulang saat tubuh Tristan semakin mendekat, dan segera sadar dari keterpesonaanya.
Tristan duduk disamping Adira dan sedikit menyerongkan tubuhnya menghadap Adira.
“Cuma aku yang belum kamu peluk tadi." bisik Tristan tepat di telinga Adira sampai Adira merasakan hembusan nafas Tristan menerpa kulitnya.
“Dasar ... Nggak ada peluk-pelukan diantara kita." jawab Adira menggebu sambil meletakkan kedua tangannya di depan dada membentuk huruf X.
“Kalo aku yang mau gimana?” goda Tristan lagi.
Adira langsung melotot sampai bola matanya seakan ingin keluar.
“Hahahaha ....” Tristan terbahak dengan tingkah Adira.
Keduanya tak luput dari pandangan semua temannya.
Mereka hanya berbisik dan memlih diam tak menganggu keintiman keduanya. Memang kalau orang sedang dimabuk cinta tuh, dunia seakan milik berdua, yang lain ngontrak. Ck...
Akhirnya acara party selesai pukul dua belas malam.
Dan sebagai Cinderella satu malam, Adira harus segera pulang sebelum pukul dua belas, atau dia akan segera berubah menjadi seperti semula lagi. Canda!
Tristan akan mengantarkan Adira pulang kerumahnya.
Vian dan Kinara disusul Lidya, mereka juga pulang bersama. Sebenarnya Amanda juga bisa pulang bersama Adira dan Tristan.
Namun sepertinya dia ingin membiarkan kakaknya melakukan aksinya.
Aksi agar lebih mudah mendapatkan Adira.
Jadi, sebagai adik yang berbakti kepada kakaknya, Amanda memilih ikut mobil Azka dengan alasan, ingin membahas sesuatu yang penting dengan Doni dan Azka.
Ya, mereka jadi satu mobil. Tinggalah Tristan dan Adira berdua.
“Yuk masuk. Mau pulang nggak?” tanya Tristan sambil membukakan pintu disebelah kemudi untuk Adira.
Adira hanya menurut dan masuk. Tristan memutari setengah bagian mobilnya, lalu membuka pintu kemudi dan segera duduk di kursi kemudi. Adira memperhatikan pergerakan Tristan.
“Jelas aku mau pulang dong, Kak. Bisa bahaya kalau aku nggak segera pulang." jawab Adira sambil menatap ke arah Tristan.
“Bahaya kenapa? Dimarahin gitu sama Om dan Tante?” tanya Tristan tak mengerti.
“Nggak. Itu sih aman. Bahayanya tuh ini kan udah mau jam dua belas ... Aku takut berubah jadi wanita Kumal. Karena Cinderella akan berubah lagi pada pukul tersebut." jawab Adira ngebanyol.
“Hahahaha ... Kamu tuh ada-ada aja. Jadi makin cinta kan." jawab Tristan dengan tertawa terbahak belum menyadari dengan ucapannya sendiri.
“Ha?? Kakak ngomong apa tadi?” tanya Adira takut salah dengar.
Tristan langsung gelapan. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Emang aku bilang apa?” jawab Tristan yang sebenarnya bukan jawaban melainkan pertanyaan.
“Pura-pura lupa lagi ....” balas Adira sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Tristan.
Matanya memicing seakan mengintimidasi. Tristan tentu sangat terkejut dengan reaksi Adira.
Wajah Adira jadi sangat cantik bila dilihat dari jarak yang begitu dekat. Kemudian Tristan membuka suara lagi.
“Adira ....” panggil Tristan lembut. Bahkan kain sutra kalah lembut.
“Ya” jawab Adira cepat.
Mencoba menetralisir degup jantungnya.
Tristan menatap manik Adira lekat.
“Kalo boleh jujur ... Kayaknya ... Aku ...." ucap Tristan terjeda.
“Aku apa?” tanya Adira tak sabaran.
Diam untuk sesaat.
Hingga Tristan membuka suara lagi.
“Aku jatuh cinta sama kamu." ucap Tristan lagi masih menatap manik indah Adira.
Adira merasa bahagia sekaligus bingung dengan perasaannya.
“I love you Adira ....” ucap Tristan lagi dengan suara serak yang sangat seksi menurut Adira.
Keduanya masih saling menatap.
Begitu juga Adira yang masih enggan untuk mengeluarkan suaranya. Lidahnya kelu, tenggorokannya terasa tercekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments