7. First kiss.

Adira masih terus bertanya kepada Amanda bagaimana bisa papanya langsung memberi izin. Setelah sampai di mobil, baru Amanda memberi tahu Adira.

Amanda menyuruh Adira duduk di jok depan bersama Tristan yang menyetir. Sedangkan Amanda memilih duduk di belakang.

Amanda sengaja melakukan itu agar abangnya punya peluang besar untuk mendekati Adira.

“Gimana? kok bisa langsung di izinin sama papa?” tanya Adira untuk yang kesekian kali kepada Amanda.

“Bang Tristan yang minta izin buat ajak Lo. Gue dari tadi diem." jawab Amanda tenang.

Adira membulatkan mata mulutnya menganga tak percaya.

“Bener nih, Kak? emang Kakak bilang apa aja sama papa kok bisa langsung di izinin?” tanya Adira kepo.

“iya ... ya Cuma bilang mau ajak kamu ke Anyer buat healing gitu." jawab Tristan santai sambil menatap ke arah Adira.

“Bagus bener ya ... Anak yang minta ijin nggak di kasih ijin. Buruan Kak Tristan yang minta aja langsung di ijinin." ucap Adira geleng-geleng tak percaya.

“berarti papa Lo percaya sama Abang gue." ucap Amanda tersenyum penuh arti ke arah Tristan.

Tristan yang mendapati adiknya dengan raut tersebut hanya bisa mengulum senyum.

“Waah ... bener-bener ... Tadi aja ya, papa nanya ada cowoknya nggak, aku jawab ada eh malah tambah nggak dibolehin. Tapi ya udah si, yang penting gue bisa liburan sekarang." ucap Adira panjang lebar dengan wajah mata yang berbinar.

Akhirnya Adira bisa liburan juga tanpa dilarang oleh kedua orangtuanya.

“Makasih ya, Kak. Karena udah bantuin aku." ucap Adira sambil menatap ke arah Tristan yang sedang menyetir.

“Sama-sama, Adira Belvina ...." ucap Tristan balas menatap Adira.

Adira langsung salah tingkah dan memilih menatap arah jalanan. Tristan hanya bisa terkekeh melihat reaksi Adira.

Mereka sampai di tempat janjian dengan teman- temannya.

Lidya dan kedua teman Tristan, Doni dan azka ikut mobil Tristan.

Sedangkan Kinara, dia satu mobil dengan pacarnya. Hanya berdua.

Ya, memang kalau sudah bersama pacar, Kinara menjadi bucin sejati.

Setelah formasi lengkap, kedua pasukan mobil tersebut berjalan membelah jalanan yang masih lumayan macet.

Memang, ibukota dengan kemacetan tidak bisa dipisahkan.

Setelah satu setengah jam diperjalanan ditemani kemacetan, akhirnya mereka semua sampai di apartemen milik orangtua Tristan dan Amanda tepat pukul setengah tujuh.

Apartemen mewah yang berada tidak jauh dari pantai.

Di dalam apartemen tersebut terdapat empat kamar tidur yang setiap kamarnya terdapat kamar mandi yang cukup mewah. Fasilitas di dalam apartemen itu sangat lengkap. Peralatan dapur, sofa, televisi, kulkas, microwave dan lain-lain.

Nggak akan selesai kalau disebutkan semua. Karena memang semua telah tersedia.

Adira dan Amanda akan tidur satu kamar begitu juga dengan Lidya dan Kinara, keduanya akan tidur bersama.

Untuk para cowok, mereka juga melakukan hal yang sama. Doni dengan Azka. Sedangkan Tristan dengan pacar Kinara , Vian. Mereka semua bergegas masuk ke kamar masing-masing dan membersihkan diri.

Perjalanan dari Jakarta Pusat ke Banten  lumayan memakan waktu lama dan sangat melelahkan.

“Gue mandi dulu ya Ra." ucap Amanda kepada Adira.

“iya, nanti gantian. Lo duluan aja." jawab Adira.

Setelah itu tidak ada suara Amanda lagi, karena dia telah masuk ke kamar mandi.

Adira bergegas membuka ranselnya dan mencari baju yang akan dia kenakan.

Rencana mengunjungi pantai adalah besok. Hari ini mereka hanya akan menghabiskan malam di apartemen. Jadi, Adira akan memilih baju santai saja.

Ceklek.

“Gue udah Ra. Buruan gih mandi." ucap Amanda setelah keluar dari kamar mandi.

“Oke deh." jawab Adira.

Kemudian, dia bergegas masuk ke kamar mandi untuk melakukan ritual membersihkan diri.

Adira sudah sangat gerah dan ingin segera berendam air hangat.

Setengah jam kemudian, Adira selesai dari ritual membersihkan diri. Dia bergegas keluar namun dia tidak menemukan Amanda di kamarnya. Mungkin amanda sudah keluar lebih dulu. pikir Adira.

Adira tidak mempermasalahkan itu. Dia bergegas memakai baju yang telah disiapkan tadi dan duduk di meja rias mengambil cream malamnya.

Tidak lupa Adira memberikan sedikit lip tint di bibirnya agar tidak terlalu pucat. Setelah selesai, Adira bergegas keluar untuk bergabung dengan teman-temannya.

Saat Adira berhasil membuka handle pintu tiba-tiba tubuhnya seperti kejatuhan benda berat.

Gubrak!!!!

.............

“Amanda, charger Gue mana? Baterai Gue abis nih." ucap Tristan setelah melihat Amanda mendekat untuk bergabung bersama teman-teman.

“Eh! Ada di kama, di ransel bagian depan. Ambil sendiri lah." jawab Amanda setelah sampai di sofa dan mendudukkan dirinya di sebelah tempat duduknya Azka, teman abangnya.

Amanda memang akrab dengan kedua teman abangnya. Mereka sering main kerumah bersama Tristan.

“Ambilkan dong ...." ucap Tristan lagi sedikit memohon.

“Males Gue balik lagi. Ambil sendiri lah, Bang." ketus Amanda sedikit kesal.

Lalu tanpa menjawab, Tristan langsung menuju kamar Amanda yang tentunya menjadi kamar Adira juga.

Setelah sampai di depan pintu, Tristan langsung mengetuk pintu namun tidak ada jawaban.

Tristan mencoba lagi, namun jawabannya masih sama. Tidak ada jawaban dari dalam.

Mungkin Adira sedang mandi dan belum selesai.

Tristan pun memilih untuk menunggu dan bersandar di depan pintu.

Pikirannya memikirkan pertemuannya dengan Adira hingga sampai bisa liburan kesini. Tanpa Tristan sadari, saking asiknya melamun, pintu dibuka dari dalam. Karena tubuhnya dalam keadaan tidak siap dan sedang bersandar di pintu, tubuhnya limbung ke depan dan menabrak Adira.

Gubrak!!!!

“Aw ...!” pekik Adira.

Keduanya jatuh ke lantai dengan adira di bawah sedangkan Tristan berada di atas tubuh Adira. Tangan Tristan memegang kepala Adira bagian belakang.

Dia melakukan itu agar kepala Adira tidak terbentur lantai terlalu parah. Ya, walaupun tangannya yang harus terluka.

Tanpa sengaja bibir Tristan menyentuh bibir Adira karena jarak mereka sangat dekat. Pandangan keduanya terkunci.

Masih dengan keterkejutannya masing-masing. Dunia Adira seakan telah berhenti sampai detik itu.

Adira terpaku.

Walau ciuman itu tidak di sengaja, ini adalah hal yang pertama bagi Adira. Dan seseorang telah mencurinya.

Sedangkan Tristan, dia masih belum menyangka jika kejadian seperti ini akan terjadi. Sampai dia mencium Adira.

“oh my God!!!!!” pekik Amanda yang melihat keadaan Adira dan Tristan seperti berpelukan di lantai.

Begitupun dengan  Teman-temannya, mereka sama terkejutnya. Mendengar suara berisik dari dalam kamar, mereka semua langsung menghampiri sumber suara.

Keduanya langsung sadar dari dunianya masing-masing. Dan bergegas melepaskan diri.

“Kok ... jadi ... begini ...." ucap Lidya yang sama terkejutnya.

Ini seperti adegan romantis yang ada di TV. Pemandangan yang indah menurut Lidya. Hahaha.

Adira yang tidak ingin temannya salah paham pun menjelaskan setelah keduanya berhasil bangkit dan berdiri.

“Tadi gue buka pintu tiba-tiba jadi begini." ucap Adira linglung.

“Tadi gue mau ambil charger di ransel Amanda. Gue udah ketuk pintu tapi nggak ada jawaban. Akhirnya Gue nunggu di depan pintu sambil nyender. Pintu dibuka dari dalem, ya udah deh jatuh Gue." ucap Tristan menjelaskan kronologi kejadian.

“Maaf ya, Ra ... Ada yang sakit nggak?” tanya Tristan khawatir

“Nggak kok. Kakak gimana?” ganya balik Adira. Dan Adira langsung terfokus pada tangan Tristan yang lecet di punggung tangannya.

“Ya ampun! Kakak ada luka. Sini biar aku obatin dulu." ucap Adira khawatir.

“Cie ... cie ... hahaha." ledek semuanya.

Amanda yang mengerti perasaan abangnya pun hanya tersenyum meledek ke arah keduanya.

“Ya udah Bang Tristan di obatin dulu sama Adira. Kita balik ke depan dulu ya." ucap Amanda memberi kepada abangnya itu.

Dia pun mengerling kepada teman-temannya untuk mengikutinya.

“La ... si Adira gimana? Masa ditinggal?” ucap kinara polos.

“Adira nggak papa. Yang sakit tuh Kak Tristan. Jadi biar Adira yang obatin." ucap Lidya yang paham akan maksud Amanda.

“Kita kedepan dulu ya Bro. Lo jangan nakal." ucap Azka meledek dan mendapat anggukan dari Doni dan Vian.

Mereka pun terkekeh menanggapi. Adira dan Tristan saling lempar pandang.

Saat pandangan keduanya bertemu, keduanya jadi salah tingkah.

Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pernyataan.
3 3. Tristan?
4 4. Bertemu lagi.
5 5. Berbaikan.
6 6. Cemburu.
7 7. First kiss.
8 8. Mengobati luka.
9 9. (bukan) makan malam romantis.
10 10. Lebih dekat.
11 11. Kinara dan Vian POV.
12 12. Menghindar.
13 13. Ada untukmu.
14 14. Ada untukmu 2
15 15. Mengikhlaskan.
16 16. Hasil ujian.
17 17. Kejutan untuk Adira
18 18. Masih kejutan untuk Adira.
19 19. Sudah ada rasa?
20 20. Kehidupan Elvan.
21 21. Minum kopi ala Azka.
22 22. Candle light dinner.
23 23. Pesta barbeque.
24 24. Besok kalian nikah!
25 25. Datangnya masalalu.
26 26. Terungkap.
27 27. Curhat.
28 Oh Adira!
29 Gara-gara telur gulung.
30 Kecelakaan.
31 Belum sadarkan diri.
32 Obsesi.
33 I love you more!
34 Lanjut atau terus?
35 Lamaran.
36 Masih lamaran.
37 LDR hari ke. 1
38 LDR hari ke.2
39 Selesainya masa LDR.
40 Memecahkan celengan.
41 Elvan berulah lagi.
42 Elvan berulah lagi 2.
43 Aku nggak mau jadi janda!
44 Sentuhan cinta.
45 Teman suka maupun duka.
46 Semangkok berdua.
47 Fakta baru.
48 Berdamai dengan keadaan.
49 Graduation.
50 Hadiah.
51 Persiapan.
52 Cuci mata.
53 Gadis nakal.
54 Kenrick sakit.
55 Direndahkan.
56 I'm okay!.
57 The Engagement.
58 Kejutan untuk Adira.
59 The wedding.
60 Lempar bunga
61 Resepsi.
62 62. Malam pertama.
63 63. Honeymoon
64 64. Quality time.
65 65. Jalan-jalan ala Tristan.
66 66. Memanjakan mata.
67 67. Kalah sebelum berperang.
68 68. Tak bosan-bosan.
69 69. Usaha Amanda.
70 70. Jadian?
71 71. Seorang istri.
72 72. Horror movie
73 73. Anggap saja rumah sendiri.
74 74. Undangan pernikahan.
75 75. Saling menguatkan.
76 76. Papa dan mama kedua.
77 77. Chocolate Croissants
78 78. Belanja bulanan.
79 79. Kegatelan.
80 80. Anak nggak tahu diri.
81 81. Tuduhan Tristan.
82 82. Menyesal.
83 83. Menyesal 2.
84 84. Mual muntah.
85 85. Tujuh hari tujuh malam.
86 86. Tumor otak.
87 87. Perjuangan.
88 88. Kejutan dari Vian & Kinara
89 89. Sindyana!
90 90. Kebohongan.
91 91. Undangan pernikahan
92 92. Menyesal
93 93. Perdamaian
94 94. Beautiful in white
95 95. Zain Adyatma Bagaskara
96 96. Wanita penggoda
97 97. Bukan cinta biasa
98 98. Terbongkar
99 99. Pencarian
100 100. Bangkit
101 101. Titik terang
102 102. Hidayah
103 103. Menjadi tenang.
104 104. Merindukanmu
105 105. Teman masa kecil
106 106. Ada fulus semua mulus
107 107. Usaha Tristan.
108 108. Sadar diri.
109 109. Saling merindukan
110 110. Jalan-jalan
111 111. Talak
112 112. Aku mau kita putus
113 113. Mediasi
114 114. Kabar buruk
115 115. Sholat berjamaah perdana
116 116. Pergi untuk selamanya.
117 117. Jodoh vs maut
118 118. Pergi lagi.
119 119. Sepemikiran
120 120. Hidup terus berlanjut
121 121. Kontraksi
122 122. Aarav Mahendra Wijaya
123 123. Tidak pilih kasih
124 124. Daddy!
125 125. Membujuk istri ala Tristan
126 126. Adira nakal
127 127. Posesif dan agresif
128 128. Tentang Echa
129 129. Elvan is coming
130 130. Mode emak-emak ON
131 131. Cemburu buta
132 132. Salah paham
133 133. Tak enteni randamu
134 134. wajah tenang echa
135 135. Amunisi
136 136. Salting
137 137. Bismillah cinta
138 138. Adek baru
139 139. Telat
140 140. Instagramable
141 141. Makanan khas
142 142. Oh kopi ...
143 143. Menutup aurat
144 144. Mingkem!
145 145. Berbelanja
146 146. All you can eat
147 147. Usia remaja
148 148. Ananta
149 149. Adira vs Tristan
150 150. Suara jangkrik
151 151. Happy ending.
Episodes

Updated 151 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pernyataan.
3
3. Tristan?
4
4. Bertemu lagi.
5
5. Berbaikan.
6
6. Cemburu.
7
7. First kiss.
8
8. Mengobati luka.
9
9. (bukan) makan malam romantis.
10
10. Lebih dekat.
11
11. Kinara dan Vian POV.
12
12. Menghindar.
13
13. Ada untukmu.
14
14. Ada untukmu 2
15
15. Mengikhlaskan.
16
16. Hasil ujian.
17
17. Kejutan untuk Adira
18
18. Masih kejutan untuk Adira.
19
19. Sudah ada rasa?
20
20. Kehidupan Elvan.
21
21. Minum kopi ala Azka.
22
22. Candle light dinner.
23
23. Pesta barbeque.
24
24. Besok kalian nikah!
25
25. Datangnya masalalu.
26
26. Terungkap.
27
27. Curhat.
28
Oh Adira!
29
Gara-gara telur gulung.
30
Kecelakaan.
31
Belum sadarkan diri.
32
Obsesi.
33
I love you more!
34
Lanjut atau terus?
35
Lamaran.
36
Masih lamaran.
37
LDR hari ke. 1
38
LDR hari ke.2
39
Selesainya masa LDR.
40
Memecahkan celengan.
41
Elvan berulah lagi.
42
Elvan berulah lagi 2.
43
Aku nggak mau jadi janda!
44
Sentuhan cinta.
45
Teman suka maupun duka.
46
Semangkok berdua.
47
Fakta baru.
48
Berdamai dengan keadaan.
49
Graduation.
50
Hadiah.
51
Persiapan.
52
Cuci mata.
53
Gadis nakal.
54
Kenrick sakit.
55
Direndahkan.
56
I'm okay!.
57
The Engagement.
58
Kejutan untuk Adira.
59
The wedding.
60
Lempar bunga
61
Resepsi.
62
62. Malam pertama.
63
63. Honeymoon
64
64. Quality time.
65
65. Jalan-jalan ala Tristan.
66
66. Memanjakan mata.
67
67. Kalah sebelum berperang.
68
68. Tak bosan-bosan.
69
69. Usaha Amanda.
70
70. Jadian?
71
71. Seorang istri.
72
72. Horror movie
73
73. Anggap saja rumah sendiri.
74
74. Undangan pernikahan.
75
75. Saling menguatkan.
76
76. Papa dan mama kedua.
77
77. Chocolate Croissants
78
78. Belanja bulanan.
79
79. Kegatelan.
80
80. Anak nggak tahu diri.
81
81. Tuduhan Tristan.
82
82. Menyesal.
83
83. Menyesal 2.
84
84. Mual muntah.
85
85. Tujuh hari tujuh malam.
86
86. Tumor otak.
87
87. Perjuangan.
88
88. Kejutan dari Vian & Kinara
89
89. Sindyana!
90
90. Kebohongan.
91
91. Undangan pernikahan
92
92. Menyesal
93
93. Perdamaian
94
94. Beautiful in white
95
95. Zain Adyatma Bagaskara
96
96. Wanita penggoda
97
97. Bukan cinta biasa
98
98. Terbongkar
99
99. Pencarian
100
100. Bangkit
101
101. Titik terang
102
102. Hidayah
103
103. Menjadi tenang.
104
104. Merindukanmu
105
105. Teman masa kecil
106
106. Ada fulus semua mulus
107
107. Usaha Tristan.
108
108. Sadar diri.
109
109. Saling merindukan
110
110. Jalan-jalan
111
111. Talak
112
112. Aku mau kita putus
113
113. Mediasi
114
114. Kabar buruk
115
115. Sholat berjamaah perdana
116
116. Pergi untuk selamanya.
117
117. Jodoh vs maut
118
118. Pergi lagi.
119
119. Sepemikiran
120
120. Hidup terus berlanjut
121
121. Kontraksi
122
122. Aarav Mahendra Wijaya
123
123. Tidak pilih kasih
124
124. Daddy!
125
125. Membujuk istri ala Tristan
126
126. Adira nakal
127
127. Posesif dan agresif
128
128. Tentang Echa
129
129. Elvan is coming
130
130. Mode emak-emak ON
131
131. Cemburu buta
132
132. Salah paham
133
133. Tak enteni randamu
134
134. wajah tenang echa
135
135. Amunisi
136
136. Salting
137
137. Bismillah cinta
138
138. Adek baru
139
139. Telat
140
140. Instagramable
141
141. Makanan khas
142
142. Oh kopi ...
143
143. Menutup aurat
144
144. Mingkem!
145
145. Berbelanja
146
146. All you can eat
147
147. Usia remaja
148
148. Ananta
149
149. Adira vs Tristan
150
150. Suara jangkrik
151
151. Happy ending.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!