14. Ada untukmu 2

“Yakin? Buktinya kamu nggak nolak kan ...." jawab Tristan enteng sambil tersenyum penuh kemenangan.

Adira masih diam dan membenarkan perkataan Tristan. Harusnya dia menolak. Tampar atau tonjok gitu. Tapi Adira tidak melakukannya.

Ini benar-benar gila. Adira merasa kepalanya ingin pecah membayangkan betapa bodoh dirinya.

“See ... Kamu nggak melakukan pemberontakan." imbuh Tristan lagi tersenyum penuh kemenangan.

“Aaaaaargh.....” Adira menjerit tak tahan.

Seketika, Tristan menutup telinganya dengan kedua tangan yang mengukung Adira.

Adira merasa, ini adalah kesempatan nya untuk kabur.

Setelah berhasil kabur, Adira bernafas dengan lega.

Akhirnya dia bisa menyelamatkan sang jantung yang sudah berdetak upnormal. Adira menutup pintu kamar dengan kasar.

Gubrak!!

Tristan hanya bisa meringis merasakan gendang telinganya seperti akan pecah. Dia pun bergegas memakai baju yang telah disiapkan 'calon istri' menurut Tristan sendiri. Karena Adira belum mengakui itu. Haha.

..........

Adira keluar dari kamarnya dengan wajah bersungut-sungut menahan kesal.

Dia pergi ke dapur untuk membuat minuman hangat untuk dirinya juga untuk 'tukang nyosor'.

Adira memilih membuat susu panas dan menyajikannya di ruang TV.

Dia meraih remote dan duduk bersandar lalu segera menyalakan televisi.

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, tapi Tristan tak kunjung pulang.

Adira tidak tau apa yang akan terjadi jika terus bersama Tristan berdua saja. Sedangkan ART nya sudah pulang sejak sore tadi.

Membicarakan tentang sore, Adira jadi teringat dengan kejadian tadi sore dengan Elvan. Adira kembali merasakan sesak. Air mata pun tak bisa lagi untuk dibendung.

'berbaikan pun tak ada gunanya. Sepertinya aku mencintai orang yang salah.' batin Adira yang semakin terisak dan menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.

Cinta memang datang tidak diminta. Pergi juga tak di antar. Sudah seperti jailangkung ya. Hhhhha.

Jika cintamu tidak dihargai, pergilah. Memang melupakan dan merelakan cinta yang sudah bertahun-tahun bersemayam tidaklah mudah.

Seiring berjalannya waktu, semua akan kembali baik-baik saja dan kau akan merasakan jatuh cinta yang lebih besar kepada orang yang tepat. Seseorang yang menghargai perasaan,cinta, dan sayangmu.

 

Cukup lama Adira terisak. Dia harus belajar merelakan. Dia tidak bisa berada dalam kubangan masa lalunya terus menerus.

Dia harus melangkah ke depan. Ada hal yang lebih penting dari urusan cinta. Kedua orangtua dan kuliahnya. Dia harus fokus kepada tujuan hidupnya. Soal cinta, itu bonus untuk memanis-pahitkan kehidupan.

Karena terlalu larut dalam kesedihan, Adira tidak menyadari jika Tristan sudah keluar dari kamar dan berjalan ke arahnya.

Mata Tristan menangkap wajah muram Adira lagi. Dia pun memilih duduk di sebelah Adira.

“Adira ... Kamu marah? Karena tadi?” tanya Tristan merasa bersalah dan sekarang dia malah melihat Adira menangis sesenggukan menambah rasa bersalah yang menggerogoti hatinya.

Adira hanya menjawab dengan gelengan kepala dan tangisnya malah semakin menjadi. Tristan akhirnya memilih memeluk Adira erat.

Satu telapak tangannya mengelus lembut punggung Adira, menyalurkan ketenangan untuknya.

Entah Adira menangis karena apa. Atau karena masalah tadi sore? Bahkan sampai sekarang Tristan belum tahu pasti apa yang menyebabkan Adira sampai menangis seperti itu.

Setelah lama menangis akhirnya tangisan Adira mereda. Tristan merasa lega bisa menenangkan Adira. Tristan memberanikan diri untuk bertanya apa yang terjadi.

“Kamu kenapa tadi sore? Cerita sama aku ... aku siap dengerin kok." ucap Tristan sangat lembut.

“Bolehkah aku seperti ini dulu?” tanya Adira.

Yang dimaksud Adira adalah posisi berpelukan. Dia ingin memeluk Tristan dulu. Dia merasa begitu tenang dan dilindungi.

“Tentu." jawab Tristan yakin.

Dia pun semakin mengeratkan pelukannya untuk Adira. Jika boleh meminta, Tristan ingin waktu berhenti sampai disini saja. Dia ingin seperti ini terus bersama orang yang dicintainya. Adira....

 

...............

“Hahahaha." kelakar Adira dan Tristan saat menonton acara komedi di salah satu stasiun televisi Indonesia.

Tingkah lucu dan ucapan nyeleneh dari sang komedi benar-benar membuat Adira lupa bahwa tadi dia habis nangis kejer.

Ya, mungkin efek lega karena sudah bercerita dengan orang yang tepat tentunya. Adira menceritakan semua dari awal Elvan mengajaknya bertemu sambil marah-marah.

Dan tuduhan Elvan yang tidak-tidak karena Kinara menjauhi Elvan, hingga sampai Adira menangis terduduk lemas di tanah taman kompleks.

Yang Adira sukai dari Tristan adalah, dia tidak menyalahkan salah satu di antara mereka. Melainkan hanya memberikan kata-kata motivasinya. Ck.

“Kau tahu?” tanya Tristan menatap Adira lekat.

“Tidak." jawab Adira polos.

Bagaimana dia bisa tahu? Dia saja tidak tahu apa yang dimaksud Tristan dengan kata 'TAHU'. Kecuali makanan yang mengandung protein itu Adira baru TAHU.

“Patah hati adalah cara Tuhan menyelamatkanmu dari orang yang salah." ucap Tristan masih menatap Adira lekat.

Adira terperangah tak percaya. Sosok yang begitu menyebalkan kini berubah menjadi seseorang yang sangat puitis. Tapi Adira menyetujui kalimat Tristan tersebut. Mungkin benar, ada hikmah di balik musibah.

“Ingatlah Adira ... Tidak perduli seberapa ingin kamu kembali ke masa lalu, disana tetap tidak ada hal baru yang bisa kamu lihat." ucap Tristan terjeda untuk melihat ekspresi Adira.

Adira terlihat sangat antusias mendengar sang motivator dadakan.

“Sudah saatnya kamu berhenti memandangi jarum jam yang sudah lama berhenti berputar. Lihatlah kedepan. Karena selepas ini akan ada cinta yang sangat tulus sedang menantimu." lanjut Tristan seperti sedang mengungkapkan perasaannya yang sesungguhnya.

Tapi Adira mana peka. CK.

Adira sangat takjub dengan pola pikir Tristan. Sangat dewasa dan friend-able. Apakah Tristan punya kepribadian ganda? Kadang menyebalkan, kadang juga sangat dewasa. Seperti saat ini.

Adira seperti mendapat pencerahan atas masalah hidupnya. Saat ini dia bisa tersenyum lega.

“Makasih banget, Kak. Karena Kakak udah mau nemenin aku dan kenapa Kakak berubah?" tanya Adira yang langsung mendapat tatapan bingung dari Tristan.

“Berubah? Emang aku power rangers?” tanya Tristan mencebik.

“Hahaha ....” Adira terbahak.

Tristan semakin heran dibuatnya. Tapi dia memilih diam dan memperhatikan raut bahagia terpancar di wajah Adira. Sangat cantik.

Seandainya Tristan bisa memiliki Adira saat ini juga, takkan dia biarkan Adira menangisi hal yang tidak perlu.

Dia tidak berjanji akan selalu ada kebahagiaan. Karena setiap hidup ada sedih dan bahagia. Tapi Tristan berjanji untuk selalu ada disamping Adira.

Saat susah maupun senang. Itu janji Tristan. Setelah melihat senyum dan tawa Adira, dunia nya seakan berubah. Hari-harinya penuh semangat.

dulu hidupnya begitu monoton bagi Tristan setelah ditinggal tanpa alasan oleh pujaan hati. namun siapa sangka, Adira berhasil mewarnai dunianya kembali.

Dunia yang hanya ada hitam dan putih sekarang sudah lebih berwarna. Tapi untuk saat ini Tristan tidak bisa mengungkap perasaanya dahulu. Adira sedang dalam masa patah hati, dan itu tidak akan baik untuk cintanya.

Perlahan dia akan membuat Adira jatuh cinta kepadanya. Tristan yakin akan hal itu suatu hari nanti.

 

Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pernyataan.
3 3. Tristan?
4 4. Bertemu lagi.
5 5. Berbaikan.
6 6. Cemburu.
7 7. First kiss.
8 8. Mengobati luka.
9 9. (bukan) makan malam romantis.
10 10. Lebih dekat.
11 11. Kinara dan Vian POV.
12 12. Menghindar.
13 13. Ada untukmu.
14 14. Ada untukmu 2
15 15. Mengikhlaskan.
16 16. Hasil ujian.
17 17. Kejutan untuk Adira
18 18. Masih kejutan untuk Adira.
19 19. Sudah ada rasa?
20 20. Kehidupan Elvan.
21 21. Minum kopi ala Azka.
22 22. Candle light dinner.
23 23. Pesta barbeque.
24 24. Besok kalian nikah!
25 25. Datangnya masalalu.
26 26. Terungkap.
27 27. Curhat.
28 Oh Adira!
29 Gara-gara telur gulung.
30 Kecelakaan.
31 Belum sadarkan diri.
32 Obsesi.
33 I love you more!
34 Lanjut atau terus?
35 Lamaran.
36 Masih lamaran.
37 LDR hari ke. 1
38 LDR hari ke.2
39 Selesainya masa LDR.
40 Memecahkan celengan.
41 Elvan berulah lagi.
42 Elvan berulah lagi 2.
43 Aku nggak mau jadi janda!
44 Sentuhan cinta.
45 Teman suka maupun duka.
46 Semangkok berdua.
47 Fakta baru.
48 Berdamai dengan keadaan.
49 Graduation.
50 Hadiah.
51 Persiapan.
52 Cuci mata.
53 Gadis nakal.
54 Kenrick sakit.
55 Direndahkan.
56 I'm okay!.
57 The Engagement.
58 Kejutan untuk Adira.
59 The wedding.
60 Lempar bunga
61 Resepsi.
62 62. Malam pertama.
63 63. Honeymoon
64 64. Quality time.
65 65. Jalan-jalan ala Tristan.
66 66. Memanjakan mata.
67 67. Kalah sebelum berperang.
68 68. Tak bosan-bosan.
69 69. Usaha Amanda.
70 70. Jadian?
71 71. Seorang istri.
72 72. Horror movie
73 73. Anggap saja rumah sendiri.
74 74. Undangan pernikahan.
75 75. Saling menguatkan.
76 76. Papa dan mama kedua.
77 77. Chocolate Croissants
78 78. Belanja bulanan.
79 79. Kegatelan.
80 80. Anak nggak tahu diri.
81 81. Tuduhan Tristan.
82 82. Menyesal.
83 83. Menyesal 2.
84 84. Mual muntah.
85 85. Tujuh hari tujuh malam.
86 86. Tumor otak.
87 87. Perjuangan.
88 88. Kejutan dari Vian & Kinara
89 89. Sindyana!
90 90. Kebohongan.
91 91. Undangan pernikahan
92 92. Menyesal
93 93. Perdamaian
94 94. Beautiful in white
95 95. Zain Adyatma Bagaskara
96 96. Wanita penggoda
97 97. Bukan cinta biasa
98 98. Terbongkar
99 99. Pencarian
100 100. Bangkit
101 101. Titik terang
102 102. Hidayah
103 103. Menjadi tenang.
104 104. Merindukanmu
105 105. Teman masa kecil
106 106. Ada fulus semua mulus
107 107. Usaha Tristan.
108 108. Sadar diri.
109 109. Saling merindukan
110 110. Jalan-jalan
111 111. Talak
112 112. Aku mau kita putus
113 113. Mediasi
114 114. Kabar buruk
115 115. Sholat berjamaah perdana
116 116. Pergi untuk selamanya.
117 117. Jodoh vs maut
118 118. Pergi lagi.
119 119. Sepemikiran
120 120. Hidup terus berlanjut
121 121. Kontraksi
122 122. Aarav Mahendra Wijaya
123 123. Tidak pilih kasih
124 124. Daddy!
125 125. Membujuk istri ala Tristan
126 126. Adira nakal
127 127. Posesif dan agresif
128 128. Tentang Echa
129 129. Elvan is coming
130 130. Mode emak-emak ON
131 131. Cemburu buta
132 132. Salah paham
133 133. Tak enteni randamu
134 134. wajah tenang echa
135 135. Amunisi
136 136. Salting
137 137. Bismillah cinta
138 138. Adek baru
139 139. Telat
140 140. Instagramable
141 141. Makanan khas
142 142. Oh kopi ...
143 143. Menutup aurat
144 144. Mingkem!
145 145. Berbelanja
146 146. All you can eat
147 147. Usia remaja
148 148. Ananta
149 149. Adira vs Tristan
150 150. Suara jangkrik
151 151. Happy ending.
Episodes

Updated 151 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pernyataan.
3
3. Tristan?
4
4. Bertemu lagi.
5
5. Berbaikan.
6
6. Cemburu.
7
7. First kiss.
8
8. Mengobati luka.
9
9. (bukan) makan malam romantis.
10
10. Lebih dekat.
11
11. Kinara dan Vian POV.
12
12. Menghindar.
13
13. Ada untukmu.
14
14. Ada untukmu 2
15
15. Mengikhlaskan.
16
16. Hasil ujian.
17
17. Kejutan untuk Adira
18
18. Masih kejutan untuk Adira.
19
19. Sudah ada rasa?
20
20. Kehidupan Elvan.
21
21. Minum kopi ala Azka.
22
22. Candle light dinner.
23
23. Pesta barbeque.
24
24. Besok kalian nikah!
25
25. Datangnya masalalu.
26
26. Terungkap.
27
27. Curhat.
28
Oh Adira!
29
Gara-gara telur gulung.
30
Kecelakaan.
31
Belum sadarkan diri.
32
Obsesi.
33
I love you more!
34
Lanjut atau terus?
35
Lamaran.
36
Masih lamaran.
37
LDR hari ke. 1
38
LDR hari ke.2
39
Selesainya masa LDR.
40
Memecahkan celengan.
41
Elvan berulah lagi.
42
Elvan berulah lagi 2.
43
Aku nggak mau jadi janda!
44
Sentuhan cinta.
45
Teman suka maupun duka.
46
Semangkok berdua.
47
Fakta baru.
48
Berdamai dengan keadaan.
49
Graduation.
50
Hadiah.
51
Persiapan.
52
Cuci mata.
53
Gadis nakal.
54
Kenrick sakit.
55
Direndahkan.
56
I'm okay!.
57
The Engagement.
58
Kejutan untuk Adira.
59
The wedding.
60
Lempar bunga
61
Resepsi.
62
62. Malam pertama.
63
63. Honeymoon
64
64. Quality time.
65
65. Jalan-jalan ala Tristan.
66
66. Memanjakan mata.
67
67. Kalah sebelum berperang.
68
68. Tak bosan-bosan.
69
69. Usaha Amanda.
70
70. Jadian?
71
71. Seorang istri.
72
72. Horror movie
73
73. Anggap saja rumah sendiri.
74
74. Undangan pernikahan.
75
75. Saling menguatkan.
76
76. Papa dan mama kedua.
77
77. Chocolate Croissants
78
78. Belanja bulanan.
79
79. Kegatelan.
80
80. Anak nggak tahu diri.
81
81. Tuduhan Tristan.
82
82. Menyesal.
83
83. Menyesal 2.
84
84. Mual muntah.
85
85. Tujuh hari tujuh malam.
86
86. Tumor otak.
87
87. Perjuangan.
88
88. Kejutan dari Vian & Kinara
89
89. Sindyana!
90
90. Kebohongan.
91
91. Undangan pernikahan
92
92. Menyesal
93
93. Perdamaian
94
94. Beautiful in white
95
95. Zain Adyatma Bagaskara
96
96. Wanita penggoda
97
97. Bukan cinta biasa
98
98. Terbongkar
99
99. Pencarian
100
100. Bangkit
101
101. Titik terang
102
102. Hidayah
103
103. Menjadi tenang.
104
104. Merindukanmu
105
105. Teman masa kecil
106
106. Ada fulus semua mulus
107
107. Usaha Tristan.
108
108. Sadar diri.
109
109. Saling merindukan
110
110. Jalan-jalan
111
111. Talak
112
112. Aku mau kita putus
113
113. Mediasi
114
114. Kabar buruk
115
115. Sholat berjamaah perdana
116
116. Pergi untuk selamanya.
117
117. Jodoh vs maut
118
118. Pergi lagi.
119
119. Sepemikiran
120
120. Hidup terus berlanjut
121
121. Kontraksi
122
122. Aarav Mahendra Wijaya
123
123. Tidak pilih kasih
124
124. Daddy!
125
125. Membujuk istri ala Tristan
126
126. Adira nakal
127
127. Posesif dan agresif
128
128. Tentang Echa
129
129. Elvan is coming
130
130. Mode emak-emak ON
131
131. Cemburu buta
132
132. Salah paham
133
133. Tak enteni randamu
134
134. wajah tenang echa
135
135. Amunisi
136
136. Salting
137
137. Bismillah cinta
138
138. Adek baru
139
139. Telat
140
140. Instagramable
141
141. Makanan khas
142
142. Oh kopi ...
143
143. Menutup aurat
144
144. Mingkem!
145
145. Berbelanja
146
146. All you can eat
147
147. Usia remaja
148
148. Ananta
149
149. Adira vs Tristan
150
150. Suara jangkrik
151
151. Happy ending.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!