Setelah itu dia segera menutup pintu dan berjalan memutar memasuki mobil bagian kemudi. Tanpa menunggu lama, Akmal segera melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan kantor.
Dalam perjalanan Akmal sempat melirik Sasa dari kaca spion mobilnya, dan dia baru sadar kalau Sasa tidak memasang tali pengamannya.
Kelalaian Sasa serentak membuat Akmal menarik nafas panjang.
"Pakai tali pengamanannya! Kalau kamu mau mati jangan mati di mobil aku. Nanti di luar sana baru mau mati juga ngga apa-apa." Ujar Akmal yang membuat sasa langsung bersuara.
"Apa..? Mati..? Jadi kamu ingin aku mati.? Memangnya kamu siapa berani bicara seperti itu?" Ucap Sasa
"Aku suamimu." Jawab Akmal tanpa menatap Sasa.
"Suami.? Ya suami, suami yang tidak bertanggung jawab." Jawaban Sasa yang membuat emosi Akmal tiba-tiba memuncak.
"Turun...!" Teriak Akmal dengan kerasnya dan membuat mata Sasa langsung kaget.
Tanpa bersuara, Sasa segera keluar dari dalam mobil akmla.
Tapi sebelum dia menutup pintu mobil kembali, dia sempat membuka jas Akmal yang sedang melingkar pada pinggangnya.
Kemudian dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca, Sasa melemparkan jas itu kepada Akmal juga membanting pintu mobil dengan sangat kasar.
Kemarahan Akmal serentak memuncak, setelah melihat tindakan Sasa.
Dengan segera Akmal langsung keluar dan menarik tangan Sasa, kemudian menyandarkannya ke samping mobil.
"Apa sebenarnya yang kamu inginkan? Kamu mau menggodaku? kalau itu yang kamu inginkan, aku akan melakukannya." Ujar Akmal yang sudah mencengkram ke dua tangan Sasa di samping mobil dengan sangat kencang.
Untung saja jalan yang mereka lalui jarang di lewati orang.
"Lepasin aku..! lepasin..!" Teriak Sasa tapi tidak di hiraukan oleh Akmal.
Emosi yang tidak terkendali membuat Akmal hampir melakukan sesuatu yang tidak pantas di samping jalan.
Namun teriakan dan tangisan Sasa yang membuatnya tersadar dari perbuatan buruknya sebagai seorang laki laki.
Dengan nafas yang sudah tidak teratur, Akmal kembali masuk ke dalam mobil tanpa memperdulikan Sasa yang sudah menangis samping mobil.
Dia pun tidak tega melihat keadaan Sasa. Namun keegoisan membuatnya tidak mau untuk mengalah.
"Ayo masuk!" Ujar Akmal sambil melirik Sasa yang sedang merapikan pakaiannya dengan berderai air mata.
Selesai merapikan pakaiannya, sasa masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Akmal sambil terus menangis.
Hatinya begitu sakit di perlakukan tidak pantas oleh suaminya sendiri.
Mobil Akmal melaju sampai ke rumah mewah orang tuanya tanpa ada pembicaran di antara mereka berdu, sedangkan Sasa yang berada di sampingnya tidak berhenti menangis.
Setelah mobil berhenti di halaman rumah Sasa langsung membuka pintu mobil dan turun kemudian di ikuti oleh Akmal.
Tapi belum sempat Sasa melangkah, Akmal dengan gerakan cepat langsung menghalanginya dan memberikan jasnya untuk Sasa sambil berkata.
"Pakai ini di pinggangmu,!" Kata Akmal tapi Sasa malah tidak memperdulikannya, dan membuang muka darinya sambil terus menangis.
"Mau kamu sebenar nya apa Sasa,?." Tanya Akmal sambil menatap Sasa dengan kesalnya.
"Aku mau cerai, ceraikan aku,!" Hiks,hiks.. Sasa berkata sambil menangis.
"Okee, kalau itu yg kamu minta aku dengan senang hati akan memberikan nya karna itu yg terbaik untuk kita berdua,!" Kata Akmal yang membuat Sasa sangat kecewa dan membuat air mata nya meluncur makin deras.
...Happy Reading...
...❤️❤️❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments