"Aku tidak mau." Jawab Sasa sambil membuang muka dari Akmal
"Terus kamu mau pulang bagaimana.?" Tanya Akmal dengan ekspresi yang mulai berbeda.
"Ya begini,, yang seperti kamu lihat." Sasa menjawab dengan tatapan tidak kalah tajam.
"Kamu mau pakai atau tidak? Kalau kamu tidak mau pakai, aku akan menarik rok kamu sampai putus dari badan. Biar kamu malu untuk keluar dari sini." Ancam Akmal dengan harapan Sasa akan takut.
"Tarik saja! Aku akan tetap pulang dengan keadaan apapun. Sebab yang akan malu bukan aku saja. Sebagai seorang pemimpin, kamu akan sangat malu di saat ada yang melihat istrimu berjalan setengah telanjang." Tantang Sasa.
Akmal yang begitu kesal hanya menatap Sasa penuh murka. Tatapan mata juga kepalan tangannya menunjukkan betapa besar kemarahan yang bergejolak di dalam batinnya. Saat mendengar ucapan Sasa barusan.
"Dasar tidak tau malu.." Ujar Akmal dan langsung menarik Sasa kasar untuk turun dari tempat tidur.
Sasa yang sudah hampir kehabisan tenaga karena bertengkar sejak tadi, hanya terdiam tanpa mau menatap Akmal
"Jangan coba-coba kamu melepaskannya!" Ujar Akmal setelah mengikat jas yang tadi dia kenakan di pinggang Sasa.
Sasa terlihat sangat kesal dengan perlakuan Akmal yang tidak menentu. Apalagi setelah mengatakan itu, Akmal langsung menggendongnya tanpa berujar satu kata pun.
Sasa yang begitu kaget seketika meronta sambil memukul-mukul dada bidang suaminya.
"Turunkan aku..! Turunkan aku..!" Teriak Sasa kencang.
"Diam...! Kalau kamu masi bergerak, aku tidak akan segan-segan melepaskan kamu ke lantai." Ancam Akmal yang membuat Sasa seketika diam.
Akmal keluar dari ruangannya sambil menggendong sasa. Sinta dan beberapa karyawan yang masih ada di situ menatap heran ke arah Akmal.
Apa yang di lakukan Akmal benar-benar mengagetkan para karyawan nya. Sebab, selama ini seorang Akmal Fernandes tidak pernah bersikap berlebihan seperti itu terhadap wanita.
Bahkan tidak ada wanita yang pernah terlihat di dalam ruang kerja Akmal selain Sinta dan Ibunya sendiri.
Akmal terlihat cuek membawa Sasa di dalam gendongannya.
Sedangkan Sasa yang begitu malu dengan tatapan para karyawan yang ada di situ, memilih menyembunyikan wajahnya di dada bidang Akmal sambil mengalungkan tangannya di leher Akmal.
Sampainya di dalam lift Akmal menurunkan Sasa dari gendongannya. Mereka berdua sama sekali tidak saling bicara. Namun setelah pintu lift terbuka, Akmal kembali menggendong Sasa dan melangkah menuju parkiran kantor.
Semua yang melihat situasi itu langsung berbisik satu sama lain dengan tampang kebingungan.
"Turunkan aku! Aku bisa jalan sendiri." Ujar Sasa yang sudah sejak tadi hanya terdiam.
"Mas. Turunkan aku! Apa kamu tidak malu jadi tontonan orang-orang di kantor kamu?" Ucap Sasa.
"Jangan banyak bicara! Kalau tidak akan aku lepaskan kamu ke lantai." Ancaman yang sama terlontar dari mulut laki-laki dingin itu.
Mendengar ucapan Akmal, sasa yang begitu malu bercampur kesal seketika menundukkan kepalanya, di bagian dada akmal kemudian melakukan sesuatu yang tidak terduga.
"Aaaaaa..." Teriak akmal sambil menatap Sasa dengan tatapan kesalnya.
Namun Sasa tidak menghiraukannya sama sekali. Refan yang melihat ekspresi Akmal juga mendengar suara teriakan Akmal langsung tersenyum.
Apalagi dia tahu semu yang terjadi di antara sepasang pengantin baru itu.
Sampainya di mobil, Akmal langsung membuka pintu dan menurunkan Sasa di samping mobil, kemudian menyuruhnya untuk masuk.
...Happy Reading...
...❤️❤️❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments