Sesampainya di kantor Yudha mendapat telfon komandan nya untuk bertugas nanti malam di pelabuhan karena akan ada penyelundupan senjata ke luar negeri segera Yudha menyiapkan anggota nya.
.
.
.
Di rumah Umi dan Abah sedang bersantai di ruang keluarga bersama Ray.
"Ting... tung"
bel berbunyi Umi segera bangkit ingin membukanya dan dibuka terlihat yg datang adalah keluarga Pak Fahri dan ibu Dian.
"Asalamualaikum".sapa bu Dian.
" Walaikumsalam ".jawab Umi.
" Ya ampun saya kira siapa, kapan kalian pulang?".
"Seminggu lalu ".
" Mari masuk" . ucap Umi menggeser tubuhnya.
Merak masuk dan duduk di sofa.
"Omong-omong, cucu kesayangan dimana? " ucap Fahri.
"Ya, nanti saya panggil kan".
Umi berlalu menuju Raya dan Abah.
" Bah, di depan ada Pak Fahri dan Ibu Dian".
"Ha... yg benar, Mi ada apa mereka kemari? ".
" Ingin menengok cucu nya".
"Ya sudah aku temui mereka.
Pak Fahri dan Ibu Dian adalah bekas besan nya dulu orang tua dari istri pertama Yudha karena mereka tinggal di Makassar dan baru kali ini mereka bisa ke Jakarta karena kesibukan Pak Fahri menjabat jadi Bupati.
" Ray, temui Opa dan Oma kamu ya".seru Umi memberitahu Ray.
"Siapa? ".
" Dia orang tua Ibu mu".
Umi menggandeng tangan Ray menuju Opah, Omah nya
"Ray, Sini sayang".ucap Dian lalu memeluk nya " Omah kangen Ray, maafin Omah baru bisa jenguk kamu".
"Ya, Omah" jawab Ray lalu menyalami keduanya.
Umi yg baru datang membawa nampan menaruh 3 gelas teh hangat dan cemilan.
"Mari diminum ".ucap Abah.
"Iya terimakasih".
Hingga waktu menunjukkan pukul 08.00 malam Ini dan Abah mengajak makan bersama mereka sudah duduk di meja makan.
" Oh iya mama April belum keluar , Uma? ".
" Uma lupa manggil, bentar ya".Umi segera memanggil April yg berada di kamar
"Siapa April"?. tanya Dian.
" April menantu baru istri Yudha ".ulas Abah
" Ohh... Yudha sudah menikah ".
" Iya, Omah".saut Ray.
Umi segera membawa April menuju meja makan dan mendorong nya.
"Asalamualaikum" . ucap April.
"Walaikumsalam".jawab semua saat Dian menoleh ke arah Apri tatapan Dian begitu sinis" Ohh ini istri baru Yudha kok cacat gitu".batin Dian.
"Maaf baru keluar".
" Nggak apa-apa ".saut Dian.
April segera memposisikan dirinya di sebelahnya Ray berhadapan langsung dengan Dian.
" Omong-omong udah lama nikah sama Yudha? ".tanya nya.
" Belum tan, baru 5bulan jalan".
"Ohhh...
" Maaf kok anda lumpuh begitu? "
April yg sedang makan tesedak" uhuk uhuk ".
Ray langsung menyodorkan gelas air putih nya " Ma, Hati-hati kalo makan".ucao Ray.
Umi segera menjelaskan ke Dian dan Fahri"April lumpuh karena kecelakaan, beberapa bulan lalu setelah pesawat yg ia tumpangi mengalami insiden ".
" Lalu April divonis lumpuh karena sarafnya mengalami kerusakan, dia sebelum nya seorang pramugari ".ujar Umi lagi.
Dian menganggukkan kepala nya.
Selesai makan keduanya ingi berpamitan pulang namun Ray tidak membolehkan keduanya omah dan opah nya pergi, Ray ingin mereka menginap tinggal bersama nya alhasil mereka menuruti permintaan Ray, dan Abah Umi mengizinkan tinggal di sini.
Yudha malam ini tidak bisa pulang karena dia sedang bertugas dan sudah member tahu April jika dirinya tak pulang.
April merasa sedih di dalam kamar mengikat perkataan Dian jika dirinya lumpuh.
Dian yg tak sengaja melewati kamar April dilihat pintu kamarnya terbuka setengah Dian pun mengetuk nya.
"Asalamualaikum".ucap Dian.
" Walaikumsalam ".jawab April segera menghapus Air matanya.
" Ada apa, Tante? ".
" Kamu kenal Yudha dimana? ".
" Saya bisa kenal mas Yudha dari Ray! ".
Dian menyeringai " Mmm. maksudnya? ".
" Waktu itu saya kaget saat anak kecil memanggil-manggil saya sebutan Mama, dan Ray menganggap saya seperti mamanya yg sudah meninggal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments