Syukuran

Seminggu berlalu Yudha dirawat dan sekarang kondisi sudah membaik seperti biasa karena masa tugas Yudha sudah selesai dan diperbolehkan pulang ke Jakarta. Yudha menelfon April memberitahu jika dirinya akan kembali pulang.

Perjalanan menuju Jakarta sekitar 7 jam hingga sampai di Bandara Soekarno-Hatta Yudha yg menunggu mobil yg menjemput nya datang selang 10 menit mobil pun datang.

"Pak Yudha maaf telat menjemput".ulas sopir.

" Tidak apa".Balas Yudha lalu masuk ke mobil.

Abah Umi dan April juga Ray sudah berkumpul di ruang keluarga perasaan bahagia Deg-deg kan pun kini dirasa April "Kenapa jantung ku berdebar seperti ini" keluh dalam hati April.

Sesampainya di rumah Yudha mengucap syukur bisa pulang kembali dgn selamat.

"Asalamualaikum."ucap Yudha.

" Walaikumsalam. "jawab semua.

Yudha menghampiri Umi mencium punggung tangan Umi dan Abah nya dan memeluk mereka.

rasa haru bahagia melihat ke pulang an Yudha tangisan pun terpecahkan melihat semua bahagia bisa berkumpul lagi. Yudha melepaskan pelukan nya. Yudha lalu mendekati April yg duduk kemudian berlutut di depan nya.

" Dek".Sapa Yudha memeluk April.

"Mas Yudha. " Saut April.

"Mas rindu. " ujar Yudha.

"April juga ".balas April lalu mengeratkan pelukan.

" Papa".teriak Ray

"Ray".saut Yudha lalu melepaskan pelukan dan mendekati Ray

" Papa, Ray kangen ".rengek Ray memeluk papa Yudha

" Papa juga rindu Ray".balas Yudha.

Rasa bahagia haru bercampur Umi dan Abah pun ikut menangis karena bahagia .

"Bah, bagaimana kita adakan syukuran kecil² karena Yudha selamat".Tutur Umi.

" Iya kita harus mengadakan nanti malam pesta syukuran".Ulas Abah.

"Baiklah Umi, Abah kita menurut saja".Seru Yudha.

..

.

.

.

Umi dan Art menyiapkan semua menu persiapan syukuran tamu undangan dan 2 keluarga besar mengumpul mereka bahagia dan menikmati hidangan.

" Nak Yudha ceritakan kenapa itu terjadi? "tanya mami mertua.

"Yudha terpisah dari kelompok mi, kemudian mereka menangkap Yudha untuk disandera karena wilayah itu diperbuat kan. " Ulas Yudha menjelaskan peristiwa yang menimpa nya.

"Ohh... jadi begitu ".balas mami.

" Iya mi, yg terpenting sekarang Yudha bisa berkumpul lagi".seru Yudha tersenyum manis menatap April disebelah nya.

Ray yang sedari tadi tertawa becanda dgn Opa nya.

"Ma... ma".teriak Ray.

" Ada apa Ray? "tanya April.

" Ma... mama masih ingatkan janji nya".cuit Ray lalu mengedipkan mata nya.

"Sayang ,iya mama tau sudah jangan diteruskan, mama masih ingat nak".Ulas April sedikit memberi kode.

" Ahhh.. mama nggak seru".rajuk Ray.

Ray terlihat raut wajahnya cemberut lalu April menghampiri nya.

"Tenang nak, nanti malam mama bakal buatkan dede ".bisik April lalu memeluk nya.

" Ok,, ma".saut Ray lalu mencium pipi April.

April mendengus nafas merasa lega karena Ray sekarang sudah tidak marah.

Pukul 22.00 semua tamu dan besan nya berpamitan pulang Ray yg sudah tidur dan digendong Umi.

"Nak, Umi juga mau tidurin Ray ".pamit Umi .

" Iya, Umi April juga mau istirahat ".balas April.

Kemudian April masuk kamar dibantu Art nya. A. O... .. ... ...ril sangat lelah lalu merebahkan tubuhnya.

Tak selang lama Yudha pun masuk ke kamar nya.

"Cklek"...

" Mas, Yudha ".panggil April.

" Iya dek? Saut Yudha lalu mengambil ganti dan masuk ke kamar mandi.

Keluar dari kamar mandi Yudha melihat April masih bersandar di dipan ranjang sedang membaca buku .

"Belum tidur dek"? tanya Yudha.

" Belum mas, ini baca tentang panduan mengasuh baby ".Balas April.

" Apa kamu udah siap dek".? tanya Yudha lagi.

"Hmmmm.. udah mas makanya April baca buku panduan ".ulas April.

" Berarti _'.Kata Yudha tak menerus kan lalu mendekati April disebelah nya.

"Berarti apa mas"?. tanya April.

" Sudah siap bikin dedeknya ".balas Yudha.

" Oh.. itu April baru dateng tamu mas".tolak April halus dgn mengelus lengan Yudha.

"Hmmm".saut Yudha merasa kecewa.

" Tapi kalau cium ini boleh donk".cuit Yudha langsung mencium bibir April.

.

.

.

Di Markas Ardi yang masih bertugas menyelesaikan sengketa wilayah masih terus mengamankan dan mencari kelompok luis yg kabur .Seorang

ng suruhan Luis Mendatangi markas dan memberi info jika dalam 24 jam Sunja tidak di kembali kan maka Luis mengancam akan membunuh Ayah Sunja tertera jika Luis menginkan Sunja untuk dijadikan istri keduanya,Luis memberi surat dan memberi alamat untuk mengembalikan Sunja untuk dirinya. Ardi yang geram membaca surat dari Luis .

"Kurang ajar dia mau berulah lagi".Geram Ardi mengepalkan tangannya.

"Maaf tuan saya hanya menyampaikan tugas".saut orang suruhan Luis lalu mengambil botol kecil beling berisikan racun kemudian ia meminumnya untuk menghilangkan jejaknya.

Ardi pun tercengang melihat aksi orang suruhan Luis.

Sunja pun gelisah juga cemas ikut membaca surat dari Luis.

" Bagaimana ini kak"? . tanya Sunja ke Ardi.

"Kita turuti permintaan nya kita menjebak dan menyusun strategi nanti".ulas Ardi.

" Dia licik kak, mungkin dia sudah merencanakan sesuatu di sana".Seru Sunja.

"Tenang lah aku yg disini bertangungjawab atas dirimu".tutur Ardi memeluk Sunja.

Semua disusun oleh Ardi agar nanti bisa menangkap Luis dan kelompok nya.sesui isi surat Ardi dan Sunja mendatangi sebuah gubuk di tangah hutan bakau yg begitu menyeramkan .

Luis dan beberapa bodyguard nya juga Ayah Sunja yg diikat di kursi.

" Nyali mu benar tinggi pak tentara".cemoh Luis.

"Saya hanya menepati janji untuk mengembalikan Sunja".Balas Ardi.

" Bagus bawa kemari dia".seru Ardi.

"Sebelumya lepaskan ayah nya baru saya berikan Sunja".ketus Ardi.

Ardi memberi kode tim nya agar bergerak cepat namun pasti saat Sunja berjalan dua langkah maju menuju Luis dan ayah Sunja sudah dibebaskan namun Ayah Sunja malah menangis melihat Sunja mendekati Luis, Sunja yg terlihat tenang dan diam namun air mata nya terus mengalir Luis yg bersiap dikantongi nya pistol juga sejumlah barang tajam dan bubuk racun.

Saat April belum sampai ke arah Luis kelompok Ardi pun menyerap dan menembaki bodyguard Luis, lalu dgn merogoh kantong jas nya Luis melayangkan tembakan kearah Sunja.

"Dor.... Dor".

Dua kali tembakan melesat di badan Sunja

Ardi yang melihat nya lalu berlari kearah suara" Sunja".teriak Ardi keras saat Sunja terkena tembak tubuh Sunja pun jatuh hingga Ardi sampai dan menopang badan Sunja.

"Sunja bangun".teriak Ardi membangunkan Sunja yg tak sadarkan.

" Sunja, aku mohon bertahan lah".ucap Ardi menepuk-nepuk pipinya.

Sunja berusaha melebar kan mata nya.

"Syukur kau mau bertahan ".ulas Ardi.namun Sunja ingin mengatakan sesuatu.

" Kak Ardi maafkan aku ".ucap Sunja.

" Pasti dimaafkan Sunja".balas Ardi.

"Aku mencintai kak Ardi".ungkapan Sunja.

" Aku juga mencintaimu ".saut Ardi.

" Maaf Sunja harus pergi".ucap nya lalu menghembuskan nafas terakhirnya dan menutup matanya.

"Sunja".teriak Ardi memeluk Sunja yg sudah pergi meninggalkan nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!