Yudha dengan cepat mengajukan surat ke kantor dinas agar secepatnya di acc. stelah ter acc oleh dinas Yudha mengajak april tes kesehatan.
Yudha mendorong April masuk keruangan dokter Rani.
"Permisi ".ucap April.
" Silahkan nona"!! dokter membantu April tiduran untuk diperiksa.
"Sudah nona, anda benar masih perawan!! ulas dokter.
" Terimakasih dok".ucapnya.
"Kenapa kamu memilih pak yudha bukan kah dia duda!! seru dokter.
" Tidak, apa dok mungkin sudah jodoh saya".saut April.
"Maaf nona, aku menyinggung perasaan anda" ucap dokter.
"Tidak dok".ucap April tersenyum.
Selesai pemeriksaan Yudha membawa April ke butik dan memilih baju pengantin mereka. April mencoba berapa kali baju pengantin hingga memilih warna Silver dgn brokat dan manik² glamor.
.
.
.
1 minggu kemudian.
Hingga acara yang ditunggu² sudah telah tiba. dirumah April sudah berdiri tenda dan janur kuning melengkung nya.
April saat itu masih dikamar nya dgn gaun cantik silevernya juga polesan rias pengantin nya sungguh cantik.
Kini dibawah Yudha sudah datang bersama keluarga besar nya. Yudha dan Rayyan bagai pinang belah dua anak dan bapak itu memakai jas yg sepadan.
Kini pak penghulu pun sudah datang dan Yudha , Abah mendampingi Ray yang menyusul April ke kamar untuk menjemputnya.
"Ma".sapa Rayyan memeluk April.
" Ray, kamu ganteng nak".balas April mengusap rambut Ray".
"Ayo kita keluar ma".
April sudah mendengar suara " SAH"terucap keras di telinga April "Ya Alloh tolong jadikan dia yang pertama juga terakhir dalam hidupku" Lirih dalam hati April, lalu Ray mendorong April keluar hingga semua menatap April sungguh cantik dan anggun dibalut gaun silver nya dan polesan wajah yg semu merah jambu, Yudha menatap wajah April yg kini Sah menjadi istri nya. Yudha mengecup kening April dan April membalas dgn mencium punggung tangan suaminya.
April merasa dirinya bangga bisa dipertemukan oleh yudha karena pertemuan nya yang tak pernah terduga mungkin karena jodoh Alloh sudah mengatur dan merencanakan.
Hingga pesta akbar memang meriah dan mewah mengingat karena April adalah anak satu²nya .
Namun tidak ada acara Pedang Pora karena mereka rasa itu tidak perlu mengingat kondisi April saat ini.
Acara pun selesai kini tinggal kelurga Yudha berpamitan pulang.
"Nak, Abah dan Umi pulang".ucap Abah dan Umi memeluk april dan Yudha.
" Terimakasih Bah, Umi" . ucap mereka.
Rayyan juga ikut pamit pulang ke rumah Abah dan umi, karena Ray sudah diberi penjelasan oleh Om Aska jika Rey tidak boleh menggangu Papa, mamanya saat ini dan diberi janji supaya Ray bisa punya dedek bayi jelas Aska.
Mereka berdua sudah dikamar pengantin April yg sudah mandi dan ganti duduk di atas ranjang sembari membaca buku novel kesayangan nya, Yudha yg baru selesai mandi.
"Belum tidur dek? " tanya Yudha.
"Belum mas".
" Apa kamu sudah siap, aku meminta Hak ku"?? tanya Yudha lagi.
"Maaf mas sebenarnya aku masih takut juga belum siap hamil".tukas April.
" Ya sudah kalau kamu belum siap, aku akan sabar menunggu mu".balas Yudha.
"Terimakasih mas".jawab April merangkul tubuh suaminya dan Yudha mencium bibir April.
Mereka tidur bersama dan acara malam pertama nya tertunda Yudha masih menunggu April siap menerima sepenuhnya.
Pagi²Yudha sudah dibangunkan oleh deringan HP nya. dilihat ternyata komandan nya. lalu mengangkat panggilan.
" SIap komandan ".ucap Yudha menjawab instruksi komandannya yang ku dengar pagi itu.
" Siapa mas"?? tanya April.
"Komandan, dia menyuruhku untuk bertugas ke poso hari ini".tutur Yudha menjelaskan ke April.
" Bukan nya kamu cuti mas, kita kan baru nikah"?? seru April dan bertanya ke Yudha .
"Sayang meskipun mas dalam keadaan cuti dan baru menikah, tugas tetap lah tugas ini adalah resiko seorang Abdi negara dan kamu harus bisa menerima segala resiko menjadi istri seorang Abdi negara".ucap Yudha lalu membelai anak rambut April yg menutupi pipi nya.
" Baik mas, April mengerti resiko menjadi istri seorang Abdi negara pasti akan diduakan oleh negara dan akan cemburu oleh negeri ini. "jawab April.
" Terimakasih ya dek, mas siap²dulu."balas Yudha lalu beranjak ke kamar mandi.
Selesai Yudha mandi Yudha membantu April membersihkan diri dan membantu turun keluar kamar menuju meja makan. dilihat ada mami dan papi
"Kalian sudah bangun"? tanya mami .
" Sudah mi, pi".
"Kok nak Yudha pakai seragam lengkap mau kemana? tanya papi.
" Maaf sebelumnya mi, pi Yudha mau pamit bertugas ".ucap Yudha.
" Tugas, bukan kah cuti nak!! seru papi.
"Iya pi, ini tugas dan tanggungjawab sebagai Abdi negara".tukas Yudha.
" Iya nak papi, mami tau ini memang berat sebagai Abdi negara, papi juga pernah mengalami seperti itu. "tutur papi.
" Tugas kemana, nak?? tanya mami.
"Ke Poso mi".jawab nya.
" Jauh sekali nak".saut mami.
"Tapi hatiku dan cintaku tetap di April".ucap Yudha menggombal i April supaya tidak cemberut.
Memang saat ini April sangat lah sedih di tinggal Yudha bertugas wajahnya yg masam dan cemberut.
" Kamu ini pinter kalo menggombal mas".celetuk April.
"Nggak apa² gombal ama istri sendiri".balas Yudha mencolek dagu April.
" Malu mas, dilihat mami, papi".ucap April muka nya mulai memerah.
Papi, mami hanya pura² tidak tahu dan melanjutkan sarapannya.
.
.
.
Di Bandara.
April ikut mengantarkan Yudha berangkat dan sahabat²nya melihat Apri dan Yudha.
"Ciee... pengantin baru ".celoteh Ajeng dan sahabat²nya.
" Kalian Apa kabar?? tanya April.
"Maaf kan kami ya pril, kami saat pernikahan mu tidak bisa hadir ".ulas Ajeng.
" Iya nggak pa²."jawab April.
"Tapi kami janji setelah kami dapat cuti kita semua kumpul".Ucap Luna.
" Makasih kalian masih ingat aku".seru Apri.
"Tentu pril, kami masih menyayangimu sampai kapan pun".tutur vivi dan vita .
" Omong²kamu sama mas Yudha mau kemana"? tanya Ajeng.
"Oh mas Yudha mau berangkat tugas ke Poso. " ucap April.
"Ohh,, berati sama donk tujuan kita juga mau terbang ke sana".Balas Luna.
" Iya kami ditugaskan mengawal para Abdi negara ke sana. "tutur Vita.
"Semoga aku dapet kenalan sama Abdi negara biar kayak kamu pril".ulas vivian.
" Hmmmm,, ngarep".saut Ajeng.
"Nggak apa²lah mimpi sap tau dapet".balas Vivian.
" Udah² sana kalian tugas tu dah ditunggu Bu Nelly".ucap April.
"Iya pril kami pamit ya".ucap semuanya lalu berpelukan memeluk April.
" Hati² ya ".tukas April.
" Siap Kapten April. "Ucap Ajeng dan Kawan² nya.
Mereka pergi meninggalkan April dan Yudha tak selang lama Yudha berpamitan dgn April.
" Aku berangkat dulu ya dek".ucap Yudha memeluk dan mencium kening April.
"Iya mas, Hati-hati".balas April mencium bibir Yudha.
" Aku kan merindukan mu sayang".ucapan Yudha.
Yudha melepas pelukan nya lalu melangkah ke arah pesawat, April yg duduk mematung melihat punggung suaminya yang menghilang dari pandangan nya. Sebelum pergi Apri diberi Yudha kalung pengenal yg ia dapat dari tugas² nya yg sudah ia selesaikan dulu.April menggenggam kalung itu dan menyimpan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments