Hayo dukung like juga komen nya biar semangat terus ahutor bikin nya... jangan lupa like juga komen nya syukur ² diberi hadiah atau vote🥰🥰🥰🥰😗😘😛😛😛😆😊😊
....
Setelah kepergian Sunja Ardi mulai menutup hati nya untuk wanita mana pun. Luis dan semua kelompoknya sudah tertangkap kini mendekam dipenjara.
Ayah Sunja mendatangi pemakaman anak tersayang nya kini ayah Sunja bersama Ardi di pemakaman.
"Nak Ardi".panggil Ayah Sunja.
Ardi yang terdiam tak menjawab panggilan Ayah Sunja..
" Maafkan aku nak, ini semua karena aku hingga Sunja seperti ini".sesal Ayah Sunja menangis di pusaran Sunja memeluk gundukan tanah bertabur bunga.
"Anda tidak salah".jawab Ardi datar dan dingin.
" Nak Ardi maafkan kelalaian saya, tidak pantas aku disebut ayah."keluh Ayah Sunja.
" Benar seharusnya ayah melindungi anaknya bukan menjual".tutur Ardi dgn nada tinggi.
"Iya ini semua salah ku pak Ardi ".seru Ayah Sunja mengakui kesalahan nya.
"Yang sudah tiada tak akan hidup lagi".balas Ardi kemudian melangkah pergi meninggalkan kan Ayah Sunja kekecewaan dan rasa sedih sudah menaungi di hati Ardi.
Arman mengajak Ardi pulang ke markas sesampainya di markas Ardi hanya terdiam seperti tak ada semangat untuk hidup cintanya terhadap Sunja begitu tulus niat nya selesai tugas ini dia akan melamar nya namun Tuhan berkehendak lain. Arman menghubungi Yudha memberi kabar semua kejadian itu.
Yudha ikut bela sungkawa atas meninggalnya Sunja Yudha juga menghawatirkan keadaan Ardi saat ini.
.
.
.
Di Jakarta
April yg tak sengaja mendengar percakapan Yudha dgn Arman.
"Mas, kenapa dengan Serda Ardi"? tanya April lalu menghampiri Yudha yg duduk di balkon.
" Ardi kehilangan kekasih nya".jawab Yudha.
"Kekasih".saut April.
" Iya kekasih Ardi namanya Sunja dia gadis desa yang juga pernah menyelamatkan nyawa ku".Ulas Yudha.
"Ohh.. seperti itu kasih an Ardi mas".cuit april.
.
Seminggu kemudian setelah kepergian Sunja Ardi memilih untuk pulang ke Jakarta menenangkan diri dan bisa melupakan Sunja. Arman selalu setia menjadi sahabat membantu suka duka Ardi karena 3 serangkai sudah seperti saudara kandung sendiri Yudha, Ardi, Arman satu angkatan susah senang mereka selalu bersama.
Sesampainya di bandara soekarno-hatta Ardi dan Arman menunggu di jemput Yudha, selang 10 menit Yudha sudah datang dgn mobil dinas nya.
"Ardi ".ucap Yudha lalu memeluk nya.
Yudha sudah merasakan apa yg dirasa Ardi saat ini dgn raut wajahnya yg sendu lesu pucat tak bergairah selama kepergian Sunja Ardi menjadi pendiam dingin dan banyak melamun.
" Yudha".panggil Arman lalu menjabat tangan lalu merangkul Ardi dan Yudha mereka merasakan yg sama tak terasa buih bening pun turut dalam situasi ini.Arman lalu meninggal kan Ardi dan Yudha kembali bertugas lagi.
Yudha mengantarkan Ardi pulang kerumahnya ibu dan Ayah nya pun sudah menunggui nya.
"Ardi".ucap Ibu Dian merangkul anak sulungnya.
" Kenapa nak, kau seperti ini".rengek ibu nya menangisi nya.
"Maaf Om, tante Ardi butuh istirahat beri dia sedikit waktu".ulas Yudha menjelaskan nya.
" Iya nak Yudha ".balas Ayah Ardi.
Yudha mengiringi Ardi kekamar nya dan menidurkan Ardi seperti patung hidup yg tak bersuara membisu pandangan kosong.
Yudha keluar dan duduk bersama kedua orang tua Ardi.
" Nak Yudha coba beritahu kami kenapa dgn Ardi"?. tanya Ayah lukman.
"Maaf om, tan Ardi habis kehilangan kekasih nya".tutur Yudha menjelaskan.
" Kekasih "?. seru Ayah Ardi.
" Iya om Ardi menyukai gadis desa namun naas karena konflik Sunja tertembak dan meninggal ".Tutur Yudha.
" Apa yg harus kami lakukan agar Ardi seperti dulu lagi "? tanya Ayah Ardi.
"Hanya waktu yg bisa mengembalikan semua. ".saut Yudha.
" Semoga Ardi diberikan hidayah".Doa ibu Ardi.
"Amin, tante saya permisi pamit pulang".kata yudha berpamitan ke dua orang tua Ardi.
" Terimakasih nak Yudha sudah merepotkan ".ucap Ayah Ardi.
" Sama-sama om, tante".balas Yudha.
.
.
.
Setelah mengantarkan Ardi pulang Yudha masih balik ke kantor menyelesaikan tugas nya namun April menelfon jika hari ini ada jadwal April periksa ke rumah sakit. kemudian Yudha melajukan mobilnya ke rumah menjemput sang istri , selang 20 menit Yudha sampai, April sudah menunggu bersama Rayyan. Yudha membantu April masuk ke mobil nya.
"Pa, nanti kita habis dari rumah sakit mampir ke taman ya".Ajak Ray.
" Iya jagoan".balas Yudha
"Memang Raya mau ke taman mau ngapain".? tanya April.
" Ray mau fotoin mama, papa juga calon dede Ray".cuit Ray.
"Adik".ulas Yudha.
" Iya, pa Ray nanti bakalan punya dede yang di perut mama".seru Ray membuat papa Yudha tertawa April pun ikut tersenyum.
"Ray, kamu minta dede cewek atau cewek"?. tanya Yudha.
" Pengen cowok aja biar biasa diajak main bola, kalo cewek nanti bakalan cengeng nangisan ".celoteh Ray.
" Ahh... sama aja nak, cewek atau cowok nanti juga bisa ajak bermain ".tutur April menjelaskan lalu mengelus ujung rambut Ray.
" Ma, dede udah ada disini kan ma".Cuit Ray mengelus perut April.
"Iya dede nya lagi bobok diperut mama kakak Ray jangan gangguin dede bobok ya".Ulas April.
" Baik ma, kakak Ray akan menyayangi".saut Ray lalu menciumi perut April.
Yudha juga April saling berpandangan melihat tingkah Ray yg sudah tak sabar ingin mempunyai adik.
Tiba di rumah sakit April, Yudha , Ray masuk dan melewati koridor rumah sakit menuju ruang Dokter Yoga spesialis saraf dan tulang namun belum sampai di ruangan dokter Yoga Yudha melihat tante bu Dian dan pak Lukman duduk di kursi dgn menundukkan kepala dan berderai air matanya.
"Tante, Om".panggil Yudha.
" Nak Yudha ".saut Bu Dian.
" Apa yang terjadi"?. Tanya Yudha.
"Ardi ngamuk dan mencoba melukai dirinya dgn pisau".Ulas Om Lukman.
" Lalu sekarang bagaimana keadaan nya"? tanya Yudha.
"Sekarang sedang di rawat dan Ardi mengalami depresi berat".tutur ayah Ardi.
" Mungkin berat buat Ardi melepas kepergian Sunja".ucap Yudha.
"Maaf saya pamit pergi dulu mengantar istri saya periksa".pamit Yudha.
" Silakan nak Yudha. "balas ayah Ardi.
Yudha lalu membawa April masuk ke ruangan dokter Yoga.
" Silahkan masuk nyonya, tuan".kata dokter Yoga mempersilakan masuk April, Yudha dan Ray.
"Terimakasih dok".balas Yudha.
lalu April diperiksa dan dibantu perawat Dokter Yoga memeriksa April.
" Alhamdulillah keadaan April membaik namun secepatnya nyonya harus segera operasi agar bisa berjalan ".tutur Dokter.
" Apakah harus Dok"?. tanya April.
"Iya ini jalan satu-satunya nyonya".ucap dokter.
" Bisa Istri saya diberi waktu untuk berfikir "?. tanya Yudha.
" Boleh tuan semuanya tergantung nyonya April".ulas dokter Yoga.
"Terimakasih saran nya kami pamit pulang dok".ucap April berterimakasih dan berpamitan.
" Baik nyonya, tuan " . balas dokter Yoga.
setelah diperiksa dan menunggu obat Yudha membawa pulang istri dan anaknya namun Ray merajuk tidak jadi mampir ke taman karena cuaca saat ini hujan April yg banyak akal menyuruh Yudha membelikan es krim kesukaan nya.
Di kamar April sudah berganti pakaian dan Yudha menyusul ke kamar. Yudha yg sudah tau jika April sudah selesai datang tamunya.
"Dek".panggil Yudha.
" Hmmm".balas April sedang memainkan HP nya.
"Boleh mas minta hak mas"?. tanya Yudha mesra lalu mendekati April yg bersenderan di dipan ranjang.
. ############
.........
Hayo Yudha mau ngapain yaaaaa.... Hehehehe😁😁😁😁tunggu kelanjutan nya ya....
Like komen🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments