kenyataan

Pagi itu Yudha dan Rayyan sudah bersiap menjenguk April ke rumah sakit. sesampainya di sana dilihat ada papi, mami April.

"Permisi tante, om".ucap Yudha dgn nada sopan nya.

" Maaf anda siapa??".tanya mami.

"Perkenalkan saya Yudha ayah Ray. "Jawab Yudha.

" Ohh, mami susi dan papi Hasan". ucap mami mengenalkan diri.

"Bagaimana keadaan April saat ini, Tante?? ".tanya Yudha.

" Dia koma dan... ".ucap mami tak meneruskan.

" Dan kenapa tante?? ".tanya Yudha.

"Dia akan lumpuh nak".jawab papi menjelaskan.

"Lumpuh".seru Yudha.

" Iya dia mengalami benturan di kepala dan tulang ekor nya cidera". ucap mami.

"Entah lah bagiamana jika April sadar dan tau jika dirinya lumpuh. " keluh papi.

"Sudah om, tante kita doa kan saja yang terbaik untuk April". ucap Yudha menenangkan

" Boleh saya masuk om, tante??".tanya Yudha meminta ijin.

"Silahkan nak". ucap mami.

Yudha segera masuk dan duduk disebelah April melihat April berbaring lemah dengan beberapa alat medisnya.

" April aku percaya kau wanita kuat!!".seru Yudha menggenggam tangan april.

"Aku pasti setiap hari datang menjenguk mu". ucap Yudha.

" Pril, aku akan mencintai mu apapun keadaan mu ".lirih Yudha seraya mencium punggung tangannya setelah satu jam di dalam Yudha keluar ingin berpamitan pulang. Papi Hasan menghampirinya

" Nak boleh kah om minta tolong".seru papi.

"Iya om apa yg bisa Yudha bantu??".tanya Yudha.

" Tolong Antar kan istriku pulang karena kami bergantian menunggu April". titah Hasan

"Baik om , mari tante".ucap Yudha.

Sesampainya mengantar mami april Yudha berpamitan ke mami jika tidak bisa mampir karena besok dirinya juga akan bertugas Yudha pun melanjutkan pulang.

.

.

.

Di rumah Yudha

Umi dan Abah sengaja belum tidur karena masih menunggu berita dari April.

" Abah, umi kenapa belum tidur??".tanya nya.

"Kami sengaja nak,ingin mengetahui keadaan April".jawab umi.

"Bagaimana keadaan April??".tanya Abah.

" Dia koma dan April harus menerima kenyataan jika dia akan lumpuh".ulas Yudha.

"Kenapa seperti itu nak??".tanya umi.

" Karena april cidera tulang ekor nya".tutur Yudha.

"Kasihan dia Yud, harus seperti itu".ucap Umi iba dgn April.

"Sudah mi, bah kita berdoa agar April bisa sembuh".

" Aminn.

Ray mendengar obrolan oma, opa dan papa nya karena dia juga tidak bisa tidur sebelum mendengar keadaan mama nya.

"Mama lumpuh ".lirih dalam hati Ray, kemudian dia pelan-pelan berjalan mundur dan pergi kemar nya Ray melanjutkan menangis di kamar nya.lalu pura-pura tidur agar tak dicurigai papa nya.

Yudha datang melihat Ray sudah tertidur, lalu melangkah pergi ke kamar nya sendiri. dan duduk di tepi ranjang"Huffft..."helaan nafas kasar Yudha

" Tuhan jika nanti kita berjodoh maka aku sungguh siap menerima kekurangannya. "lirih hati Yudha

.

.

Pagi ini Yudha akan bertugas lagi tapi tidak ke papua melainkan ke Bandung selama 1bln tapi meskipun dia bertugas dia juga menyempatkan menjenguk April meskipun tidak setiap hari, Yudha percaya jika satu bulan lagi akan sadar dan dalam satu bulan tugasnya akan selesai hingga dia bisa bekerja tetap di jakarta.

.

.

.

Ajeng, Luna, vivi, vita juga tak kalah menjenguknya terus secara bergantian mereka rela berpisah jam terbang mereka karena dia harus bergantian menunggui April Best Friend forever nya. sudah menjadi bagian hidup mereka.

.

.

. Dan pihak maskapai GI juga bertanggungjawab atas insiden yg dialami April sehingga semua beban perawatan April ditanggung sepenuh nya hingga April kembali pulih seperti biasa dan normal.

Bu Nelly selaku atasan nya juga ikut serta bertanggung jawab jika April ingin berobat keluar negeri pun pihak maskapai akan bertanggung jawab. sekarang hanya menunggu keadaan April tersadar dan bisa ditanyai apa karena kelalaian sistem atau kelalaian Ko pilot.

Pihak terkait juga sedang menyelidiki jika memang sistem yang eror dan juga faktor alam maka pilot dan crew tidak bersalah namun jika ditemukan ada kelalaian dan faktor individu maka pilot akan di jatuh kan hukuman, karena sudah mengancam nyawa orang.

.

.

Umi dan Abah ingin menjenguk April mereka bergegas ke rumah sakit dan kemudian bertemu dgn orang tua April disambut dgn baik keduanya hingga menjadi Akrab dan sepertinya mereka senang jika April mau menikah dgn Yudha yang beranak 1.Rayyan juga ikut setiap Oma, Opa datang mengunjungi April Raya selalu memberi semangat April untuk kuat.

.

.

. Satu bulan kemudian.

Saat itu Yudha pulang selesai bertugas dan Yudha ingin segera melihat April namun Ray saat ini sedang panas demam hingga Yudha mengurungkan untuk ke rumah sakit menjenguk April.

Di rumah sakit.

Mami, papi masih setia menunggui nya. saat itu Ajeng juga masih di sana menjenguk April dan duduk di sebelah April sembari menggenggam tangan April.

"Pril, kapan kamu jadi pemalas seperti ini tidur terus apa kau tidak capek" .celoteh Ajeng lalu meneteskan air matanya

"April kamu nggak mau lihat awan putih di atas, kita bisa berjalan di atas nya bahkan kita bisa terbang lebih tinggi lagi".ucap Ajeng "Ayo pril kamu harus bangun kita harus berkeliling dunia janji kita saat bersama".Ajeng menangis sejadi-jadinya.

Namun tak diduga April merespon celotehan Ajeng seakan dia mendengar keluh Ajeng, jari telunjuk tangan April mulai digerakkan kan dan Ajeng menyadari jika April sudah siuman.

" Mami, papi lihat itu tangan April bergerak ".ucap Ajeng berteriak bahagia.

" Iya jeng benar, cepat pi panggil dokter".titah mami.

"Baik".ucap papi keluar dan mencari dokter Jane

Dokter Jane segera datang dan memeriksa keadaan April hingga April pelan-pelan membuka kedua mata nya.

" Mi, pi".ucap April melihat sekelilingnya hingga April memanggil

"Ajeng".

" Alhamdulilah pril, kau sudah sadar".seru Ajeng bahagia kemudian mami memeluk April.

"Mami sangat merindukan mu pril".ucap nya menangis di pelukan April.

" Maaf kan April mi, pi, sudah merepotkan kalian".tutur April.

"Tidak nak terpenting kamu sudah sadar nak, " ucap papi.

"Terimakasih pi, mi".seru April

Namun April saat akan menggeser kan kaki nya, ia merasakan kaki nya kaku dan tidak bisa di gerak kan keduanya. lalu membuka selimutnya melihat kaki nya tak dapat bergerak.

" Mi... ini kenapa kaki April tidak bisa digerakkan mi? ".tanya April teriak.

Mami dan Papi nya saling menatap mereka bingung harus berbicara apa hingga Ajeng merasa kasihan melihat kondisi sahabat nya.

Dokter Jane yang masih disitu akan menjelaskan semua yg dialami April.

"April kamu lumpuh ".ucap dokter Jane menuturkan.

"Dek..... dekk ".bagai disambar petir hati April mendengar kenyataan pahit ini.

"Tidak aku Lumpuh.... tidak mi, pi aku tidak mau lumpuh".teriak April dgn nada keras.

April menangis memukul-mukul kedua kaki nya Ajeng mendekat menarik April ke pelukan nya.

" Apa guna nya aku hidup jika harus lumpuh seperti ini "teriak April ,Ajeng masih memeluk April "tenang April kamu nggak boleh seperti ini " ucap Ajeng mengelus pundak April.

Kemudian Dokter Jane berani bicara lagi

"Kamu lumpuh karena ada cidera di tulang ekor mu hingga mengalami kelumpuhan.

" Aku tau kau wanita kuat dan hebat kau harus menerima kenyataan ini, setiap orang pasti tidak akan mau menerima kenyataan ini. "tutur dokter Jane menenangkan April.

Mami yang tak sanggup melihat April seperti ini hati nya sakit anak nya menerima kenyataan pahit ini.

April masih di pelukan Ajeng.

"Aku wanita lumpuh, Ajeng".teriak April.

" Sudah pril kamu harus kuat pril masih ada kami menyayangi mu. "ucap Ajeng yg ikut menangis.

" Aku gak mau lumpuh seperti ini".ucap April menangis mengerutuki dirinya yg tidak berguna lagi dan akan merepotkan orang lain bahkan tidak bisa bekerja lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!