Hello Readers!!
Jangan lupa like, coment, vote and share yahh!!
Di episode kali ini saya akan pergi menjenguk Dania Danira Putri ke Rumah Sakit yang mana disana saya melihat korban pembacokan.
Dan di episode kali ini, saya juga membahas tentang cowok yang membuat kami harus kecelakaan dan membuat Dania masuk Rumah Sakit.
Inilah awal kisahnya....
Kecelakaan yang menimpa Dania Danira Putri membuatnya harus terbaring dirumah sakit beberapa hari karna lukanya lumayan parah dan butuh perawatan Dokter agar tidak infeksi.
Akupun pergi menjenguk Dania Danira Putri ke Rumah Sakit setelah keadaanku lumayan membaik dan keseleo dikaki ku udah sembuh.
Sesampaiku di Rumah Sakit ....
"Ima" mama nya Dania Danira Putri menepuk pundakku dari belakang yang membuatku kaget karna baru saja ku parkir motorku.
"Astagfirullah" ucapku sambil terperanjat kaget.
"Hehe maaf imarin, membuat kaget" jawab mamanya Dania meminta maaf kepadaku, karna sudah mengagetkanku.
"Hehe gak apa-apa bi, tadi saya melamun mungkin makanya pas ditepuk kaget" Kataku memberi penjelasan kepada Mamanya Dania.
" Gini im, kok bisa kalian berdua sampe jatuh gimana ceritanya??" tanyanya kepadaku keheranan dengan kecelakaan yang kami alami.
"Owchhh, gini bik ceritanya: Saat itu kami sedang asyik mengobrol sambil ketawa ketiwi dan tanpa sadar Dania menabrak jalanan yang berlubang agak dalam, hingga membuat Dania agak terpental ke aspal makanya luka nya agak bnyak dibanding saya, karna saya hanya ditindih oleh motor saja makanya hnya keseleo saja" Jawabku berusaha menjelaskan kejadian kecelakaan yang kami alami meski kejadian yang kujelaskan tak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
"Begitu ya ceritanya, Mbak Dania nya kurang hati-hati toh bawa motornya sampe gak bisa liat jalan yang berlubang" ucap mamanya Dania Dania Putri.
"Hehe ayok bik kita keruangan Dania saja, kbetulan saya mau liat kondisinya Dania Langsung" ucapku berusaha mengalihkan pembicaraan karna aku tak mau berbohong lebih banyak lagi maslah kecelakaan yang kami alami.
"hehe bibi e mpe gak sadar kalau kita masih diparkiran ngobrolnya, " jawabnya sontak seperti agak tak percaya dengan hal yang kujelaskan.
Tapi yah mau gimana lagi, jika kuceritakan kejadian aslinya pasti Dania tak mengizinkanku dan aku tak mau persahabatanku hancur karna hal itu.
Jadi, yah kuterpaksa berbohong untuk menjaga persahabatan kami.
***
Persahabatan yang kujalani dengan Dania Danira Putri sudah cukup lama dengannya.
Dan kami tak pernah berantem sama sekali dan slalu saling membantu dalam suka dan duka.
Hingga pada akhirnya tragedi cintanya dengan si cowok yang dia cintai membuat Dania sering kabur-kaburan karna orang tuanya yang tak mengizinkannya untuk pacaran.
Lama dalam lamunan akhirnya aku dan mamanya Dania Danira Putri sampe diruangan Dania.
Yah, ruangan rumah sakitnya sederhana dengan fasilitas apa adanya dan panas sekali karna tidak ada fasilitas Ac ataupun kipas angin.
Tapi yah wajar sajalah karna kami tinggal disebuah kabupaten yang baru berkembang.
Jadi fasilitas juga apa adanya, tapi wajar saja lah ruangan rumah sakit yang ditempati sahabatku itu biasa saja karna memang bukan ruang VIP.
Karna hanya ruangan VIP yang mempunyai kualitas lengkap, tapi yah kenyamanan yg kiya dpat dari ruang VIP tak luput dari biaya yang lumayan besar untuk dikeluarkan.
Maka dari itulah orang tua Dania Danira Putri memilih ruangan yang bebas biaya saja. Karna keadaan keuangannya yang sekarang ini lagi tak mendukung.
Lama memandangi ruangan Rumah Sakit yang ditempati Dania. Dania pun bangun dari tidurnya berbisik padaku.
"Imarin, jangan ngelamun kamu kebiasaan banget deh dimana-mana ngelamun" katanya menyadarkanku dari penilaianku tentang ruangannya.
"Haha, nda ngelamun kok hanya sedanag memandangi ruangan yang kmu tempati saja" Jawabku memberi penjelasan kepadanya.
"Kamu tau im, cowok yg membuat kita kecelakaan itu ngechat aku loh dengan emot ketawa" Ucap Dania memberitahuku dengan muka penuh kekeselan tehadap cowok itu.
"Benar-benar cowok gak punya hati cowok itu bersenang-senang diatas penderitaanmu" Jawabku dengan nada jengkel.
"Yah, sepertinya dia kesel banget karna kutolak terus-terusan" ucap Dania.
"Kesel itu boleh saja lah Dania tapi gak meski celakain orang lain juga, sakit hati kuliat cowok seperti itu and nda ada bersalah sama sekali lagi" Jawabku dengan penuh kesal dan marah terhadap kelakuan si cowok kurang ajar itu.
Setelah kami lama mengobrol membahas kecelakaan yang menimpa kami, sontak kami dikagetkan oleh Mama nya dania yang membuka pintu dan kamipun mengalihkan obrolan.
"Dania gimana luka-lukamu masih sakit kah" Berusaha bertanya keadaan untuk mengalihkan pembicaraan.
"Ya, Alhamdulillah im kedaanku udah lumayan membaik nih, hanya saja yang ditangan masih agak sakit sih sama yg dibibir jadi nda bisa bicara cpat-cepat" Jawabnya sambil menunjuk luka-lukanya
"Semoga cepat sembuh yah sahabatku, kusendiri trus kesekolahnya and gak ada yang memboncengku" ucapku bergurau.
Mamanya Daniapun, memberikan minuman yang dibelinya dari alfamart teddekat padaku.
"Im, ne minum buat kamu" ucap Mama Dania menyodorkan minum padaku.
"Ya bik, makasih" jawabku berterimakasih krna sudah disuguhkan minuman.
Akupun meminum minuman yang disuguhkan oleh mamanya Dania dan kemudian pamitan karna takutnya Ibuku mencariku meski sebelumnya aku sudah izin sih.
"Dania, bik saya pamit dulu yah, InsyaAllah besok saya kesini lagi nengokin" Ucapku pamitan sambil menyodorkan bingkisan yang kubawa kemamanya Dania.
"Aduhh im, gak usah repot-repot bawa apa-apalah datang ajha jenguk Danianya" Kata Mama Dania kepadaku.
"Hehe mohon diterima gih bik, hnya bingkisan kecil saja kok bik" ucapku sambil memberikan bingkisan ke Mamanya Dania.
"Makasih banyak yah im udah repot-repot datang jenguk Dania nya dah gitu pake bawa bingkisan segala lagi" jawab Mama Dania.
"Ayokk bik,Dania saya pulang dulu semoga lekas sembuh yah, Assalamualaikum" ucapku pamitan kepada Dania dan Mamanya.
"Wa'alaikumussalam" jawab Dania dan Mamanya serentak.
Akupun turun dari lantai 2 menuju tempat parkir menuruni satu demi satu tangga rumah sakit. Karna Fasilitas lift hanya digunakan khusus untuk membawa pasien bukan untuk umum.
******
Sesampai diparkiran....
Saya dikagetkan dengan korban pembacokan yang mengakibatkan korban terluka parah dan disana banyak sekali orang begerumunan menyaksikan hal itu.
Dan akupun hanya bisa melihat dari kejauhan saja, karna aku tak bisa melihat darah. Larna kalau melihat darah maka kepalaku akan nyut-nyutan padahal aku tak darah tinggi loh.
Readers penasaran dengan apa yang melatarbelakangi peristiwa pembacokan itu terjadi???
tunggu kelanjutan kisahnya di episode selanjutnya yahh...
Jangan lupa coment sebanyak-sebanyaknya yah untuk perbaikan pemulis dalam menulis kedepannya.
Makasihhh, Sampe jumpa di episode berikutnya membahas tentang peristiwa pembacokan.
bye bye...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Dehan
penasaran kak..
2022-08-09
0
Alriani Hespiapi
Wah Dania berbohong,tidak mau menceritakan yang sebenarnya
2022-07-18
1
Imarin
uzbzuvskz z
2022-06-02
1