Membantu Ibu di Dapur

Setelah selesai shalat asyar mencoba mengecek handpone berharap ada telpon dari dia orang yang baru saja saya kenal...

Ternyata...

Tidak ada telpon ataupun sms yang masuk.

Tiba-Tiba...

"Imarin bantu mama masak sini" Panggil mama nya Imarin memanggil anak perempuan nya satu-satu nya itu.

"Bentar Bu, Saya rapiin kamar dulu bentar" Jawab Imarin.

"Ayok cepat tolong potongin daging ayam ini" Panggil mama nya Imarin menyuruh Imarin untuk segera membantu nya yang kerepotan.

"Ya Ma" Jawab Imarin

Imarin segera menuju ke dapur untuk membantu mama nya memasak didapur.

Sesampai didapur, Imarin mulai memotong daging ayam yang disuruh potong sama ibu, sambil bertanya "Bu, dipotongnya kecil-kecil atau besar-besar" Tanya Imarin Ke mama nya.

"Kecil-kecil ajha nak" Jawab Ibu nya.

"Baiklah ibu ku yang cantik" Imarin menggoda mama nya yang sejak tadi memanggilnya beberpa kali.

Pekerjaan memotong ayam sudah selesai, lanjut ke mengiris bawang.

" Bawangnya banyak sekali bu? " Tanya Imarin

"Ya, nak biar enak" Jawab mama nya.

Ibu nya Imarin kalau memasak emang slalu menggunakan bawang merah yang banyak, katanya sih biar enak rasanya.

Dan emang benar sih Imarin akui kalau masakan terenak menurut nyaadalah masakan mama nya.

Setelah beberapa biji Imarin mengiris bawangnya mata nya pun mulai perih dan mengeluarkan air mata saking perihnya.

"Loh, kok kamu nangis Imarin" Tanya mama nya melihat anak nya yang keluar air mata.

"Ya nih bu, mataku perih banget karna iris bawang merah ini" Jawab Imarin sambil memejamkan mata nya.

"Ya udah sini, biar ibu saja yang iris" Ucap mama nya smbil mengambil bawang tersebut dari anak nya.

" Nih bu, apalagi yang harus saya kerjakan bu? " Tanya Imarin lagi.

"Ayamnya digoreng nak, biar cepat selesai kita masaknya" Jawab mama nya memberitahu Imarin.

Mulai menggoreng ayam satu persatu ayam yang sudah kupotong tadi mulai kucelupkan kedalam wajan yang berisi minyak goreng yang udah panas.

Beberapa menit kemudian ayam nya sudah selesai digoreng Imarin semuanya, kemudian mama nya menyuruh nya untuk menggoreng bawang lagi dan bawang merah yang sudah diiris sama mama nya , Imarin masukkan kedalam wajan semua nya.

Beberapa menit kemudian setelah bawangnya agak layu, Mamaku meminta ku untuk memasukkan sambal yang udah diulek ke dalam wajan.

Imarin memasukkannya dan yang terakhir adalah Imarin memasukkan ayamnya sehingga jadilah sambal ayam.

Setelah sambalnya jadi akupun mulai mengambil nasi dan mengambil sedikit lauk sambal ayam untuk ku makan.

Saat makan tak lupa Imarin baca doa makan berikut "Allahhumma Bariklana Fi'ma rozaktana wakina aza bannar, Aamiin"

Imarin mulai menyantap makanan nya dengan pelan-pelan yaitu sesuai dengan sunnah yang diajarkan Rasulullah Saw yaitu makan dengan menggunakan tiga jari saja dan mengunyahnya sebanyak 40 kali atau sampai dengan makanannya lembut.

Begitulah pelajaran yang diajarkan guru Pendidikan Agama Islam ku disekolah, dan Imarin berusaha mempraktekkannya dirumah.

Beberapa menit kemudian......

Setelah selesai makan kemudian Imarin mencuci piring bekas makan nya kemudian menaruhnya di rak piring setelah itu aku masuk kamar lagi hnya untuk mengecek apakah ada telpon dari si dia.

Dan ternyata....

Dan ternyata tidak ada telpon sama sekali.

Dalam hati "Kamanakah dia??" "Bukankah dia mengatakan akan menelponku sepulang sekolah, tapi sampe udah mau magrib gini tidak ada telpon satupun dari dia"

Dia adalah orang yang tidak Imarin ketahui namanya tapi sangat ditunggu telponnya oleh Imarin.

"Entah ada apa dengan gejolak rasa yang kurasakan ini?" Tanya Imarin kepada diri nya sendiri.

Imarin mulai bertanya-tanya ada apa dengan diri nya ini, kenapa sangat ingin ditelpon dia?

Yah, inilah Imarin gadis kecil yang baru mulai memasuki remaja yang mana banyak hal yang ingin kuketahui terutama tentang pacaran.

Yang mana rata-rata teman sekolah nya pacaran, sehingga membuat diri nya penasaran bagaimana rasa nya pacaran.

Itulah sebabnya kenapa telpon dari si Dia sangat ditunggu karna rasa penasaran nya yang mana dia ingin bertanya kepada si Dia apa sih keuntungannya pacaran???

Kenapa teman-teman nya sangat menyukai hal itu, apa supaya biar ada yang antar jemput atau karna hal lainnya.

Setelah lama berpikir dan bertanya pada diri sendiri.

Tak terasa adzan magrib berkumandang, menandakan waktu untuk shalat magrib sudah tiba.

"Imarin cepat ambil air wudhu kemudian pergi ngaji" Panggil mama nya Imarin.

"Baik bu" Jawab Imarin dan bergegas keluar.

Dia pergi ambil air wudhu dan sambil membawa mukena beserta Al-Qur'an supaya bisa langsung berangkat ngaji tanpa masuk ke dalam kamar lagii.

Sesampai ditempat ngaji tak ada teman-teman nya satupun.

Dan ternyata...

Ternyata malam ini libur karna guru ngaji nya ada urusan di Pondok yang harus diselesaikan.

Begitulah teman nya memberitahuku, berhubung ngaji nya libur Imarin pun segera pulang ke rumah yang mana jarak rumah nya ke tempat ngaji nya hanya melewati satu rumah saja.

Sesampai dirumah...

"Kenapa kok cepat sekali pulang ngajinya" Tanya mama nya.

"Libur bu, ustzh Qom ada urusannya di Pondok" Jawab Imarin menjawab pertanyaan mama nya itu.

"Owchh ya udah simpan mukenanya dengan rapi jangan taruh disembarangan tempat" Titah mama nya.

"Baik bu" Jawab Imarin kemudian masuk ke dalam kamarnya untuk menaruh mukena nya.

Setelah membuka mukena, Imarin menyetel tv karna ingin menonton film kesukaan nya yaitu film misteri ilahi kalau gak salah seingat nya.

Yang mana Imarin sangat suka film itu karna ada lagu-lagunya, dan Imarin suka sekali mempraktekkan apa yang di tonton yang mana muter-muter dipohon lah sambil nyanyi sampe dikatakan gila ma pegawai Ayah nya yang bekerja karna tingkah nya yang seperti itu.

Setelah beberapa menit menonton film...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***