Menata Hati

Happy Reading.

Silvia meremas ponselnya sedikit keras, sejak tadi ia menghubungi Nita tapi tidak di angkat panggilan darinya, bahkan pesannya pun tidak di balas.

Wanita itu ingin menanyakan langsung kepada Nathan tapi dia juga takut kalau Nathan akan marah padanya. Melihat interaksi Nathan dan Nita yang sudah seperti saling mengenal, membuat Silvia penasaran sekali.

Silvia menatap wajah Nathan dengan tatapan sendu, sikap yang di tunjukkan untuk Nita tadi benar-benar membuatnya semakin penasaran saja. Seakan Nathan berbicara dengan kekasihnya, bahkan cara Nathan memanggil Nita seperti mereka sudah mengenal lama.

"Apa kamu tertarik dengan dokter Nita? kenapa kamu begitu ingin tahu masa lalunya?" tanya Silvia menatap Nathan yang sejak tadi duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu?"

"Aku hanya bertanya, apa salahnya? sikapmu sejak awal bertemu dengan dokter Nita memang benar-benar aneh, bahkan kamu memanggilnya tidak memakai embel-embel dokter, seakan kalian sudah lama berteman, tapi yang lebih mencurigakan adalah tatapan matamu ketika kamu merasa tidak suka dengan kenyataan bahwa Azam adalah mantan kekasihnya, lalu semua sikapmu ini di sebut dengan apa?"

Nathan menyugar rambutnya lembut, dia benar-benar harus menjawab pertanyaan dari Silvia. Mungkin saja Silvia mau mengerti dan memberikan restunya saat Nathan kembali pada Nita dan mengejar cintanya.

Ah, tidak, apa jadinya kalau Silvia tahu kalau Nita adalah mantan istrinya?

Sekarang dia sudah seperti terdakwa yang sedang diinterogasi oleh hakim. Tatapan sendu Silvia membuatnya menjadi tidak tega.

"Jujur, aku memang tertarik dengan dokter Nita," jawab Nathan membuatnya Silvia membelalakkan matanya.

"Kenapa? jangan katakan kalau kamu juga menyukainya?" tanya Silvia sambil tersenyum sinis. Merasa menjadi wanita yang sangat buruk.

Nathan tidak menjawab, dia berdiri dan kemudian berjalan ke Silvia dan mengelus bahunya. "Jangan banyak berpikir, sekarang pikirkan kesembuhan mu, aku pasti..,"

"Enggak!! aku gak mau sembuh!!! buat apa aku sembuh, kamu sudah memutuskan untuk meninggalkan ku! lebih baik aku mati saja!! seru Silvia menarik tali infus uang berada di lengannya.

"Silvia, kamu jangan seperti ini! semua yang kulakukan padamu tidak ada hubungannya dengan dokter Nita, bersikap dewasalah!!" seru Nathan mencoba untuk menghentikan Silvia.

"Lepaskan aku! aku tidak mau hidup!!"

Beberapa dokter masuk ke dalam ruangan VIP itu setelah Nathan memencet tombol panggilan darurat.

###

Nita mencerna ucapan Rara, apa yang dikatakan tadi? selama ini Nathan mencarinya?

"Sebenarnya kamu ini bicara apa? aku tidak mengerti!" ucap Nita membuka sabuk pengamannya.

Mereka telah sampai di depan rumah, keheningan sempat menyelimuti perjalanan mereka ketika Rara mengatakan pada Nita bahwa Nathan tidak pernah melupakannya.

Rara keluar dari dalam mobil dan menyusul Nita masuk kedalam rumah berlantai dua tersebut.

"Nit, selama ini aku menyembunyikan sesuatu darimu," ucapan Rara membuat Nita menghentikan langkahnya.

Wanita berusia dua puluh lima tahun itu membalikkan badan dan menatap penuh heran terhadap ucapan sang kakak.

"Mandi dulu, nanti aku ceritakan sambil makan malam," Rara mendorong tubuh Nita agar naik kelantai atas, menyuruh sang adik untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

Setelah membersihkan diri, Nita keluar dari dalam kamar dan mencari sang kakak. Nita harus bertanya tentang apa yang selama ini disembunyikan oleh Rara.

"Ra!! kamu di mana?" seru Nita menuruni anak tangga.

Rara tidak menyahut, Nita segera melangkah ke arah dapur dan dia melihat Rara dan bik Jum sedang menyiapkan makan malam mereka, mungkin Rara dan bik Jum baru saja memasak karena meja dapur masih berantakan dengan beberapa bahan yang baru saja dipotong-potong.

"Apa yang ingin kamu masak Ra? Apakah aku bisa membantumu? tanya Nita.

"Gak usah non, biar bik Jum aja to yang masak," sahut bik Jum merasa tidak enak.

"Gak apa-apa, bik," jawab Nita tersenyum.

"Itu oseng apa?" tanya Nita.

"Aku memasak sayur oseng brokoli dan juga ayam goreng, apa kamu membantuku untuk menggoreng ayam nya? aku tahu kalau kamu sebenarnya bisa hanya untuk menggoreng ayam," ucap Rara sambil masukkan bumbu-bumbu pada oseng brokoli nya.

"Kalau ayam biar bik Jum yang goreng, udah non Nita sama non Rara duduk saja," ucap bik Jum merasa tidak enak.

"Gak apa-apa, bik, kita lagi pengen masak, jadi bibik bantuin aja, ya?" jawab Rara.

Akhirnya wanita paruh baya itu mengalah, dia tidak akan melarang para nonanya itu untuk memasak.

Setelah semua masakan siap, akhirnya Rara dan Nita segera menyantap makan malam mereka. Rasanya seperti sudah lama tidak tidak pernah mereka lakukan. Sama-sama sibuk terkadang membuat keduanya makan di tempat kerja masing-masing.

"Gimana, Nit? besok weekend ke cafetaria, ya? aku mau ngenalin kamu sama sahabat ku," ucap Rara di sela makannya.

"Kenapa kamu heboh banget mau kenalin aku sama sahabat-sahabatmu itu, seharusnya kamu juga harus mulai membuka diri dan menerima sosok laki-laki di dalam hidupmu, Ra," jawab Nita membalikkan ucapan Rara.

"Tenang aja, aku udah ada kok, akhir-akhir ini kita emang deket, tapi masih sebatas temen deket aja," jawab Rara.

"Terus, katanya mau ceritain sebuah rahasia?"

Rara meletakkan sendoknya, kemudian mengambil air putih dan meminumnya setengah.

"Ini masalah Nathan, sebenarnya dia selama ini berusaha nyari kamu, aku gak tau pesan apa yang dia maksud, sehari setelah kamu pergi ke Amerika, pria itu datang ke apartemen, kamu tahu, suamiku sampe marah-marah sama dia karena udah keseringan datang, kadang dia juga ke butik, sebenarnya alasan dia mencari kamu karena dia menyesali semuanya, waktu itu aku tidak gegabah, aku harus cari tahu masalah kalian yang sebenarnya, kenapa kalian bisa bercerai," Rara menjeda ucapannya untuk menghirup napas.

"Namun setelah aku mendatangi mu setahun kemudian, aku tahu semuanya, mengenai Nathan yang masih memiliki kekasih, tahu tentang masalah pernikahan mu yang ternyata tidak pernah bahagia, mulai saat itu aku tidak akan pernah memberitahukan keberadaan mu pada Nathan," Rara merasa sedikit lega setelah bercerita.

Nita menghembuskan nafas perlahan, dia tahu kenapa Nathan mencarinya, karena masalah pesan yang menurutnya tidaklah penting lagi. Bahkan Nathan kemarin sempat menanyakan masalah perasaan cinta itu masih ada atau tidak.

Jujur tidak di pungkiri bahwa getaran itu masih ada setelah melihat Nathan kembali, tetapi Nita harus segera melenyapkan rasa aneh yang menelusup di dalam hatinya. Dia tidak mau jika suatu saat nanti ada yang menyebutnya sebagai pelakor. Karena semua orang tahu siapa kekasih Nathan saat ini.

"Apa kamu mau kembali pada Nathan, seandainya dia telah berubah mencintaimu?" tanya Rara hati-hati.

"Tidak, aku tidak mau berurusan dengannya lagi," jawab Nita yang sudah tahu apa yang ingin Rara tanyakan.

Lebih baik seperti ini, akan banyak yang tersiksa kalau sampai Nita dan Nathan kembali, termasuk hatinya sendiri.

Nita harus belajar menata hati mulai saat ini.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Siti Masitah

Siti Masitah

preetlah thor kalo ujung2nya ama nathan lgi

2025-03-05

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BRRTI SILVIA SENDIRI JUGA GK TAU KLO NITA MNTAN ISTRI NATHAN..

2023-07-06

0

💫R𝓮𝓪lme🦋💞

💫R𝓮𝓪lme🦋💞

kebahagiaan itu harus diperjuangkan Nita👍semangat y

2022-05-21

2

lihat semua
Episodes
1 Perceraian
2 Kembali Bertemu
3 Rasa Yang Masih Ada
4 Meminta Tanggung Jawab
5 Nita Yang Dulu Sudah Tidak Ada
6 My Ex Wife
7 Apakah kamu masih mencintaiku?
8 Duo Mantan
9 Kesal
10 Tidak Pernah Lupa
11 Menata Hati
12 Nathan Bodoh
13 Penyesalan Mendalam
14 Rencana Silvia
15 Ketegasan Nathan
16 Daniel Mananta
17 Cemburu
18 Trauma
19 Berteman
20 Mulai Dari Awal
21 Modus
22 Nama Yang Pernah Ada Tapi Tidak Untuk Sekarang
23 Kembali Memilihmu
24 Berdamai dengan keadaan
25 Elo Bukan Pelakor
26 Menangis
27 Sama-sama Terluka
28 Kepercayaan Mama
29 Semakin Rumit
30 Rasa Mantan
31 Menunggu
32 Nita & Silvia
33 Pelarian
34 Memperjuangkan
35 Masih Berdebar-debar
36 Apa kamu percaya kalau dulu aku memang mencintai mu
37 Se-spesial itu
38 Bikin Ilfeel
39 Kesempatan Kedua
40 Syarat Dari Kakek
41 Di Tinggal
42 Ayo Nikah!
43 Hanya Menurut Saja
44 Salahkah jika ia mencintai suaminya sendiri?
45 Aku Di Mana?
46 Meminta Hak
47 Rara Kesal
48 Menyembuhkan Luka
49 Kehidupan Baru
50 Memohon Bantuan
51 Kangen
52 Terima kasih, Istriku
53 Menyesal
54 Ada apa?
55 Aris & Silvia
56 Mantan Terindah
57 Ungkapan untuk Silvia
58 Ke Rumah Kakek
59 Kakek Abimanyu
60 Tidak Single
61 Nyaman sejak dulu
62 Bucin
63 Perdebatan
64 Perih
65 Apa Mungkin?
66 Begitu Sempurna
67 Takdir
68 Dokter Albian
69 Kondisi Silvia.
70 Kepedulian Nita
71 Nita Gelisah
72 Bawaan Si Dedek
73 Panggil aku sayang
74 Sepucuk surat
75 Siapa?
76 Lega
77 Ngidamnya Istri
78 Labil
79 Insecure
80 Kenangan yang memiliki arti
81 Firasat
82 Ketakutan
83 Perkara Kejutan
84 Kemarahan Aris
85 Persiapan
86 Wedding Day
87 Gosip
88 Suami Manja
89 Merajuk
90 Obrolan Ringan
91 Kontraksi
92 Kebahagiaan
93 Happy Ending
94 Novel Baru sekuel My Ex Wife
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Perceraian
2
Kembali Bertemu
3
Rasa Yang Masih Ada
4
Meminta Tanggung Jawab
5
Nita Yang Dulu Sudah Tidak Ada
6
My Ex Wife
7
Apakah kamu masih mencintaiku?
8
Duo Mantan
9
Kesal
10
Tidak Pernah Lupa
11
Menata Hati
12
Nathan Bodoh
13
Penyesalan Mendalam
14
Rencana Silvia
15
Ketegasan Nathan
16
Daniel Mananta
17
Cemburu
18
Trauma
19
Berteman
20
Mulai Dari Awal
21
Modus
22
Nama Yang Pernah Ada Tapi Tidak Untuk Sekarang
23
Kembali Memilihmu
24
Berdamai dengan keadaan
25
Elo Bukan Pelakor
26
Menangis
27
Sama-sama Terluka
28
Kepercayaan Mama
29
Semakin Rumit
30
Rasa Mantan
31
Menunggu
32
Nita & Silvia
33
Pelarian
34
Memperjuangkan
35
Masih Berdebar-debar
36
Apa kamu percaya kalau dulu aku memang mencintai mu
37
Se-spesial itu
38
Bikin Ilfeel
39
Kesempatan Kedua
40
Syarat Dari Kakek
41
Di Tinggal
42
Ayo Nikah!
43
Hanya Menurut Saja
44
Salahkah jika ia mencintai suaminya sendiri?
45
Aku Di Mana?
46
Meminta Hak
47
Rara Kesal
48
Menyembuhkan Luka
49
Kehidupan Baru
50
Memohon Bantuan
51
Kangen
52
Terima kasih, Istriku
53
Menyesal
54
Ada apa?
55
Aris & Silvia
56
Mantan Terindah
57
Ungkapan untuk Silvia
58
Ke Rumah Kakek
59
Kakek Abimanyu
60
Tidak Single
61
Nyaman sejak dulu
62
Bucin
63
Perdebatan
64
Perih
65
Apa Mungkin?
66
Begitu Sempurna
67
Takdir
68
Dokter Albian
69
Kondisi Silvia.
70
Kepedulian Nita
71
Nita Gelisah
72
Bawaan Si Dedek
73
Panggil aku sayang
74
Sepucuk surat
75
Siapa?
76
Lega
77
Ngidamnya Istri
78
Labil
79
Insecure
80
Kenangan yang memiliki arti
81
Firasat
82
Ketakutan
83
Perkara Kejutan
84
Kemarahan Aris
85
Persiapan
86
Wedding Day
87
Gosip
88
Suami Manja
89
Merajuk
90
Obrolan Ringan
91
Kontraksi
92
Kebahagiaan
93
Happy Ending
94
Novel Baru sekuel My Ex Wife

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!