Happy Reading
Nita menghempaskan tubuhnya di sofa kebesarannya, dia baru saja memeriksa beberapa pasien yang sedikit rewel
Mungkin karena lansia, membuat Nita harus menjelaskan kepada mereka agar bisa berpikir positif dan menerima.
Drrttt!!
Ponsel Nita di atas meja berdering, ia melihat sebuah nomer tidak di kenal yang menghubunginya.
Nita mengambil ponsel itu dan segera mengangkat panggilan tersebut, biasanya telepon dari para pasien atau orang-orang yang berhubung dengan medis.
"Halo?"
"Halo, Ta!"
Nita mengerutkan keningnya, merasa familiar dengan suara seorang pria di sebrang.
"Ada perlu apa? untuk jadwal kontrol kekasih anda besok lusa, saya ingatkan kalau anda lupa, Pak!" Nita menggunakan panggilan formal pada Nathan.
Ya, pria yang sedang meneleponnya saat ini adalah Nathan, entah apa yang dia inginkan di saat jam tugas seperti ini, mengingat jadwal Silvia untuk kontrol masih dua hari lagi.
Kekasih? Ya, Nathan dan Silvia memang tidak menikah, tetapi mereka masih berhubungan sampai saat ini. Benar-benar awet.
"Aku tahu, aku hanya ingin bicara padamu, bukan untuk urusan Silvia tapi tentang urusan kita," jawab Nathan.
"Urusan kita? Sepertinya kita sudah tidak ada urusan lagi, Pak. Jadi sudah tidak ada yang perlu di bicarakan, urusan kita sudah selesai Lima tahun lalu, dan sekarang kita adalah orang asing yang saling mengenal, jadi maaf Bapak Nathan, saya masih banyak pekerjaan!"
Tut!
Nita mematikan panggilan dari sang mantan. Pria itu benar-benar membuatnya kesal setengah mati.
Ponsel Nita kembali berdering, dan nomer asing itu lagi yang menghubunginya.
"Ya Tuhan, kenapa pria ini mengganggu sekali! Apa yang harus ku lakukan agar dia tidak menggangu ku! Hidupku seperti di teror oleh setan, tapi sayangnya setannya tampan! Ups!!"
Nita memukul kepalaku berkali-kali, berusaha untuk tidak memuji mantan suaminya itu. Meskipun tampan tapi pria itu sudah memiliki kekasih, lagian kenapa juga sang mantan mengusik terus.
Lagi-lagi ponselnya berdering, Nita langsung mematikan ponselnya dan memasukkan nya ke dalam laci.
"Apa sebaiknya aku bertemu dengan Nathan, dan menjelaskan semuanya? Ya, dia juga ingin penjelasan masalah pesan itu bukan? kalau semua sudah jelas, pasti dia tidak akan mengganggu ku lagi!"
###
Nathan tersenyum menatap layar ponselnya, ia baru saja mendapatkan balasan pesan dari mantan istrinya, sepertinya Nita sudah menyerah dan mau bicara dengannya.
"Malam Minggu di hotel bintang, jam 7 malam, aku tunggu di sana sekalian menghadiri resepsi pernikahan sahabat ku."
Silvia menatap heran ke arah Nathan yang terlihat tersenyum setelah dia mendapatkan pesan.
Wanita itu berjalan ke arah Nathan dan duduk di sampingnya. "Ada apa? Kenapa senyum-senyum sendiri? Apa kamu memenangkan sebuah tender lagi?" tanya Silvia.
Nathan langsung mengembalikan ponselnya ke saku. "Iya, tender kali sangat besar, makanya aku sangat bahagia, ehm, kamu sudah minum obat?" Silvia menggeleng.
"Kenapa? Bukankah kata dokter kamu harus rutin meminumnya, kamu harus segera sembuh, bulan depan kamu juga harus menjalani operasi? Jadi kalau ingin sembuh harus menurut!" ucap Nathan.
'Kalau kamu sembuh aku akan tenang jika harus meninggalkan mu, Silvia. Aku sudah menemukan wanita yang membuat hatiku goyah, wanita yang pernah tinggal satu atap dengan ku, aku menginginkan nya kembali, maafkan aku!' batin Nathan.
Sebenarnya sudah lama Nathan ingin memutuskan Silvia, tapi belum ada waktu yang tepat, Silvia lebih sering menghabiskan waktunya di Italia.
Saat pulang beberapa Minggu yang lalu, Silvia mengeluhkan sakit pada bagian perut bawahnya.
Terkadang Nathan sampai lupa kalau dirinya masih memiliki kekasih, waktunya hanya untuk bekerja dan bekerja. Kalau sudah pulang bekerja terkadang dia hanya akan mengingat mantan istrinya yang biasanya selalu menyambutnya saat pulang dari kantor.
Nita akan melayani Nathan sepenuh hati, menyiapkan air hangat dan baju yang akan di pakainya. Makan malam selalu sudah tersedia di meja makan dan Nathan akan menyantapnya dengan lahap.
Sedangkan Silvia merasa sangat bahagia, karena Nathan sudah nampak peduli lagi kepadanya. Memang selama ini hubungan mereka benar-benar hambar, layaknya sayur tanpa garam dan micin.
Tapi Silvia menganggap karena mungkin mereka sangat jarang bertemu, perlahan sikap Nathan juga mulai berubah sejak beberapa tahun yang lalu. Tapi Silvia masih merasa bersyukur karena Nathan tidak pernah membahas tentang hubungan mereka.
###
Malam Minggu, malam yang di tunggu-tunggu oleh Nathan, pria itu membongkar semua bajunya dan memilih beberapa kemeja mahal yang berjejer di atas ranjang.
"Aaggrhk!! aku harus pakai baju yang mana!" gerutu Nathan sambil mencoba kemeja yang berwarna putih.
Dia ingin tampil sempurna di hadapan mantan istrinya. Rasanya sungguh berdebar-debar, seperti remaja yang sedang jatuh cinta.
"Warna kesukaan Nita apa? aku tidak pernah menanyakannya, sial!! mulai sekarang aku harus tahu apa saja kesukaan Nita, hobinya, makanan favoritnya, dan semuanya!" gumam Nathan.
Akhirnya Nathan memutuskan untuk memakai kemeja berwarna Biru Navy, baju itu sedikit cocok dengan penampilannya kali ini.
Padahal Nathan tidak sedang menghadiri resepsi pernikahan, melainkan hanya akan bertemu Nita sebentar. Tetapi dandannya sudah total seperti orang yang ingin berkencan saja.
Nita keluar dari dalam mobil dengan penampilan yang sempurna, dulu badannya sedikit gemuk berisi sekarang sudah langsing bak gitar Spanyol. Memakai gaun berwarna biru laut dengan belahan bawah di atas lutut.
Nathan memang sudah menunggunya di lobi hotel, dia melihat Nita berjalan dengan anggun menuju ke arahnya.
"Kita duduk di sana, dan bicaralah apa yang ingin kamu bicarakan, aku tidak memiliki waktu banyak, karena harus menghadiri acara resepsi sahabat ku!" ucap Nita.
"Aku sudah menyediakan tempat untuk kita bicara, ayo ikut aku!" Nathan menarik tangan Nita tetapi langsung di tepis oleh gadis itu.
"Aku bisa berjalan sendiri!"
"Baiklah, ayo My Ex Wife," ucap Nathan tersenyum.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
GK masuk akal, dia sdh goyah lima tahun lalu, tapi tdk memutuskan Silvia sampe sekarang.apalagi tau kalo Sivia sakitnya karna hubungan intim...kalo emang niat mau sama Nita, putuskan .jangan menunggu Silvia sembuh dan juga kalo Nathan memutuskan Silvia saat dia sembuh ..bukannya tambah sembuh malah tambah sakit
2022-11-28
0
Djie Marwati Laissa
selamat berjuang Nathan...setahun loohh mnyiakam istri baik n tulus demi nohhh silfia..ee bahkan smpe skrng d urusin...sori klu aku org pmdendam gak gampng luluh tuhhh harga diri wanita dong🤣🤣🤣
2022-10-29
0
Sri Mulyati
visualnya dong tambah seru
2022-09-19
0