Tidak Pernah Lupa

Happy Reading.

Nathan berjalan mendekati Nita dan berdiri di sampingnya, menatap sang mantan kekasih ( Silvia ) kemudian beralih menatap Azam yang sudah menunduk kan pandangannya.

Ngomong-ngomong soal hubungan Nathan dengan Silvia saat ini, memang sudah kandas karena Nathan tetap bersikukuh memutuskan hubungan mereka.

Nita sangat tidak suka berada di situasi seperti ini, di kelilingi oleh orang-orang yang membuatnya muak. Sepertinya dia harus refreshing agar otak dan tubuhnya segar kembali.

"Nita, apa benar yang dikatakan oleh Azam, bahwa kamu adalah mantan kekasihnya?" tanya Nathan dengan raut wajah yang tidak suka.

Azam yang mendengar namanya disebut oleh atasannya itu langsung mendongak menatap Nathan dengan heran. Apakah atasannya itu begitu tertarik dengan kisah masa lalunya?

Nita begitu malas menanggapi pertanyaan Nathan, apalagi melihat wajah keheranan dari Azam yang membuatnya ingin sekali menonjok wajah pria itu.

"Maaf, saya masih banyak pekerjaan dan tidak penting untuk menjawab pertanyaan anda," jawab Nita kemudian berbalik pergi.

Tetapi Nathan langsung menahan lengannya dan hal itu tentu saja membuat Silvia dan Azam sedikit terkejut.

Pasalnya hal seperti itu belum pernah terjadi, Nathan bukan pria yang mudah dekat dengan seorang wanita, apalagi mereka belum begitu akrab.

"Aku hanya tanya, Ta? apa susahnya untuk menjawab?" tanya Nathan dengan raut wajah yang sudah semakin kesal.

Dia benar-benar harus memastikan bahwa mantan istri dan asistennya tidak pernah ada hubungan, entah kenapa Nathan sangat tidak suka melihat Nita dekat dengan pria lain, meskipun itu hanya masa lalunya.

Nita menarik tangannya dari genggaman tangan Nathan, sedangkan Azam, pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya penasaran.

Ingin sekali pria itu bertanya kepada atasannya, tetapi dia tidak memiliki keberanian. Nita melirik ke arah Azam dan Silvia, kemudian dia menatap Nathan dengan tatapan tajam, sungguh dia merasa sangat kesal setengah mati dengan situasi ini, ralat! kesal dengan kedua pria ini.

Kalau dia mengaku sebagai mantan pacarnya Azam, Nita tidak ingin pria itu menjadi besar kepala, tapi sepertinya semuanya sudah terlanjur rumit. Sekalian saja dia masuk ke dalam permainan ini. Hitung-hitung untuk membalas rasa sakit hatinya dulu saat di khianati oleh Azam, bahkan pria itu mungkin saja tidak tahu kalau sebenarnya keputusannya dulu mengakhiri hubungan mereka karena mengetahui perselingkuhan Azam dengan sahabat baiknya sendiri.

"Ya, dia adalah mantan pacar saya, dan dia telah mengkhianati saya dengan salah satu sahabat saya, jadi jangan bertanya kenapa saya bisa putus dengannya, dan tolong bapak Nathan setelah ini jangan bertanya hal pribadi saya lagi, karena kita bukan siapa-siapa!" ucap Nita.

Azam terkejut saat Nita mengatakan hal itu, ternyata dia selama ini tahu bahwa Azam telah bermain dibelakang Nita dengan sahabatnya sendiri.

Dan hal itulah yang menyebabkan Nita pergi meninggalkannya? padahal setahu Azam, Nita memutuskan nya karena sudah di jodohkan oleh kedua orang tuanya dan menikah dengan pria tersebut.

Tetapi sejauh ini Azam tidak pernah tahu siapa pria yang telah menikah dengan Nita.

###

"Sial!! Aggrrkk! aku kesal sekali!!" seru Nita saat sudah berada didalam mobil Rara.

"Kenapa, sih? dari tadi kek orang kehabisan kemenyan? nanti aku beliin tuh dupa dengan wangi tujuh rupa, biar waras kembali," ucap Rara tertawa.

"Di kira aku kuntilanak apa? pake kemenyan dan dupa segala! yang ada hidupku ini sial terus! kamu harus nyariin aku air dari tujuh sendang yang ada di pulau jawa ini! biar hilang tuh sial ku!"

Rara semakin tergelak mendengar ocehan sang adik yang sejak tadi mengomel tidak berhenti.

"Udah deh, daripada mikirin mantan, mending kita nanti malam main ke cafetaria, tempatnya temenku, di sana nanti kita bisa cuci mata, banyak cowok-cowok ganteng, loh!"

Nita menoleh menatap Rara sambil tersenyum mengejek. "Ra, aku tuh bosan lihat cowok ganteng, mereka bagaikan musibah di hidupku, tuh dari tadi ponselku getar terus, kamu tahu siapa yang neror aku?" tanya Nita.

"Pasti si mantan?"

"No, no, no! kamu salah," jawab Nita.

"Lalu? siapa?"

"Kekasihnya mantap suamiku, dia kepo banget karena tadi Nathan sok-sokan gitu, sok peduli, sok perhatian! dasar cowok gak jelas, gini nih akibatnya, Silvia jadi kepo setengah mati!" jawab Nita.

Rara melirik Nita setelah mendengar penjelasannya, sebenarnya dia mulai curiga dengan Nathan, apa yang di inginkan pria itu dengan selalu mencampuri dan selalu ingin tahu tentang Nita.

"Nit, menurut aku Nathan itu sebenarnya punya perasaan sama elo," ucap Rara membuat Nita langsung menoleh.

"Maksudnya?"

Rara menghela nafas, apakah dia harus menceritakan semuanya pada Nita, tentang Nathan yang selama ini selalu mencarinya dan mengatakan menyesal dan ingin meminta maaf?

Lima tahun yang lalu, mantan suami Nita itu memang selalu meminta alamat Nita yang berada di luar negeri, tetapi Rara tidak pernah memberikannya.

"Nit, sebenarnya Nathan sejak dulu selalu nyariin kamu, dia tidak pernah melupakan mu begitu saja," ucap Rara membuat Nita terkejut.

Bersambung.

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya 😁

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***