Setelah drama selesai mereka langsung berangkat dengan masing-masing kendaraan nya.
"Vanya mau sama kakak " ucap Vanya langsung naik di motor besar Ara.
"Sayang sama Daddy saja, kakak Ara harus ke kampus sayang " ucap Dominic.
"Iya benar sayang nanti kakak Ara nya bisa terlambat " ucap Dinda.
"Tidak mau " ucap Vanya.
"Sudah pakai helm mu " ucap Ara, langsung memasang helm pada adik bungsunya.
"Hati-hati bawa motor nya sayang " ucap Dinda.
"Siap bunda " ucap Ara.
"Kakak ayo kita balap siapa yang menang maka akan menjadi asisten nya selama 1 minggu " tangan Demian.
Domani yang mendengar itu hanya menggeleng kepala, adik dan saudara nya memang selalu buat ulah.
"Siapa takut " ucap Vanya.
"Sayang jangan coba-coba untuk ngebut di jalanan " ucap Dominic.
"Daddy maaf ini demi kepentingan negara, maka akan aku terima tantangan mu " ucap Ara.
"Horeeee " ucap Vanya bahagia.
Bukan nya takut di bawa di bawa balap, Vanya malah bahagia .
"Pegangan kuat-kuat " ucap Ara pada adiknya.
"Ibu, doakan kami menang " teriak Vanya.
"Sayang jangan ngebut nak " ucap Dinda.
"By ibu " teriak Vanya saat mereka sudah melakukan motor nya.
"Sayang hati-hati " teriak Dinda
"dad, bunda Domani berangkat dulu " ucap putra kedua nya.
"Hati-hati jangan ngebut, seperti kakak mu " ucap Dinda.
"Tidak bunda, tenang saja " ucap Domani.
Setelah semua putra dan putri mereka berangkat tinggal mereka.
"Ara dulunya yang ramah, lemah lembut sekarang menjadi wanita dingin dan kejam karna mommy selalu mendidiknya di dunia mafia " ucap Dominic, setelah kepergian putra putrinya.
"Mas benar, tapi untung saja Ara tidak berubah sama kita dia tetap seperti Ara kecil yang menggemaskan, dan jiwa mommy memang melekat pada Ara ya mas " ucap Dinda.
"Iya sayang benar sekali, tapi yang penting Ara tidak berubah dengan kita semua " ucap Dinda.
"Mas benar " ucap Dinda.
"Oh iya mas, Dinda mau izin mau pegi ke klinik Sasa apa boleh " ucap Dinda.
"Tentu saja boleh, mas juga merindukan nya " ucap Dominic.
"Ayo sekalian mas antar ke klinik Sasa " ucap Dominic.
"Tunggu sebentar, Dinda ambil tas di atas " ucap Dinda.
"Mas tunggu di mobil " ucap dominic.
****
Sedangkan dua buah motor yang melaju kencang, dengan wanita di bonceng, bukanya takut malah berteriak bahagia.
"Aaaaaaaaaaaa " teriak Vanya.
"Kakak cepat dia mendekat " teriak Vanya.
Berhubung mereka mengambil jalan pintas, jadi tidak banyak kendaraan lain selain mereka.
"Pegangan " teriak Ara, Vanya langsung menurut memeluk Ara biar dia tidak ikut terbang terkena angin kencang.
"Mereka cepat sekali " ucap Demian, saat Ara semangkin melajukan motor nya.
"Kakak kita menang " teriak Vanya bahagia saat Ara sudah sampai di gerbang sekolah adiknya.
"Ah menyebalkan " kesal Demian.
"Selamat menikmati kekalahan adik ku " ucap ara.
"Demian tidak kalah, motor Demian saja yang tidak bersahabat kali ini " ucap Demian yg tak terima.
"Baiklah terserah kau saja " ucap Ara.
"Aduh asisten ku, bawa tas ku ke kelas " ucap Vanya.
"Sudah masuk sana, jangan nakal " ucap Ara sebelum pergi.
"By, kakak " ucap Vanya .
"Hati-hati kak " ucap Domani yang baru sampai, Ara hanya melambaikan tangan pada adiknya.
"Ayo masuk " ucap Domani, pada adik bungsunya.
"Hy Vanya tas mu " teriak Demian.
"Sudah tau tidak mampu kalahkan kakak masih di tantang, nikmati kekalahan mu saudara ku " ucap Domani langsung menjalankan mobilnya .
"Dasar kembaran menyebalkan " ucap Demian.
Sedangkan Vanya yang berada di dalam mobil, sudah terkekeh geli melihat kekesalan kembaran nya.
"Kau bahagia Vanya " ucap Domani.
"Tentu saja Vanya bahagia kakak, kan lumayan dapat asisten selama seminggu " ucap Vanya.
****
Sedangkan Dinda dan dominic setelah menghabiskan waktu 30 menit akhir mereka sudah sampai di " KLINIK NATASHA"
Kenapa Sasa memberi nama klinik yang dia bangun dengan nama mommy nya, dia berharap dengan ini dia bisa mengirim pahala untuk mommy nya tercinta.
"Selamat pagi putri bunda " ucap Dinda, Sasa langsung mendongak kearah suara yang sangat dia kenali.
"Bunda " ucap Sasa langsung memeluk Dinda.
"Bunda rindu sayang " ucap Dinda.
"Sasa juga bunda " ucap Sasa.
"Daddy " ucap Sasa, saat melihat Dominic yang baru saja memasuki kliniknya.
"Putri Daddy, Daddy sangat merindukan mu sayang " ucap Dominic memeluk erat tubuh putrinya.
"Sasa juga " ucap Sasa.
"Dad, bunda ayo kita masuk ke dalam " ucap Sasa.
"Ayo " ucap mereka bersamaan.
"Mba saya titip kliniknya, jika terjadi sesuatu langsung panggil saja saya di dalam " ucap Sasa.
"Baik mba " ucap pendamping Sasa.
"Sayang kenapa tidak tinggal di mansion saja nak, biar kita bisa kumpul bersama " ucap Dinda .
"Bunda, Sasa menggenggam tangan Dinda sebelum melanjutkan ucapannya, Sasa akan sering berkunjung ke mansion hanya bunda tau bukan jika jarak rumah sakit dengan mansion sangat jauh " ucap Sasa.
"Bunda tahu sayang, tapi di sini kau sendiri " ucap Dinda.
"Bunda mu benar sayang, apa kau tidak merindukan Mension dan adik-adik mu" ucap Dominic .
"Tentu saja Sasa sangat merindukan mereka dad, bunda tapi Sasa akhir akhir ini sangat sibuk, Sasa akan usahakan akan pulang Minggu depan " ucap Sasa.
"Benarkah " ucap Dinda bahagia.
"Akan Sasa usahakan bunda " ucap Sasa.
"Beritahu Daddy, maka Daddy akan menjemput mu " ucap Dominic.
"Siap Daddy " ucap Sasa.
...Visual : sasa...
Mungkin visual nya kurang sesuai, langsung rekomendasi nama nya di komentar akan author pertimbangkan 🙏🏻
Jangan lupa untuk mampir di karya author yang lain 🙏 dan jangan lupa untuk di jadikan favorit ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
muhammad ibnuarfan
kurang paham silsilah nya aku...mana yang anak kandung...mana anak angkat...trus...tiple d yang mana saja...kembar...atau nama ayah dan anak2 nya...kurang paham jadi nya
2025-03-26
0
rahmanova
cantik semua,
2023-05-30
1
Kinan Rosa
aku setuju dengan visual nya kak
2023-02-02
0