ASMARA PERJAKA DAN TIGA JANDA
Pagi itu suasana masih begitu hening. Gelap masih nampak terlihat dari jendela. Udara dingin menelusup melalui celah celah kecil.
Di sebuah bangunan berlantai dua. Diantara tumpukan barang barang, Sepasang manusia terlihat terlelap saling berpelukan Di atas kasur busa yang tergeletak di sana. Kasur busa yang sejatinya muat satu orang itu, kini terisi dua tubuh yang masih terpejam.
Dialah Jaka dan Melati. Sepasang insan yang sedang terpanah asmara, terlelap bersama.
"Euhhhgg."
Terdengar suara lirih nan lembut dari salah satunya. Dan suara itu berasal dari mulut sang perempuan yang nampaknya mulai terbangun dari tidurnya.
Tubuhnya menggeliat namun tak bisa bebas bergerak. Melati sedikit tersentak. Dia merasa ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Perlahan matanya terbuka. Dada bidang terbungkus kaod ketat terlihat jelas berada di hadapannya. Matanya memicing. Namun tak lama kemudian senyumnya terkembang. Dan dia menyadari sesuatu.
Setelah kencan yang tak ingat waktu hingga mereka pulang terlalu malam. Mereka memutuskan untuk tidur di dalam kios milik Melati. Apalagi Melati begitu terlihat lelah dan mengantuk setalah acara kencan pertama mereka. Hingga Jaka tak tega membiarkan Melati pulang ke rumah sendirian dalam keadaan mengantuk membawa motor.
Jaka memberi saran menyuruh Melati tidur di kios saja. Mamun Melati menolak karena kalau malam di kios tempat usahanya terlihat sangat menyeramkan. Hingga Jaka akhirnya ambil keputusan dia akan menemani kekasihnya. dan akhirnya mereka tertidur bersama.
Dan kini, Melati lebih dulu membuka matanya. Dia perlahan melepas tangan kekar yang mendekap tubuhnya. Melati bangkit duduk bersimpuh menatap wajah lelap sang kekasih.
"Bahkan saat tidur pun kamu terlihat begitu tampan yang." Gumamnya.
di angkatnya salah satu jari dan perlahan jari itu mengusap semua bagian wajah tampan yang sedang terlelap itu. sSenyum wanita itu terkembang tepat saat jari itu menyentuh bi*bir kehitaman sang kekasih.
Wanita itu mendekatkan kepalamya dan
Cupp.
Bi*bir kehitaman itu dia ke*cup. Setelah itu dia menggeliat sembari memutar tubuhnya. Diraihnya ponsel didalam tas yang tergeletak tak jauh dari tempatnya berada.
"Baru jam empat lebih. Mending aku turun dan beres beres toko. Terus nyari sarapan." Gumamnya. Sebelum dia beranjak dia kembali menge*cup bi*bir dan pipi kekasihnya kemudian Melati bergegas turun kelantai dasar.
###
"Eughhh."
Kembali terdengar suara lenguhan. Kali ini terdengar beda. Dari suaranya, kali ini terdengar suara berat seorang pria.
Nampaknya beberapa menit setelah Melati terbangun, Kini gilaran Jaka yang terbangun. Dia terlihat menggerakan tubuhnya. Jaka terhenyak saat tanganya meraba di depannya, sudah tidak ada siapa siapa. Matanya langsung terbuka. Ternyata benar kekasihnya sudah terbangum. dia pun segera bangkit.
Pria itu mengusap wajahnya dan merapikan rambut dengan jari tangannya. Tak lupa dia juga meregangkan otot ototnya. Jaka melirik jam tangan yang melingkar. Di sana menunjukan pukul lima pagi.
"Melati bangun jam berapa? jam segini sudah tak ada?" Gumamnya.
Ketika dia hendak beranjak tiba tiba terdengar suara seseorang dari lantai bawah. dan sepertinya orang itu sedang menuju lantai dua. Jaka tak jadi beranjak, dia malah memilih merebahkan tubuhnya kembali dan memejamkan kedua matanya.
Benar saja, tak lema setelah itu, Melati datang kembali dan menghampiri kekasihnya.
"Udah siang kok belum bangun juga ya?" Gumamnya. Dia duduk di dekat sang kekasih.
Kembali dia memperhatikan wajah yang sedang pura pura tertidur itu. senyuman Melati terkembang.
" Hai pria tampan, bangun, sudah siang." Ucapnya lirih.
"Tapi jangan dulu lah, aku belum puas memandangi wajahmu hihi.." Lanjutnya sembari terkikik.
Melati mengangkat jarinya mengusap lembut wajah tampan yang terpejam itu.
"Kenapa pipi ini begitu menggemaskan sih yang?" Ucap Melati saat jarinya berhenti di pipi. Kemudian jari itu bergerak lagi.
"Ini mata kalau sedang menatap, uhh seakan akan mau menerkamku tahu nggak?" Ucap Melati lagi saat jari itu menyentuh mata kekasihnya. Dan jari itu bergerak lagi.
"Ini kenapa hidung bisa sebagus ini?" Ucapnya saat Jarinya menyentuh ujung hudung Jaka. kambali jari itu bergerak
"Bi*bir yang indah. Kamu tahu nggak kamu tuh punya bi*bir yang begitu manis, Jangan di obral loh ya, ini sudah jadi milikku." Gumam Melati dan dia terkekeh sendiri.
Tanpa Melati sadari, sebenarnya Jaka juga mendengarnya. Dan dia sekuat tenaga menahan diri agar tak bergerak maupun tertawa.
Setelah jarinya puas menjelalajah, Kini dia mengusap pipi Jaka dengan lembut.
"Sayang, kita mengenal belum lama. Bahkan pertemua kita saja tak terduga. Namun apakah hubungan kita akan berlangsung lama? di luaran sana begtu banyak wanita mengharapkan cintamu, namun aku yang beruntung mendapatkannya. Tapi apakah cintamu akan selamanya untukku Jak? Maaf bukannya aku meragu. Tapi keadaan dirimu membuat aku resah Jak."
Melati menghentikan gerakan tangannya. Dia berpaling dan hendak berdiri, namun tiba tiba
Happ.
Ada tangan kekar yang menarik tubuhnya hinga dia terjatuh di dada bidang kekasihnya.
"Jaka...!" Pekiknya.
"Kenapa? Kok kaya kaget gitu?" Tanya Jaka dengan senyum manis tertuju pada kekasihnya.
Pria itu langsung memiringkan tubuhnya dan mengunci tubuh Melati yang terbaring dihadapannya.
"Lepas Jak, sebentar lagi siang." Pinta Melati.
"Bentar lagi, aku juga ingin memandang wajahmu.Biar adil."
Mata Melati membelalak. Dia baru sadar Jaka sudah bangun dari tadi. Meski dia tak tahu entah jam berapa Jaka bangun.
"Kamu sudah bangun dari tadi?" Tanya Melati namun Jaka tak menjawabnya.
Dia malah meniru gerakan jari yang dilakukan kekasihnya.
"Pipi ini kenapa begitu menggemaskan?" Ucap Jaka meniru ucapan Melati. Perempuan itu wajahnya memerah.
"Mata ini, kalau sedang memandang, seperti mau menerkam." Melati menjadi salah tingkah.
"Kenapa hdung bisa seindah ini sih?" Ucap Jaka menahan senyum.
"Jaka, sudah siang?" Rengek Melati namun Jaka tak peduli. Kini jarinya menyentuh bi*bir Melati.
"Ini bi*bir kenapa manis banget sih? awas loh kalau sampai di kasih keorang lain. Bibir ini hanya milikku." Ucap Jaka sambil senyum senyum sedangkan Melati wajahnya merona menahan malu.
Setelah itu, kini Jaka mengusap pipi Melati dengan lembut. Degup jantung Melati sudah Meloncat loncat tak menentu.
"Perkenalan kita memang belum lama sayang. Tapi kita boleh berharap hubungan kita bertahan sangat lama. Jangan ragu akan kesungguhan hati ku. Aku tak peduli dengan statusmu. Selama aku yakin berarti kamu pantas aku perjuangkan. Aku ingin selau ada bersamamu disetiap lelah dan bahagiaku. Jadi tolong jangan berpikir tentang wanita wanita diluaran sana. Yang harus kamu tahu, hatiku sudah ada pemiliknya dan itu kamu, paham?" Melati mengangguk. hatinya pun terasa begitu damai.
Kini mata mereka saling menatap dan terdiam. seakan akan mata mereka berkata.
"Aku mencintaimu.."
@@@@@@
Kisah Jaka masih berlanjut nih, jangan lupa dukungannya ya teman teman. Yang masih bingung dengan alur cerita ini, bisa kunjungi dulu judul terdahulunya PERJAKA DAN TIGA JANDA setelah itu baru lari ke sini. Okey..
Perjaka
Melati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
fajar Rokman.
mampir
2024-09-27
0
Bandoel SarKas
othor penggemar Bollywood ya?
2023-07-03
1
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-06-19
0