Potong Rambut..

Sore kini telah menjelang. Suasana pasar terlihat berangsur sepi. Hampir semua para pedagang sudah menutup toko dan lapaknya. Hanya tinggal beberapa yang terlihat buka. Itu saja kebanyakan di lapak bagian sayur dan buah serta bahan kebutuhan lain seperti cabe dan sebagainya. Karena para tengkulak sayur, buah maupun yang lainnya memang biasanya datang pada sore hari hingga malam, maka itu beberapa pedagang sengaja berada di pasar hingga petang untuk menunggu barang dagangannya.

Diantara mereka terlihat seorang perempuan sedang duduk di anak tangga dekat sebuah kios bahan roti dan perlengkapannya. Di kedua telinganya terpasang headphone. Nampaknnya perempuan itu sedang asyik mendengarkan lagu dari ponselnya.

Saking asyiknya mendengar lagu sampai dia tidak menyadari kedatangan pria tampan yang sedang perempuan itu tunggu, kini berjongkok di belakangnya. Pria itu diam diam mengamati sang perempuan yang sedang senyum senyum sendiri sembari menatap layar ponsel.

Sang pria mengarahkan pandangannya. ternyata perempuan itu sedang membaca chat yang dia laukan bersama kekasihnya. Pria itu lantas tersenyum dan diam diam

Cup..

Perempuan itu terkejut karena tiba tiba dia merasa ada yang menge*cup pipinya. Sontak saja dia segera menoleh dan matanya seketika membulat.

"Jaka..!" Pekiknya dan pria bernama Jaka itu langsung tersenyum manis.

"Asyik bener sampai nggak sadar ada orang dibelakangmu yang." Ucap Jaka yang segera berdiri dari jongkoknya.

"Ya abis kamu lama. " Tutur gadis itu yang ternyata adalah kekasih Jaka.

"Astaga sayang, sepuluh menit lama?" Tanya Jaka takjub.

"Hhehe, yang namanya menunggu, berapapun waktunya itu lama lah yang." Jawab Melati tak mau kalah.

"Iya iya, maaf ya. Udah yuk jalan." Ajak Jaka mengalah.

Dan mereka pun beranjak menuju motor Jaka terparkir.

"Kok motornya beda?" Tanya Melati begitu dia melihat motor matic di depannya.

"Iya, kenapa?"

"Ini motor siapa?"

"Motor aku lah yang, cuma jarang dipakai. kamu kan nggak suka motor sport, jadi aku pake maticnya." Terang Jaka dan dia segera menduduki motornya.

"Oh," Dan Melati langsung naik di jok belakang.

Tak perlu menunggu lama, kini motor itu sudah meluncur keluar area pasar menuju ke tempat potong rambut khusus pria.

Di kota kecil itu, usaha salon khusus pria sudah lumayan banyak. Namun Jaka sudah mempunyai langganan sendiri dan menurut dia di tempat itu selalu hasilnya memuaskan.

Tak butuh waktu lama, kini mereka telah sampai di tempat tujuan. Begitu mereka masuk, ternnyat antriannya lumayan banyak. Tak jarang pula beberpa mata melirik dan memandang ke arah pasangan Melati dan Jaka. Bahkan beberapa perempuan yang ada disana ta berkedip menatap wajah Jaka sampai membuat Melati risih. Entah karena mau pamer atau apa, saat mereka duduk, tiba tiba Melati menggenggam jemari tangan Jaka. Tentu saja hal itu membuat pengunjung yang disana merasa iri. Bagaimana mereka tidak iri kalau dihadapannya ada paangan yang menurut mereka sangat serasi menunjukkan kemesraanya. Padahal hanya pegangan tangan saja, tapi cukup membuat gempar yang melihatnya.

Setelah menunggu cukup lama, tibalah kini giliran Jaka yang akan melakukan pencukuran rambut. Jaka segera duduk ditempat yang sudah disediakan.

"Seperti biasa apa mas?" Tanya abang tukang cukurnya yang memang sudah mengenal Jaka sebagai pelanggannya.

"Tolong dirapiin ya mas, Jangan terlalu pendek, tapi jangan terlalu panjang juga. Terus jambang yang sebelah sini dan sini dirapiin." Seketika Melati yang menjawabnya hingga membuat Jaka dan abang cukur serta yang mendengarnya di buat melongo.

"Astaga sayang. Nggak perlu dikasih tahu juga abangnya sudah paham." Jawab Jaka yang merasa gemas banget dengan sikap kekasihnya.

Sedangkan Melati senyum senyum merasa malu. Dia langsung kembali duduk mengecek ponselnya hanya untuk menutupi rasa malunya. Sedangkan Jaka juga senyum senyum sendiri melihat tingkah kekasihnya dari balik cermin.

Pemotongan rambut pun dimulai. Seperti orang yan mengawasi, Mata Melati tak lepas menatap kegiatan potong rambut kekasihnya. Tentu saja Jaka yang juga memperhatikan tingkah Melati dari cermin di depannya merasa bahagia. Sejak memutuskan kencan dengan janda cantik itu, dunianya benar benar menjadi penuh warna. Apa yang dilakukannya selalu teringat dengan janda itu. Jaka tak pernah menyangka, sifatnya yang pemilih dan tak mudah cocok dengan perempuan, malah langsung melabuhkan hatinya pada janda cantik tersebut sejak pertama bertemu.

Hampir satu jam acara potong rambut beserta perawatannya pun selesai. Tentu saja rambut yang rapi membuat ketampanan Jaka semain bersinar.

"Ya ampun ,ini calon suami siapa sih? ganteng banget." Puji Melati dan Jaka hanya senyum senyum dibuatnya.

Setelah melakukan pembayaran, sepasang kekasih itu pun keluar.

"Cari makan ya yang, aku lapar?" Pinta Melati.

"Makan apa? Nasi goreng?" Tawar Jaka.

"Angkringan aja Yuk." Usul Melati.

"Baiklah."

Dan motor pun kini melaju menuju angkringan langganan Jaka.

Jaka memang sering keluar malam sekedar ngumpul bersama Rois dan Iwang. Makanya dia tahu kemana saat kekasihnya ingin makan di angkringan.

Motor mereka kini sudah sampai di tempat yang dituju. Setelah turun dari motor, Jaka dan Melati menuju gerobag angkringan dan Jaka sejenak bertegur sapa dengan pemilknya.

"Wuihh, sekarang bawa gandengan nih bang." Ledek penjual angkringan yang terlihat terkejut saat Jaka datang dengan seorang wanita.

Jaka yang diledek pun hanya menyunggingkan senyumnya.

"Pacar Jaka mba? Wah beruntungnya." Ucap Penjual angkringan tersebut.

"Kenapa bang?" Tanya Melati.

"Jaka nggak pernah loh kesini bawa cewek. Dan jika Jaka kesini, pasti tak lama kemudian banyak cewe yang datang juga. Tapi kalau sekarang Jaka udah puya cewek, tahu deh. Banyak kayak gitu apa engga." Ucap penjual itu panjang lebar.

"Pasti ya tetep pada kesini lah bang." Ucap Melati dan kedua pria dihadapannya hanya tersenyum.

Setelah mengambil beberapa makanan, Jaka dan Melati duduk ditikar yang letaknya di bawah pohon tak jauh dari gerobag angkringan. Tempat itu tak terlalu terang jadi terlihat nyaman.

Beberapa saat kemudian penjual angkringan mengantarkan minuman yang mereka pesan.

"Bengkelnya mau mulai beroperasi kapan yang?" Tanya Melati di sela sela menikmati santapannya.

"Baru mencatat kebutuhan yang aku tahu sih, rencananya besok mau ke tempat temen yang buka bengkel juga." Jawab Jaka.

"Yanti sudah ngasih tahu belum yang?" Tanya Melati lagi.

"Ngasih tahu apa?" Ucap Jaka bertanya balik.

"Soal rumah yang kita bicarain itu loh."

"Oh, belum tuh, berarti kamu udah bilang yang?" Dan Melati mengangguk membuat Jaka semakin senang.

"Tapi malam ini, aku akan pulang ke rumah lama." Ucap Melati.

"Kerumah lama? Mau ngapain?" Tanya Jaka penasaran.

"Nggak tahu, katanya bapak mau ngomong." Jawab Melati.

"Ngomong apaan?" Jaka semakin penasaran.

"Nggak tahu, tapi biasanya kalau bapak kayak gini, dia mau mengenalkan aku dengan laki laki."

Waduh

...@@@@@@...

Jaka udah potong rambut nih

Terpopuler

Comments

Karebet

Karebet

👍👍👍

2023-10-22

0

Denok Priyanti

Denok Priyanti

suka dgn alurmu yg ga melulu dr kalangan CEO.... ini realita yg ada di sekitar kita... semangat thor 😍

2022-12-22

1

Mans

Mans

kynya kurang pendek tuh potong rambut nya, itu mah cuma d rapiin doang ya 😂😛

2022-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Baru Dengan Cinta..
2 Cantik Juga Butuh Tenaga..
3 Di Jodohkan??
4 Bahagia Itu Sederhana..
5 Potong Rambut..
6 Kata Bapak..
7 Bertukar Kabar..
8 Astaga Itu Pacarku..
9 Jaka Memang Uwow..
10 Gelisah Aku Gelisah..
11 Sidang Calon Keluarga..
12 Malam Yang Indah..
13 Dua Wanita Yang Klop..
14 Tentang Risma..
15 Rejeki Anak Baik..
16 Sebentar Lagi..
17 Kecelakaan..
18 Lagi Proses..
19 Kisah Wulan..
20 Ada Yang Ngaku Ngaku..
21 Ada Yang Tertipu..
22 Tejo Dan Ayu..
23 Akibat Ulah Tejo..
24 Selalu Saja Begitu..
25 Malam Panjang..
26 Tamu Pagi Hari..
27 Ya Ya Ya..
28 Menyusulnya..
29 Berdebat..
30 Menggodanya..
31 Si Tangan Nakal..
32 Dan Selanjutnya..
33 Di tengah Panasnya Matahari..
34 Senangnya..
35 Tidur..
36 Bangun Tidur Ku Terus..
37 Setelah Itu..
38 Berkunjung..
39 Tak Berkutik..
40 Cobaan..
41 Aduh..
42 Musibah Atau Anugrah..
43 Sidang..
44 Keputusan..
45 Rapat Penting..
46 Setengah Sukses.
47 Acara berikutnya..
48 Lamaran..
49 Ketemu Lagi..
50 Ketika Membeli Cendol..
51 Tuduhan..
52 Adu Mulut Adu Otot..
53 Cerita Malam..
54 Gerak Cepat..
55 Impian Dodit..
56 Jika Perempuan Adu Mulut..
57 Jaka Selalu Mempesona..
58 Berbagi Pengetahuan..
59 Obrolan Calon Suami..
60 Calon Suami Masih Ngobrol..
61 Aroma Terapi..
62 Awal Mula Suka Asam..
63 Niat Jaka..
64 Tegang..
65 Istirahat Dulu..
66 Setelah istirahat..
67 Di Kursi Pengantin..
68 Masih Di Kursi Pengantin..
69 Di Kursi Pengantin Lagi..
70 Tidak Tahan..
71 Sangat Tidak Tahan..
72 Benar Benar Tidak Tahan..
73 Setelah Meraih Puncak..
74 Masih Setelah Meraih Puncak..
75 Dari Dalam Kamar..
76 Cerita Pagi Hari..
77 Melepas Rindu..
78 Masih Kangen..
79 Aduh Kena Apes..
80 Aksi Wulan..
81 Aksi Juna..
82 Serangan Balik..
83 Ancaman..
84 Di Saat Rumah Sepi..
85 Juna Si Pemaksa..
86 Lima Setengah..
87 Obrolan Malam..
88 Keluarga Besar Jaka..
89 Masih Keluarga Besar Jaka..
90 Hajatan..
91 Menuju Halal..
92 Lembaran Baru..
93 Resepsi..
94 Malam Setelah Akad..
95 Ancaman Dalam Mobil..
96 Hadiah Ulang Tahun..
97 Yah Gagal Deh..
98 Rencana Piknik Keluarga..
99 Sesuatu Yang Tertunda..
100 Mitos Keluarga Jaka..
101 Rencana Apa Ini..
102 Usulan Jaka..
103 Bersikap Lebih Dewasa..
104 Dodit Merajuk..
105 Romansa Malam..
106 Berangkat Piknik..
107 Jaka Yang Nakal..
108 Dua Romansa..
109 Dua Romansa Lagi..
110 Ketika Wanita Bergosip..
111 Waktu Terus Berputar..
112 Si Cupu Dan Sang Guru..
113 Otw Lamaran..
114 Menuju Sah..
115 Bahagianya..
116 Obrolan Dibalik Demo..
117 Yeah! Akhirnya..
118 Tragedi Sore Hari..
119 Juna Yang Rese..
120 Menjelang Malam..
121 Malu Malu Mau..
122 Malunya Hilang Maunya Datang..
123 Empat Lawan Satu..
124 Ketika Mereka Istirahat..
125 Tenaga Terkuras Habis..
126 Kegiatan Pagi..
127 Hari Baru..
128 Sekilas Tentang Julian..
129 Tiga Mantan Janda..
130 Menuai Hasil..
131 Keinginan Yang Tak Biasa..
132 Ketika Istri Berubah Manja..
133 Hasil Pemeriksaan..
134 Ada Yang Kena Grebeg..
135 Kembali Pulang..
136 Suami Suami Siaga..
137 Obrolan Calon Bapak..
138 Keinginan Bayi??
139 Waktu Terus Berjalan..
140 Waktu Terus Bergulir..
141 Waktu Terus Berlalu..
142 PENGUMUMAN
143 Promo Karya
144 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Hari Baru Dengan Cinta..
2
Cantik Juga Butuh Tenaga..
3
Di Jodohkan??
4
Bahagia Itu Sederhana..
5
Potong Rambut..
6
Kata Bapak..
7
Bertukar Kabar..
8
Astaga Itu Pacarku..
9
Jaka Memang Uwow..
10
Gelisah Aku Gelisah..
11
Sidang Calon Keluarga..
12
Malam Yang Indah..
13
Dua Wanita Yang Klop..
14
Tentang Risma..
15
Rejeki Anak Baik..
16
Sebentar Lagi..
17
Kecelakaan..
18
Lagi Proses..
19
Kisah Wulan..
20
Ada Yang Ngaku Ngaku..
21
Ada Yang Tertipu..
22
Tejo Dan Ayu..
23
Akibat Ulah Tejo..
24
Selalu Saja Begitu..
25
Malam Panjang..
26
Tamu Pagi Hari..
27
Ya Ya Ya..
28
Menyusulnya..
29
Berdebat..
30
Menggodanya..
31
Si Tangan Nakal..
32
Dan Selanjutnya..
33
Di tengah Panasnya Matahari..
34
Senangnya..
35
Tidur..
36
Bangun Tidur Ku Terus..
37
Setelah Itu..
38
Berkunjung..
39
Tak Berkutik..
40
Cobaan..
41
Aduh..
42
Musibah Atau Anugrah..
43
Sidang..
44
Keputusan..
45
Rapat Penting..
46
Setengah Sukses.
47
Acara berikutnya..
48
Lamaran..
49
Ketemu Lagi..
50
Ketika Membeli Cendol..
51
Tuduhan..
52
Adu Mulut Adu Otot..
53
Cerita Malam..
54
Gerak Cepat..
55
Impian Dodit..
56
Jika Perempuan Adu Mulut..
57
Jaka Selalu Mempesona..
58
Berbagi Pengetahuan..
59
Obrolan Calon Suami..
60
Calon Suami Masih Ngobrol..
61
Aroma Terapi..
62
Awal Mula Suka Asam..
63
Niat Jaka..
64
Tegang..
65
Istirahat Dulu..
66
Setelah istirahat..
67
Di Kursi Pengantin..
68
Masih Di Kursi Pengantin..
69
Di Kursi Pengantin Lagi..
70
Tidak Tahan..
71
Sangat Tidak Tahan..
72
Benar Benar Tidak Tahan..
73
Setelah Meraih Puncak..
74
Masih Setelah Meraih Puncak..
75
Dari Dalam Kamar..
76
Cerita Pagi Hari..
77
Melepas Rindu..
78
Masih Kangen..
79
Aduh Kena Apes..
80
Aksi Wulan..
81
Aksi Juna..
82
Serangan Balik..
83
Ancaman..
84
Di Saat Rumah Sepi..
85
Juna Si Pemaksa..
86
Lima Setengah..
87
Obrolan Malam..
88
Keluarga Besar Jaka..
89
Masih Keluarga Besar Jaka..
90
Hajatan..
91
Menuju Halal..
92
Lembaran Baru..
93
Resepsi..
94
Malam Setelah Akad..
95
Ancaman Dalam Mobil..
96
Hadiah Ulang Tahun..
97
Yah Gagal Deh..
98
Rencana Piknik Keluarga..
99
Sesuatu Yang Tertunda..
100
Mitos Keluarga Jaka..
101
Rencana Apa Ini..
102
Usulan Jaka..
103
Bersikap Lebih Dewasa..
104
Dodit Merajuk..
105
Romansa Malam..
106
Berangkat Piknik..
107
Jaka Yang Nakal..
108
Dua Romansa..
109
Dua Romansa Lagi..
110
Ketika Wanita Bergosip..
111
Waktu Terus Berputar..
112
Si Cupu Dan Sang Guru..
113
Otw Lamaran..
114
Menuju Sah..
115
Bahagianya..
116
Obrolan Dibalik Demo..
117
Yeah! Akhirnya..
118
Tragedi Sore Hari..
119
Juna Yang Rese..
120
Menjelang Malam..
121
Malu Malu Mau..
122
Malunya Hilang Maunya Datang..
123
Empat Lawan Satu..
124
Ketika Mereka Istirahat..
125
Tenaga Terkuras Habis..
126
Kegiatan Pagi..
127
Hari Baru..
128
Sekilas Tentang Julian..
129
Tiga Mantan Janda..
130
Menuai Hasil..
131
Keinginan Yang Tak Biasa..
132
Ketika Istri Berubah Manja..
133
Hasil Pemeriksaan..
134
Ada Yang Kena Grebeg..
135
Kembali Pulang..
136
Suami Suami Siaga..
137
Obrolan Calon Bapak..
138
Keinginan Bayi??
139
Waktu Terus Berjalan..
140
Waktu Terus Bergulir..
141
Waktu Terus Berlalu..
142
PENGUMUMAN
143
Promo Karya
144
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!