Ada keluarga besar berkumpul di rumah, untuk bahas apa lagi? Mudah-mudahan jangan membahas kami lagi, kasihan Netta selalu tertekan aku bermonolog dalam hati.
Wajahnya terlihat sangat lelah, matanya terlihat sangat berat, di lengan tangannya ada dua buku tebal.
“Berapa lama kamu menungguku tadi situ?” tanyaku, menoleh sekilas kearahnya.
“Tidak lama, baru setengah jam ,Bang,” kata Netta.
“Wajahmu terlihat capek soalnya ,” kataku lagi.
“Hanya lelah karena berpikir,” ucapnya.
Kami tiba di rumah, dalam rumah sudah berkumpul keluarga tulang atau paman Abang dari Mami yang tinggal tinggal Bekasi Jawa barat.
“Halo…! Bapa Uda, inang uda,” sapa Netta dan menyalami tangan mereka dan aku juga melakukan hal yang sama.
(Mama uda dan Inang uda adalah adik bapak ) beliau adalah adik bapak Netta dan pamanku adik Mami juga.
Netta naik sebentar dan turun lagi, ia sudah pakai sarung dan duduk kembali bergabung dengan kami.
Tapi ia baru duduk Mami sudah berdiri.
“Ido ito, apala hu suruh hamu ro tuson asa paingot hamu jo boru muna on si Netta on, dang dibege au simatuana makkatai. (Ito, aku menyuruh kalian datang ke rumah ini untuk menasehati si Netta, tidak didengarnya lagi aku selaku ibu mertuanya kalau bicara) kata Mami.
Aku dan Netta bagai di sambar gledek, wajah Netta memerah dan kaget baik aku juga begitu, kami tidak ada masalah yang begitu besar, tapi kenapa mami sampai memanggil Tulang kami ke rumah.
Dalam adat Batak, kalau sudah sampai di panggil keluarga pihak perempuan untuk menasehati, (paingot boruna) itu biasanya untuk kesalahan yang sangat fatal yang tidak bisa di toleransi lagi, baru ada campur tangan pihak keluarga dari perempuannya.
“Nah ini apa!?”
Tapi kenapa Mami sampai melakukan itu aku juga tidak habis pikir, aku dan Netta hanya bisa diam dan bingung, karena kami berdua tidak merasa melakukan hal yang salah.
“Bohama dohonoku Netta. Apala naung bohado haroa pengalahom tu simatuamon apala sahat tuhami bapam on?” (Bagaimanalah aku bilang ke si Netta, sebenarnya apa yang sudah kamu lakukan, sampai ibu mertuamu memanggil kami?” kata Bapa uda.
Tulangku dan nantulangku menyudutkan Netta menasehatinya tanpa tau letak permasalahannya dan tau watak Mami.
Sebenarnya tulangku pasti akan membela Mami, walau Mami salah, karena orang yang punya duit lah yang selalu menang.
“Kamu juga Netta, kalau sudah menikah itu harus menuruti apa kata suami dan keluarganya, lagian beruntunglah kamu. Namboru yang jadi mertuamu dan bisa mengangkat derajat mamamu di kampung,” kata Nantulangku berkomentar, lebih tepatnya ia menjilat Mami.
“Iya uda, iya inang nguda,” kata Netta tanpa membantah sedikitpun.
Aku melihat tangannya terkepal kuat si samping sofa, ia menahan gejolak perasaanya, sebenarnya aku ingin menjawab natukangku, tapi dalam tradisi adat batak. Sama Tulang dan Nantulang orang yang paling di hormati tidak boleh asal bicara apalagi bicara tidak sopan.
Saat Netta di marahin sama nantulang, lebih tepatnya seperti di pojokkan dan direndahkan. Mami mengangguk-angguk puas.
“Netta, kamu sudah tidak punya bapak lagi. Amang sudah pergi, harusnya nurutlah sama keluarga mertuamu, harus tau dirilah, tidak usahlah minta yang macam-macam, untuk pesta kalian waktu itu Namborumu sudah keluar uang banyak, sinamotmu di kasihnya banyak,” kata Nantulangku menyanjung atau menjilat Mami.
Nantulangku yang lahir di Jakarta jadi tidak terlalu lancar bahasa batak, makanya ia selalu pakai bahasa Indonesia setiap kali ngomong.
Aku tau nantulang akan melakukan itu karena berharap kontrakan Mami yang mereka pakai, untuk buka usaha tambal ban, bisa gratis.
Mami semakin besar kepala ,ia terus saja mengangguk-angguk, tapi Nettaku Ya, Tuhan.
Sungai kecil dari sudut matanya mengalir deras menyusuri pipinya, aku berharap mereka menyudahi semua kata-kata menyakitkan itu, untuk Netta.
Ini bukan lagi datang untuk memberi nasehat untuk borunya, tapi datang untuk memberi luka dalam hati Netta.
Tapi ia sedikitpun tidak membantah apapun yang dikatakan Nantulang dan Tulang.
Tulangku akhirnya terlihat ikut sedih melihat Netta menangis, mungkin dalam hati Tulang tidak ingin melakukan hal itu, tapi karena keadaan ekonomi terpaksa melakukan hal itu agar Mami senang, Tulang hanya berusaha membuat Nyonya besar senang ‘asallah tenang’ dan kontrakan tetap aman.
“Sudah semester berapa kau rupanya Netta?” nantulang itu masih saja mengungkit yang sudah lewat senggol sana senggol sini sudah seperti orang yang paling benar.
“Sudah, Mah,” kata Tulang menegur Nantulang ,istrinya yang sudah mulai kelewat batas.
“Nantulang Maaf, Tulang maaf saya”-
“Kamu duduk Than, ini orang Tulang yang bicara hula-hula, Mami yang bicara tidak bagus kamu potong,” belum juga aku bicara Mami sudah memasang tanda stop.
“Mami aku suaminya Netta, kesalahan Netta kesalahanku juga kan? Kami bukan lagi dua melainkan satu, nasehat untuk dia untuk Jonathan juga MI,” kataku mencoba menjelaskan.
“Dari tadi kalian mengabaikan saya, Tulang…! Netta tidak salah apa-apa, saya yang memberinya restu untuk kuliah lagi, jadi tidak ada uang Mami yang keluar Untuk Netta,” kataku Nantulang Grace langsung diam.
Grace nama anak Tulangku itu yang baru berumur 10 tahun.
“Tidak ada kamu bilang, duit Mami padanya? Uang kamu adalah uang mami juga, Mami yang mati-matian sekolahkan kamu. Perusahan itu hasil keringat Mami dan Papi, kenapa kau bilang tidak ada duit mami?”
“Mi, jika anak lelaki itu sudah menikah, uangnya milik istrinya, bukan milik ibunya lagi.”
“Enak saja, sok tahu kamu,” kata Mami, jadi sangat sewot
Mami berusaha membuat Netta terpancing marah di depan Tulang. Tapi Netta wanita yang kuat bagaimanapun Mami merendahkannya, ia tidak menjawabnya, ia lebih baik diam menahan semuanya dalam hatinya.
Papi akhirnya buka suara karena dari tadi ia hanya diam, tidak mau berkomentar karena kebetulan juga baru datang dari luar Kota.
“Sudah Mi, sudah Mi…! jangan di tekan –tekan terus, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, lagian juga kalian langsung memberi nasehat seperti itu makan juga belum,” kata Papi membubarkan acara yang tidak penting itu.
“Biarkan mereka mandi dulu, makan dulu, apa orang Lae sama inang sudah makan?” tanya Papi basa –basi .
“Sudah Lae,” jawab tulangku, jadi merasa tidak enak.
“Papi bagaimana? semuanya belum tuntas Pi, kita harus tahu, apa ia akan mendengar kalau kita ngomong, apa gak?”
“Menantu kita selalu mendengar mami kok kalau ngomong,” kata Papi menenangkan Mami.
Kalau begitu sudah malam kami juga pulang dululah ,Eda…! Amang. Grace tadi kami titip di rumah tantenya ,” Natulang dan Tulang pamit pulang.
“Saya pikir tadi kita mau menginap disini.” Mami berharap pasangan suami istri itu bisa tinggal malam ini di rumah kami, agar Mami bisa ngomongin Netta sama Nantulang, karena selera mereka berdua sama, sama-sama suka omongin kekurangan orang.
Tulang pulang kami juga naik ke atas ke kamar . Netta tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya.
“Aku tidur duluan iya bang, sudah ngantuk,” kata Netta setelah ia cuci muka dan gosok gigi, sepertinya ia tidak Mandi malam.
“Kamu tidak makan, Ta?”
“Tidak lagi bang, tidur sajalah,” kata Netta merebahkan tubuhnya dan memilih tidur, aku tau ia sedang sedih dan mungkin saat ini ia sedang menangis.
BERSAMBUNG...
KAKAK TERSAYANG JANGAN LUPA KASIH KOMENTAR DAN PENDAPAT KALIAN DI SETIAP BAB DAN JANGAN LUPA JUGA
LIKE, VOTE DAN KASIH HADIAH SEBANYAK-BANYAKNYA IYA
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA BARU IYA KAKAK
Baca juga.
- Pariban Jadi Rokkap( Baru)
-Aresya(Baru)
-Turun Ranjang(Baru)
-The Curet king( Baru)
-Cinta untuk Sang Pelakor (Tamat)
-Menikah dengan Brondong (ongoing)
-Menjadi tawanan bos Mafia (ongoing)
-Bintang kecil untuk Faila (ongoing
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Melia Gusnetty
punya laki tak guna.😏..klu kau benar2 laki..kau bw lh istri mu keluar dr neraka d rmh mu itu....gk ada yg bs d bangga kn dr mu nathan tukang selingkuh...sering celap celup😏...prg aja lh kau netta dr neraka ituu..jgn diam aja kau...tunjuk kn siapa diri mu..tunjuk kn kau bs hidup tanpa mereka..semangat netta..💪
2024-03-04
0
ratna
dosa apa neta sama othor,punya mertua modelan gitu pux suami kang selingkuh...
2023-05-31
1
Lince Nainggolan
mertua org kaya. kok sama itonya sendiri pelit. hrs nya sesama sdr itu mau dong saling menyokong ?
2023-04-29
0