"Selamat pagi. Hay sayang, aunty merindukanmu." ucap Della
"Aunty ngapaen ke sini?" tanya Adrian yang ceplas ceplos.
"Hei sayang, aunty tak boleh kemari?" tanya Della. Della adalah teman Victor. Dia sudah lama menyukai Victor. Karena ada Clara, cintanya pupus. Dan saat Clara sudah tiada Della mulai mengejar Victor kembali.
"Jangan kau hiraukan Adrian Della." jawab Victor santai. Della hanya tersenyum kecut mendengarnya.
"Siapa gadis cantik ini?" tanya Della saat melihat Ella.
"Dia kakakku," ucap Adrian dan menarik tangan Ella untuk masuk kamar.
Adrian memang tidak suka dengan Della, karena menurut Adrian Della akan mengambil ayahnya. Dan sikap Della selalu berbeda jika di depan Victor dan pada Adrian. Itu yang sangat Adrian tidak suka.
"Siapa wanita itu Vic?" tanya Della pada Victor yang sekarang duduk di sofa ruang tamu.
"Dia pelatih taekwondo Adrian." jawab Victor. Sikap Victor pada Della biasa saja, karena itu Della selalu mencarai-cari perhatian.
"Lalu kenapa dia ada di sini dengan membawa tas?" tanya Della yang mulai menggali informasi. Dia tak ingin lagi ada penghalang.
"Dia akan tinggal di sini." Victor memang selalu irit bicara, jadi dia hanya menjawab yang di tanya saja.
"Kenapa harus tinggal di sini? Apa dia tak punya rumah?" ucapnya yang mulai bernada marah. Dia lupa harus mengontrol dirinya jika berhadapan dengan Victor. Lalu dia mulai memperbaiki sikapnya dengan mengalihkan pembicaraan.
"Ah lupakanlah. Kau tak ke kantor Vic?" dan itu pertanyaan yang dapat dia pikirkan.
"Tidak aku ingin menemani anakku bermain saja." jawab Victor sambil menyeruput kopinya yang sudah di siapkan pelayan.
Dan mereka mulai berbincang ringan. Della selalu saja menggunakan pakaian yang minim bahan. Bahkan pernah pakaiannya yang bermodel tanpa lengan melorot di hadapan Victor dan Clara. Sengaja sekali pikir Clara. Bukannya Victor melirik padanya, malah pengunjung cafe yang berada di sana yang melihat Della dengan mata yang sudah di penuhi gairah. Sedangkan Victor biasa saja.
Entah kenapa perempuan itu gatal sekali. Sudah seperti pela***-pela*** pinggir jalan saja. Masih ada ya di dunia ini wanita seperti itu.
Sedang di dalam kamar kedua orang itu sudah asyik bermain. Meski tak jarang Ella merasakan lengannya kesakitan tapi dia tak menghiraukannya selama Adrian bahagia.
Banyak sekali mainan Adrian yang dia keluarkan, hingga Adrian mulai lelah dan dia meminta Ella menceritakan dongeng sebelum tidur seperti biasa yang Ella lakukan saat Ella menginap kemarin.
Tak lama setelah Ella bercerita Adrian tertidur. Dengan pelan Ella bangun dari tempat tidurnya. Dia akan ke kamar mandi untuk melihat lukanya. Karena Ella merasa kesakitan. Mungkin lukanya terbuka pikir Ella.
Ella membuka kemejanya pelan. Yang dia kenakan adalah kemeja panjang selutut, agar memudahkan Ella melepas pakaiannya. Seperti itu saja sudah cukup susah bagi Ella. Ella melepaskan pakaiannya itu dengan satu tangannya, meski sangat sulit sekali. Dan akhirnya dengan susah payah berhasil juga. Kemudian membuka perbannya perlahan, dan saat akan ke lapisan terakhir Ella melihat sudah lumayan banyak mengeluarkan darah. Sehingga membuat Ella meringis menahan sakitnya.
Perban sudah berhasil Ella lepas semua. Tinggal kapas saja yang belum karena ukuran kapas yang kecil membuat Ella kesusahan untuk menjangkaunua, dan lagi kapasnya sudah mulai lengket. Alhasil membuat seluruh tubuhnya semakin menahan rasa sakitnya. Apalagi luka itu memang baru satu hari di jahit.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORITE DAN HADIAH YA KAKAK. TERIMA KASIH ❤❤❤❤❤
Jangan lupa follow ig othor ya ka.
IG_SHAKILABLUE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Kinay naluw
ya ampun kasihan.
2022-07-03
1
Eni Purwanti
kamu kemana Vic... bukannya bantuin Ella????
2022-04-06
3