Ikut kerja

Ella sudah siap untuk ke rumah Adrian. Kasian sekali nasib bocah kecilnya itu. Ella sayang sekali dengan Adrian. Ella menggunakan taxi untuk ke rumah Adrian, karena jaraknya lumayan jauh.

Setiba di rumah Adrian, Ella langsung di persilahkan masuk.

"Kak Ella.." teriak Adrian setelah Ella masuk kamarnya.

"Sayangnya kakak kenapa gmw di bawa ke rumah sakit, hmm?" tanya Ella yang duduk di pinggir ranjang dengan tangan Adrian yang sudah melingkar di pinggangnya. Adrian hanya diam.

"Lihat tu kakinya sudah bengkak kan? Sakit sekali yah? Sekarang ke rumah sakit yah?" tanya Ella dan tangannya mengelus pipi Adrian yang chubby.

"Sama kakak yah? Aku nggak mau sendirian." jawab Adrian yang masih memeluk Ella.

"Iya kakak temani. Tapi nurut yah sama kakak?" tanya Ella kembali dan di jawab dengan anggukan oleh Adrian.

Ella hanya akan mengantar Adrian ke rumah sakit saja. Setelah itu Ella akan kembali masuk kerja. Karena masih sangat pagi, jadi Ella bisa mengantar Adrian dulu. Tak lama mereka sampai rumah sakit. Ella di temani Emmy dan bi April.

Adrian di periksa dokter. Bi April minta pemeriksaan lengkap, jadi Adrian harus di rontgen. Sekitar satu jam, akhirnya hasil rotgen keluar. Dokter menjelaskan bahwa tak terjadi apa-apa pada Adrian. Hanya otot kakinya tegang hingga mengakibatkan kakinya terkilir. Adrian juga boleh langsung di bawa pulang. Ella mengantar Adrian sampai rumah dan akan berangkat kerja dari rumah Adrian.

"Kakak kerja dulu ya sayang. Nanti kalau kakak ada waktu main lagi ke sini." ucap Ella lembut sambil memeluk tubuh Adrian.

"Kakak di sini aja, temani Adrian yah. Adrian nggak mau sendirian." jawab Adrian dan sudah mulai menangis.

"Kan di sini banyak temannya, ada Emmy ada bibi April juga. Adrian juga bisa main kan nanti." jelas Ella yang mengelus pipi Adrian. Gemas sekali Ella dengan pipi chubby itu.

"Kakak nggak bisa libur kerjanya? Atau Adrian ikut ke tempat kerja kakak ya?" mohon Adrian dengan mata kucingnya. Kalau sudah seperti itu mana bisa Ella menolak.

"Hmm bener mau ikut kakak kerja?" tanya Ella sekali lagi. Ella mau nolak juga bingung, kasian juga sama Adrian. Tapi masalahnya apa dia di ijinin untuk membawa Adrian ke kantornya? Itu yang bikin Ella pusing.

"Tapi janji Adrian nggak boleh ganggu kakak saat bekerja yah? Nggak boleh nakal juga. Okey?" terpaksa Ella berkata seperti dia akan membawa Adrian ikut bekerja.

"Siap kakak cantik. Terima kasih. Adrian sayang kakak." gemas sekali Ella saat melihat senyun di wajah Adrian. Dan dia ciumi itu pipi Adrian.

"Oh iya, bi April Adrian mau ikut boleh?" tanya Ella yang lupa kalau Adrian harus mendapat ijin dulu dari orang rumahnya.

"Iya tak masalah non. Tapai apa nona Ella tidak kerepotan nanti?" tanya bi April dan di jawab Ella dengan senyum.

"Ya mau gimana lagi bi, Adriannya kakak maunya ikut." jawab Ella dan mencuil hidung mancung Adrian.

"Baiklah kalau begitu non, maaf sudah merepotkan nona Ella." jawab bi April.

April sudah memberi kabar pada Victor kalau Adrian terjatuh. Tapi entah apa bossnya itu akan pulang atau tidak. Tapi biasanya kalau urusan Adrian Victor akan bergerak cepat.

Ella di bantu Emmy menyiapkan Adrian untuk berganti baju. Adrian akan menggunakan kursi roda nanti. Dan sopir akan membantu mengantar dan menjemput Adrian dan Ella nanti.

Setelah bersiap, mereka segera berangkat. Sesampainya di kantor Ella Adrian di gendong sopir untuk ke kursi rodanya. Saat Ella dan Adrian masuk kantor, para karyawan lain melihat keaarah Ella. Anak siapa yang Ella bawa? Setau mereka Ella belum menikah, apa itu anak Ella di liar nikah? Banyak sekali spekulasi orang-orang pada Ella.