Pulang

"Eh maaf kan kakak Adrian, kakak kan ke sini dengan atasan kak Ella jadi kakak tidak bisa langsung pulang sayang." jawab Ella. Dia sebenarnya memang ingin pulang. Tapi hanya saja dia merasa canggung jika harus pulang bersama Adrian dan Victor.

Melihat wajah Victor yang seperti itu jelas saja Ella lebih memilih menghindar. Meski Victor terlihat tampan tapi wajah dinginnya membuat Ella bergidik ngeri jika harus duduk berdekatan dalam satu mobil.

"Kau akan pulang bersama kami." ucap Victor. Victor tak suka jika anaknya bersedih. Jadi dia akam mengijinkan Ella untuk ikut pulang bersama.

"Tapi tuan saya masih harus..." sebelum Ella melanjutkan perkataannya Victor memotongnya.

"Di mana atasanmu? Biar aku yang bilang padanya." ucap Victor kembali. Dan Ella terpaksa mengantar Victor untuk menemui Ricky.

Ricky yang sedang asyik berbincang dengan teman-temannya, melihat Ella dan Adrian bersama pria tampan menuju ke arahnya. Siapa lagi pria itu? Apa tidak bisa dia kencan berdua "hanya" dengan Ella saja?

"Apa kau atasannya?" tanya Victor dengan suara baritonnya. Mereka sedang berhadapan saat ini.

"Iya ada yang bisa di bantu?" tanya Ricky datar.

"Aku akan membawa dia pulang bersama kami." jawab Victor yang tanpa basa basi. Dan Ricky langsung melihat Ella.

"Dia berangkat bersamaku dan akan pulang bersamaku tuan." tegas Ricky pada Victor. Ella akan tetap menjadi pasangannya malam ini. Dia tak akan menyia-nyiakan moment langka seperti ini. Karena besok-besok dia akan sulit membuat alasan lagi.

"Aku akan tetap membawanya bersamaku." ucap Victor kekeh. Dan berlalu pergi dengan satu tangan mendorong kursi roda Adrian dan tangan yang lain menarik Ella untuk ikut dengannya.

"Hei..hei... Kau tidak sopan tuan?" panggil Ricky saat mereka akan pergi. Ella yang melihat hal ini merasa risih dan terpaksa harus bicara pada Ricky.

"Maaf pak, apakah saya masih tidak boleh pulang dari tempat ini, tugas saya belum selesai?" tanya Ella yang membuat Ricky melihat padanya. Ricky tau Ella mau ikut bersamanya ke acara ini dengan alasan dia akan mengeluarkan Adrian dari kantor. Tapi sekarang dia tak punya lagi alasan untuk itu. Karena tak ada jawaban dari Ricky jadi Victor menarik Ella kembali untuk ikut pulang.

Sopir Adrian yang melihat tuannya mendekat segera membukakan pintu dan membantu Adrian masuk ke dalam mobil dan dia melipat kursi roda Adrian untuk di masukkan kebagasi mobil. Sedangkan Victor setelah Adrian masuk mobil dia menarik Ella juga ikut masuk. Dan herannya sampai dalam mobil pun tangan Victor masuk memegang tangan Ella.

"Tuan maaf.." ucap Ella pada Victor dan mengisyaratkan tangannya. Victor yang mengerti segera melepas tangan Ella. Dan dia langsung fokus pada Adrian. Dia membawa Adrian ke dalam pangkuannya.

"Daddy aku suka duduk seperti ini." ucap Adrian polos. Adrian selama ini belum pernah merasakan hal ini dengan Victor. Jangankan seperti ini. Untuk bicara saja mereka tak punya waktu.

"Hemm, tidurlah son." jawab Victor singkat. Dia menepuk-nepukan tangannya di punggung Adrian. Ella tersenyum melihat pemandangan ini. Si kecil Adrian bisa tersenyum bahagia bersama daddynya.

"Kakak tidur bersamaku ya?" pertanyaan Adrian yang membuat Ella mengerjapkan matanya.

"Tidak sayang, kakak hanya akan mengambil barang kakak di rumah Adrian lalu kembali pulang ke rumah kakak." ucap Ella lembut.

"Tapi besok kakak ke rumahku lagi kan?" tanya Adrian yang sudah mengerucutkan bibirnya. Gemas sekali Ella.

"Kakak akan ke rumah setiap hari sampai Adrian sembuh." jelas Ella dan tangannya mencubit gemas di pipi Adrian. Yang dilakukan Ella jelas menjadi perhatian Victor. Dan keduanya jadi saling pandang. Tajam. Itu pikiran Ella saat mereka beradu pandangan.

Tak ada obrolan lagi setelahnya di dalam mobil. Adrian yang memang sudah waktunya tidur, langsung tertidur dalam pelukan Victor. Ella tersenyum melihatnya. Setengah jam berlalu mereka sampai di mansion Victor. Ella ikut masuk karena memang barang-barangnya tadi dia tinggalkan di kamar bi April Jadi dia akan mengambilnya dulu dan langsung pulang setelahnya.