Suatu hari Suro memperlihatkan sesuatu hal kepada eyang gurunya. Pertunjukan itu membuat Eyang Sindurogo sangat terkejut. Kala itu Suro sudah seperti umur delapan tahun, walaupun sebenarnya baru berumur empat tahun.
Hari ini sudah hampir satu tahun setelah Eyang Sindurogo menjelaskan tentang ilmu Saifi angin kepada Suro.
" Mohon ijin eyang guru, Suro akan memperlihatkan kepada eyang guru dan memohon petunjuk jika murid kurang sempurna."
"Memperlihatkan mengenai apa ngger Suro?"
"Anu eyang guru, semenjak eyang guru menjelaskan tentang ilmu saifi angin Suro berupaya memahami ilmu itu, tetapi setelah hampir setahun ini Suro sedikit memahaminya. Oleh karena itu Suro memohon petunjuk bilamana apa yang akan Suro perlihatkan kurang sempurna di mata eyang guru."
"Mempraktekkan ilmu saifi angin? Apa eyang tidak salah mendengarnya ngger?"(ngger dari kata angger yang artinya nak) kata ngger diucapkan seperti dalam kata Pare-Pare.
"Tidak eyang guru, memang benar Suro akan mencoba mempraktekkannya."
"Ilmu itu memerlukan penghimpunan chakra dalam tubuh yang kemudian disalurkan kepada beberapa titik di bagian anggota badan. Bukannya eyang tidak mempercayai apa yang kamu ucapkan ngger. Tetapi untuk melakukan itu kamu harus mampu membangkitkan potensi Kundalini milikmu di dalam chakra muladhara."
"Sedangkan saat ini belum potensi Kundalini masih tertidur belum diakttifkan. Lalu bagaimana caranya dirimu akan mengumpulkan chakra untuk dapat kamu gunakan untuk mengerahkan ilmu meringankan tubuh seperti ilmu saifi angin?"
"Mengenai hal itu Suro juga kurang memahaminya eyang. Entah bagaimana aku bisa mengerahkan kekuatan chakra yang seperti eyang jelaskan? Eeeeee...Suro sulit menjelaskan kepada eyang guru. Tetapi Suro dapat membuktikan, jika Suro sudah dapat menghimpun chakra. Dengan chakra yang terhimpun, Suro akan menggunakannya untuk mengerahkan jurus ilmu meringankan tubuh, tepatnya ilmu Saifi angin."
"Benarkah? Coba perlihatkan apa yang kamu katakan itu ngger Suro!"
"Sendiko dawuh eyang guru!" Suro kemudian menjura kepada eyang Sindurogo sebelum mengerahkan ilmu saifi angin di hadapan gurunya.
Suro kemudian mulai membentuk kuda-kuda tengah. Kuda-kuda tengah adalah kondisi saat dirimu berdiri dengan kedua kaki sejajar dengan bahumu. Kemudian ditekuk hingga membentuk sudut sekitar 90 derajat. Pada saat posisi seperti itu beban ditempatkan pada kedua paha.
Setelah kuda-kuda telah kokoh dia mulai menghimpun chakra dengan dibantu tehnik pernafasan atau pranayama. Sebelum dia memulai semua itu, dia bertelanjang dada dan membiarkan seluruh tubuhnya bagian atas bermandikan sinar matahari yang sudah mulai terik.
Eyang Sindurgo memperhatikan apa yang dilakukan muridnya itu penuh dengan tanda tanya. Sebab dia tidak pernah menyuruhnya atau mengajari untuk menghimpun tenaga dalam harus bertelanjang dada seperti itu.
'Apa yang sebenarnya dilakukan bocah ini, dia melakukan tehnik pranayama seperti apa yang pernah aku ajarkan? Tetapi untuk menghimpun chakra, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuka potensi kundalini terlebih dahulu. Baru kemudian menghimpun chakra dengan tehnik pernafasan. Jika dia melakukan tehnik pernafasan tanpa membebaskan potensi Kundalini dalam tubuhnya, maka dia hanya akan melakukan hal yang sia-sia.'
'Sebab cahkra tidak akan terhimpun. Selain itu dia juga harus membuka chakra Manipura yang berada di dalam pusar. Karena disitulah chakra dikumpulkan.
Eyang Sindurogo masih memperhatikan Suro yang terlihat terus mengatur pernafasannya seperti dalam tehnik pranamaya.
Setelah di rasa cukup Suro kemudian menghentikan tehnik pernafasannya. Dia kemudian mulai mengerahkan chakra yang dia himpun dan disalurkan pada beberapa titik didalam anggota tubuhnya.
Kejadian berikutnya membuat Eyang Sindurogo dibuat begitu kagum.
"Edan, bagaimana dia bisa melakukannya? Apa benar bocah ini belum membangkitkan potensi Kundalininya yang masih tertidur? Ini benar-benar tidak dimasuk akal."
Eyang Sindurogo tidak mampu memahami bagaimana Suro mampu melakukan apa yang dia lihat didepan matanya.
Sebab saat itu Suro sedang mempraktekkan tehnik ilmu meringankan tubuh tehnik Saifi angin. Walaupun apa yang dia lakukan adalah tahap dasar. Namun tetap saja itu adalah sesuatu hal yang mustahil dilakukan jika dia belum membangunkan Kundalini dalam tubuhnya yang masih tertidur.
Eyang Sindurogo sudah mulai terkejut saat Suro membuat setiap langkah yang dia lakukan terlihat menjadi begitu ringan.
Setelah membuat tubuhnya menjadi ringan, Suro kemudian mulai berlari ke depan. Tubuh bocah masih terlihat begitu kecil dapat bergerak dengan begitu lincah. Langkah kakinya yang menginjak tanah menjadi terlihat seakan mengambang.
Sehingga telapak kaki yang menjejakkan kaki di tanah sekilas ujung kakinya hanya menyentuh tanah sedikit saja, kemudian melesat ke depan dengan begitu cepat tidak sewajarnya bocah kecil.
Langkah kakinya semakin cepat setiap kakinya kembali menjejakkan tanah. Dia kemudian melesat berlari ke tebing tinggi dan mulai berlari dengan tubuh seperti melawan gravitasi. Sebab tubuhnya bergerak miring, dia tidak jatuh mungkin karena cepatnya langkah kaki yang dia lakukan.
Kemudian dia mulai meloncat ke arah pepohonan dan berpindah dari satu pohon ke cabang pohon berikutnya dengan cukup leluasa.
Dia bergerak berputar setengah lingkaran dan kemudian berbalik ke arah gurunya.
Dengan nafas yang ngos-ngosan dia kembali tiba di depan gurunya.
"Mohon petunjuk eyang guru!" Suro membungkukkan badannya ke arah eyang Sindurogo. Dia tetap membungkukkan badannya hingga beberapa saat menunggu reaksi dari gurunya.
Eyang Sindurogo sepertinya kehabisan kata-kata melihat kemampuan muridnya yang begitu mengagumkan.
"Bangunlah ngger, bagaimana ceritanya kau melakukan hal seperti itu?" Eyang Sindurogo memegang kedua bahu Suro sambil menggelengkan kepala beberapa kali sebagai tanda jika dia cukup kagum.
"Susah eyang guru bagaimana caranya Suro menjelaskan apa yang barusan Suro lakukan." Eyang Sindurogo masih menatap raut muka Suro yang begitu polos. Segera dia mengetahui jika apa yang dikatakan muridnya itu bukan hal yang dibuat-buat.
"Jujur, eyang sangat terkejut dengan apa yang baru saja kamu lakukan, ngger!"
Suro tersenyum mendengar ucapan gurunya.
"Dengan melihat kemampuan yang kamu perlihatkan, sepertinya eyang akan mulai melatihku dengan tehnik Kundalini agar kamu mampu mengerahkan tenaga dalam."
"Terima kasih eyang guru." Suro menjura ke arah gurunya yang terlihat masih terkejut.
Hari berikutnya terlihat Suro duduk bersimpuh didepan gurunya yang bersila ditempat dia bersemadhi.
"Hari ini eyang guru akan menjabarkan tentang ilmu tenaga dalam dengan menggunakan tehnik Kundalini."
"Nuwun inggih, Eyang Guru!"
"Kundalini sebenarnya dari bahasa sansekerta yang artinya kurang lebih sesuatu gulungan yang berada di tulang ekor."
"Di dalam kundalini ini terdapat kanda. Disinilah sumber tenaga dalam berasal. Setiap orang memiliki kekhasan kanda masing-masing. Kekhasan itu terjadi karena adanya inti kekuatan unsur alam yang terkandung dan mempengaruhinya."
"Semakin sedikit unsur alam yang terkandung dalam kanda akan semakin mempermudah kenaikan praktek tenaga dalamnya."
"Dasar unsur alam ada empat Bayu (angin), tirta(air), agni(api), bhumi(tanah). Keempat unsur alam itu sebagian terjadi perubahan sifat aku sebut sebagai pecahan dasar unsur alam."
"Perubahan unsur alam pada air atau tirta berubah menjadi unsur es dan juga racun. Pada unsur agni mampu berubah menjadi unsur petir. Sedangkan pada unsur bumi atau tanah memiliki perubahan yang paling banyak, yaitu kayu dan logam. Perubahan unsur semuanya ada sembilan."
"Ada lagi tambahan mengenai perubahan unsur api. Menurut cerita ada jenis api hitam, tetapi mengingat belum ada yang memilikinya maka eyang anggab itu hanyalah perubahan jenis kekuatan api saja."
"Semua tehnik perubahan unsur alam dalam tehnik tenaga dalam kundalini semua dirangkum dalam empat kitab besar yaitu Kitab bumi, kitab air, kitab agni atau api dan kitab angin."
"Dan semua itu ada dalam kandamu. Karena itulah eyang katakan, jika kondisimu adalah kondisi terburuk untuk seseorang yang belajar pengolahan ilmu kanuragan."
"Kundalini tidak dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga dalam, jika masih tidur."
"Tugasmu adalah membangkitkan Kundalini. Tehnik pembangkitan ini akan didukung dengan tehnik pranamaya atau penafasan."
"Setelah bangkit, maka Kundalini akan dapat bersirkulasi pada chakra dalam tubuh."
"Didalam tubuh ada tujuh chakra utama, yaitu chakra muladhara atau chakra dasar, chakra svadishthana bertempat ditulang pelanangan, chakra manipura berada dipusar, chakra anahata berada dijantung, chakra visuddha berada di tenggorokan, chakra ajna mempunyai nama lain yaitu mata ketiga dan terakhir yang sebelumnya aku sebut chakra sahasrara atau chakra mahkota."
"Untuk dapat mengumpulkan tenaga dalam, sebenarnya seseorang harus membuka chakra manipura terlebih dahulu. Tetapi entah mengapa kamu bisa mengumpulkan chakra saat chakra manipuramu belum terbuka."
"Setelah tujuh chakra utama ada juga empat belas nadi penting yang harus kamu ketahui, yaitu Nadi Sushumna, Nadi Ida ,Nadi Pinggala, Nadi Gadhari, Nadi Hastajibva, Nadi Kuhu, Nadi Saraswati, Nadi Pusha, Nadi Sankhini, Nadi Payaswini, Nadi Varuni, Nadi Alambusha, Nadi Vishvodhara, Nadi Yasasvini."
"Tetapi dari empat belas nadi itu yang paling penting yang harus kamu buka untuk saat ini, adalah nadi sushumna, nadi Ida dan nadi pinggala."
"Selain chakra dan nadi yang eyang jelaskan sebenarnya ada nadi dan chakra kecil lainnya yang tersebar di seluruh tubuh."
Eyang Sindurogo menjelaskan panjang lebar dengan begitu terperinci kepada Suro. Setelah cukup lama akhirnya dia selesai menjelaskan.
"Eyang rasa cukup penjelasan sampai disini saja. Tidak lama dari sekarang Eyang akan memulai latihan fisik yang harus kamu jalani. Latihan itu sebagai bagian awal dirimu berlatih tenaga dalam. Latihan ini mungkin akan terasa sangat berat jadi persiapkan dirimu, ngger!"
"Sendiko dawuh Eyang Guru!"
Suro menundukan tubuhnya sebagai bentuk penghormatan. Eyang Sindurogo menatap muridnya sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 542 Episodes
Comments
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Semangat Thor 💪💪
2023-01-30
2
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Joosss...! 👍👍
2023-01-30
1
reflis guci
bagus sekali cerita dan perincianya
2023-01-25
2