Kejadian di lereng hutan gunung Mahameru seperti yang telah diperkirakan Eyang Sindurogo akan memancing tokoh dunia persilatan, akhirnya terbukti. Hal itu dibuktikan dengan datangnya segerombolan orang di hutan itu. Mereka datang tidak berselang lama, setelah Eyang Sindurogo meninggalkan tempat itu.
Mereka adalah sekelompok orang dari sebuah sekte beraliran hitam. Seperti yang dikatakan Eyang Sindurogo mereka bergerak mencari asal sumber aura berkekuatan besar yang sempat dia rasakan.
Hujan yang menyirami tempat itu sedari tadi belum juga reda. Tetapi kondisi itu tidak menyurutkan langkah kaki mereka semua.
Kemungkinan rombongan itu dipimpin oleh seorang wanita, jika dilihat dari paras dan postur tubuhnya. Wanita itu memimpin didepan dan berlari dengan lincah menerobos pepohonan. Melompat dari satu cabang pohon ke cabang pohon lain dengan cepat.
Dilihat dari kecepatan berlarinya pemimpin kelompok itu berilmu cukup tinggi. Orang-orang yang mengekor dibelakang terlihat mampu mengimbangi kecepatan pemimpinnya. Mereka sejak tadi terus menyusuri hutan dikaki gunung Mahameru.
Pemimpin kelompok itu memakai jubah berwarna hitam yang terkesan mewah. Saat tudung kepalanya terbuka akibat hempasan angin yang kuat, sesuatu penampakan segera terlihat. Seharusnya setelah tudung itu terbuka akan terlihat rambutnya yang berterbangan tertiup angin. Tetapi alih-alih rambut yang terlihat, justru sesuatu yang lain terlihat terus menggeliat.
Sesuatu yang menggeliat itu memang bukan rambut, tetapi ratusan ular kobra kecil yang menghiasi kepalanya. Penampakkan itu terlihat menakutkan dan cukup menjijikkan bagi yang pertama kali melihatnya.
Tetapi ciri khas yang tidak ada bandingnya itu telah membuat namanya di dunia persilatan melambung. Namanya cukup ditakuti baik lawan maupun lawannya.
Sebab tokoh satu ini dikenal sebagai tokoh golongan hitam yang sangat menakutkan. Karena kondisinya seperti itu sebagian orang menyebutnya sebagai keturunan siluman atau justru penjelmaan dari siluman itu sendiri. Apalagi dengan sifatnya yang terkenal sadis membuat dia dikenal sebagai seorang iblis betina yang menakutkan.
Walaupun dengan gaya pakaiannya yang mewah dan terlihat begitu anggun. Ditambah lekuk tubuhnya yang mengagumkan. Bahkan jika tanpa wujud rambutnya yang terlihat mengerikan pasti bisa membuat setiap lelaki menelan ludah. Penampilanya yang sangat anggun bagi kebanyakan orang terlihat begitu menakutkan. Bahkan konon kabarnya selama ini belum ada yang berani bertatapan langsung denganya. Hal itu dikarenakan sebuah kekuatan berasal dari kedua matanya yang sangat mengerikan. Kekuatan itu mampu dia keluarkan hanya dari sorot matanya saja dan membuat lawannya seketika menjadi sebongkah batu.
Meskipun paras dari wanita itu terbilang sangat cantik dengan lekuk tubuhnya yang sangat mengoda. Ditambah kulitnya yang putih mulus, paling putih dibandingkan wanita Javadwipa pada umumnya. Karena kulit yang dia miliki adalah kulit orang-orang ras kaukasia. Jubahnya yang mewah lumayan tebal tetap tak mampu menutupi lekuknya. Tetapi dengan namanya yang terkenal begitu menakutkan, bahkan bagi seorang lelaki cabul sekalipun lebih baik memejamkan mata jika melihat wanita ini.
Dialah pemimpin Perguruan aliran hitam yang paling ditakuti didunia persilatan Medusa Hitam si Ratu Ular. Perguruan aliran hitam yang berdiri disekitar gunung Retawu atau gunung Muria.
Namanya yang terdengar asing dan agak janggal dikuping, memang sesuatu hal yang wajar. Sebab sebenarnya wanita itu berasal dari suatu negeri yang sangat jauh. Disuatu negeri yang masuk wilayah Benua Barat. Entah bagaimana ceritanya dia bisa ada di tanah Javadwipa ini tidak ada yang mengetahuinya.
Kini wanita itu sudah ada di hutan lereng Gunung Mahameru yang terpaut jarak yang sangat jauh dari perguruan dimana dia tinggal. Sesuatu yang sama tidak seorangpun bisa mengetahuinya. Mereka terlihat begitu sibuk menyisir seluruh kawasan hutan.
"Aura kekuatan besar sudah menghilang sedari tadi. Sepertinya kesulitan kita semakin bertambah. Tetapi dengan mengikuti petunjuk tetua Ular Putih seharusnya kita sudah dekat dengan lokasi jatuhnya ndaru yang kita cari." Wanita itu menatap sekitar tempat berdirinya dengan tajam, begitu juga para pasukan yang mengiringinya.
"Kita sudah menyusuri hutan mengikuti arahan yang dititahkan tetua ular. Kalian menyebar disekitar sini. Kabarkan jika kalian menemukan sesuatu yang janggal!"
"Sendiko dawuh Ratu!"
Pasukan yang mendengar titah dari pimpinannya itu segera menundukkan kepalanya sampai menyentuh tanah. Segera setelah itu mereka menyebar berkelebat dengan cepat. Mereka adalah pasukan elit Sekte Ular Hitam yang terkenal.
Pasukan kecil yang sedang menyisir hutan itu adalah pasukan dari Sekte Ular Hitam yang dipimpin langsung oleh ketuanya, yaitu Ratu Ular Medusa Hitam. Pergerakan mereka sampai di hutan lereng Gunung Mahameru adalah karena mengikuti ramalan salah satu tetua sekte. Di sekte Ular Hitam ada seorang tetua yang memiliki keahlian yang luar biasa karena ketepatan meramalnya hampir dipastikan akan terjadi.
**
Satu purnama yang lalu tetua itu terlihat dalam pembicaraan dengan sang Ratu Medusa. Dia dipanggil sebagai Tetua Ular Putih. Kekuatan yang dimilikinya membuat dia menempati posisinya sebagai seorang Tetua. Dengan kekuatannya itu dia begitu disegani bahkan oleh ketua perguruan sendiri yaitu Ratu Medusa. Hal itu dikarenakan kemampuan cenayangnya begitu tepat meramal sesuatu kejadian. Dikemudian hari dia dikenal sebagai ahli nujum perguruan Ular Hitam.
Ratu Medusa terlihat duduk di singgasananya yang begitu mewah. Hampir keseluruhannya terbuat dari emas. Dengan ukiran motif kepala ular dipegangan tangannya menambah keindahan kursi singgasana itu. Dibelakangnya dua dayang mengipasi sang Ratu tanpa henti. Disampingnya tiga dayang membawakan nampan berisi makanan.
Walau dia hanya seorang tetua sebuah perguruan tetapi dia ingin selalu dianggab dan diperlakukan sebagai selayaknya seorang Ratu. Bahkan peraturan perguruan dibuat sedemikian rupa seperti sebuah peraturan kerajaan. Termasuk bentuk perguruan Ular Hitam yang tak seperti suatu perguruan perkumpulan bela diri lainnya. Bahkan lebih pantas disebuat sebagai komplek istana sebuah kerajaan. Komplek perguruan itu bahkan memiliki benteng yang menjulang tinggi mengelilingi seluruh kawasan inti perguruan yang begitu luas.
"Medusa aku telah mendapatkan sebuah penglihatan baru."
"Wahai tetua penglihatan apa yang tetua maksudkan?"
"Aku melihat pulung atau ndaru yang terlihat jelas melintasi tanah Javadwipa dengan cahayanya yang besar."
"Lalu apa kaitannya peristiwa tersebut dengan perguruan kita wahai Tetua Ular Putih?"
"Pulung atau ndaru itu terkandung sebuah pusaka deva. Jika kita bisa mendapatkannya kejayaan Sekte kita sudah pasti dengan mudah dapat kita raih."
"Sangat menarik! Aku harus mendapatkannya pusaka dewa ini! Dengan senjata dewa ditanganku akan kujadikan sebagai jalan bagiku untuk mendirikan kerajaan siluman yang akan menguasai tanah Javadwipa ini. Dan aku akan benar-benar menjadi seorang Ratu."
"Setelah itu akan kujadikan sebagai moment kebangkitan para Siluman mengusai bumi ini. Hahahahaha......!"
Diatas singgasananya yang terbuat dari emas Ratu Medusa tertawa terbahak-bahak.
"Hahahahaha....!
"Benar sekali Medusa! Ssssssshhh...!"
Lidah tetua itu menjulur berbentuk seperti lidah ular dan megeluarkan suara desisan.
"Nanti jika sebuah cahaya besar melesat diatas langit tanah Javadwipa dengan menebarkan kekuatan yang sangat kuat maka itu adalah pertanda datangnya sebuah senjata dewa."
"Ingat baik-baik perkataanku ini Medusa saat sang Kala menelan Matahari maka tak lama pulung itu akan hadir." (Sang Kala adalah sebuah mitos tentang seorang rhaksasa yang memakan matahari sehingga terjadi sebuah gerhana). Kemudian tetua itu memberikan rincian mengenai kemungkinan letak jatuhnya ndaru sesuai penerawangan yang dia dapat.
"Jika sudah terlihat tanda-tanda itu pasang mata dan telingamu baik-baik. Rasakan juga aura kekuatan besar yang akan menyertai kedatangan pulung itu!"
"Baiklah tetua! Akan aku ingat perkataan tetua!"
"Jika waktunya itu datang kau sendiri yang harus memimpin pencariannya."
"Tentu saja tetua! Pasti aku akan turun tangan langsung untuk memastikan kita akan mendapatkan senjata dewa itu."
**
Ramalan tetua tentang sebuah senjata sekelas pusaka dewa yang mengandung kekuatan yang luar biasa besar akan jatuh dari langit. Moment kedatangan itu mereka tunggu-tunggu hingga akhirnya saat siang hari tiba-tiba matahari secara pelan ditelan Sang Kala. Mereka menyadari bahwa sebentar lagi akan datang peristiwa susulan yang ditunggu.
Segera Ratu Ular Medusa menyiapkan pasukan inti Perguruan Ular Hitam. Mereka berangkat ke arah yang telah digambarkan Tetua Ular Putih.
Tiga hari setelah peristiwa gerhana Ratu Medusa sudah dalam perjalanan menuju ke tempat yang disebutkan tetua Ular Putih. Arah yang ditunjukan tetua adalah sebelah utara lereng Gunung Mahameru.
Setelah malam datang seberkas cahaya begitu besar melabrak ke arah timur dengan menebarkan Aura kekuatan dengan begitu besar melewati langit diatas Javadwipa. Ratu Medusa segera mempercepat memimpin rombongan mengejar jatuhnya berkas cahaya yang melesat diatas langit. Bahkan kuda-kuda rombongan itu mereka tinggal dipinggir hutan dikarenakan medannya tak mampu dilewati kecuali dengan berjalan kaki.
Ratu Medusa begitu bernafsu mendapatkan pusaka dewa tersebut. Sebab jika benda yang jatuh tersebut mampu dikuasai perguruan mereka, maka akan mampu membuat perguruan mereka menjadi perguruan terkuat.
Tetapi sayangnya tetua ular tidak mampu menjelaskan lebih rinci benda apa yang dimaksut . Pengelihatan mereka tak mampu mengambarkan begitu detail. Mereka hanya mengatakan seperti yang sudah didengar Sang Ratu Medusa.
Penglihatan mereka hanya mampu memprediksi kapan kemungkinan pusaka itu nanti akan jatuh dan kemungkinan dimana lokasi jatuhnya ndaru itu.
Setelah mereka sampai disalah satu lokasi lereng itu, aura dan kekuatan yang memandu mereka secara misterius menghilang tiba-tiba.
"Bagaimana apakah kalian menemukan petunjuk?"
Pasukan elit yang dia perintahkan untuk menyisir sekitar lereng itu akhirnya menemukan jejak yang mereka cari.
"Nuwun injjih Ratu. Disebelah utara dari tempat ini ada pohon besar yang hancur seperti terhantam sesuatu hingga hancur, hanya meninggalkan pokok pohon yang terbakar. Hamba yakin disekitar tempat itu benda yang ketua cari akhirnya jatuh ke bumi. Selain itu didekat pohon itu ada semacam kawah tempat jatuhnya sesuatu dengan cukup dahsyat."
"Baik, antarkan aku kesana!"
"Sendiko dawuh kanjeng Ratu!" Lelaki yang memakai jubah dan pakaian serba hitam itu menyembah ke arah Ratu Medusa. Kemudian bergerak ke arah tempat yang barusan dia ceritakan.
Kondisi pohon itu telah hancur lebur seperti terhantam sesuatu yang sangat kuat. Dari sela-sela kayu ada masih terlihat kepulan asap dari sisa bekas terbakar.
Mereka kemudian berjalan ke arah kawah kecil yang berada tidak jauh dari pohon yang terbakar.
"Ssssssshhhhh.....sssssssshhhhhh...sssssshhhh!" Suara ular-ular kecil yang mengiasi kepala Ratu ular seakan-akan membisiki sesuatu.
"Aku paham ini memang tempat jatuhnya benda yang kita cari. Aku juga masih merasakan sedikit aura yang masih tertinggal." Bergumam sendiri seakan menjawab apa yg diberitakan ular-ular kecil dikepalanya.
"Sial....! Seseorang telah mendahului mengambil sesuatu yang kita cari. Aku merasakan seseorang telah mengambil apa yang kita cari."
Tatapannya menyisir keseluruh penjuru. Dia kembali menatap dan memeriksa disekitar kawah yang berada didepannya. Sepertinya dia sedang mencari sesuatu petunjuk yang mungkin saja dapat. Ditengah kawah itu ada suatu lubang yang tidak dalam membentuk sesuatu benda.
Suasana hutan yang gelap gulita dan hujan yang masih membasahi hutan, tentu saja membuat mereka kesulitan mencari jejak atau petunjuk orang yang telah mengambil benda yang mereka cari.
"Periksa dengan teliti mungkin kita bisa mendapatkan sedikit petunjuk. Siapapun yang berani lancang mengambil apa yang aku cari akan kujadikan tubuhnya hancur."
"Sendiko dawuh kanjeng Ratu!"(sendiko dawuh\= siap laksanakan)
Perintah Ratu medusa kepada sepuluh orang yang berjubah hitam yang sedari tadi siaga menunggu perintah junjunganya.
Mereka pun bergidik dengan ucapan terakhir wanita itu karena mereka sudah hafal dengan tabiat Ratu mendusa yang sangat terkenal kejam dan cenderung sadis.
Setelah sang Ratu selesai memerintahkan mereka segera melesat menghilang mengikuti petunjuk jejak yang masih tertinggal.
Mereka semua adalah pembunuh dan pemburu elit yang mempunyai kemampuan berburu yang tak diragukan lagi. Mereka adalah sekelompok pasukan elit yang dimiliki Perguruan Ular Hitam.
Tak berselang lama mereka kembali satu persatu datang dan segera bersujud untuk memberikan laporan hasil pengamatan yang telah mereka dapatkan.
"Sebelumnya mohon maaf kanjeng Ratu!"
"Sesuai perintah Ratu kami telah menyisir pelosok hutan ini tetapi kami sudah tak lagi menemukan jejaknya lebih jauh. kemungkinan besar pelakunya hanya seorang ."
"Tetapi yang menjadi masalah sepertinya orang ini memiliki ilmu kanuragan yang sangat tinggi. Jejak yg ditinggalkan terakhir dia kemungkinan telah terbang dan hanya sedikit tokoh dunia persilatan yang mampu melakukannya." Ucapan terakhir lelaki yang bertopeng serigala terdengar bergetar ketakutan.
"Baiklah akan aku tunggu di perguruan berita kelanjutannya. Untuk kalian lanjutkan pencarian sampai kalian sebutkan satu nama untuk aku minta apa yang aku cari sebelum kuhancurkan badannya. Jika tidak! akan kupenggal kepala kalian sebagai gantinya".
"Sendiko dawuh kanjeng Ratu!" Mereka menjawab serentak sambil menundukan kepalanya ke tanah dalam-dalam.
Selesai berbicara, Ratu medusa segera melesat lenyap ditelan gelapnya malam.
Setelah Ratu ular medusa hitam menghilang kesepuluh orang itu masih belum beranjak dari posisi sujudnya itu menunjukan betapa menakutkannya junjungannya dihadapan para bawahannya.
Tetapi ketakutan mereka sangat beralasan sebab jangankan bawahannya yang begitu ketakutan. Bahkan bagi dunia persilatan pada umumnya, nama besarnya mampu membuat merinding dan mengigil ketakutan. Nama besar yang dibangun karena kekuatannya yang sangat begitu mengerikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 542 Episodes
Comments
Atang Priatna
emang suro bledek sing kalimantan ya thor lan maha meru ning.ngendi thor
2022-11-16
2
putra
lengkap ada penjelasannya. . mantap
2022-10-03
2
putra
hh
2022-10-03
2