Mendengar Nadya memperotes. Selina langsung memiringkan badannya dan melihat ke arah Nadya. Sehingga wajah mereka yang berdekatan saling beradu. Membuat Nadya refleks memundurkan wajahnya ke belakang. Karena takut dengan Selina.
" Jadi maksud lo kita harus makan di sini sama lo Gitu, apa lo yakin," desis Selina melebarkan matanya.
" Nyadar dikit dong. Level lo nggak setara sama kita," tambah Mitha dengan sinis, melipat ke-2 tangannya di dadanya.
" Hmmmm, atau lo memang benar-benar kepingin makan bersama kita. Supaya derajat lo, naik. Apa lo yakin mau bergabung dengan kalangan orang kayak kita," ucap Raquel.
" Jangan kebanyakan mimpi," sambung Selina berbicara tepat di wajah Nadya yang semakin gugup.
" Baiklah aku akan pindah," ujar Nadya yang tidak ingin berlama-lama.
Yang ada hatinya akan semakin sakit. Kata-kata dari Raquel dan teman-temannya sangat menyakitkan. Apapun yang di katakannya. Semua tetap sama dia juga yang akan pergi dari tempat itu.
Nadya langsung berdiri mengangkat nampannya. Raquel, Mitha, dan Selina tersenyum licik.
Saat Nadya ingin berjalan. Dengan jahatnya Mitha melentangkan kakinya sehingga. Nadya tersandung dan jatuh.
Prangggg
Suara pecahan piring kelantai membuat penghuni kantin kaget dan langsung berlari melihat apa yang terjadi.
Hahahahahhahahah tawa murid-murid itu terdengar bahagia ketika melihat apa yang terjadi.
Nadya terjatuh dan piring bertumpahan dan yang lebih sadisnya semua makanan itu bertumpahan ke lantai dan seragam sekolah Nadya yang terkena makanan sehingga membuatnya pakaiannya kotor.
" Hahahahaahah," murid-murid tidak henti-hentinya menertawai Nadya. Murid-murid tidak ada akhlak paling suka melihat temannya kesulitan.
Hal itu juga langsung membuat meja Cherry, menoleh ke arah Raquel.
" Hahhhhhhhh," Cherry membuang napasnya perlahan.
" Uppsss ya ampun hati-hati dong," ucap Mitha menutup mulutnya dengan senyum palsunya.
" Maaf ya tidak sengaja," sahut Selina tersenyum penuh kebahagian.
" Ya ampun kasian. Tidak akan dapat jatah makan siang. Pasti sengaja tidak makan dari rumah kan. Agar bisa makan sepuasnya di sekolah. Tapi malah habis semua. Makanya hati-hati dong lain kali," ejek Raquel tersenyum sinis.
" Kenapa kalian melakukan ini, apa salahku?" tanya Nadya dengan matanya bergenang melihat kepedihannya. Melihat tidak satupun murid yang membantunya.
" Ya ampun, dia marah. Kitakan sudah katakan. Kita tidak sengaja, maaf ya," sahut Selina dengan wajah pura-pura lemas menjulurkan tangannya seakan membantu Nadya berdiri.
Tetapi secepat kilat tangan itu kembali ditariknya.
" Uppps, sorry ya tangan aku tidak bisa bersentuhan, dengan kalangan bawah seperti kamu," ejeknya tanpa ampun
" Adu kasian dia. Pasti dia kelaparan, iya kan," sambung Mitha.
" Kalau nanti makan kita sudah selesai makan. Kalau ada sisanya kita akan kasih lo ya. Oh tidak kita akan sisahkan kok untuk lo," tambah Raquel dengan sinisnya terus-menerus merendahkan Nadya di depan murid-murid sekolah.
Di sisi lain. Fiona yang juga makan di bagian pojok. Hanya makan tanpa mempedulikan apa yang terjadi. Sebenarnya dari hatinya yang paling dalam dia sangat panas milihat tingkah Raquel yang semena-mena.
Cherry juga sudah mulai tidak tenang. Dia ingin membantu. Tetapi jika Verro melihatnya pasti dia akan di omeli oleh Verro.
" Kenapa sih mereka kayak gitu," ucap Cherry dengan kurang nyaman. Mana mungkin selera makan di tengah kejadian seperti itu.
" Ini memang keterlaluan. Gue akan harus kasih tuh para ular pelajaran," sahut Sasy memukul meja dan berdiri. Dengan sok-sokan ikut-ikutan.
" Udahlah nggak usah, kita makan aja, jangan ikut campur, nanti tambah panjang masalahnya," sahut Cherry yang paling malas jika Sasy ikut-ikutan. Yang ada suasana akan semakin ricuh.
" Tapi, Cherry," sahut Sasy tetap ngotot.
" Duduk!" tegas Cherry.
" Dah makan aja yang banyak, ngapain ikut-ikutan, sudah kenyang nanti baru Kesana," tambah Toby menyendokkan nasi kemulut Sasy.
Sasy membuka mulutnya namun sendokan itu di jauhkan Toby kembali kemulutnya. Dalam keadaan seperti itu. Toby masih sempat-sempatnya mengerjai Sasy.
" Kau!" pekik Sasy, " memang dasar," Sasy langsung memukul Toby berkali-kali. Cherry harus membuang napas kembali melihat temannya yang sekarang malah bertengkar lagi.
" Ada apa ini," teriak Aldo yang datang tiba-tiba melihat keremunan. Semua mata langsung menuju ke arah Aldo.
" Ihhhsss, pahlawan kesiangan datang," desis Raquel.
Aldo menghampiri kerumunan dan melihat Nadya yang sudah terduduk di lantai dengan pakaian yang kotor.
" Nadya," lirih Aldo menjulurkan tangannya membantu Nadya berdiri. Nadya pun menyambut uluran tangan itu dan berdiri di belakang Aldo.
" Apa yang kalian lakukan?" tanya Aldo menekan suaranya. Matanya langsung mengarah ke pada Raquel.
" Sudah deh, nggak usah ikut campur," sahut Mitha menatap sinis.
" Males, banget siang-siang ada pahlawan," sambung Selina mengibas-ngibaskan rambutnya.
" Tidak ikut campur, kalian pikir kelakukan kalian sudah benar hah!" ucap Aldo sedikit berteriak.
" Udah deh Aldo nggak usah sok ngebentak-ngebentak," ucap Raquel sakit kepala dengan Aldo.
" Kalian mau di laporin ke guru hah!" ancam Aldo.
" Lo, pikir gue taku," sahut Raquel menantang.
" Nggak akan ada yang percaya juga kali. Dia yang jatuh sendiri," sahut Selina.
" Lo nggak liat itu ada cctv," tunjuk Aldo pada sudut ruangan. Yang juga di lihat, Raquel, Selina, dan Mitha.
" Sialan Lo," Raquel ingin mendorong dada Aldo tetapi Aldo langsung menghindar dan akhirnya Raquel yang jatuh.
" Hahahahahhahahah," Murid-murid menertawakan Raquel yang jatuh dan telapak tangannya ikut kotor.
" Issshh, najis," ucap Raquel merasa jijik melihat telapak tangannya yang kotor.
Sasy, yang menoleh kebelakang melihat Raquel terjatuh, ikut tertawa.
" Wah seru ini, ayo Toby abadikan moment," ucap Sasy yang ingin melihat Raquel lebih jelas.
" Ayo buruan," Sasy dengan semangat menarik tangan Toby yang masih makan.
" Kau ini mengganggu saja," sahut Toby kesal.
" Ihhhhh, kalian nggak usah ikut-ikutan di sini aja," ucap Cherry menekankan.
" Tidak bisa Cherry, ini penting," sahut Sasy yang tidak mau mendengarkan Cherry dan langsung pergi dengan menarik tangan Toby.
" Sasy," panggil Cherry ketika temannya sudah bergabung di tengah keributan.
" Ampun deh," ucap Cherry pasrah.
Mitha yang tidak terima temannya jatuh karena Aldo mengambil gelas ingin menyiram Aldo. Tetapi Mitha salah sasaran. Saat ingin menyiram. Sasy tiba-tiba datang dan....
Byurrrr.
Air itu mengenai wajah Sasy.
" ha-ha-ha-ha-ha," penonton hanya bisa tertawa dengan beberapa moment.
" Oh may God," ucap Sasy dengan suara melengkingnya melihat wajahnya yang basah. Itulah yang di kejar Sasy.
" ha-ha-ha," Toby tertawa puas melihat temannya, " Syukurin, Crekk, " dengan jahil Toby yang tidak mau kehilangan moment langsung memotret.
" Toby," teriak Sasy.
" He, lo," tunjuk Sasy pada Mitha.
" Sorry, gue nggak sengaja, lagian ngapain ada di situ," ucap Mitha menutup mulutnya.
" Lo nggak tau bedak gue luntur hah!" teriak Sasy tidak terima. Karena bedaknya pasti sudah luntur akibat ulah Mitha.
" Gue udah minta maaf," sahut Mitha.
" Enak aja main minta maaf, sini lo," Sasy langsung menarik rambut Mitha.
Memang bukan Sasy namanya jika tidak langsung membalas.
" Apaan sih lo," ucap Mitha ikut menarik.
Jika Sasy menarik 1 tangan. Mitha dua tangan. Dan akhirnya mereka yang tarik-menarik.
" Ayo-ayo, ayo, ayo, ayo," sorak murid-murid.
Hal itu justru menjadi tontonan menarik untuk para murid-murid. Makan tidak jadi malah jadi menonton.
Sementara Cherry yang melihat temannya sudah bertengkar. Memejamkan matanya dengan terus membuang napasnya.
" Sudah di kasih tau juga, tapi tetap bandal, sekarang lihatlah," ucap Cherry kesal.
Cherry pun berdiri dan menghampiri keributan. Ingin membawa temannya agar pergi dari sana.
" Sasy, sudah, hentikan," ucap Cherry yang sudah berada di belakang Sasy dan menarik tangan Sasy agar berhenti melakukan hal bodoh.
" Tidak bisa, dia sudah merusak wajahku," jawab Sasy tidak mau mengalah dan semakin menarik rambut Mitha dengan ke-2 tangannya.
" Sasy, cukup nanti guru datang," ucap Cherry mencoba mencegahnya.
Aldo dan Nadya juga berusah mencegah melerai. Tetapi 2 manusia itu sama-sama tidak ada yang mau kalah.
Tetapi Selina dan Raquel justru mendukung temannya. Cherry terus berusa menarik tangan Sasy sampai akhirnya.
Tidak sengaja tangan Sasy menepis kuat tangan Cherry dan langsung membuat Cherry terjatuh ke lantai.
Jatuhnya Cherry bersamaan dengan datangnya. Verro, Varell dan Vandy.
" Woyyyyyy," teriak Varell saat melihat kerumunan itu.
" Apa lagi sih, yang di lakukannya," desis Verro yang melihat Cherry sudah terduduk di lantai.
💝💝💝Bersambung
Hay para readers yang baru bergabung. Bantu support ya novel aku yang baru.
Tinggalkan jejak. Komentar, like, dan jangan lupa vote sebanyak-banyaknya. Agar aku semakin semangat melanjutkan ceritanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 402 Episodes
Comments
Surabaya Honda
wonderful thor
2023-11-22
0
Anonymous
Kok eps 5 ga bisa d baca ya thor?
Knpa? Gmna caranya?
2022-10-29
0
Mella Soplantila Tentua Mella
nyimak dlu thor
2022-08-17
1