Hanya gara- gara spele, ke-2 sahabat itu kembali bertengkar.
" Sudah," sahut Cherry mengusap punggung Sasy agar tidak meladeni Toby.
Maklum Toby jika di ladeni Toby akan semakin menjadi-jadi dan yang adanya dia juga yang akan susah.
" Minggu kemarin saya sudah memberi tahu kalian tentang ulangan. Jadi tidak ada toleransi untuk kali ini," ucap Pak Dody dengan tegas.
" Huuuuuuu," teriak murid-murid Yang masih tidak terima.
" Kapan Bapak bilang, ngigau kali," teriak yoga yang paling tidak terima dengan ulangan itu. Betapa kejamnya Yoga yang mengatakan gurunya ngigau.
" Lagi pula ulangan juga tidak ada gunanya," sambung Beben yang tidak mau kalah.
Memang murid-murid itu harus berjuang sama-sama agar ulangan itu tidak terjadi.
" Benar tu," di tambah lagi murid- murid yang lain yang ikut memberontak.
" Diam!" Bentak Pak Dody memukul meja dengan keras. Mungkin telapak tangan Pak Dody sudah sakit.
Terlihat dari wajahnya yang menahan sakit.
Tetapi hal itu membuat para murid langsung tersentak kaget dan terdiam menunduk.
" Jika tidak ingin ulangan. Kalian boleh keluar," ancam Pak Dody tidak main-main.
Melihat murid-murid nya masih saja bergerutu tidak senang dengan ulangan yang di buatnya.
" Fiona," tegur Pak Dody. Ketika melihat ke arah Fiona.
Fiona yang masih memakai earth phone sama sekali tidak merespon karena tidak mendengar. Sementara mata para murid sudah menatap ke arahnya. Tetap saja Fiona masih saja tidak sadar.
Yoga langsung merobek kertas dan meremas membentuk bulatan dan melempar pada Fiona membuat Fiona kaget.
Fiona heran dengan tatapan murid-murid kepadanya. Walau hal itu memang sudah biasa untuknya. Fiona pun melihat ke arah Pak Dody.
" Lepas, yang di telinga kamu!" perintah Dody memegang telinganya. Dengan santai Fiona melepasnya.
" Baik Aldo kamu bagikan lembarannya!" Perintah Dody dengan tegas.
Aldo mengangguk dan langsung berdiri mendekati meja guru dan mengambil tumpukan soal. Aldo pun berjalan membagikan lembaran-lembaran itu.
" Issssyy, pake acara ulangan lagi," desis Mitha kesal ketika lembaran itu sudah berada di mejanya.
" Kenapa aku bisa lupa seharusnya aku bisa belajar denganmu," ucap Sasy menoleh ke bangku Cherry.
Cherry hanya menjawab dengan senyuman tipis. Lebih tepatnya tidak ikhlas.
Dia juga sebelumnya mengatakan kepada Sasy akan ada ulangan dan sudah mengajaknya belajar bersama. Tetapi Sasy banyak alasan dan sekarang bertingkah sok-sok menyesal.
Aldo sudah membagikan semua lembaran di atas meja masing-masing murid. Aldo kembali ketempat duduknya.
Suasana kelas menjadi hening, murid-murid mulai mengerjakan soal-soal ulangan itu. Seperti biasa jika ada ulangan harian. Para murid-murid mendadak sok berpikir mendadak sok steres.
Di suruh belajar tidak mau. Ketika ulangan baru heboh. Meminta jawaban sana-sini. Cherry membaca soal dengan teliti dan menjawab dengan sebaik mungkin.
Fisika memang adalah salah satu kemapuan Cherry. Jadi jangan salah Cherry akan mudah menjawab soal-soal itu. Dia sangat santai menjawabnya.
Waktu penyelesaian hanya tinggal beberapa menit lagi. Cherry sudah selesai mengerjakan ulangannya. Dia juga sangat yakin dengan jawabannya. Karena dia memang sudah belajar.
Tetapi Cherry bukan murid yang pelit akan jawaban. Sifatnya sangat santai dan pantang melihat orang-orang terdekatnya kesulitan Dia akan berbagi dengan teman-temannya.
Cherry mencolek Sasy yang duduk di depannya. Yang seperti biasa Sasy akan kelimpungan dengan hitung-hitungan.
Sasy langsung menoleh ke belakang. Cherry langsung memberi lembar jawaban untuk Sasy. Sasy hanya mengajungkan jempolnya dengan senyum lebarnya.
Dengan cepat. Seperti kecepatan pembalap. Sasy selesai memindahkan jawaban Cherry ke lembar jawabannya. Dia memang harus buru-buru karena temannya masih menunggu.
Toby yang sedari tadi terus membolak-balikan kaca matanya mungkin ada jawaban di sana. Atau dia hanya berharap saja menemukan jawaban dari soal-soalnya.
" Shutt, nih," ujar Sasy pelan memberi lembar jawaban Cherry kepada Toby.
Dengan semangat Toby langsung mengambil lembar jawaban itu. Toby kembali memakai kaca matanya dengan benar.
Tangannya yang lincah mulai memindahkannya jawaban Cherry ke lembar jawabannya. Mungkin tidak sampai 3 menit semuanya sudah selesai.
" Woy, Buruan," Desak Vandy menendang kaki Toby dari bawah meja. Dia memang sudah menunggu sedari tadi.
" Berisik, nih," sahut Toby menoleh dan memberi lembar jawaban Cherry pada Vandy.
Vandy juga memindahkan jawaban itu dengan cepat melihat waktu akan semakin habis. Karena 2 temannya masih belum kebagian dan ke-2 temannya terlihat santai.
Setelah Vandy memindah semua lembar jawaban itu ke tempatnya. Vandy mengoper pada Verro yang sedari tadi terlihat santai dan seperti tidak ada ulangan baginya.
Verro melihat ke arah Cherry sebentar. Lalu lembar jawaban itu. Langsung di pindahkan ke tempatnya. Dengan tenang tanpa ada buru-buru seperti yang lainnya.
Setelah selesai memindahkan ke tempatnya Verro mengoper kepada Varell yang juga sudah menunggu. Sementara waktu tinggal beberapa menit lagi. Varell langsung mengambil dan mulai memindahkannya.
Seperti itulah kumpulan bangku yang berdekatan itu. Kalau masalah ulangan dan ujian jangan di ragukan mereka semua pasti aman karena pasti punya pawang dalam ke ahlian masing-masing.
Bukan berarti Cherry terus yang memberikan lembar jawaban. Memang pelajaran Fisika bagian ke ahlian Cherry.
Kalau pelajaran yang lainnya teman-temannya yang memiliki ke ahlian masing-masing dan mereka juga melakukan hal yang sama seperti apa yang di lakukan Cherry.
Saling mengoper-ngoper jawaban ke semua teman-temannya. Eh bukan semua. Hanya kumpulan itu-itu saja ya.
Sasy, Cherry, Varell, Verro, Vandy dan Toby. Mereka memang cukup kompak dalam setiap moment. Walau di dalam perkumpulan itu sering terjadi perang dingin. Terutama untuk Cherry dan Verro.
" Waktunya habis!" sahut Pak Dody setelah selesai melihat arloji di tangannya.
" Huuuuuuuu," sorak murid-murid yang terus memperotes. Saat di mulai ulangan di protes. Sudah selesai pun masih saja di protes.
" Baru juga di bagikan," protes Beben yang mungkin belum mengisi lembar jawabannya.
" Aldo kamu kumpulkan!" Pak Dody kembali menyuruh Aldo mengumpulkan lembar jawaban itu.
Aldo kembali berdiri dan mulai mengambil lembar jawaban itu di meja teman-temannya.
" Buruan!" ucap Aldo dingin ketika melihat Raquel masih mengisi lembarannya.
" Nih," ucap Raquel ketus dengan tidak senang memberikan ke tangan Aldo.
Aldo hanya diam tanpa merespon dan kembali mengambil lembar-lembaran dari meja yang lainnya.
" Ini," ujar Sasy dengan senyum cerianya yang sangat pede dengan Jawabnnya.
Aldo mengambilnya. Aldo tidak merespon senyuman itu dan beralih ke meja Cherry.
" Punya kamu mana?" tanya Aldo yang tidak melihat lembaran di meja Cherry.
Cherry melihat kearah temannya. Dia juga tidak tau sudah di mana lembarannya.
" Nih, sama gue," sahut Varell sinis. Aldo melihat Cherry sebentar. Sementara Cherry hanya biasa saja.
" Sudah jangan diam saja nih, ambil lembarannya," sahut Varell yang melihat Aldo masih berdiri melihat Cherry dengan tatapan lain.
Sementara Verro yang melihat keributan kecil itu hanya melirik sebentar saja.
Setelah mengambil lembaran jawaban itu. Aldo kembali maju kedepan meletakkan di meja guru.
" Kalian boleh istirahat!" perintah pak Dody.
Sang murid kembali, bersorak dan mulai keluar satu persatu untuk istirahat.
**********
Kantin khusus makan siang.
Seperti biasanya murid-murid akan mulai menikmati makan siang yang sudah di siapkan di sekolah itu. Kantin itu memang khusus untuk makan siang.
Tetapi ada juga kantin yang menyediakan makanan lain, yang bebas. Jika murid tidak selera makan nasi bisa membeli jajanan lain. Tapi harus di bayar.
Para murid antri berbaris rapi, Membawa nampan masing-masing dan mengisinya dengan makan siang. Cherry, Sasy dan Toby juga sudah mengikuti antrian.
Setelah mengambil jatah makan siang. Cherry, Sasy dan Toby mengambil tempat duduk.
" Ahhhhh, percuma bayar sekolah mahal-mahal ujung-ujungnya makan dengan sayur seperti ini," protes Toby mengaduk-aduk sop ikan yang paling Toby benci.
" He, tidak mungkin juga orang akan memasak jenis makanan yang kau suka," sahut Sasy memukul kepala Toby dengan sendok.
" He sakit tau," keluh Toby yang ingin membalas Sasy
" Hey, sudah-sudah jangan-jangan terus-menerus bertengkar, sini untukku sup nya. Dan ayamnya untukmu," ucap Cherry meroker makanannya.
" Ahhhhh, terima kasih Cherry, kau memang sahabat yang terbaik, tidak seperti dirinya," ucap Toby menyindir.
" Sembarangan," Sasy kembali menggeplak kepala Toby.
" Lagi pula kalau tidak suka makan siangnya nanti kita bisa makan makanan yang lain di kantin," ucap Cherry.
" Benar, setelah makan siang, kita lanjut mengisi perut," sahut Toby langsung setuju.
" Jangan cuma ngajak. Tetapi traktir dong," sahut Sasy.
" Baiklah akan aku teraktir," sahut Toby.
" Serius?" tanya Sasy tidak percaya.
" Tapi hanya Cherry saja," sahut Toby tertawa lebar.
" Sialan," sahut Sasy kesal.
Cherry hanya geleng-geleng dengan kelakuan 2 temannya yang kembali ribut. Raquel, Mitha dan Selina memasuki kantin seperti biasa 3 wanita yang paling heboh itu. Mulai mencari gara-gara.
Dengan nampan di tangan masing-masing. Mereka menghentikan langkah mereka melihat di mana bangku yang kosong. Mereka saling melihat. Raquel melihat kearah Nadya yang makan sendirian.
Raquel kembali melihat ke-2 temannya tersenyum penuh rencana. Ke-3 wanita itu pun melanjutkan langkahnya dengan santai.
" Mereka pasti bikin ulah lagi," ucap Cherry yang melihat Raquel dan gengnya berjalan menghampiri Nadya.
" Itu karena si Nadya nya bikin kesal ," sahut Sasy yang menanggapi dengan santai.
" Hah, mereka itu sama seperti mu," sambar Toby yang tidak puas jika tidak ikut-ikutan.
" Berisik," sahut Sasy kembali menggeplak Toby.
Nadya yang tadinya makan dengan tenang mulai resah saat ke-3 wanita itu sudah berdiri di dekatnya.
Nadya mengangkat kepalanya dan melihat wajah-wajah wanita itu yang melihatnya sinis.
" Minggir dong kita mau makan," ucap Raquel menatap sinis. Nadya melihat di sekelilingnya. Tidak ada tempat kosong lagi.
" Sudah tidak ada tempat," jawab Nadya gugup.
Selina langsung mendengus dan meletakkan kuat nampannya di atas meja. Sehingga terdengar suara bunyi membuat Nadya tersentak kaget.
💝💝💝Bersambung
...Hay para readers yang baru bergabung. Bantu support ya novel aku yang baru....
...Tinggalkan jejak. Komentar, like, dan jangan lupa vote sebanyak-banyaknya. Agar aku semakin semangat melanjutkan ceritanya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 402 Episodes
Comments
Surabaya Honda
next Thor,, 😊 👍
2023-11-22
0
Mini Rum
lanjut
2022-04-29
1