Cherry bingung dengan foto yang di lihatnya tadi. Dia juga tidak mungkin bertanya kepada kepada Verro atau Tante Farah.
Setelah berganti pakaian Cherry kembali kekamar Verro. Sekarang Cherry duduk melamun di teras kamar Verro. Pikirannya masih tertuju pada foto yang tidak sengaja di lihatnya di kamar Farah dan Hariyanto.
" Kenapa foto-foto itu ada bersama Tante Farah dan Om laskarta?" tanyanya bingung.
" Berarti orang yang sering muncul saat aku bersama Verro adalah orang yang memang sengaja mengawasi aku dan Verro. Setiap Verro memarahiku. Itu pasti hasil foto-foto yang di ambilnya. Dan pasti dia yang menyampaikan apapun yang dilihatnya tentang aku dan Verro. Berarti Verro tidak tau hal itu. Berarti benar Pria itu selalu mengawasi aku dan Verro," Cherry terus bergerutu di dalam hatinya.
" Tapi untuk apa, Om Hariyanto melakukan itu, kenapa juga dia harus mengawasi Verro? Kadangkala Verro datang kepadaku seperti menyesal. Tetapi dia juga mengatakan jika papanya yang menyuruhnya? Kenapa Om laskarta harus sampai seperti itu. Kenapa dia se peduli itu. Masalah Verro marah atau tidak. Kenapa dia yang harus repot Verro minta maaf atau tidak kan yang punya hati Verro," Cherry semakin bingung. Semakin memikirkan hal itu akan semakin membuatnya bingung.
Cherry terus berpikir dengan keras dengan hal itu hal itu. Hal yang membuatnya terus melamun.
" Apa yang kau pikirkan," sahut Verro tiba-tiba membuat Cherry tersentak kaget.
" Hah! Ahh," Cherry gugup harus berbicara apa ketika melihat Verro sudah berdiri di sampingnya dengan ke-2 tangannya terdapat piring.
" Ambil minum, di sana!" ujar Verro meletakkan 2 piring makan itu di atas meja.
Cherry melihat piring yang berisi nasi dan beberapa lauk itu.
" Ayo cepat kenapa masih diam?" ujar Verro yang melihat Cherry bengong.
" Oh iya_ aku akan ambil," sahut Cherry gugup langsung berdiri.
Cherry tidak perlu turun untuk mengambil minum. Karena di kamar Verro sudah terdapat kulkas.
Dengan buru-buru Cherry mengambil 2 botol aqua dan berlari ke tempat awal. Verro sudah duduk dan sudah mulai makan. Cherry pun menarik kursi dan duduk di depan Verro.
" Ayo makan!" titah Verro dengan suara dinginnya.
Cherry mengangguk dan mulai makan. Dengan garfu dan sendok. Cherry melihat ke arah Verro yang makan dengan tenang. Bahkan tidak mengobrol dengan dirinya.
" Apa Verro tau bahwa dia selama ini dia awasi, apa untungnya untuk om laskarta mengawasi Verro dan aku. Kenapa juga om Laskarta harus sangat peduli dengan hubungan ku dan Verro. Sementara papa saja selalu memberiku kebebasan. Dia bahkan tidak memaksakan hubunganku dan Verro," batin Cherry melihat terus ke arah Verro yang makan dengan tenang.
" Nasi itu di piring, bukan di wajahku," sahut Verro yang menyadari Cherry melihatnya.
" Aku juga tau," sahut Cherry kembali menyendokkan nasi ke mulutnya.
" Hmmm, aku jadi ingat, dulu sewaktu kecil saat kita SMP kita suka makan di sini, bahkan kamu akan mengundang teman-teman 1 sekolah untuk bakar-bakar di sini. Tempatnya tidak berubah sama sekali, betapa indahnya mengingat masa kecil kita" ujar Cherry mengingat masa manisnya bersama Verro.
Dari wajahnya Cherry terlihat bahagia dengan apa yang diingatnya mengingat masa-masa sekolahnya yang pasti ada Verro di dalamnya.
" Makanlah jangan menceritakan hal dulu," sahut Verro menanggapi dengan datar, yang tidak suka mendengar Cherry berbicara hal yang merusak pikirannya.
" Iya," sahut Cherry kembali menyuapkan nasi kemulutnya.
Di sela-sela makan Cherry terus melihat Verro.
" Verro yang aku kenal dulu sudah berubah, sekarang Verro menjadi sangat dingin. Katakan Verro kenapa kamu berubah? Perubahan kamu sangat besar, kamu lebih membenciku dari pada menyukaiku," batin Cherry yang terus melihat Verro.
Verro kembali menyadari jika Cherry melihatnya lagi. Dengan cepat Verro melihat Cherry. karena mendapat tatapan tiba-tiba membuat Cherry tersedak.
Uhkh uhuk uhuk.
Cherry terbatuk karena tersedak makanan. Verro melihatnya geleng-geleng. Ya pasti Verro di buat kesal kembali.
Cherry mengambil air membuka botol minum. Tetapi hanya untuk membuka botol saja, susahnya minta ampun sementara tenggorokannya sudah semakin sakit.
Verro bedecak kesal melihat tingkah Cherry dan menarik botol tersebut, sekali putaran langsung terbuka. Lalu memberi langsung kepada Cherry.
" Aku sudah mengatakan, makan yang benar," ucap Verro sinis. Cherry hanya mengangguk, tenggorokannya masih sakit karena ulahnya.
" Lanjutkan makanmu. Jika kau membuat ulah lagi, aku akan mengusirmu," ucap Verro dengan tegas penuh ancaman.
" Iya," sahut Cherry menunduk dan makan dengan tenang.
Cherry dan Verro kembali makan. Kali ini Cherry benar-benar makam dengan benar agar Verro tidak mengomelinya.
**********
Hari semakin gelap. Siang hari sudah berubah menjadi malam. Cherry masih tetap berada di rumah Verro.
Ada-ada saja yang di lakukan di kamar Verro seharian dan Verro tidak melarangnya asal jangan menganggu Verro.
Meski bersama dengan Verro di ruang yang sama. Jangan harap Cherry dan Verro saling bercerita atau melakukan hal apa bersama-sama.
Maklumlah Verro sangat dingin jadi jangan harap saling berbicara atau basa-basi.
Seperti sekarang ini mereka memiliki kesibukan masing-masing. Cherry sibuk di atas tempat tidur Verro melihat-lihat album masa kecil bersama Verro dan teman-temannya sekolahnya dulu.
Sementara Verro sedari tadi duduk di lantai yang di beri karpet bulu-bulu tebal. Duduk bermain Vs dengan serius. Mereka mempunyai kesibukan masing-masing tanpa ada pembahasan.
Sesekali, Verro melihat ke arah Cherry yang berisik. Bagaimana tidak Cherry yang telungkup membuka-buka album tersebut. Ketawa-ketawa sendiri. Seperti hanya ada dia di dalam kamar itu.
Membuat telinga Verro sakit. Mengganggu konsentrasinya dalam bermain Vs.
" Astaga sekarang apa kabar, Jakeyy si pria kodok, dia sangat lucu," ujar Cherry ketawa cengengesannya saat melihat teman SMP-nya yang ada di dalam foto tersebut memakai baju wanita.
Verro hanya berdecak melihat tingkah laku Cherry.
" Apa tidak bisa, jika tidak mengeluarkan suara. Ketika melihatnya," ujar Verro dengan kesal melihat ke arah Cherry.
" Maaf, aku hanya merasa lucu ketika melihat Jakeyy, dia sangat imut," sahut Cherry dengan senyum di wajahnya.
" Kau masih ingat Jakeyy?" tanya Cherry.
" Tidak!" jawab Verro ketus.
" Kalau Desi, yang suka bertengkar ?" tanya Cherry mengingatkan Verro.
" Tidak," jawab Verro ketus lagi.
" Kalau...."
" Jangan bertanya lagi," sahut Verro malas mendengar Cherry.
" Baiklah," jawab Cherry mengerucutkan bibirnya.
" Verro apa kau,"
" Apa lagi," sahut Verro semakin kesal.
" Belum juga bicara," sahut Cherry lemas.
" Apa katakan!" ucap Cherry.
" Apa kau tidak punya susu stauberry?" tanya Cherry.
Dalam 1 hari ini dia belum meminumnya. Tidak meminum 1 hari akan membuat dirinya seperti kehilangan sesuatu.
" Tidak," sahut Verro ketus.
" Oh ya sudah," sahut Cherry dengan wajah lesunya kembali melihat foto-foto di album tersebut. Verro melihatnya sebentar lalu berdiri.
" Tunggu sebentar aku akan mengambilnya," ucap Verro yang langsung berdiri dan ke luar dari kamar.
" Tadi katanya tidak ada, sekarang ada, bagaimana sih," gerutu Cherry heran.
Cherry kembali membolak-balik album tersebut. Tiba-tiba Cherry teringat sesuatu.
" Verro, tunggu cemilan sekalian," panggil Cherry. Karena merasa Verro tidak mendengarkannya. Cherry langsung berlari ke luar dari kamar menyusul Verro.
Verro menuruni anak tangga dan melihat di ruang tamu sudah ada papanya dan ibu tiri Verro berhenti sebentar dan kembali melanjutkan langkah kakinya.
" Verro sebentar," sahut sang papa membuat Verro menghentikan langkahnya dengan wajah kesalnya.
Laskarta mendekati Verro dan menepuk bahu Verro.
" Papa bangga sama kamu," ucap Laskarta tersenyum lebar.
" Apa maksud papa?" tanya Verro heran.
" Mama kamu tadi menelpon, bahwa kamu mengajak Cherry kerumah, jadi papa buru-buru pulang untuk mencari tau. Ternyata benar," sahut Laskarta masih tersenyum.
Sementara Verro melirik ibu tirinya yang selalu ikut campur.
" Ya, memang harus seperti itu, kamu harus terus berada di sisinya. Buat dia terus merasa bahagia, agar papanya tidak memutus hubungan bisnis kepada papa," ucap Laskarta dengan enteng yang langsung di tatap sinis oleh Verro.
💝💝💝Bersambung
Hay para readers yang baru bergabung. Bantu support ya novel aku yang baru.
Tinggalkan jejak. Komentar, like, dan jangan lupa vote sebanyak-banyaknya. Agar aku semakin semangat melanjutkan ceritanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 401 Episodes
Comments
나의 햇살
seharusnya om Hariyanto
2022-08-31
0
나의 햇살
laskarta kan bapaknya seharusnya om Hariyanto
2022-08-31
0
Mella Soplantila Tentua Mella
semangat
2022-08-17
0