Cherry malah memperhatikan semakin detail siapa-siapa pria yang di perpustakaan itu yang akan di jadikannya pacarnya.
" Dia tinggi tapi hitam," batin Cherry melihat Pria yang serius membaca.
" Dia putih tapi tidak rapi," batinnya lagi melihat pria yang mencari buku.
" Dia tidak putih, tinggi. Tetapi senyumnya tidak indah," batin Cherry melihat pria yang berdiri di pojokan.
" Mana ada pria yang bisa sesempurna. Ahhhhhh," ucap Cherry frustasi sendiri.
Dengan tidak bersemangat Cherry menjatuhkan kepalanya di atas meja. Sebelah pipinya menempel di atas buku dengan rambutnya yang menutup sebagian wajahnya.
Cherry melihat pintu masuk perpustakaan. Masih dengan keadaannya seperti awal. Sebelah pipinya menempel di atas buku yang berada di meja.
" Siapa yang akan menjadi pacarku," gumamnya terus melihat ke arah pintu berharap ada Pria yang akan masuk.
" Seandainya ada Pria sempurna yang tiba-tiba muncul pasti dia lah takdirku," ucapnya lagi terus melihat ke arah pintu sangat berharap mendapatkan Pria yang sesuai kteria nya
Cherry memejamkan matanya sejenak. Tidak sampai 1 menit Cherry kembali membuka perlahan dan melihat ke arah pintu masuk perpustakaan.
Tiba-tiba Verro memasuki perpustakaan. Awalnya mata Cherry biasa saja. Tetapi melihat Verro memasuki perpustakaan. Mata Cherry terbuka lebar.
" Hhhhhh, si bedebah perusak," batin Cherry kesal melihat langkah Verro yang memasuki perusahan.
" Apa yang kau lakukan?" tanya Verro ketika dia sudah berada di depan Cherry melihat Cherry yang tampak termenung.
" Minggirlah, jangan menggangguku," usir Cherry dengan suara lemasnya.
Verro mengkerutkan dahinya melihat Cherry yang semakin hari semakin aneh. Bahkan sekarang mengusirnya.
" Apa ini," Verro melihat buku yang tertutupi wajah Cherry.
Saat Verro ingin mengambilnya Cherry langsung menariknya.
" Bukan apa-apa," sahut Cherry sudah duduk dengan tegap menutup buku itu langsung. Tetapi Verro menatapnya penuh curiga.
" Kenapa sampai menutupinya ada apa?" tanya Verro yang melihat Cherry seperti menyimpan rahasia.
" Tidak, tidak apa-apa, ahhhh sudahlah bukan urusanmu," sahut Cherry berdiri dan langsung pergi.
" Ada apa dengannya kenapa sikapnya sangat aneh," batin Verro heran melihat Cherry yang bersikap tidak seperti biasanya.
Cherry pun keluar dari perpustakaan dengan langkah yang cepat-cepat.
" Untung saja dia tidak melihatnya. Jika tidak mau di taruh di mana wajahku. Hahhhh lagi pula dia sangat kepo. Benar kata Siska aku harus segera mencari pacar agar bisa lepas dari Verro. Dia tidak akan bisa semena-mena lagi denganku," Cherry terus bergerutu sambil berjalan.
" Cherry," sapa Sasy yang langsung melingkarkan tangannya di bahu Cherry. Cherry tersenyum
" Apa itu?" tanya Sasy yang melihat Cherry memegang not book.
" Tidak apa-apa," jawab Cherry. Sasy hanya mengangguk-angguk saja.
*************
Pagi hari kembali seperti biasa Cherry akan di antar supir. Cherry menyandang tas ranselnya dan keluar dari mobil yang biasa mengantarnya.
" Pagi Cherry," sapa satpam saat melihat Cherry melewatinya.
Cherry tidak menjawab. Dia hanya tersenyum seperti biasanya. Namun wajahnya tetap murung karena belum mendapatkan calon pacarnya. Cherry berjalan dengan langkahnya yang lesu. Antara niat berjalan sama tidak.
" Cherry," panggil Aldo.
Cherry membalikkan tubuhnya menoleh ke belakang. Aldo berlari kecil menghampiri Cherry. Sehingga langkah mereka sudah sejajar.
" Aldo," sahut Cherry dengan nada suara tidak bersemangat.
" Ada apa denganmu. Kenapa wajahmu murung?" tanya Aldo yang melihat wajah Cherry tidak seperti biasanya.
" Tidak apa-apa, aku hanya kurang bersemangat," jawab Cherry.
" Apa kamu sakit?" tanya Aldo.
" Tidak aku tidak sakit," jawab Cherry.
" Oh iya nih," Aldo memberi minuman kotak susu stauberry untuk Cherry.
Jelas hal itu langsung membuat senyuman indah di wajah Cherry.
" Makasih," sahut Cherry seakan kesetrum langsung ceria.
Cherry langsung menancapkan sedotan ke minuman itu dan langsung meminumnya.
" Apa Aldo punya pacar?" batin Cherry menoleh ke arah Aldo sambil menyeruput minuman itu.
" Aku rasa dia punya pacar, wajahnya tampan. Pasti dia punya pacar. Tetapi dia sengaja menyembunyikannya," batin Cherry lagi terus melihat Aldo. Sambil terus menyedot minumannya
" Kau sesuka itu sama susu stauberry?" tanya Aldo yang melihat Cherry sangat yang menikmati minuman itu.
" Oh ini. Iya benar aku sangat menyukai stauberry. Tetapi tidak menyukai jika harus memakan buahnya," jawab Cherry.
"Aneh sekali," sahut Aldo tersenyum.
" Kau tau dari mana aku menyukainya?" tanya Cherry.
" Bukannya semua penghuni sekolah ini. Mengetahui apa kamu suka dan yang tidak kau sukai," sahut Aldo.
" Astaga aku tidak menyangka jika aku sepopuler itu," sahut Cherry tersenyum dengan ceria.
" Kau tidak merasa kalau kau tidak populer?" tanya Aldo.
" Hhhhhh, entahlah, bukannya wanita populer di sekolah akan di kejar-kejar pria. Tetapi aku selalu merasa aku yang mengejar-ngejarnya," sahut Cherry dengan wajah lesunya.
" Verro maksudmu?" tebak Aldo.
" Siapa lagi. Mana ada cewek populer yang selalu di marahi olehnya," ucap Cherry.
" Memang kau tidak bisa melawan?" tanya Aldo. Cherry mendengarnya mendengus.
" Hahhhhhh," Cherry menghentikan langkahnya dan berhadapan dengan Aldo.
" Sudahlah, jangan membahas itu. Mood ku akan semakin buruk jika mendengar namanya," ucap Cherry kembali lesu.
" Baiklah aku tidak akan membahasnya, ya sudah aku mau keruang guru, kamu ke kelaslah duluan," ucap Aldo.
" Oh baiklah, makasih minumannya," sahut Cherry.
Aldo tersenyum dan reflex mengusap pucuk kepala Cherry. Lalu Aldo langsung pergi. Cherry kaget mendapat perlakuan seperti itu. Bahkan dia mematung tanpa menyadari kepergian Aldo.
" Oh may God apa yang di lakukannya,"
Tring-tring- tring
Alarm jam tangan Cherry berbunyi. Menandakan jantungnya sedang tidak norma. Cherry memengang dadanya.
Detak jantungnya yang berdetak tidak beraturan.
" Kenapa jantungku tiba-tiba berdetak kencang. Aku sedang tidak lelah, tapi kenapa jantungku mendadak tidak normal," batinnya masih mematung.
Ternyata di sisi lain di atas dari jendela bagian ruangan pribadi geng V3. Verro melihat kebersamaan Cherry dan Aldo.
Verro menatapnya dengan dingin. Tetapi terlihat kekesalan di wajah Verro. Apa lagi ketika Aldo mengusap pucuk kepala Cherry seakan ada api yang membara di tubuhnya.
" Aku sudah mengatakan dia menyukainya," sahut Varell yang ternyata sudah berdiri di belakang Verro.
Varell juga melihat bagaimana Aldo memperlakukan Cherry.
Verro tidak menanggapi apa yang di katakan Varell. Verro menutup tirai jendela dengan kasar dan keluar dari ruangan itu.
Verro berpapasan dengan Vandy yang akan masuk. Vandy menoleh kebelakang melihat Verro yang sepertinya marah.
" Kenapa dia?" tanya Vandy heran.
" Entahlah," jawab Varell mengangkat ke-2 bahunya.
***********
Verro menuruni tangga dengan langkah yang cepat. Pandangannya fokus kebawah langkah kakinya pastinya dengan langkah yang buru-buru membuat Verro harus menabrak Fiona.
" Auhhhhhh," lirih Fiona saat bahunya bertabrakan dengan Verro lumayan keras sampai earth phone yang di pegangnya jatuh.
" Issss," Verro berdesis kesal dengan Fiona yang ceroboh.
" Apa kau tidak bisa melihat jalanmu?" tanya Verro dengan suara dinginnya.
" Aku berjalan melihat ke depan. Tetapi kau yang berjalan melihat kebawah. Berarti kau yang tidak bisa melihat jalanmu," ucap Fiona ketus.
" Kau menyalahkanku?" tanya Verro yang tidak pernah ada orang yang berani kepadanya.
Fiona tidak mempedulikan Verro dan mengambil earphonenya lalu langsung pergi melewati Verro yang sekarang berkacak pinggang.
" Sialan," desis Verro kembali melanjutkan langkah kakinya menuruni anak tangga.
Ternyata Verro menghampiri Cherry yang sampai detik ini masih berdiri termenung dengan susu stauberry yang di tangannya.
Bahkan Cherry tidak menyadari keberadaan Verro yang sudah berdiri di depannya. Cherry malah tersenyum tanpa melihat ke arah Verro. Masih melihat punggung Aldo yang sudah berada di ujung sana.
" Cherry," tegur Verro.
Tidak ada respon dari Cherry dan masih dengan keadaannya seperti awal.
Verro semakin kesal dengan Cherry yang tidak menanggapinya. Verro merapatkan giginya dan mengambil minuman yang di pegang Cherry. Cherry langsung sadar dari lamunannya dan kaget melihat ke beradaan Verro.
" Verro kembalikan," ucap Cherry berusaha mengambil kembali.
" Apa yang aku lakukan di sini, kau sebahagia itu?" tanya Verro yang dengan wajah memerahnya.
" Ada apa denganmu, itu bukan urusanmu, kembalikan!" jawab Cherry.
Verro kaget dengan Cherry yang semakin lama bicara suka-suka kepadanya.
" Kembalikan minumanku!" ucap Cherry berusaha meraih kembali dari tangan Verro yang sudah di angkat ke atas.
Dengan kesal Verro langsung membuang minuman itu ketempat sampah yang ada di dekat mereka.
" Verro!" bentak Cherry.
" Ambil jika masih ingin meminumnya," ucap Verro kesal. Cherry menatap tajam Verro dengan matanya berkaca-kaca.
Cherry mendekati tong sampah yang di samping Verro seakan ingin benar-benar mengambilnya.
💝💝💝Bersambung
Hay para readers yang baru bergabung. Bantu support ya novel aku yang baru.
Tinggalkan jejak. Komentar, like, dan jangan lupa vote sebanyak-banyaknya. Agar aku semakin semangat melanjutkan ceritanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 401 Episodes
Comments
Surabaya Honda
interesting Thor 👍
2023-12-04
0
Elviza mela
strawbery kali thor
2022-08-27
1
Mella Soplantila Tentua Mella
next
2022-08-17
0