🌸
🌸
Pagi menjelang...
Sudah sejak subuh,Vania terbangun.dia memang sudah terbiasa bangun pagi.karena sebagai seorang muslim,sudah berkewajiban menunaikan ibadah sholat subuh.
Setelah sholat,Vania memilih langsung berkutat di dapur,sedang Abi,melanjutkan tidurnya lagi dia baru bisa terpejam saat hampir dini hari, gara-gara gagal ehem-ehem.
Untungnya Vania sudah tidak ngambek lagi,terbukti dia mau nembangunkannya untuk sholat subuh.
Vania berniat buat bikin nasi goreng saja untuk sarapan pagi ini,tepat pukul enam,nasi goreng spesial pake telur ceplok akhirnya siap disantap.
Setelah memindahkan nasi goreng yang sudah matang ke sebuah mangkok besar,kemudian Vania menatanya ke meja makan.tak lupa dua gelas teh panas buat Abi suaminya dan buat dirinya sendiri.
Vania masih tidak percaya,kalo sekarang statusnya sudah berubah jadi seorang istri.
Apalagi yang menjadi suaminya adalah muridnya sendiri.
Vania hanya menggelengkan kepala, begitu masuk kamar melihat Abi masih terlelap memeluk guling.
Vania memilih untuk mandi dulu,setelah itu baru membangunkan Abi.
Hanya butuh waktu lima belas menit saja
buat Vania membersihkan diri,toh cuma kotor karena keringat saja,kenapa harus berlama-lama mandi.
dengan handuk yang melilit sebatas dada sampai paha,Vania keluar dari kamar mandi.
Vania terperanjat,saat melihat Abi yang ternyata sudah bangun,dia duduk menyandar pada dinding ranjang.begitu melihat Vania keluar dari kamar mandi dengan tampilan begitu menggoda.Abi sontak menelan saliva,penuh hasrat.
Mata elangnya menyorot tajam pada tubuh Vania.membuat wanita itu bergidik ngeri.
Vania cepat-cepat berjalan mendekati lemari besar mereka,untuk mengambil bajunya.
Ketika dia sibuk memilih baju,Abi tiba-tiba memeluknya dari belakang.
Lengan kekarnya membelit perut Vania posesif.Abi mengecup bahu telanjang Vania, menimbulkan gelenyar aneh dalam diri Vania.
"Kok nggak bangunin aku sih?"bisik Abi ditelinga Vania,mengecup basah leher jenjang istrinya.
Dada Vania semakin berdesir,dia belum pernah seintim ini dengan pria,jantungnya seperti bertalu-talu.
"Aah,Abi...sana mandi...nanti telat..."Guman Vania.
"Manggil apa tadi...hemm..."Abi menggigit daun telinga Vania gemas.
"Aww...sakit tau..."Vania berusaha melepaskan diri dari pelukan Abi.
"Salah sendiri,kenapa nakal ."Abi terus saja mengecupi pundak' dan tengkuk Vania.nafasnya terasa berat, Hasratnya juga sudah hampir diubun-ubun.
"Lepasin sayang..."geram Vania,dia juga merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya,saat bibir Abi menyentuh kulitnya.
"Janji dulu..."
"I..ya ...apa.."Vania terbata-bata.
"Nanti malam boleh ya.."bisik Abi.
"Ng.."
"Kalo nggak jawab,kita kyk gini aja sampai nanti.."
"Sayang...kita bisa telat.."Vania berusaha melepaskan diri, tapi belitan Abi begitu kuat.
"Janji dulu..."
"Iya..."
"Ok.. thanks sayang .."Abi melabuhkan kecupan lagi di leher Vania, setelah itu setengah berlari ke kamar mandi.
Vania bergegas memakai bajunya,sebelum suami kecilnya itu keluar dari kamar mandi,dan menempel padanya lagi.
🌸
🌸
Setelah menyelesaikan sarapannya,Abi dan Vania kemudian berangkat menuju ke sekolah.
sepanjang perjalanan keduanya hanya saling diam,sibuk dengan pikiran masingmasing.
Vania sibuk dengan benda pipih di tangannya, sedang Abi memilih fokus dengan jalan didepannya.
"Sayang..."Abi berkata.
"Hemm.."
"Nanti sampai jam berapa?"
"Kayaknya nyampe jam sebelas siang aja,cuma ada dua kelas aja..."Jawab Vania,tanpa memandang Abi sedikitpun,membuat suaminya itu kesal.kemudian merebut ponsel yang dipegang Vania.
"Iih...kok diambil sih ponselku..."protes Vania.dia menatap suaminya kesal.
"Kamu lebih mentingin ponsel daripada suami.."gerutu Abi.
"Dasar egois.."Vania membuang muka,bersidekap dan lebih memilih menatap ke arah samping.
"Aku nggak suka diabaikan..."ucap Abi lembut.wah,bisa gawat kalo mode ngambek sang istri on lagi,bisa gagal lagi dong ntar malam buat ehem-ehem.
"Ya aku kan masih balas pesan,itu tadi penting tau nggak"kata Vania kesal.
"Penting apaan,cuma grup rumpi aja gitu.."Abi membelokkan mobilnya,saat mereka sudah sampai di tempat tujuan.
"Itu kan juga penting,,biar nggak ketinggalan berita tau..."bibir Vania mengerucut.
"Haiss...gosip aja sukanya..."tangan kiri Abi mengacak rambut Vania gemas.
"Aduuh...kok diacak-acak sih,jadi berantakan tau..."Vania menepis tangan suaminya dengan kasar.
Setelah mobil terparkir dengan aman,keduanya turun dari mobil.
"Abi...."suara teriakan datang,bersama munculnya sosok Bianca.rupanya gadis itu juga baru saja memarkirkan kendaraannya.
Vania memutar kedua bola matanya,entah kenapa,setiap melihat sosok Bianca,dirinya selalu saja merasa kesal.
mungkin karena gadis itu terlalu agresif dalam mendekati Abi, membuatnya sedikit cemburu.
Dia sudah mendengar,beberapa nama yang begitu menggilai Abi,dan semuanya gadis yang popular,dan tidak bisa dianggap enteng.
"Ada apa?"Abi bertanya dengan malas,sedang Vania memilih diam.dia pura-pura asyik dengan ponsel yang baru saja dia minta dari Abi.
"Kok bisa bareng sama bu Vania.."Bianca terlihat keheranan,memandang Abi dan Vania bergantian.
"Ya nggak papa.."Abi berkata.
"Nggak biasanya.."kata Bianca lagi.
"Emang masalah ya.."Abi kemudian melangkah pergi,menarik tangan Vania,mengajaknya untuk meninggalkan gadis ulat bulu itu,karena sukanya menempel.
"Abi...abi.."Bianca mengekori keduanya.matanya sontak membelalak,melihat dua tangan yang saling berpegangan itu.apa-apaan sih Abi,kok malah gandeng-gandeng guru sok cantik itu sih.
"Apa sih Ca..."Ujar Abi kesal,dia terus saja melangkah, tanpa melepas tangan Vania.
"Kalian kok gandengan sih..?"protes Bianca.
Abi menghentikan langkahnya,kemudian berbalik,menatap tajam kepada Bianca.
"Bawel banget sih kamu.."
"Aku duluan deh, silahkan lanjutkan urusan kalian."Vania melepaskan tangan Abi,kemudian melangkah meninggalkan kedua muridnya itu.
"Kalian ada hubungan apa emangnya...?"dahi Bianca berkerut.
"Apa urusannya sama kamu?"Abi balik bertanya.
"Abi, kamu kenapa sih,cantikan aku juga kemana-mana,dia nggak level sama kamu.."
"Bukan urusan kamu,aku mau jalan sama siapapun juga itu,jangan terlalu pede kamu.."Abi memandang Bianca sinis, menghadapi cewek agresif kayak Bianca,membuatnya kesal.
"Ck,pasti kamu kena pelet.."
"Hari gini,kamu masih percaya gituan,percuma dong julukan bintang sekolah ..kalo pikiran kamu picik kayak gitu"Abi memindai Bianca,dari atas ke bawah.
Cantik sih,seksi,pintar juga kaya, tapi kok murah*n banget,kan bikin cowok ilfil juga.
"Abi...dia tuh udah tua,nggak pantas buat kamu.."
"Bisa diem nggak?"
"Abi ...ihh..."Bianca menghentakkan kedua kakinya kesal.
Abi melangkahkan kaki meninggalkan Bianca,tapi sedetik kemudian dia berbalik lagi.
"Jangan dekati aku lagi,aku nggak suka sama kamu.harusnya kamu sadar diri,"kemudian Abi melangkahkan kaki lagi,meninggalkan Bianca yang mengumpat dengan kesal.
bersambung..
Jangan lupa klik like,love dan komen ya..
makasih..😘😘
🌸
🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
MURAH AMAT TU BIANCA,, UNTUNG SI ABI, KLO AKU, PSTI TK PRETELI😄😄😄🤭🤭🤭🤭
2022-10-01
0
Suzieqaisara Nazarudin
Adduuhh kalo aku jadi Bianca malu banget tuh udah di hina kayak gitu,..ouh lupa Pelakor kan gak punya hati dan perasaan...
2022-09-16
0