🌸
🌸
Dua hari kemudian..
Suasana sekolah masih tampak lengang,hanya ada satu dua orang yang baru datang.memang masih begitu pagi,jarum jam menunjuk pada angka enam.dan kelas di mulai pada pukul tujuh.
Biasanya mereka lebih suka datang,lambat.biaar nggak kelamaan nunggu bel masuk.
Di parkiran,Abimana nampak sedang memarkir sedan mewahnya,hari ini dia sengaja datang lebih pagi dari biasanya,dia ingin menagih jawaban dari guru cantiknya itu.
Baru saja Abi keluar dari dalam mobil,datang mobil sedan warna merah mengkilat,dan terparkir tepat di sebelah mobil Abi.
Tak ambil pusing,Abi pun bergegas meninggalkan tempat parkir.
"Abi ....tunggu . "teriakan terdengar cukup keras,saat Abi sudah mulai melangkah.dia memutar bola mata sebal.karena dia tau siapa yang memanggilnya.
Bianca,si gadis agresif dan terkesan centil.
Abi terus melangkah, pura-pura tidak mendengar,hingga telinganya menangkap, seperti ada yang lari mengejarnya.
"Abi .."seru Bianca ,begitu dia bisa menyamai langkah cowok idamannya itu.
"Kenapa..?"tanya Abi cuek,dia bahkan tidak mau sekedar melirik gadis cantik itu.Bianca cemberut,kesal.Abi selalu saja cuek dengannya,apa sih kurangnya aku,hingga dia tidak melirikku sama sekali.
monolog Bianca dalam hati.
Abi yang tampan, tapi dingin.membuatnya sangat tertarik.
"Kok aku di tinggal.."rengek Bianca manja.meraih tangan kanan Cowok itu,tapi harus menelan pil pahit,karena segera ditepis dengan kasar,oleh Abi.
Bianca terkesiap,Abi memang payah, seharusnya kan cowok akan lebih suka dengan cewek agresif,lha Abi...malah seperti muak,bila terlalu ditempel oleh cewek.
Normal nggak sih..
"Sorry ca,aku ada urusan..."ujar Abi kemudian,setelah dia menangkap sosok Vania,sedang berjalan menyusuri koridor.tanpa menunggu jawaban dari Bianca,Abi bergegas berlari meninggalkan gadis itu.
Aarrggh,Abi sia**n...awas kamu Abj,pasti ntar nyesel,karena selalu nyuekin aku.Bianca merasa kesal sendiri,dia menghentakkan kaki ke lantai,persis anak kecil yang ngambek, karena tidak dibelikan lolipop ibunya.
🌸
🌸
"Bu Vania.."teriak Abi, begitu dia sudah sampai di dekat Vania.guru muda yang memakai dres warna coklat muda dan blazer senada itu menolah.dan terlihat tampak memutar bola matanya.
"Ada apa..?"tanya Vania ketus,dia merasa jengah,bila harus ditagih jawaban oleh Abi.
"Gimana keputusannya..ini bahkan udah dua kali duapuluh empat jam..."Abi tersenyum,mereka berjalan bersisian, membuat mata yang melihatnya,jadi terheran-heran.kenapa Abi,si cowok kulkas bisa jalan dengan ibu guru baru?
Begitu kira-kira batin mereka.
"Maaf,aku tidak bisa.."jawab Vania akhirnya,membuat Abi sejenak tertegun, tapi kemudian dia tersenyum miring.
"Baiklah,jika memang kamu ingin mengakhiri karir sebagai pengajar..."dengan santai Abi berlalu, meninggalkan Vania yang tampak memucat.
Tapi dia berusaha meredam kegelisahannya,Abi hanya mengertak.dia tidak akan setega itu.
🌸
🌸
Abimana menghempaskan bokongnya dengan kesal,dikursinya, setelah sampai di kelasnya.suasana masih sepi,hanya ada tiga anak saja yang sudah datang,termasuk Abi.
Jangan main-main dengan Abimana, Vania.aku pastikan,hari ini kamu pasti akan jadi milikku.monolog Abi dalam hati.
"Hey,bro...tumben udah nongol aja.."Alex langsung terpana begitu melihat Abi sudah duduk manis,saat dia tiba di kelas.
"Bukan urusanmu, dasar emak-emak kompleks.."gerutu Abi.dengan cuek dia mengeluarkan ponselnya,dan mulai memainkan game yang ada di benda pipih itu.
"Eh,kok kayaknya lagi kesal?kenapa,lagi datang bulan?"Alex tergelak seketika.
Abi tambah kesal,di pukulnya bahu sahabatnya itu,dengan cukup kencang,membuat yang punya badan teriak kesakitan.
"Aww,,sakit Bi.jangan KDRT dong..."Alex berteriak,seraya mengelus pundaknya,yang terasa sedikit sakit itu.
"Salah sendiri,jadi cowok kok bawel amat.."
"Lha kan aku cuma nanya Bi,kamu kenapa?"Alex cemberut.sahabatnya itu memang tidak bisa di ajak bercanda, bawaannya serius mulu.
"Bawel..."
"Patah hati ya .?"tebak Alex.
"Sorry ya, seorang ABIMANA SANJAYA, pantang patah hati ."ucap Abi bernada sombong.
"Cih..sombong.."
"Ini bukan sombong,tapi percaya diri..."
"Sama aja bambang.."geram Alex.
"Kamu dengar,bentar lagi ibu guru cantik itu,pasti jadi milikku..."
"Hah..jadi,kamu serius sama bu Vania .?"Alex terlihat kaget,dengan ucapan Abi.
"Iya lah...."
"Wah...Emang bu Vania juga suka sama kamu..?"
"Emang ada yang nggak suka sama seorang Abimana?"Abi balik nanya.
"Ada,aku nggak suka sama kamu ya .."Alex membuat ekspresi seolah-olah mau muntah.
"Ya kali,kamu suka aku Lex.."Abi terkekeh geli.kalo bu Vania jadi milikku,kamu bakal aku traktir makan di kantin sebulan lex.."janji Abi.
"Sipp..."
🌸
🌸
Vania melangkahkan kakinya dengan ragu,sehabis mengajar di kelas Xll-1,dia di beritahu Bu diyah,kalo bapak kepala sekolah memanggilnya . perasaannya seketika merasa tidak enak.jangan-jangan..
Sesampai di kantor kepala sekolah,Vania segera mengetuk pintu.dan mendengar bapak kepala sekolah mempersilahkan masuk.
"permisi pak..ma...af.."tenggorokan Vania tercekat,ketika melihat si bocah tengil malah senyam-senyum,duduk di depan bapak kepala sekolah.
"Bu Vania,silahkan duduk.."dengan ramah,pria gempal berambut agak tipis depan nya itu menyambut Vania.
"I ..iya pak,terima kasih.."Dengan ragu,Vania menghempaskan bokongnya di kursi sebelah Abi.
"Begini bu Vania,saya mendapat laporan,bahwa cara ibu memperlakukan Abimana ini sangat kasar dan juga arogan dikelas,bahkan di kuar kelas .."kata bapak kepala sekolah kemudian.
Vania hanya bisa melotot,oh, seperti ini toh,permainan kamu Abi tengil.
"Maaf pak,ini hanya ke salah pahaman saja."Vania membuka suara.
"Jadi,bu Vania.jika masih ingin mendedikasikan diri di SMA ini, tolong diperbaiki lagi ya attitude nya.."
"I...iya pak,saya minta maaf..."
"Ibu bisa minta maaf sama Abimana,jika dia berlapang dada memberi maaf,maka saya juga akan mempertimbangkan lagi kinerja anda.."kata kepala sekolah lagi.
"Baik pak,saya ingin bicara empat mata dulu om,dengan calon istri saya ."kata bocah tengil.dan disambut oleh tawa bapak kepala sekolah.
Kemudian kepala sekolah beranjak,dan meninggalkan mereka berdua.
What,bocah ini manggil kepala sekolah Om.jad dia ponakan yang mimpin sekolah ini.
semakin ciut saja nyali Vania,YA TUHAN,apa memang aku harus jadi pasangan bocah tengil ini?
Usia nya bahkan lebih muda dariku,apa kami bisa bersanding nantinya.Vania ingin berteriak sebenarnya, tapi takut di anggap orang gila.
"Jadi... gimana sayang?"Abi tersenyum mengejek,seakan dia sudah puas kerena sudah mengerjai Vania
bersambung..
Jangan lupa, tekan tombol like,love dan komen ya ...
terima kasih.
🌸
🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
MANTAFFFFF ABI, PEPET TERUS BU VANIA NYA,, KAMI DUKUNG KAUM BRONDONG BUCIN.......👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2022-10-01
1
Suzieqaisara Nazarudin
Hadeeehhh Abi permainan kamu halus banget😂
2022-09-16
0
A.0122
om sendiri
2022-07-09
0