🌸
🌸
Uhuk..
Vania tersedak,ketika mendengar ucapan Abi,yang menginginkan dirinya pindah ke rumah mewah ini.
Huh,yang benar saja.apa kata orang,kalo ada gadis dirumah cowok yang belum ada ikatan apa-apa sama sekali.
"Ah..iya, betul juga.gimana sayang..?"mama Sofia memandang calon menantunya itu,meminta persetujuan.
Vania pucat pasi,sejenak dia bingung harus menjawab apa."Ng ...maaf Mom,,sebaiknya saya tetap tinggal dulu dikontrakan..."
"Kenapa?"tanya Abi dengan nada tidak suka,padahal sejuta rencana sudah ada diotaknya, bila Vania tinggal serumah dengannya.masa harus gagal sih..
"Tapi,kita berdua belum ada ikatan apapun,apa kata orang nanti..?"Vania mencoba menjelaskan.
"Tenang saja sayang,disini nggak ada tetangga kepo...semua punya urusan sendiri,dan nggak ada waktu buat ngurusin orang lain.."ujar Abi,dia mencoba meyakinkan Vania.
"Ta... tapi..."Vania terbata-bata,sungguh didepan Abi,dia tidak akan pernah bisa menang berargumentasi.anak itu seakan punya sejuta alasan,untuk bisa mematahkan setiap penolakan dari dirinya.
"Abi,hargai keputusan Vania,kalo dia tidak mau tinggal sebelum menikah,ya kita wajib menghargainya..."mama Sofia menengahi,dia paham sifat anaknya,yang terbiasa manja,dan segala keinginannya selalu bisa terpenuhi.apapun itu.
"Ok...tapi setiap berangkat dan pulang sekolah,kamu harus bareng sama aku,nggak ada penolakan.."
Vania menelan liurnya kasar,tak bisa lagi menjawab.
"Oh ya,jaga jarak dengan lawan jenis ya,aku nggak suka liat kamu berdekatan dengan cowok lain,selain aku..."ujar Abi lagi.
Mama Sofia hanya menggelengkan kepala,ternyata putra tunggalnya sedang terkena virus anak muda jaman now.
bucin tingkat akut.
"Hey...bagaimana bisa,aku guru.apa kamu lupa?"
"Aku ingat.."
"Trus,gimana aku ngajar mereka,kalo kamu nyuruh jaga jarak yang benar saja.."Vania menggerutu.
"Bisalah,kalo perlu dikening ditempel tulisan,SUDAH ADA YANG PUNYA ."Abi tergelak sendiri,membuat sang Mommy terbahak.
"Ish,emang aku orang gila apa?"Vania merengut,kesal dia dengan ibu dan anak yang seenaknya sendiri menertawakan dirinya.
"Bukan kamu yang gila sayang,tapi aku yang tergila-gila sama kamu.."Abi menaikkan sebelah alisnya.
"Terserah deh....."Akhirnya Vania hanya bisa mengalah,biar saja dia lakukan semaunya,kalo aku nggak suka kan bisa aku langgar.
Dan makan malam itu akhirnya berlanjut,dengan obrolan ringan ketiga manusia beda jenis kelamin dan usia itu.
🌸
🌸
Pagi harinya....
Abi sudah bersiap di samping mobil mewahnya,hari ini dia pergi ke sekolah dengan calon istrinya.tas ranselnya sudah lebih dulu dimasukin ke dalam mobil,hari masih pagi benar,mungkin sekitar pukul enam.
Vania memintanya mengantar ke kontrakan dulu,untuk berganti baju.karena masih terlalu pagi,Abi menolak untuk sarapan lebih dulu.
Setelah agak lama menunggu sang kekasih,akhirnya wanita itu muncul.dengan rok plisket warna putih dan atasan kemeja warna hitam,yang pas ditubuh mungil tapi cukup seksi itu.
Rambut panjangnya tergerai indah dan lembut.membuat bunga-bunga cinta dihati Abi semakin bertumbuh.
"Maaf lama,Mommy memaksaku pake baju ini,katanya biar nggak mampir ke kontrakan.."Ujar Vania begitu muncul,dengan sigap Abi membukakan pintu penumpang .
Dan Vania pun masuk, tanpa banyak protes.menikmati perhatian cowok remaja dari hal yang sekecil-kecil nya.
"Makasih..."ucap Vania setelah mendaratkan bokongnya ke kursi penumpang.
"Sama-sama,sayang.."setelah menutup pintu,Abi berjalan memutari mobil,kemudian menjatuhkan bokongnya dikursi kemudi.
"Kamu cantik..."puji Abi tulus,dan membuat wajah Vania tak urung jadi memerah.
"Sudah sejak dulu.."jawab Vania ketus,untuk menghilangkan kecanggungan.
Abi terkekeh,kemudian mobil hitam itu mulai meluncur,keluar dari halaman rumah mewah Abi,dan menuju jalan raya,yang masih cukup lengang itu.
"Mau sarapan dulu..?"tawar Abi,sambil terus fokus ke depan.
"Ng... tidak...aku..aku lupa bawa dompet Abi,bisa nggak kita mampir ke kontrakan bentar aja .."Vania tampak malu mengucapkan itu.benar-benar ceroboh,kenapa bisa lupa membawa dompet,ah,dia ingat..kemarin pagi dia berganti tas saat akan berangkat,dan ternyata dompetnya malah tertinggal di tas satunya.
Beruntung di saku tas yang di pake nyempil uang dua puluh ribu,dan sudah dia gunakan makan siang di kantin sekolah kemarin.
Abi tersenyum,dia merogoh saku celananya,kemudian mengeluarkan dompet kulit warna hitam,yang terlihat tebal isinya.
"Ambil saja uangku..."Abi mengulurkan dengan tangan kirinya,karena tangan kanannya sedang menyetir.
"Ng...nggak perlu...."Vania menolak,mendorong dompet yang disodorkan Abi.
"Ayolah,kamu ingin kelaparan seharian kalo menolak,kita kan nggak bisa makan bareng kalo di sekolah..."Ucap Abi agak memaksa..sebenarnya,dia lebih suka memproklamirkan hubungan mereka,tapi Vania menolaknya.
Karena dia merasa masih baru beberapa mengajar di SMU PELITA HARAPAN,tidak mau terlibat masalah, bila harus mempunyai hubungan dengan muridnya sendiri.
Kali ini Abi terpaksa mengalah, menyetujui niat Vania,untuk menutup sementara hubungan mereka berdua.jadinya harus backstreet deh.
"Hah...ya udah,aku pinjam dulu ya,besok aku balikkan..."Vania meraih dompet yang tebal itu,kemudian dia membukanya,sejenak dia menahan nafas melihat banyaknya uang merah yang ada di dompet,bahkan semua merah..yang biru atau hijau nggak ada sama sekali.
Belum lagi kartu-kartu yang berderet dengan rapi,membuat jiwa misquinnya seakan meronta-ronta.
"Kenapa,kok malah bengong sih ..?"tanya Abi,sembari melirik sekilas,saat gadis itu terdiam memandang dompetnya.
"Eh.....kamu banyak banget bawa uang cash ke sekolah..."lirih Vania.kemudian dia terpaksa. menarik selembar uang merah itu,kemudian mengembalikan dompet ke Abi.
"Mommy yang ngisi dompet aku..."ucap Abi.
"Aku pinjam satu ya,besok aku balikin..."kata Vania,sambil mengacungkan lembaran uang merah,yang baru saja diambil dari dompet Abi.
"Kok cuma satu,yakin itu cukup,kamu boleh ambil semua kok..nggak usah dibalikin,kan bentar lagi uangku juga uang kamu.."kata Abi lagi.
Tak terasa mobil sudah memasuki pelataran sekolah,hingga sampailah mereka di parkiran yang masih sepi.hanya ada satu dua murid yang tampak memarkir kendaraannya.
"Makasih ya,aku turun dulu..."pamit Vania.dia segera meraih tas slempangnya,yang tadi dia taruh di sebelahnya.memasukkan selembar uang merahnya ke dalam tas.
"Emm,sayang.."Abi meraih tangan Vania,yangs udah memegang handle pintu.
"Ya ."
Vania menoleh,melihat Abi yang terlihat menggaruk tengkuk dengan canggung.
"Ada apa?"tanya Vania.
"Ng...nggak,cuma mau..."dan seperti biasa,Abi Langsung meraup bibir mungil nan merah Vania,dan memagutnya dengan penuh kelembutan.
Vania membelalak.
bersambung....
🌸
🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Fenny
😂😂😂 model rok nya plisket Mulu nih cik gu Vania, skali2 pake rok span di bawah lutut or rok A line 🤭 biar lebih variatif
2022-09-03
0
madrid
duh abi nyosor mulu kaya soang😆
2022-05-12
0
Susi Lawati
nyosor
2022-03-02
0