🌸
🌸
"Woy, nglamun aja sih..."Alex menepuk pundak Abi,yang terpekur disudut kantin.sedang tangan kanannya mengaduk jus jeruknya,dengan menggunakan sedotan.
Abi terperanjat.kemudian mendongakkan kepalanya,seketika dia merasa kes,saat tau kalo Alex yang telah menginterupsi lamunannya.
"Ck ...ganggu aja sih.."
"Nggak makan kamu,Bi...?" tanya Alex, tangannya mencomot seplastik kripik pisang yang ada di dalam toples,yang terletak di meja yang mereka duduki.
Saat ini keduanya sedang berada dikantin,suasana tampak ramai,karena memang saat ini adalah waktu istirahat,jadi para penghuni sekolah tumpah ruah di kantin sekolah.
"Lagi malas makan,.."guman Abi,dia menyedot minumannya,yang sudah tidak dingin lagi.
"Ya elah,kayak anak cewek lagi pms aja sih.."ledek Alex,sambil tak henti mengunyah kripik yang diambilnya tadi.
"Berisik.."
"Dih....marah.."
"Bisa diem nggak sih?"Abi melotot, ingin rasanya membungkam mulut sahabatnya itu dengan kaos kaki,biar diem.
Alex tergelak.setelah menghabiskan sebungkus kripik pisang,kali ini dia mencomot kerupuk udang.
Alex memang tampangnya sebelas dua bekas dengan Abi, tapi soal makan,dia jago bener,apapun pasti dia embat.
Biarpun makannya sekarung, tapi tubuhnya tidak melar tuh,atau jangan-jangan dia menderita cacingan akut.
"Bi,kamu tau nggak..."
"Nggak.."sahut Abi ketus.
"Ck,belum kelar ngomong juga.."gerutu Alex.
Abi hanya mengedikkan bahu,merasa tidak tertarik sama sekali dengan omongan Alex.sebenarnya Alex tuh lebih pantes jadi cewek,bawelnya nauzubillah deh.
"Belum juga dua puluh empat jam masuk sekolah ini,Bu Vania sudah masuk most wanted lho .."kata Alex,sambil mengunyah kerupuk udang.
Abi langsung mendongak,begitu mendengar nama Wanita yang membuatnya jatuh cinta tepat pada pandangan pertama.
"Serius...?"Abi membelalak.game diponselnya,tak lagi bisa menarik perhatiannya.
"Iya,semua anak cowok bersaing nyari perhatian Bu guru cantik itu.."setelah menghabiskan kerupuk udangnya,Alex menyambar jus jeruk milik Abi,yang masih separo.
"Berani-beraninya mereka bersaing denganku.."sudut bibir abi Tertarik ke atas.huh,lihat saja.siapa yang lebih dulu berhasil mendapatkan Bu Vania.
"Kamu serius tertarik sama Bu Vania Bi..."
"Hemmm.."Abi mengangguk.baru kali ini dia merasakan jatuh cinta,sudah bisa dipastikan akan dia kejar terus sampai dapat.
"Abi....boleh duduk disini nggak?"suaran nan manja tibak-tiba hadir, bersama datangnya seorang cewek cantik,bertubuh cukup sintal,berambut lurus sebahu.
Nama gadis itu bianca,anak kelas Xll-3,dan sudah bisa ditebak,gadis itu menaruh harapan kepada Abi.
Abi mendengkus kesal,kemudian dia mengantongi ponselnya yang tadi digenggamnya.
"Silahkan...aku juga udah mau cabut kok.."dengan santai Abi beranjak berdiri,kemudian meninggalkan Bianca yang menghentakkan kakinya dengan kesal
"Sabar ya...masih banyak jalan menuju Roma..."Alex berusaha menghibur gadis cantik yang terkesan agresif itu.
"Sombong kamu Abi,suatu saat kamu pasti akan bertekuk lutut di kakiku.."geram Bianca.dengan kesal dia juga segera beranjak pergi, meninggalkan Alex yang melongo sendirian.
🌸
🌸
Sementara itu di ruang guru...
Vania tampak sedang duduk menghadap sebuah laptop,raut wajahnya tampak serius,membaca kata demi kata yang ada di layar laptopnya.
"Bu Vania,kok nggak istirahat?"tanya seorang Guru pria,berwajah flamboyan.memakai kaca mata.
"Eh,pak Angga... istirahatnya,ya sambil ngerjain tugas pak.."Jawab Vania ramah,sebagai guru baru,dia harus pandai membawa diri.
Angga,pria dewasa yang menginjak usia tiga puluh dua tahun,tapi masih lajang itu, menarik sebuah kursi,dan dia letakkan di samping Vania.
"Lho,Bu Vania tidak makan?"kembali pria bernama Angga itu melontarkan pertanyaan.
sebenarnya Vania agak risih menghadapi Angga, karena di rasa tingkah lakunya terkesan lebay.dan sok cari perhatian.
"Sudah pak ,tadi sudah sempat makan roti.."jawab Vania,dia menyelipkan rambut yang meriap,di belakang telinganya.
"Kok cuma roti,mana kenyang bu?"
"Sudah cukup pak,lagi pula tadi pagi juga sudah sempat sarapan kok.."
"Atau mau saya belikan sesuatu?"
"Ah,terima kasih pak,saya sudah kenyang"tolak Vania dengan halus.lagian,orang ini kenapa jadi bawel banget sih,jadi ilfil kan.tamlang sih ok,tubuh tinggi..pintar,tapi sayang kok cerewet.
Akhirnya bel berbunyi,membuat Vania bisa bernafas dengan lega,karena terbebas dari pak guru single yang ngeselin itu.
"Saya tinggal dulu ya bu,kebetulan saya ada kelas di Xll-2..."pamit Angga.pria itu kemudian berjalan meninggalkan Vania.
🌸
🌸
Sepulang sekolah...
Tepat pada jam tiga sore,jam pelajaran sekolah telah usah.sekolah mereka memang full day,jadi masuk sekolah hari senen sampai jumat,untuk sabtu dan minggu libur.
Vania berjalan dengan santai,tas slempang bergelayut di pundak kanan,sementara beberapa buku tebal didekap di dadanya.
sambil sesekali manyahuti sapaan dari muridnya.
Vania sudah sampai di luar gerbang,saat mobil BMW warna hitam,memelankan lajunya,kemudian berhenti dihadapan Vania.
"Bu,ayo bareng sama saya...",kaca mobil pada pintu pengemudi terbuka,dan sosok tampan Abi menyembul,sambil tersenyum manis.
"Terima kasih,kontrakan saya dekat kok.."tolak Vania halus.dia merasa tidak enak kalo harus nebeng muridnya,apalagi murid cowok.
bisa-bisa besok langsung ada gosip yang beredar.
"Ayolah bu,atau Ibu mau saya gendong.?"ucap Abi dengan wajah serius.
Vania tampak terperanjat,ucapan Abi cukup membuatnya kaget.Apalagi cowok itu, tampak menatapnya tajam.
Karena Abi tak mau pergi juga,dan Vania nggak enak dengan tatapan beberapa pasang mata yang melihat mereka,akhirnya Vania mengalah,mau juga masuk ke dalam mobil mewah muridnya itu.
Vania menghempaskan bokongnya ke kursi penumpang,kemudian dia menutup pintu sedikit kencang,hingga membuat si empunya menoleh.
"Eh,sorry.nggak sengaja.."Vania meminta maaf,sat mendapatkan tatapan tajam penuh protes,dari Abi.
Mobil mulai melaju dengan kencang,membelah jalan raya,yang masih cukup lengang itu.
Vania hanya menutup mulutnya rapat-rapat,dia tidak berniat mengeluarkan suara.
"Ibu tinggal di mana?"tanya Abi tiba-tiba,membuat Vania yang tengah melamun,menoleh.
"Dijalan Pattimura..."Jawabnya singkat.
"Rumah sendiri atau..."Abi menggantung kata-kata,berharap wanita cantik yang tampak acuh itu,mengeluarkan suara lagi.
"Aku kontrak,Ng.....kalo nggak salah,nama kamu Abi kan..?"tanya Vania.dia mengerutkan dahinya,mencoba mengingatnya.
"Syukurlah kalo kamu ingat namaku.."Abi tersenyum puas.
Sedang Vania tampan menarik senyum,saat Abi mulai berani memanggilnya dengan-kamu-.
Setelah lima belas menit berkendara,akhirnya mobil menepi, didepan bangunan berlantai dua itu.Abi mematikan mesin mobil,memandang Vania yang tampak sibuk melepas sabuk pengaman.
"Vania..."
Bersambung...
Jangan lupa,kasih like,love komen ya..
🌸
🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Susi Lawati
tembak aja
2022-03-02
0
Daromi
menarik
2022-03-02
0
MaMy
wiiiiih gas pooolll bi
2022-02-22
0