Setelah beberpa saat mereka terdiam karna kecangguan, lebih tepat nanda-lah yang merasa Canggu, karna tidak pernh sedikit pun terlintas di otak bakal bertemu dengan orang tua Riko. Sementara bunda Tika hanya terlihat biasa saja, karna menyadari kecangguan diantar mereka akhirnya bund membuka perbicaraan
"nama kamu siapa sayang.."tany bunda Tika sambil melirik ke arah Nanda
"nama saya Nanda Pricilla Pratama nyonya.."jawab Nanda dengan gugup
"jgn panggil nyonya, panggil bunda aja, kamu pasti temannya Riko kan..?"tanya bunda sambil tersenyum
"ohh iyh Nyon...eh bund...lebih tepat saya pengawai tuan Riko bund..? jawab Nanda
bunda hanya mengangguk dan tersenyum
"orang tuamu dimana syang..kok kamu kerja sambil kuliah.."tanya bund Tika
"kalau ibu saya d Balikpapan bund.."jawab Nanda. Lalu wajah Nanda berubah seketika ingin mengatakan tentang ayahnya
"kalau ayah sudah meninggal waktu saya berumur 5 tahun, nenek bilang ayah meninggal karena jatuh kelaut ketika berlayar dan jasad belm ditemukan sampai sekrng sementara ibu bilang ayah meninggal karna kecelakaan.."ucap nanda dengan suara parau sambil menahan air mata.
Menyadari perubahann Nanda yang sedang menahan air mata bunda Tika pun memeluk Nanda dari samping,
"menangis lah sayang, ketika kita mengingat masalalu sangat sakit..tapi mau ngimna lagi kita tidak boleh terus-terus berada difase masa lalu itu, karna dengan adanya masalalu lah kita dituntut untuk bangkit lagi sayang.."ucap bund sambil menuntun kepala Nanda supaya bersandar dibahunya.
"kalau Nanda sayang sama ayahmu doa kan nak, ayah sudh bahagia di sorganya Tuhan, sekrng tinggal Nanda yang harus berjuang untuk membahagiakan ibumu tanpa ada sosok ayah yang selalu mendukung mu.."ucap bunda
"justru ayahmu disna bangga melihat anak perempuan nya sudah dewasa dan sedang berjuang meraih cita-cita nya.."ucap bunda sambil mengusapnya rambut Nanda..
"kalau aku kangen sama ayah salah ngk sih bund.."tanya Nanda sambil menatap kejalanan
"heyy..kangen saya orang yang sudh di ambil Tuhan itu tidak salah syang..yang salah itu ketika kita menginginkan dia kembali lagi pada kita, itu sama aja kita menentang kehendak Tuhan.."ucap bunda dengan lembut, ia bisa merasakan ngimna rasanya di posisi Nanda sekrng yang sedang berjuang sendiri tanpa ada sosok ayah yang dibelakang nya untuk mensupportnya.
"maaf bund..Nanda jadi curhat "ucap Nanda sambil mengangkat kepalanya dari bahu bunda
"ehh ngpp syang, ehh Riko dimna syaang, kok kamu sendiri diruangan ya" tanya bunda segaja mengalihkan topik pembahasan
"Riko tadi katanya pergi rapat Bun,nanti kembali lagi kesini.."jawab Nanda sambil menghapus sisa air matanya dan berusaha tersenyum kembali
"saya disuruh Riko untuk tetap diruangannya sampai dia kembali bund..karna saya juga ditugaskan khusus membersihkan ruangan Riko"jawab Nanda lagi
"Oalah anak itu, ada-ada aturannya..kamu yang sabar iyh ngadapin Riko.."ucap bunda sambil menatap Nanda.
"iyh bund Nanda sudh biasa kok dengan sikap Riko yang kadang berubah-ubah"jawab Nanda
"kalau begitu Bunda langsung pamit iyh,kamu tungguin Riko sendiri ngpp kan sayang,.."ucap bunda Tika , "karna bunda mau nyamperin ayah Riko dikantor.."ucap bunda Tika lagi
"ngpp kok bund..nanti aku kasih tau Riko kalau bunda mampir kesini.."jawab Tika
Bunda hanya tersenyum dan mengangguk, setelah dirasa sudh waktunya nyemperi suaminya akhirnya bunda Tika pamit. Sebelum ia pamit Nanda terlebih dahulu menyalim tangannya.
Lagi-lagi ia tersenyum melihat tindakan nanda yang sangat terkesan sopan hatinya merasa sangat seketika
"Riko ngk salah kalau sudh tertarik sama Nanda.."batin bunda tika
"kamu benar-benar menantu idamanku,baik,sopan,dewasa dan pekerja keras"batin bunda Tika sambil berjalan kearah pintu
ketika bunda keluar dari ruangan Riko dengan senyum mengembang banyak karyawan yang menatap heran bunda tika, karna pasti dia sudh tau kalau selama ini Riko mengurung Nanda diruangannya. dan mereka takut kalau Nanda sampai diamuk oleh nyonya besar Wijaya grup.
"oh Tuhan mudahan Nanda baik-baik aja didalam sana"..batin Rinda sekretaris Riko
"moga-moga dia ngk diamuk oleh nyonya besar.."batin Rinda sambil tangan sibuk mengetik di keyboard komputer nya
"Nanda aman kah disana"
"pasti Nanda sudh di marahi nyonya,karna sudh puas makaya nyonya keluar dengan senyum-senyum"
"aku yakin kok Nanda pasti bisa ngejelasin sama nyonya"
dan masih banyak lagi ucapan-ucapan karyawan lainnya.
setelah kepergian bunda Tika Nanda kembali melamun, seakan ia melanjutkan lamunanya yang sempat terpotong tadi.
terimakasih atas kunjungan dan dukungan dan saya minta saran dan kritik yang membangun 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments