Setelah jam mata kuliah selesai Nanda langsung bergegas keluar kelas untuk segera berangkat kerja dan pas Nanda keluar kelas bertepatan kelas ridho keluar juga
"Nanda....aku antar ke tempat kerjamu iyh..."panggil ridho sambil menahan tangan Nanda
"ngk usah kak...tempat kerjaku dekat aja dari sini..aku bisa sendiri.. duluan kk"jawab Nanda sambil melepaskan tangan ridho. ia risih dipegang sama cowok yang baru dia kenal
"kwkwkwkwkk seorang ridho di tolak sama cewek..."timpal teman ridho sambil tertawa
"sial Luh...apa pun ceritanya Nanda harus jadi milik gue..paham Luh.."
Dan semua itu tidak lupa dari pandangan seorang Riko
"cewek ngituh aja harus direbutin"batin Riko
#
Setelah menempuh perjalanan akhirnya Nanda sampai di hotel tempat iyh bekerja dan ia langsung menuju rokernya untuk mengganti baju. Disini Nanda diterima bekerja sebagai cleaning servis gajinya lumayan untuk menutup biaya hidup dan juga membantu ibu yang dikampung
"Nanda tolong kamu antar dokumen ini ke ruangan direktur iyh..ruangannya di lantai 4 pintu paling ujung sebelah kiri.." perintah karyawan wanita
"baik Bu..saya permisi" jawab nanda
"terimakasih Nanda.."ucap karyawan wanita
sementara Nanda hanya tersenyum sambil membungkukkan badan.sikap nanda yang sopan membuat karyawan-karyawan disana banyak menyukai nya terutama kaum pria..tapi Nanda tidak menanggapi nya dia seakan tertutup untuk lawan jenisnya.
tok tok tok
"permisi bapak.."teriak Nanda dari luar pintu
"langsung masuk aja.."jawab pria tersebut diseberang pintu
Nanda sangat gugup.karna ini baru pertama dia masuk ruangan kerja seorang direstur utama.
Setelah Nanda masuk dengan langkah gemetar nanda mendekati meja besar disana terdapat seorng pria yang sedang membelakanginya.
"permisi pak...saya mau antar dokumen disuruh mba nur,.."kata Nanda
"mmm..."hanya itu jawaban dari pria tersebut
"baik pak..dokumennya saya letakan diatas meja..saya izin keluar.."Nanda sambil membungkukkan badan dan segera berbalik
"siapa suruh kamu bisa keluar.."teriak pria itu
Deg
muka nanda langsung berubah menjadi pucat kayak udang rebus yang tidak dikasih bumbu dapur. Nanda sangat takut jika dia melakukan kesaalhan bisa-bisa dia langsung ditendang dari hotel tersebut
"maaf pak..ada yang bisa sya bantu.."tanya Nanda dengan suara gemetar
"pak pak pak..Luh kira gue bapak Luh apa..."jawab pria itu sambil membalikkan badan
Deg
"Luh gapain loh disini kurang kerjaan luh..."pekik Nanda dengan nada ketus
"kenapa...kaget luh..gue disini gantikan bokap gue..paham Luh.."jawab Riko dengan nada ketus
"what.."pekik Nanda
"gue yang salah ruangan atau cowok satu ini yang lagi halu..masak tampang begini jadi direktur utama"guman Nanda tapi masih bisa didengar Riko
mendengar itu Riko langsung terkejut. Bisa-bisanya seorang tukang bersih-bersih bilang dia kalau lagi ngehalu.
"oiiiii....kok malah melamun..gue gaji Luh bukan untuk melamun bego..paham.."teriak Riko dengan nada ketus
"gue harus gapain goblok..gue disuruh cuma antar dokumen aja..dan dokumen sudh diatas...punya mata ngk sih.."jawab Nanda dengan nada tak kalah ketus. Ia sangat kesal ketika Riko mengatainya bego.
"udh ah..gue mau kerja buang-buang waktu gue aja Luh.."timpal Nanda dengan kesal, Nanda langsung berjalan kearah pintu dengan muka kesal
"selangkah aja Luh keluar dari pintu gue pastikan hari ini terakhir Luh kerja di hotel ini"teriak Riko dengan nada ketus
"what..." guman nanda.
lalu dia berbalik badan menghadap Riko. Tapi siapa sangka Riko sudh berada dibelakang Nanda dengan jarak yang sangat dekat
Deg
tatapan mereka saling bertmu cukup lama..tapi Nanda langsung memutuskan tatapan itu dia takut terpesona sama Wajah Riko
"trus gue harus gapain tuan yang terhormat.."jawab Nanda dengan menekan setiap kata-kata dari mulutnya
"bikini gue kopi sekrng ngk pakai lama.."ucap Riko
"ok sabar.."jawab Nanda sambil membalikan badannya menuju pintu keluar ruangan
"ingat selangkah aja loh keluar dari ruangan ini..gue pastikan detik ini juga hari loh terakhir kerja disini.."teriak Riko ketika Nanda hendak membuka pintu
dengan muka kesal Nanda langsung membalikkan badan dan maju lebih dekat dengan Riko
"Luh mau minum kopi kan TUAN...ini saya mau turun kebawah mau bikin kopi Tuan yang terhormat"jawab Nanda dengan muka kesal
"bikinn kopi di dapur gue..sebelah sana.."jawab Riko sambil menunjukkan arah ruangan.
Tanpa basa basi Nanda langsung menuju kedapur untuk membuat kopi.
"yang ikhlas..supaya pahalanya bessar.."tegur Riko dengan nada mengejek
"bodoh..."jawab Nanda dengan ketus
Setelah membuat kopi Nanda langsung keluar dari ruangan yang sudh membuat mood nya hancur
"siapa suruh Luh keluar.."tegur Riko
"loh mau apa lagi sih...tolong dong kerjaan gue banyak.."jawab Nanda dengan emosi yang sudh di ubun-ubun
"duduk Luh.."kata Riko
"Mulai besok sampai seterusnya Luh khusus bersih-bersih diruangan gue...paham.." ucap Riko dengan santai tanpa beban
"dan loh ngk boleh keluar ruangan ini tanpa seizin gue..dan ingat loh ngk bisa pulang sebelum gue pulang kerumah.."ucap Riko lagi
Ketika Nanda ingin protes Riko langsung menyelah ucapanny
"tapi.."
"gue ngk terima penolakan Nanda Pricilla Pratama."ucap Riko dengan menekan setiap kata-kata nya tidak lupa dengan tatapan tajam. Melihat hal itu membuat nyali Nanda menciut ketika hendak melayangkan protesnya
"keluar dari ruangan gue..sekrng juga.."ucap Riko lagi
Tanpa menunggu lama Nanda langsung keluar dari ruangan terkutuk itu
"cantik.."batik Riko
Riko tersenyum ketika membayangkan wajah kesalnya Nanda tanpa sadar ia telah menunjukkan sikap ketertarikan nya kepada Nanda.
terimakasih atas kunjungan dan dukungannya..saya minta kritik dan saran yang membangun 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments