Disebuah kamar yang berukuran kecil Nanda sejenak merenung kejadian hari ini, mulai dari menemani ridho mencari buku dan berlangsung ketika ia dan Riko berdebat hebat.
karna ia lamunan mentok disitu aja akhirnya Nanda pun terlelap dengan sendirinya dalam keadaan perut kosong.
Sementara disebuah rumah dikamar mewah Riko tidak bisa memejamkan matanya, kata-kata Nanda yang bilang kalau dia hanya orng asing bagi dia masih terngiang-ngiang di telinga nya, pasalnya Nanda mengucapkan hal itu tanpa berpikir dan tanpa beban sedikit pun.
karna terlalu jauh dalam pemikirannya akhirnya Riko bisa terlelap di jam tiga subuh.
#
Pagi pun tiba. Tapi pagi ini lebih buruk dari pagi kemarin, karna pagi ini hujan turun membasahi sebagian kota Yogyakarta.
"gimna mau berangkat kekampus kalau hujan deras.."guman Nanda pelan
ting..Bunyi Suara hp nanda
+62524774...
"nan aku dibawah jemput kamu..
ridho"
"kebetulan ini hujn jadi aku berinisiatif buat jemput kamu..karna searah juga"isi pesan ridho lagi"
Karna ngk mau ambil pusing dan pagi ini Nanda ada kuliah pagi, jadi mau tidak mau ia langsung menemui ridho supaya berangkat sama-sama kekampus. padahal Nanda bisa saja memesan taxsi online tapi ia belm mau berpikir keras sepagi ini
"maaf kak nunggu lama.."kata Nanda dengan sikap cuek
"ngppp .santai aj, btw mata kamu kenp kok bengkak ngituh.." tanya Ridho dengan nada khawatir
"aduh..ini pasti gara-gara kemarin aku menangis dengan cukup lama"batin nanda
"Nanda..ehh Nanda."panggil Ridho
"ehh iyh kak..ngppp kok..mungkin gara-gara begadang tadi malm kerjain tugas aja kak.."
jawab Nanda sambil berusaha untuk terlihat biasa aja supaya ridho tidak mengetahui ia sedang berbohong
"ohh iyh kah..lain kali jgn begadang lagi nan..ngk baik buat kesehatan kamu" nasihat ridho
sementara Nanda hanya diam mengangguk tanpa ekspresi dan dia kembali melihat kearah kaca mobil memandangi orang-orang yang sedang berteduh di warung-warung sambil melamun.
Ridho fokus menyetir sekali-kali ia melirik ke arah Nanda yang sedang sibuk dengan lamunannya, entah apa yang ia lamunkan Ridho sendiri pun tidak tau.
"kamu pasti ada apa-apa nan..kamu lebih cuek dari hari kemarin-kemarin, apa ini ada hubungan dengan Riko sama Arni.."batin ridho
Nanda sibuk dengan lamunannya sementara ridho fokus menyetir sambil memikirkan sikap Nanda pagi ini yang tiba-tiba cuek dan dingin..padahal pas kemarin mereka mencari buku Nanda mulai hangat kepdanya.
karna terlalu sibuk dengan lamunannya, Nanda sendri tidak sadar kalau mereka sudh sampai dikampus tepatnya diparkiran kampus.
"Nanda turun yuk udh sampai kampus.."kata ridho sambil menggoyangkan bahu Nanda pelan
"ehh ia kak..udh sampai iyh..maksih iyh untuk pagi ini..lain kali ngk usah jemput aku ngk enk sama mahasiswa lain.."jawab Nanda dengan cuek bahkan tidak ada senyum sedikit pun yang ia perlihatkan di wajah manisnya.
Sedangkan tiga mobil dari tempat riddho parkir terdapat mobil Riko yang sedari tadi parkir disana si pemilik mobil sedang bersender dipintu mobil sambil bermain ponsel menunggu kabar dari teman-temannya..ia melihat kesamping mobil karna menyadari ada orang yang keluar dari mobil.
"Nanda..pakai jaket ku untuk melindungi kepala mu..kebetulan dimobilku ngk ada payung..diluar masih kegerimis."kata ridho sambil memakai jaketnya untuk menutupi kepala Nanda
"ngk usah kak..maksih"jawab Nanda sambil mengembalikan jaket yang sudah ridho pakaikan dikepala nya.
ketika Nanda hendak menjauh dari mobil ridho menuju ke kelasnya karna sebentar lagi JM mata kuliah dimulai tanpa diduga ridho menahan tangan Nanda
"please nan..ijinkan aku untuk perhatian sama kamu, aku cuma khawatir kalau kamu sakit ditambah lagi kamu cuma diam aja dari tadi "kata ridho sambil memohon.
Karna tidak tega melihat muka ridho..akhirnya Nanda mengambil jaket ridho dan memakainya kembali untuk menutupi kepalanya.
"maksih kak..lain kali ngk usah repot-repot,.."jawab Nanda
ketika ia hendak berbalik badan, tanpa segaja tatapannya bertemu dengan tatapan Riko untuk kesekian detiknya, ia melihat wajah Riko dengan muka menahan emosi yang mungkin sedikit sentuhan lagi langsung meledak, seperti gunung berapi yang sudh panas untuk mengeluarkan laharnya. Tapi Nanda tidak memperdulikan itu, ia langsung memutuskan tatapan itu secara sepihak, dan ia langsung berjalan menuju kelasnya. Ternyata ridho memperhatikan Riko dan nanda secara bergantian ketika mereka memadukan tatapan mereka
"fix pasti Riko dan nanda pasti ada hubungan, kelihatan dari tatapan merka dan kelihatan dari wajah Riko ketika aku memakaiankan nanda jaket tadi.."batin ridho
"seperti aku berhasil membuat Riko kesal untuk kesal sepagi ini"batin ridho lagi dengan senyum licik
Riko dan ridho tidak pernh akur sejak baru pertama kali kuliah..merka selalu bersaing baik dalam bidang apapun, baik dalam bidang pelajaran maupun dalam bidang percintaan.
seperti cewek yang menjadi incaran ridho pasti tergila-gila sama riko, dan bidang pelajaran ketika ridho mendapat nilai A dalam mata kuliah mata Riko akan mendapatkan nila A-plus. Itu sebabkan mereka menjadi musuh bebuyutan sejak duluh,
Sebab itu ia memakai Nanda sebagai alat untuk mengalahkan riko, karna ia tau bahwa Riko telah jatuh cinta pada Nanda kelihatan dari tatapanya karna untuk saat ini ia belm tertarik kepada Nanda,ia hanya menggunakan Nanda sebagai alat untuk membuat Riko kesal tapi kita tidak tau nanti aku ridho benar-benar jatuh hati kepada Nanda.
Tanpa memperdulikan Riko yang menatapnya penuh kebencian, ridho langsung berjalan menuju kelasnya.
Sementara setelah kepergian ridho, Riko langsung meluapkan emosi dengan menendang ban mobilnya sekuat mungkin..
"brengs*k Luh do.."teriak Riko dalam hati
"Nanda loh udh bikin gue gila sepagi ini.."teriak Riko dalam hati lagi
Sayangnya dia hanya bisa melakukan itu hanya dalam hati, ingin rasanya ia berteriak sekuat mungkin hanya sekedar mendinginkan otaknya.
terimakasih atas kunjungan dan dukungan..saya minta saran dan kritik yang membangun 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments