Ana membuka matanya dan terkejut ketika dia sedang berada sebuah ruangan yang asing, memijit dahinya sebentar...Ana terkesiap menyadari kalau ia tak sendiri di dalam ruangan ini...
Tuan Danar duduk tak jauh dari ranjang dengan tatapan khawatir yang kentara.....begitu mata mereka bertemu Danar tersentak sembari bangun dari tempat duduknya dan menghampiri Ana.....
''Apa kau baik-baik saja...''pria itu tampak pucat, yah...bahkan dasinya sudah di longgarkan tanda ia terlihat putus asa...
Ana tertegun, ketika menyadari jika tuan Danar adalah penolongnya, mau tak mau hatinya menjadi hangat entah mengapa,...sudah 2 kali tuan Danar menyelamatkannya...
''Tuan aku...''
Ana membeku ketika tubuhnya di raih untuk tenggelam kedalam pelukan Danar, pria itu memejamkan matanya...merasa seakan ia baru saja melewati sebuah jurang yang terjal dan ia baik-baik saja...betapa ia ketakutan melihat Ana jatuh pingsan...
Niat awalnya hanya untuk menakuti Ana, dan membuatnya menjadi pahlawan di mata gadis ini dan mengambil hatinya namun...malah ia yang di buat terkejut bahwa ternyata Ana memiliki fobia terhadap kegelapan dan ruangan yang terkunci......
Mereka berpelukan untuk beberapa saat dan Ana memejamkan matanya, menikmati pelukan Tuan Danar yang sangat nyaman....meski mungkin ia tak akan pernah merasakan pelukan ini lagii....
Danara seakan sadar dengan apa yang ia lakukan, buru-buru Danar menjauhkan tubuhnya dari Ana dan meneliti gadis itu...
''Kau benar-benar baik-baik saja Ana..''
Ana mengangguk lalu tersenyum....
''Aku baik-baik saja.......hanya takut..trimakasih tuan Danar sekali lagi kau menolongku.''
''Yah...aku akan selalu menjadi penyelamatmu, kau harus ingat itu..''
Danar pun akhirnya tersenyum dan bergerak mundur...bersedekap dan menaikan tatapannya...
''Jadi kau takut pada kegelapan...''
''Yah.......''
''Tapi hari sudah gelap, aku akan mengantarmu sampai ke flatmu atau kau menginap disni, aku berikan kau dua pilihan..''
''Pilihan lagi...''
''Yah...''
''Flatku dekat jadi aku akan pulang sendirian saja...''
''Tidak....aku tak ingin terjadi sesuatu kepadamu di tengah kegelapan sana......''
Ana menghela nafas...
''Ada Fania yang bersamaku...''
''Dia sudah pulang sejak tadi.....''
''Benarkah...''
Ana melirik jam di tangannya sudah pukul 9 malam..dan memang ini sudah gelap sekali, apalagi ia harus melewati rumah besar yang menyeramkan itu...
Ana menggeleng ketakutan.........
''Baiklah...bagaimana jika aku menginap disini saja.......''tanya Ana dengan ekpresi masih syok...
Danar mengerti gadis ini masih ketakutan, ia pun mendekat....
''Ini kamarku....kau bisa memakainya, aku...akan bekerja di ruangan sebelah.....''
Ana menggeleng, bagaimana mungkin ia tidur di tempat ini, dan bagaimana jika tuan Danar berbuat sesuatu kepadanya.......?
''Kau pikir aku pria seperti itu yah..aku akan menepati janjiku...lagi pula 3 bulan tidak akan lama....aku yakin kau akan m,enyerahkan dirimu kepadaku...''
''Aku belum lelah berjuang tuan Danar....''desis Ana kesal...
Danar terkekeh....
''Istirahatlah.....besok kau pulang dan melanjutkan istirahatmu dirumah kau boleh libur sehari.''ucap Danar mengedipkan matanya......
Ana langsung tersenyum........
''Jangan berbohong....''
''Aku tidak pernah berbohong...''ucap Danar lalu melangkah meninggalkan kamar Ana...
Ana menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang, dan tersenyum...
Kapan lagi menikmati semua kamar mewah ini...yah...lebih baik ia istirahat saja.......
Ana lalu tertidur dengan nyenyaknya, hingga tenha malam seseorang masuk kedalam kamar Ana....
Yah...dialah Danar, pria itu mendekati Ana, dan menatap wajah itu dari dekat, wajah yang begitu damai di dalam tidurnya, baru pertama kali Danar melihat seorang yang tidur lelap seperti ini, perlahan jemari Danar naik dan menyentuh garis wajah Ana yang cantik...menyapunya dengan lembut...
''Aku....sepertinya aku menyukaimu Ana..''pria itu tersenyum....
*******************************************
Ana bangun pagi sekali dan merapikan tempat tidur, ia harus cepat pergi dari sini jika tak ingin ada gosip di antara para pegawai....
Ana melangkah ke arah ruang kerja Danar dengan maksud ingin berpamitan namun, ketika pintu terbuka,.....
Ana tertegun.....melihat tuan Danar tertidur, lalu hatinya sekali lagi menjadi hangat, ketika melihat tuan Danar tertidur di sofa panjang ruang kerjanya, perlahan Ana menyelimuti tubuh Danar dengan selimut dan menunduk hormat...
''Terimakasih atas kebaikan hatimu tuan....''ucap Ana sopan,
Lalu gadis itu melangkah keluar dari kamar Danar menaiki lift dan segera turun dari sana, syukurlah tak ada yang mencurigainya, mereka pikir dia sedang bekerja shift malam....Ana menjadi lega....
***********
Ana berjalan kaki menuju flat kecilnya, dan ketika melihat mini market ia menjadi lapar, Ana bermaksud membeli P*p mie untuk di seduh dirumah.....
Gadis itu berlari kecil ke arah mini market dan masuk....
Sepi.........
Hanya ada satu orang berjaket hita hampak memilih barang, dan seorang kasir yang dari tadi ia menundukan kepalanya seolah ia sedang tertidur...
Sepagi ini...dia mengantuk...? kasian sekali dia pasti sangat lelah...batin Ana...
Lalu Ana segera meraih beberapa p*p mie untuk di simpan di kamarnya jadi jika ia lapar maka ia tidak terlalu khawatir lagi.......
Lalu Ana juga memilih beberapa eskrim, rasa strauberi dan coklat kesukaannya, ia menaruh di keranjang dan melangkah menuju kasir....karna terlalu gerah dan berpikir ini masih pagi hari Ana membuka penutup jaketnya dan melepas maskernya...
Oh...mengapa harus menyamar terus sih, sesekali Ana juga ingin bebas menggeraikan rambutnya dan bernafas dengan baik tanpa masker..
Lagipula mafia itu pasti sedang tidur...........
Ana mengantri di kasir, di hadapannya seorang pria berjas hitam tampak membayar..namun sepertinya ia lupa membawa uang...pria itu mencari-cari di sakunya tapi tidak juga menemukannya...
Sedangkan Ana sudah sangat lapar.......ia mengintip pria misterius di hadapannya, dan kasir yang tampak pucat seperti melihat hantu saja.......
''Suu..sudahlah tuan, tidak usah bayar.....''ucap kasir itu gemetar....
Ana mengerutkan dahi.......
Pria ini belanja dengan sangat banyak, mengapa malah dia menuruh pergi...bukankah dia harus mengganti semua barang ini.....? pikir Ana........
''Tidak....aku akan membayarnya aku tidak suka berhutang.....''
''Tuan aku serius, pergilah dan tidak usah khawatir....''sanggah petugas kasir itu dengan enggan......
Ana merasa ia harus turun tangan...
Gadis itu melangkah melewati pria di depannya dan menatap kasir di hadapannya....
''Maaf...apa yang terjadii...''
Pria itu mengalihkan pandangan pada sosok gadis di depannya, dengan rambut ikal yang tergerai, mata yang besar dan bulat, alis mata yang terukir tebal dan bibir yang penuh berwarna merah muda..........
''Tuan ini lupa membawa uangnya jadi...''
Ana menganggukan kepalanya...
''Masukan saja ke dalam tagihanku, aku akan mebayarnya...kebetulan...aku masih punya uang....''
Pria ber jass itu membeku, begitu juga pelayan yang ternganga....
Dengan kasar pria itu menarik lengan Ana hingga gadis itu berbalik dan mereka saling menatap........
Deg.................................
Tatapan mata itu...mengapa tidak asing.....?
Siapa dia..........? desah Ana gemetar................
''Apa kau sedang menyombongkan dirimu disini nona........''suara itu terdengar mengerikan hingga Ana seperti akan pingsan....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments
Rosmawati Intan
hsbis lah kau ana.bos mafia Alex
2022-07-17
1
Windy Artika
wow ana .... siapakah yg nantinya bisa merebut hatimu 😁
2022-05-16
1
Elina💞
itu pasti mafia alex😁
2022-02-14
4