Hutang

Ana membeku dengan sebuah nota panjang berisi angka-angka dalam jumlah yang besar...

Apa lagi ini...tidak cukupkah..semua penderitaannya selama ini...?

Ana menatap Danar dengan tatapan bingung, tentu saja...bahkan dia masih terbarng sekarang...

''Apa ini...aku berhutang apa...''ucap Ana memijit dahinya yang terasa berdenyut-denyut,...

Danar tersenyum dan mendekati Ana, meraih kursi dan duduk di hadapan gadis yang terlihat sangat manis itu dan bersedekap.......

''Bacalah...kau akan mengerti, aku sangat jujur Ana...namun perlu kau ingat aku adalah seorang pembisnis dan aku...sedikit perhitungan.......''

Ana menundukan kepalanya dan mulai membaca....

Harga gaun : 150 juta

Harga sepatu :100 juta

Harga Rumah sakit : 100 juta sampai sembuh..

Jasa untuk Danar karna telah menolongnya adalah : 50juta

Ana ternganga dengan apa yang ia baca, matanya terpejam dengan rasa sakit di kepala yang mendadak muncul..ia menatap Danar yang sedang menatapnya tanpa berkedip...

''Tuan Danar...''

''Demi menjaga agar kau tidak mendapat sasaran amarah Jesika dan keluarga Ardy karna kau di anggap memanfaatkan Ardy maka aku mengambil alih hutangmu dengan membayar gantinya kepada mereka...''

Ana menutup wajahnya dengan tangan....bahkan jemarinya bergetar karna ia terlalu syok....

''Mengapa kau membayar semuanya tuan Danar...''

''Karna aku perduli kepadamu, kau mantan sahabat keponakanku..pertimbanganku yang lain adalah..kau memainkan peranmu dengan baik di pesta tadi malam...''

Ana mengangguk...

''Tuan..kau tau aku tak punya apapun, kau sudah ke flat kecilku tuan, aku tak punya barang berharga dan 400 juta, aku tak akan bisa menggantinya bahkan jika aku menjual semua organ di dalam tubuhku..''Ana hampir menangis........

Danar memajukan tubuhnya..menatap Ana dengan tatapan misterius...

''Aku punya dua pilihan untukmu Ana..'' ucap Danar dengan santai..

''Dua pilihan...''ulang Ana sedikit tertarik.....

''Yang pertama kau bisa mencicil hutangmu, dengan bekerja di Hotel milikku yang ada di luar kota...''

Ana tertarik...ia tersenyum dengan sebuah harapan........

''Tapi aku memberikan batas waktu 6 bulan untuk kau meunasi setengah dari hutangmu...''

Ana hampir saja pingsan....400 juga di bagi 2 itu artinya dia harus membayar paling tidak 200 juta..apa pria ini ingin membunuhnya...

''Tuan Danar....aku...keberatan, berapa gajiku...bagaimana mungkin aku bisa hidup dengan hutang yang besar itu....''

''Itu masalahmu Ana....aku tidak bisa mentoleril atau memberi kelonggaran...aku tak sebaik itu..''

''Aku harus bagaimana....lalu jika aku tak mampu membayarnya dalam 3 bulan kau mau aku melakukan apa...kau mau menyiksaku...''

Danar tertawa..........

''Kau terlalu cantik untuk tersiksa Ana...''

''Jangan pernah berpikir.....''

''Kau harus mau menjadi milikku selama sebulan, setelah itu aku anggap hutangmu lunas.....bagaimana.''

Ana tersenyum miris...

''Sudah kuduga kau pasti memanfaatkan aku...''

''Tidak Ana.....aku ingin kita saling terbuka, 400 juta bukan uang yang sedikit Ana...aku bahkan sangat berani ketika menjadi penjaminmu di depan keluarga Saputra..''

''Bagaimana dengan pilihan kedua..''

Danar tersenyum sambil bersedekap...

''Jika kau merasa kau tidak sanggup maka kau bisa menjadi milikku setelah kau keluar dari sini...''

Ana mengepalkan tangannya...

''Dalam mimpimu tuan Danar....aku, akan berjuang demi membayar hutangku...meski mungkin jalan terakhirku adalah menjual ginj*l...''ucap Ana putus asa....

''Ginj*lmu di pasar gelap mungkin hanya di hargai 30 juta....lalu kau akan menanggung kesakitan seumur hidup....''

Danar melemparkan kenyataan di depan mata Ana hingga gadis itu melonggarkan tenggorokannya yang seolah mencekiknya...ia sedikit merinding....

Hoh.....gadis itu menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dan menutup matanya yang lelah dan Danar mengamatinya di dalam senyuman kemenangannya....

''Biarkan aku berjuang tuan Danar...sampai di titik aku menyerah...''ucap Ana menghela nafasnya..

''Tentu saja.,..pergunakan waktumu Ana....''

''Bisakah kau pergi saja tuan Danar, aku ingin istirahat saja...''

Danar mengangguk lalu berdiri dan menatap Ana yang masih memejamkan matanya, bahkan dalam keadaan mata yang tertutup gadis ini sangat cantik........

''Aku akan meminta pelayan memberikan makanan yang eank dan juga baju ganti........''

Ana buru-buru membuka mata dan menolak dengan kedua tangannya...

''Tidak......aku tidak mau...''

''Mengapa.....kau perlu makan Ana agar tubuhmu sehat...''

''Apakah kau akan menambah semua biaya makan dan pakaiannku dalam daftar hutangku.'' tatap Ana dengan polos...

Danar terkekeh...

''Ini semua gratis untukmu, aku baik bukan.'' Danar mengedipkan matanya dan melangkah ringan keluar dari kamar milik Ana.......

Gadis itu kembali menatap ke langit-langit ruangan dan kemudian matanya menjadi panas.......

''Bagaimana caranya mendapatkan uang, dimana ia harus mencari uang sebanyak itu....mengapa semua terasa sulit baginya sekarang,......?

''Apa yang harus kulakukan....''

****************************************

Danar duduk di dalam ruangannya ketika pintunya di ketuk dan sesaat kemudian Andre tangan kanannya masuk dan membawa sebuah mab berwarna hitam di tangannya, ia meletakannya di hadapan Danar dan menundukan kepala...