Suasana di sekitar jalan itu menjadi hening seolah ikut merasakan kesedihan Ana..
Gadis itu membalikan tubuhnya dan meninggalkan Ardy yang berlutut di depannya hingga pria itu menatap Ana menjauh...
Tidak..ia tak bisa kehilangan Ana seperti ini tidak....ia sangat mencintai Ana dan tidak bisa kehilangannya..yah...Ardy mampu melakukan apapun demi bisa melihat gadis itu memaafkannya...
Ardy berdiri, masih tak lelah ia mencoba untuk mengejar langkah Ana yang lambat...
''Ana...''
Ardy meraih lengan Ana dan gadis itu menoleh dengan airmata yang menetes.....
''Lepaskan...''
''Aku minta maaf....aku benar-benar minta maaf Ana, aku...tidak pernah ingin menyakitimu sedalam ini...aku mohon....''
Ana tersenyum...
''Yah,....aku terlalu bodoh hingga percaya begitu saja jika ada seseorang yang memberi perhatian kepadaku...aku tak pernah berpiikir kau...adalah salah satu dari mereka...''
Ardy menghela nafas......
''Apakah sebuah kesalahan menjadi bagian dari mereka Ana....aku tak pernah meminta aku di lahirkan dari keluarga mana....''
Ana mengangkat wajahnya menatap lurus ke arah Ardy dan menganggukan kepala, ia tersenyum walau airmatanya menetes...
''Yah....aku yang salah, pikiranku yang salah Ardy, tapi apakah kau...tidak memiliki hati untuk jujr kepadaku...apakah aku lelucon bagimu...,apa aku tipe gadis yang mudah di permainkan itu sebabnya kau...memilih merahasiakan identitasmu.''
''Ana....aku tak pernah menganggapnya begitu...aku tak pernah ingin menyakitimu dengan rahasiaku...''
''Tapi aku telah tersakiti Ardy....dan aku sangat lelah...'' desah Ana dengan suara bergetar....
Ardy meneteskan airmatanya ia menatap Ana dengan penuh cinta yang tertahan di dadanya yang selama ini membelenggu hatinya...
''Ana...apa yang harus kulakukan agar kau memaafkan aku...''
Ana menganggukan kepala......ia mendekati Ardy dan menatap mata pria yang selama ini ia percayai....ini bukan salah Ardy namun sebaliknya dia yang bermasalah...karna itu memutuskan menjauh adalah yang terbaik....
''Menjauhlah.......anggap saja kita tidak saling mengenal, dengan begitu aku mungkin bisa memaafkanmu tuan Ardy..'' Ana menundukan kepala penuh hormat.....
Ardy menggeleng.....
''Tidak Ana....''
''Tinggalkan aku.......''jerit Ana keras hingga Ardy terdiam di tempatnya......
Ana menatap dengan sangat tajam lalu melanjutkan langkahnya meninggalkan Ardy yang masih berdiri menatp punggungnya menjauh....
''Maafkan aku Ana....aku akan berjuang mendapatkan maaf darimu.''ucap Ardy lalu membalikan tubuhnya melangkah masuk ke dalam gedung.....
Sementara Danar keluar dari persembunyiannya dari tadi, ia mendengar semua pembicaraan Ana dengan Ardy sambil meneguk minuman beralkohol di tangannya sampai habis..........dan membuang gelasnya di tong sampah...
Pria itu lalu melangkah mengikuti Ana dari belakang..ia ingin tau apa yang akan di lakukan gadis malang itu malam ini...
Danar kemudian menuju mobilnya dan bergegas mengikuti Ana dari belakang...
*******************************************
Ana menatap jalanan sepi di depannya dengan tatapan kosong, airmatanya dari tadi terus mengalir....gaunnya yang sedikit berat membuat langkahnya semakin pelan, ia lelah jiwa dan raga..sehingga Ana tak kuat lagi melangkah...
Pandangannya menyapu jalan sekitarnya dengan putus asa..ingin sekali ia berteriak dengan keras, betapa sakitnya ia sekarang....
Mengapa ia di hianati sekejam ini, seakan dunia begitu tidak perduli kepadanya...mengapa....ia merasa sendirian di sini...
Mengapa..................jerit Ana keras........
Ana menghentikan langkahnya ketika melihat sebuah jembatan panjang...ia telah jauh berjalan sehingga menemui jembatan dengan danau di bawahnya...
Tak ada harapan baginya bukan.....? ia sendirian.....
Ana berlari menuju trotoar sambil memandangi danau sekitarnya dengan perasaan damai....
Danau itu berwarna hitam di bawah sana, dengan biasan cahaya dari lampu kapal yang melintas...........airmata Ana menetes.......ia terus melangkah pelan di sisi jembatan sambil terus menatap ke arah danau, airmatanya berderai seolah tak habis.....
Udara malam seakan menusuk kulit, namun Ana sama sekali tidak merasa kedinginan sedikitpun sebaliknya ia merasa panas..........
Lalu ia menghentikan langkahnya, dan menurunkan pandangannya lagi seolah tertarik.....lalu tersenyum, menaiki cela beton yang tertanam disana dan memejamkan matanya...
Ana...sudah lelah dalam hidupnya....menghilang adalah lebih baik bukan,....?
Gadis itu hampir melompat ke dalam danau namun ia sangat terkejut ketika sebuah tangan kokoh menariknya dengan kuat hingga tubuhnya terbanting ke belakang...
Ana tersungkur di aspal dan sekaligus terkejut karna tak menyangka jika sosok yang menariknya adalah Danar......
''Tuan Danar.......''jeritnya dengan suara yang histeris,...
Danar meraih tubuh Ana berdiri sejajar dengannya...keduanya saling menatap tajam...
''Apa kau sudah gila,...jika kau melompat itu saja kau menyerahkan dirimu pada kematian Ana...''
Ana mengerang....ia mendorong pegangan Danar hingga terlepas, airmata masih membekas di matanya...
Ana tak menjawab sedikitpun kata-kata Danar...ia lebih memilih melangkah pergi meninggalkan Danar yang masih menatapnya tajam.....
''Ana.............'' teraiknya kesal melihat Ana melangkah menjauh tanpa takut......
Pria itu kemudian mengejar langkah Ana yang memang kian melambat akibat lelahnya dia....
''Ana.....''
''Lepaskan aku....''
''Tidak...''
''Apa maumu...tinggalkan aku...'' ucap Ana memperingatkan....
Ana kembali melangkah
Namun.........
Danar jauh lebih kuat, ia menarik tangan Ana dan kali ini gadis itu menyerah dan berbalik.....airmata Ana tumpah seketika namun ia masih menguatkan dirinya..
''Apa kau sudah gila...''teriak Danar marah....
Ana hanya menatap tanpa ekpresi.....
''Ana................''
''Apa kau datang untuk melihat bagaimana aku putus asa dan memilih mati....dan kau bisa mengatakan pada keponakanmu tersayangmu bahwa kau berhasil..melihat saat terakhirku yang mengenaskan..'' Ana tertawa kesal...
Danar mendekati Ana...
''Masuklah ke mobil...disini dingin, kau akan sakit...''
Danar mencopba bersikap baik dengan menyentuh bahu Ana untuk membimbingnya masuk...namun gadis itu kembali meronta dan mendorong tubuh Danar....
''Aku tidak sudi tuan Danar.....jangan perdulikan aku...anggap saja kau tidak melihat apapun...'
''Ana.......''
''Hentikan tuan Danar,...aku sangat lelah..jadi menjauhlah...''
Ana membalikan tubuhnya namun rasa pusing mengantam kepalanya hingga tubuhnya menjadi goyah....
Ana tersungkur jatuh dan Danar menangkap tubuhnya tepat waktu.......
Ana jatuh pingsan.............
Danar membeku melihat sisa airmata di wajah Ana yang begitu pucat....dadanya bergemuruh............
''Ana.....''desahnya dengan penuh arti,...........
****************
Ana terbangun dan seketika terkejut menyadari ia berada di sebuah rumah sakit mahal....ada jarum infus yang menancap di tangannya..hingga Ana memejamkan matanya...
Tubuhnya menjadi lebioh segar dari semalam.....itu berarti tuan Danar yang membawanya selamam....?
Ana mengeraskan tatapannya....
Pria itu menahannya bunuh diri hanya untuk melihatnya tetap hidup dan menderita......
Mata Ana berkaca-kaca..................
Ketika pintu terbuka ia menatap dengan waspada...Danar muncul disana dengan setelan jass 3 potongnya, ia sangat tampan dan penuh kekuasaan.....
Ana mneguatkan hatinya...mungkin saja pria ini datang dan ingin menghinanya...
Danar melemparkan sebuah nota panjang di pangual Ana dan membuat gadis itu menoleh......
''Kau berhutang padaku Anastasia....''desis Danar dengan tatapan tajam....
Ana menghela nafas.....
Apalagi ini..............?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments
Rosmawati Intan
yerjerat itang tanpa di minta.
2022-07-17
0
💦 maknyak thegech 💦✔️
jeratan Danar berhasil mengurung Anna
2022-05-31
0
Windy Artika
hufff baca bab ini sambil menahan nafas ☹ ikut sesak ,ikut sedih . yang kuat ana 💪
2022-05-16
0