Danar Yang Kehilangan Arah

Danar menatap minuman beralkohol di dalam botolnya dengan tatapan nanar, sudah 3 hari sejak Ana meninggalkan Hotel dengan cinta yang bahkan belum sempat Danar ucapkan...gadis itu meninggalkan perasaan yang tertinggal bahkan masih sangat besar untuk Ana....

Pria itu sudah berusaha mencari kemanapun, ke seluruh kota kecil ini, bahkan Flat tempat tinggal Ana juga tak luput dari pencariannya, Ana menghilang tanpa jejak...

Danar sungguh menyesal, karna membiarkan gadis itu pergi.......

Fera dan Steve masih ada di kota ini mereka masih memutuskan untuk liburan, salah sendiri bagi Danar ia tidak tega ketika Fea merengek ingin datang ke kota ini, dan meminta maaf kepada Ana secara langsung,....Fera bilang ia tak akan tenang dalan pernikahannya jika tidak meminta maaf...

Namun apa yang terjadi justru di luar kendalinya, mereka tak akan pernah bisa berbaikan seperti dahulu...Ana masih menyimpan dendam dan memukul wanita yang paling di cintai Danar....ia marah dan gadis itu pergi.........

Danar tersenyum sembari meneguk minuman itu langsung dari botolnya tanpa pertimbangan resikonya, dia akan sangat mabuk...

Pria itu bangkit dari kursinya dan meraih kunci mobil,..ia harus pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri, walau di kota kecil ini tidak ada hiburan seperti Club malam, layaknya kota besar namun Danar berharap ia menemukan sesuatu...kedamaian yang bisa membuatnya tidur nyenyak malam ini...karna sejak Ana pergi...ia bahkan jauh dari kata tenang.......

Danar akhirnya keluar dari Hotel dan menghampirin mobilnya, lalu masuk ke dalam...diliriknya jam di tangannya masih pukul 7 malam.....

Mesin mobil di hidupkan dan ia pun pergi dari sana dengan cepat................

*********************************

Ana melirik jamnya dan merasa ini sudah waktunya untuk menutup Minimarket, ia punya seorang pekerja lelaki yang berusia sekitar 20 an, mempunyai tubuh tegap dan tinggi...ia cukup tampan, sehingga Ana sedikit heran,...mengapa ia mau bekerja di Minimarket kecil seperti ini...

''Daniel..terimakasih untuk hari ini...''ucap Ana tersenyum...

''Tentu saja Nona Ana...''

Ana memutar bolamatanya, hal yang tidak disukai dari Daniel adalah dia selalu memanggilnya dengan sebutan Nona, seakan dia seorang nona besar...

''Daniel, panggil saja namaku Ana..''

''Tapi.....''

''A-na.....aku tak suka kau memanggilku lengkap dengan kata nona.'' ucap Ana sambil menghitung uang hasil penjualan hari ini dan memasukannya ke dalam brangkas kecil di kamar miliknya di minimarket ini, tuan Damian sudah memberinya tugas...jadi dia harus menjaga kepercayaannya dengan baik...

Daniel hanya tersenyum,....

''Akan aku coba...''

''Bagus...kita akan pulang sebentar lagi..''

''Baiklah Ana..''ucap Danie susah payah, jika tuan Alex tau maka tuan Alex akan marah kepadanya....

Daniel mengangguk sopan, untuk inilah dia berada disini, tuan Alex memintanya menyamar menjadi pegawai minimarket untuk menjaga dan mengawasi Ana...beberapa hari ini sangat baik...usaha mereka sangat lancar karna Ana sangat cantik dan juga cerdas dalam hal menarik pelanggan sikapnya juga sopan dan membuat siapapun yang datang akan kembali dan kembali lagi kemari....

Ana keluar dari kamarnya dan mendekati Daniel...

''Kau akan mengatarku seperti biasanya.''

''Ya,...Ana bukankah kau takut melewati rumah besar itu...''

Ana mengangguk.....

''Baiklah..apa kau tidak keberatan jika aku menunggu temanku, dia akan kesini..''

Daniel mengangguk...

''Sambil menunggu aku akan merapikan barang-barang...''ucap Daniel sopan...

''Baiklah....jika lelah berhentilah, biar besok saja kita kerjakan bersama-sama...aku akan menunggu temanku di luar...''

''Silahkan Ana........''

Ana lalu mengarahkan kakinya ke luar Minimarket dan merenggangkan tubuhnya, ia suka pekerjaannya disini...tidak menguras tenanganya dan secara tidak langsung dia menjadi Bos disini...

Ana tak berhenti bersyukur untuk itu....

Akhirnya Tuhan berpihak kepadanya.....

Ana mengarahkan langkahnya ke tempat duduk yang memang di sediakan di depan minimarket itu dan duduk disana sambil menunggu Fania....

Memainkan ponsel barunya Ana tersenyum...

Ponsel ini sangat canggih dan Ana menyukainya, segera ia melakukan foto selfi di depan minimarket dan mengirimnya pada Damian....dan tersenyum..ketika mengetik di ponselnya........

Selesai untuk hari ini, tuan Damian sedang apa?...tulisnya....

Ana lalu kembali menyimpan ponselnya sembari menunggu balasan dengan hati yang berdebar...ia dan tuan Damian sering bertukar kabar lewat pesan di wa, dan itu membuatnya senang...tuan Damian sangat baik kepadanya...

Drrrrttt...........ada pesan masuk di ponselnya, Ana tersenyum sendiri....

Kau cantik dengan seragam itu...jangan telalu lelah, istirahatlah....aku masih sibuk seperti biasa.....

Malam begini.....?

Ya....istirahatlah...aku ingin menyelesaikan pekerjaanku untuk menemuimu dan menilai hasil kerjamu...

Baiklah...aku menunggu,....selamat tidur......

Ana lalu tersenyum, mengapa hatinya berdebar.......?

Disaat yang sama....suara teriakan Fania memecah lamunannya...Ana mengangkat wajahnya dan menatap sahabatnya...

''Fania.....''jeritnya senang...

Seperti dua sahabat yang terpisah lama, keduanya saling berpelukan erat...

''Ow....aku merindukanmu Ana...dan aku lelah sekali..''bisik Fera di sela pelukannya...

Ana menjauhkan tubuhnya dan tersenyum........

''Apa pekerjaanmu berat...''

Fania menganggukan kepala, lalu duduk di kursi itu sembari menghela nafasnya......

''Kau mau minum.....''

''Apakah itu gratis....aku belum gajian Ana....''ucap Fania mengerucutkan bibirnya....

Ana terkekeh.....

''Ayo...aku akan mentraktirmu kali ini...''ucap Ana bangkit dari tempat duduknya...

Lalu mengulurkan tangannya pada Fania dan sama-sama melangkah masuk ke dalam minimarket...

Ketika membuka pintu, Daniel sedang merapikan barang di rak, ia tidak menyangka ada orang lain disini selain Ana...

Pria itu berbalik...

''Ana aku sudah.........'' kata-katanya terputus dengan gugup ketika melihat sosok Fania yang tersenyum kepadanya...

Daniel membeku di tempatnya, bahkan ia nyaris tak bisa menggerakan tubuhnya.....karna sudah lama ia menyukai Fania walau dari jauh........dan saat ini gadis yang ia rindukan berdiri di hadapannya...

Ana menyadari tatapan Daniel yang tak biasa pada sahabatnya...

''Ehm.....''Ana memecah kebekuan di antara mereka.....

''Daniel, perkenalkan...ini sahabatku Fania, dan Fania...dia rekan kerjaku disini...namanya Daniel.''

Ucapan Ana, membuat Daniel terkejut seharusnya Ana menyebutnya dengan kata karyawanku...tapi karna Ana memang baik hati..maka ia menyebutnya rekan kerja untuk menjaga wibawa Daniel di mata gadis yang dia suka...sungguh Daniel sangat tersentuh dan semakin menghormati Ana.....