''Mafia....'' ulang Alex Rule menghentikan laju mobilnya.
Sementara Ana mengangguk dengan serius...
''Di lingkungan tempat tinggalku, namanya sudah terkenal karna kejahatannya..''
''Begitu yah..apakah kau tidak takut padanya.'' Alex menoleh....
''Mana mungkin aku tidak takut, kau tau... dia pernah mengancamku di minimarket itu.'' Ana mulai bercerita...
Alex hanya diam dan mendengarkan, sambil kembali menjalankan mobilnya,
''Mungkin kau membuatnya tersinggung...''
Ana menggeleng...
''Tentu saja tidak, aku sungguh-sungguh ingin menolongnya dan aku sama sekali tidak ingin menguji harga dirinya....''cibir Ana masih jengkel....
Alex hanya tersenyum dingin..................
''Lain kali kau harus berhati-hati.,...''ucap Alex..
''Aku akan baik-baik saja,...dia pasti sudah melupakan aku....seandainya dia tau jika aku...tak pernah ingin melukai harga dirinya ya ampun.....aku hanya seorang gadis miskin...aku sama sekali tidak ingin mecari musuh dalam hidupku..'' ucap Ana dengan lemas...
''Tenanglah.....jangan pikirkan itu lagi..kau harus siap bekerja lusa...''ucap Alex dengan nada tegas...
''Yah....''ucap Ana tersenyum...
Mobil itu melewati Hotel dan Ana meminta berhenti....Alex pun menghentikan laju mobilnya......dan mematikan mesin mobil...
Ana sungguh terharu, hari ini dia menemukan seorang penolong yang baik...ia menoleh pada sosok Alex yang emantapnya dengan dalam...
Gadis itu menundukan kepalanya...
''Terimakasih tuan Damian...hari ini kau menyelamatkan hidupku dan bukan itu saja, kau...memberikan aku pekerjaan...''
''Ya...anggap saja keberuntunganmu Ana....oya dimana flatmu..''
''Ssstt....ini sudah malam, aku akan melewati rumah besar Mafia kejam itu...lain kali aku akan mengajakmu ke flatku siang hari.....''
''Mafia itu lagi...apa kau begitu takut..''ucap Alex tak suka...
Ana menyentuh lengan kokoh Alex, dan pria itu hanya menatap ke arah yang sama..........
''Aku tidak ingin membahayakanmu tuan Damian....jika dia tau ada orang baru disini....maka kau akan habis..''
Mendengar hal itu Alex tertawa seketika, pertama kali sepanjang ia menjadi seorang Mafia...Alex merasa lucu....gadis ini benar-benar istimewa.....pria itu semakin ingin mengenalnya......
''Baiklah aku jadi takut mendengar kata-katamu Ana...''
''Jadi...aku akan pulang sekarang...''senyum Ana merekah....
Dan senyuman itu terlihat sangat manis di mata Alex, pria itu membeku....ketika gadis itu hendak keluar mobil, sontak jemarinya mencengkram lengan Ana...hingga Ana merasa dejavu...mengapa cengkramannya sama seperti..Alex Mafia itu waktu mereka berjumpa di Minimarket...''
''Jangan lupa...kau harus hati-hati melewati rumah besar itu.....''
Tatapannya mengapa terlihat sama.....? Ana menghela nafas..segera mengusir jauh-jauh pikiran buruknya...tidak mungkin jika.....dia adalah...Ana mengabaikan instingnya...
''Aku akan mengingat kata-katamu tuan Damian, terimakasih tumpangannya...''
''Baiklah... sampai jumpa lusa, Ana...''
Ana keluar dari dalam mobil dan masih menunduk hormat ke arah Alex Damian, dan pria itu tersenyum....meremas stri mobilnya...
''Kau akan menjadi milikku Anastasya...tunggu saja sampai aku mengejutkanmu dengan identistasku yang sebenarnya....''Alex Rule tersenyum senang....
****************************************
''Kau tau...seisi Hotel sangat heboh siang ini Ana...''ucap Fania mengikuti Ana ke kamarnya ketika gadis itu membuka pintu..
Ana hanya memijit pelipisnya dan melankah menuju ranjang dan berbaring disana.,...matanya nyalang menatap langit-langit kamar kecilnya...ini hari yang berat baginya.....
''Ana.....'' jerit Fania menarik Ana dari lamunan...
''Hari ini aku lelah sekali Fania...''
''Apa kau sakit...''
''Jiwa dan ragaku sakit Fania...''
Fania duduk di sisi ranjang dan menatap sahabatnya dengan sayang,
''Aku membawakan sup untukmu Ana....makanlah..''ucap Fania sambil meletakan di atas meja...
Ana tersenyum.........
''Terimakasih... Fania...''
''Bangunlah mandi lalu makan, aku akan meceritakanmu tentang kehebohan di Hotel tadi...''
Ana akhirnya mengangguk patuh, badannya lengket..dan gatal karna keringat...
''Tunggu aku Fania...''
''Tentu..........''ucap Fania sambil membantu Ana merapikan ranjangnya............
*********************************
Ana telah selesai Mandi dan sambil memakan sup yang di buat Fania ia merasa lebih segar....
''Kau tau...Direktur sangat marah dan memerintahkan para sekurity untuk mencarimu, dia seperti orang yang kehilangan akal....''ucap Fania menjelaskan...
''Aku tak perduli, lagipula aku sudah berhenti kerja disana...''
''Kau berhenti bekerja di Hotel Ana...''jerit Fania menjerit keras...
Ana hanya menganggukan kepala dengan singkat...
''Aku benci pada semua orang disana...''
''Kau..apa hubunganmu dengan Direktur, mengapa wajahnya seperti dia sedang patah hati..'' cecar Fania ingin tau...
Ana tersenyum melihat sahabatnya sangat kepo dengan urursannya....
''Dia menyukaiku mungkin..''ucap Ana menyombongkan diri...
Fania mencubit lengan sahabatnya...dan merekapun tertawa..
''Kau percaya diri sekali Ana.....''desisnya jengkel....
Ana hanya tertawa sambil menikmati supnya...ia sudah tidak perduli lagi dengan mereka semua..yah...ia benar-benar tidak perduli....
*****************************************
Hari pertama ia bekerja di Minimarket membuatnya bersemangat pagi sekali sekitar pukul 6 pagi Ana sudah sampai di Minimarket dan menemukan seorang pria sedikit berumur...mendekatinya..
''Nona Anastasya...''
''Yah....itu namaku...''
Pria itu tersenyum dan menyerahkan sebuah kunci, kartu ATM emas, dan juga sebuah ponsel android mahal ke dalam genggamannya, Ana menjadi bingung.....
''Ini adalah kunci Minimarket dan juga kartu emas ini untuk nona, jika barang mulai berkurang maka itu tugas nona untuk mengisi barang yang kosong, dan ponsel ini sudah ada nmor tuan Damian, tuan akan mengontrol Minimarket ini lewat telp karna tuan sangat sibuk...''
Ana tercengang sampai tak bisa berkata-kata...semua ini di luar perkiraannya...mengapa ia di beri Fasilitas ini...sungguh Ana tak tau harus senang atau sedih...
''Pak...tapi aku....''
''Saya hanya menyampaikan pesan, jika nona ada pertanyaan bisa menghubungi tuan Damian secara langsung....
Tanpa menunggu pria itu pergi dari hadapannya dan meninggalkan Ana sendirian dalam keterkejutannya...Ana menghela nafas,....masih terkejut...
Ana berdiri untuk beberapa saat di depan Minimarket itu dengan perasaan bingung...
Sementara tak jauh dari tempatnya berdiri, Alex menatapnya dengan senyuman tipis, menikmati wajah gugup yang di tampilkan Ana....
''Mengapa kau....sangat menggemaskan...''bisik Alex menyipitkan matanya...
Tak berapa lama kemudian terdengar bunyi ponselnya berdering di saku jassnya. pria itu segera meraihnya dari dalam saku....dan mengangkatnya sambil menatap Ana yang melangkah dan duduk di depan MInimarket..
Ana : Hallo...tuan Damian..
Alex Rule: Yah..ini aku....apakah ada yang kau butuhkan...aku sedang sibuk...
Ana : Aku tak bisa menerima ini semua, bisakah kau datang..atau aku menemuimu saja...aku sungguh ingin kita bicara...
Alex Rule : Ada saatnya kita bicara Ana, tapi tidak sekarang..
Ana : Hah...apa maksudmu...?
Alex Rule : Kau harus menjaga kepercayaanku dengan mengelolanya sepenuh hatimu, aku akan datang dan memeriksa hasil kerjamu Anastasya..jangan mempermainkan aku walau aku tidak mengawasimu dari dekat, aku punya mata-mata...
Ana : Baiklah tuan Damian.....
Ana memutuskan sambungan telp....lalu menatap Minimarket di belakangnya...
''Apakah pria itu sungguh-sungguh percaya kepadaku...astaga, dia pria yang langka..''ucap Ana tersenyum dengan penuh harap...
Ana berharap ia bisa hidup dengan tenang mulai
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments
💠⃟⃝♠Yeyen
ciee Alex.. udh mengkalim aja Ana miliknya 😂 yg tadinya mau nembak ana malah dianya yg terpesona 😂😂
Ana lucu bgt sihh km 😂😂
SEMANGAT Thor 🤗
2022-08-04
1
Rosmawati Intan
hrp harap tak yg mengganggu kehidupan ana..agal agak sipa plihan hayo ana..ya ari ..damar..atau alex..
2022-07-17
1
evi
oh ana kenapa kau polos dan naif sekali....othor....kenapa selalu buat peran polos dan naif buat tokoh perempuannya ...
2022-06-04
1