CHAPTER 1

Xuan Rong terbangun disaat matahari pagi mulai merayap masuk di celah-celah dinding kamarnya.

Xuan Rong turun dari tempat tidurnya, mengenakan sepatu yang terletak di lantai dan langsung menuju kamar mandi.

Seperti kebanyakan pekerja di Wisma Hong Yuan, Xuan Rong seorang gadis berusia enam belas tahun yang dibesarkan diantara wanita-wanita penghibur.

Saat berusia enam tahun Xuan Rong dititipkan orangtuanya di wisma ini, dengan alasan yang tidak terlalu dipahaminya.

Ibunya menjanjikan akan segera menjemputnya jika urusannya telah selesai, untuk itu setiap harinya Xuan Rong akan duduk menunggu dipondok belakang wisma, berharap ibunya datang menjemput.

Namun hari berubah menjadi bulan dan tahun sampai ia lupa bagaimana perasaan menunggu.

Selama itupun Bibi Mei Gui selalu menghiburnya, menjaga layaknya seperti seorang ibu.

Xuan Rong tidak pernah kekurangan kasih sayang dan perhatian.

Bibi Mei Gui juga memanggil seorang guru untuk mendidik Xuan Rong , mengajarkannya pendidikan seperti seorang putri bangsawan.

Bibi Mei Gui adalah seorang wanita lajang yang mengelola wisma, ia memiliki paras cantik , kepribadian yang lemah lembut.

Pada zamannya ia adalah primadona di wisma ini

Dimulai ketika Xuan Rong berusia sepuluh tahun, disaat wisma sedang ramai dan kekurangan orang yang bertugas membersihkan ruangan. Xuan Rong akan berlari menemui Bibi Mei Gui di kamar, dan menawarkan diri sebagai petugas kebersihan.

Pada awalnya Bibi Mei Gui menolak dengan keras, ia tidak akan begitu gila sampai memperkerjakan anak dibawah umur. Terlebih lagi Xuan Rong adalah anak yang dititipkan oleh teman baiknya, apa alasan yang akan dia berikan jika tahu anak yang dipercayakan padanya dimanfaatkan.

Baginya tak ada hal didunia ini yang tidak bisa dibayar dengan uang.

Tahun berganti tahun Xuan Rong selalu mendatangi Bibi Mei Gui ketika wisma sedang kekurangan orang untuk melakukan tugas kebersihan, namun tetap ditolaknya dengan alasan yang sama.

Sampai pada saat dua tahun yang lalu, wisma kedatangan Wan Ruo seorang gadis kecil yang usianya sama dengan Xuan Rong.

Ia dijual oleh seorang penjual budak yang menemukannya dijalan seorang diri, karena orangtuanya telah meninggal akibat kelaparan.

Laki-laki tersebut bukannya menolong ia malah menjualnya ke rumah bordil.

Wan Ruo yang saat itu berusia empat belas tahun, memiliki tubuh yang sangat kurus , wajah cekung dengan tulang pipi mencuat . Wan Ruo terliat sepuluh tahun lebih tua dari usia sebenarnya. Keadaan Wan Ruo yang begitu menyedihkan , Bibi Mei Gui tidak sampai hati membiarkan seorang gadis kecil jika sampai jatuh ditangan orang yang tidak bermoral.

Sehingga Bibi Mei Gui tergerak untk membelinya dengan memberikan sejumlah uang kepada pria penjual budak yang membawanya.

Wan Ruo memiliki kepribadian tertutup, selama berbulan-bulan ia tidak pernah berbicara lebih dari dua kata kepada penghuni wisma. Kerasnya kehidupannya dahulu, membuatnya sulit menerima kedekatan dan menolak siapapun mendekatinya.

Perlahan dengan intensitas pertemuannya dengan Xuan Rong ketika belajar yang hampir setiap hari, lambat-laun Wan Ruo mampu membuka dirinya dengan Xuan Rong teman sebayanya dan satu-satunya di wisma itu.

"Bibi, aku tahu bibi mencintai kami. Tiada seharipun kami kekurangan, setiap hari kami hanya makan, mengenakan pakaian yang berkualitas dan mendapatkan pendidikan yang terbaik , menjadikan kami sebagai gadis yang berkelas.

Tapi bibi lupa memberikan kami kesempatan untuk membalas semua kebaikan yang bibi berikan pada kami." ucap Xuan Rong membujuk Bibi Mei Gui.

"Xuan Rong benar , biarkan waktu luang kami digunakan untuk membantu wisma yang membesarkan kami selama ini. Minimnya pergaulan , tidak akan banyak yang tahu tentang siapa kami," ucap Wan Ruo menimpali.

Bibi menoleh sambil menatapi kedua gadis itu bergantian, diletakkannya sisir dalam genggamannya keatas meja rias, "Hah.. jadi tujuan kalian berdua kemari apakah ingin memojokkan bibi?" ungkap Bibi Mei Gui menanggapi celotehan kedua gadis yang dihadapannya.

"Tidak.. tidak... tidak... Mana mungkin kami tega melakukannya pada bibi," tolak Xuan Rong langsung memeluk Bibi Mei Gui.

Bibi Mei Gui membuang nafas beratnya, "Kenapa kalian tidak juga menyerah, baiklah kalian boleh membantu tapi tetap dengan syarat..."

Dan begitulah akhirnya kedua gadis itu mulai bekerja di Wisma Hong Yuan.

Terletak di wilayah prefektur Dong, bangunan berlantai dua Wisma Hong Yuan tampak mencolok diantara bangunan lainnya. Dekorasi khas sebuah rumah bordil dengan lampion merah besar menggantung disepanjang pintu masuk, membuat siapapun yang melewatinya akan menoleh untuk sekedar menatap gadis-gadis penghuni wisma.

Hingar bingar berbagai hiburan memuaskan mata, minuman serta layanan kamar bisa ditemukan di Wisma Hong Yuan.

Wisma Hong Yuan yang selalu menghidangkan sensasi-sensasi bagi kaum lelaki, sebuah tempat pelayanan kebebasan libido dengan mempertukarkan tubuh dengan materi tanpa dibatasi norma-norma. Karena bagi sebagian para penghuni ini merupakan pendapatan mereka.

Dikehidupan yang mereka jalani sebelumnya mengajarkan berbagai hal yang meninggalkan bekas luka, beberapa dari mereka kerap mendapatkan siksaan fisik yang buruk, ditelantarkan bahkan dijual oleh keluarganya sendiri.

Pada saat mereka tiba berbagai penolakkan seperti menangis, menolak makan bahkan sampai tindak bunuh diri merupakan hal biasa sering ditemui.

Namun seiring waktu berjalan dukungan dari para penghuni lainnya membuat mereka kuat, mereka akan menerima berbagai pelajaran bahwa kehidupan di wisma tidak seburuk yang dipikirkan.

Terkadang kehidupan diluar tidaklah lebih baik, dan Bibi Mei Gui sebagai pemilik tidak pernah memaksakan mereka untuk melakukan hal yang tidak ingin mereka lakukan.

Mempelajari berbagai kesenian seperti menari , bermain musik akan membantu mereka memperoleh pendapatan.

......................

“Jendral Zhu atas dedikasimu kepada negara serta jasamu menggagalkan rencana pemberontakan Chao Huang, Kaisar mengangkatmu menjadi Jendral tertinggi serta menghadiahkanmu lima puluh ribu tail emas’’, penasehat kerajaan membacakan surat keputusan dari Kaisar Xi didepan semua pejabat.

“Terimakasih Yang Mulia, semoga panjang umur sampai sepuluh ribu tahun”, Zhu Wen duduk berlutut menerima surat pengangkatannya.

“Selamat Jendral Zhu... Negara sangat beruntung memiliki pejabat jujur dan loyal sepertimu, pengetahuan dan keahlianmu sangat berguna untuk kemakmuran negara", Perdana Mentri Zheng maju memberi pujian kepada Zhu Wen.

"Benar sekali ucapan Anda perdana mentri", Kaisar Xi menimpali.

"Andaikan aku memiliki anak sepertimu, sungguh merupakan sebuah kebanggaan sampai tujuh turunan”, perdana mentri dengan antusias memuji karena kekagumannya dengan sosok Zhu Wen saat usianya yang masih muda sudah memiliki segudang prestasi dan jasa besar terhadap negara.

“Perdana mentri, bukankah Anda memiliki seorang putri yang belum menikah?” Kaisar Xi menanggapi pembicaraan perdana mentri.

“Benar Yang Mulia, usia Yin Yin saat ini sudah cukup untuk menikah”, Perdana Mentri memancing pembicaraan agar lebih menjurus.

“Bagaimana jika aku menjodohkan putrimu dengan Jendral Zhu, perdana mentri?”

Mata perdana mentri berbinar, “Merupakan suatu anugrah Yang Mulia, tidak tahu apakah Jendral Zhu bersedia menerima putri hamba”, senyum merekah diwajah perdana mentri.

“Bagaimana Jendral Zhu, apakah bersedia?” Kaisar Xi menunggu jawaban.

Mendengar permintaan yang tidak seharusnya dibicarakan didepan upacara pengangkatannya, membuat Zhu Wen sedikit kesal. Ia tidak memiliki pilihan apapun selain menyetujuinya, mustahil baginya melakukan penolakkan disaat hari pengangkatannya.

Alasan pembangkangan sudah pasti akan dituduhkan padanya hanya karena persoalan kecil seperti ini, lagipula perjodohan bukanlah hal yang aneh jika ditentukan oleh seorang kaisar kepada pejabat kerajaan.

Bagi sebagian pejabat bisa mendapat perhatian langsung dari Kaisar dan perdana mentri mungkin sebagai suatu anugrah yang patut disyukuri, tapi berbeda dengan dirinya yang merasa hal ini sebagai lelucon.

Apalagi saat ini ia sedang menjadi sorotan, tentu saja akan ada pejabat yang memanfaatkan situasi untuk melakukan koalisi seperti perdana mentri.

Perjodohan merupakan hal yang biasa dipergunakan untuk memperluas kekuasaan ataupun kekuatan.

“Terimakasih Yang Mulia, Perdana Mentri Zheng, hamba bersedia! ”, Zhu Wen maju berlutut sebagai rasa penghormatannya.

Terpopuler

Comments

Na Ys

Na Ys

Itu Mah Sama Aja Kaisarnya Langsung Memutuskan Perjodohan Tanpa Peduli Apakah Suka Ataupun Tidak Suka.. Harus Setujuh Tanpa Alasan Bantahan Apapun 🤮😬😑🤐 Pinokio Deh.. 🤥 Gubrak dah.. Hahahahah.. Ayo Sogok Permaisurinya... 💎💰 Biar Kaisarnya Mengalah.. 😄💎💎😘

2021-10-29

1

Sifana 🐰

Sifana 🐰

ini jenderal sudah mulai sukakah dengan yin yin?🤔

2020-10-12

2

Tatik Tabayy

Tatik Tabayy

sukaa bgt. bgs

2020-08-07

4

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PROLOG 2
3 CHAPTER 1
4 CHAPTER 2
5 CHAPTER 3
6 CHAPTER 4
7 CHAPTER 5
8 CHAPTER 6
9 CHAPTER 7
10 CHAPTER 8
11 CHAPTER 9
12 CHAPTER 10
13 CHAPTER 11
14 CHAPTER 12
15 CHAPTER 13
16 CHAPTER 14
17 CHAPTER 15
18 CHAPTER 16
19 CHAPTER 17
20 CHAPTER 18
21 CHAPTER 19
22 CHAPTER 20
23 CHAPTER 21
24 CHAPTER 22
25 CHAPTER 23
26 CHAPTER 24
27 CHAPTER 25
28 CHAPTER 26
29 CHAPTER 27
30 CHAPTER 28
31 CHAPTER 29
32 CHAPTER 30
33 CHAPTER 31
34 CHAPTER 32
35 CHAPTER 33
36 CHAPTER 34
37 CHAPTER 35
38 CHAPTER 36
39 CHAPTER 37
40 CHAPTER 38
41 CHAPTER 39
42 CHAPTER 40
43 CHAPTER 41
44 CHAPTER 42
45 CHAPTER 43
46 CHAPTER 44
47 CHAPTER 45
48 CHAPTER 46
49 CHAPTER 47
50 CHAPTER 48
51 CHAPTER 49
52 CHAPTER 50
53 CHAPTER 51
54 CHAPTER 52
55 CHAPTER 53
56 CHAPTER 54
57 CHAPTER 55
58 CHAPTER 56
59 CHAPTER 57
60 CHAPTER 58
61 CHAPTER 59
62 CHAPTER 60
63 CHAPTER 61
64 CHAPTER 62
65 CHAPTER 63
66 CHAPTER 64
67 CHAPTER 65
68 CHAPTER 66
69 CHAPTER 67
70 CHAPTER 68
71 CHAPTER 69
72 CHAPTER 70
73 CHAPTER 71
74 CHAPTER 72
75 CHAPTER 73
76 PENGUMUMAN
77 CHAPTER 75
78 CHAPTER 76
79 CHAPTER 77
80 CHAPTER 78
81 CHAPTER 79
82 CHAPTER 80
83 CHAPTER 81
84 CHAPTER 82
85 PENGUMUMAN
86 PENGUMUMAN
87 PENGUMUMAN
88 CHAPTER 83
89 CHAPTER 84
90 CHAPTER 85
91 CHAPTER 86
92 PENGUMUMAN
93 CHAPTER 87
94 CHAPTER 88
95 CHAPTER 89
96 CHAPTER 90
97 CHAPTER 91
98 CHAPTER 92
99 CHAPTER 93
100 CHAPTER 94
101 CHAPTER 95
102 CHAPTER 96
103 CHAPTER 97
104 CHAPTER 98
105 CHAPTER 99
106 CHAPTER 100
107 CHAPTER 101
108 CHAPTER 102
109 CHAPTER 103
110 CHAPTER 104
111 CHAPTER 105
112 CHAPTER 106
113 CHAPTER 107
114 CHAPTER 108
115 CHAPTER 109
116 CHAPTER 110
117 CHAPTER 111
118 CHAPTER 112
119 CHAPTER 113
120 CHAPTER 114
121 CHAPTER 115
122 CHAPTER 116
123 CHAPTER 117
124 CHAPTER 118
125 CHAPTER 119
126 CHAPTER 120
127 CHAPTER 121
128 CHAPTER 122
129 CHAPTER 123
130 CHAPTER 124
131 CHAPTER 125
132 CHAPTER 126
133 CHAPTER 127
134 CHAPTER 128
135 CHAPTER 129
136 CHAPTER 130
137 CHAPTER 131
138 CHAPTER 132
139 CHAPTER 133
140 CHAPTER 134
141 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 141 Episodes

1
PROLOG
2
PROLOG 2
3
CHAPTER 1
4
CHAPTER 2
5
CHAPTER 3
6
CHAPTER 4
7
CHAPTER 5
8
CHAPTER 6
9
CHAPTER 7
10
CHAPTER 8
11
CHAPTER 9
12
CHAPTER 10
13
CHAPTER 11
14
CHAPTER 12
15
CHAPTER 13
16
CHAPTER 14
17
CHAPTER 15
18
CHAPTER 16
19
CHAPTER 17
20
CHAPTER 18
21
CHAPTER 19
22
CHAPTER 20
23
CHAPTER 21
24
CHAPTER 22
25
CHAPTER 23
26
CHAPTER 24
27
CHAPTER 25
28
CHAPTER 26
29
CHAPTER 27
30
CHAPTER 28
31
CHAPTER 29
32
CHAPTER 30
33
CHAPTER 31
34
CHAPTER 32
35
CHAPTER 33
36
CHAPTER 34
37
CHAPTER 35
38
CHAPTER 36
39
CHAPTER 37
40
CHAPTER 38
41
CHAPTER 39
42
CHAPTER 40
43
CHAPTER 41
44
CHAPTER 42
45
CHAPTER 43
46
CHAPTER 44
47
CHAPTER 45
48
CHAPTER 46
49
CHAPTER 47
50
CHAPTER 48
51
CHAPTER 49
52
CHAPTER 50
53
CHAPTER 51
54
CHAPTER 52
55
CHAPTER 53
56
CHAPTER 54
57
CHAPTER 55
58
CHAPTER 56
59
CHAPTER 57
60
CHAPTER 58
61
CHAPTER 59
62
CHAPTER 60
63
CHAPTER 61
64
CHAPTER 62
65
CHAPTER 63
66
CHAPTER 64
67
CHAPTER 65
68
CHAPTER 66
69
CHAPTER 67
70
CHAPTER 68
71
CHAPTER 69
72
CHAPTER 70
73
CHAPTER 71
74
CHAPTER 72
75
CHAPTER 73
76
PENGUMUMAN
77
CHAPTER 75
78
CHAPTER 76
79
CHAPTER 77
80
CHAPTER 78
81
CHAPTER 79
82
CHAPTER 80
83
CHAPTER 81
84
CHAPTER 82
85
PENGUMUMAN
86
PENGUMUMAN
87
PENGUMUMAN
88
CHAPTER 83
89
CHAPTER 84
90
CHAPTER 85
91
CHAPTER 86
92
PENGUMUMAN
93
CHAPTER 87
94
CHAPTER 88
95
CHAPTER 89
96
CHAPTER 90
97
CHAPTER 91
98
CHAPTER 92
99
CHAPTER 93
100
CHAPTER 94
101
CHAPTER 95
102
CHAPTER 96
103
CHAPTER 97
104
CHAPTER 98
105
CHAPTER 99
106
CHAPTER 100
107
CHAPTER 101
108
CHAPTER 102
109
CHAPTER 103
110
CHAPTER 104
111
CHAPTER 105
112
CHAPTER 106
113
CHAPTER 107
114
CHAPTER 108
115
CHAPTER 109
116
CHAPTER 110
117
CHAPTER 111
118
CHAPTER 112
119
CHAPTER 113
120
CHAPTER 114
121
CHAPTER 115
122
CHAPTER 116
123
CHAPTER 117
124
CHAPTER 118
125
CHAPTER 119
126
CHAPTER 120
127
CHAPTER 121
128
CHAPTER 122
129
CHAPTER 123
130
CHAPTER 124
131
CHAPTER 125
132
CHAPTER 126
133
CHAPTER 127
134
CHAPTER 128
135
CHAPTER 129
136
CHAPTER 130
137
CHAPTER 131
138
CHAPTER 132
139
CHAPTER 133
140
CHAPTER 134
141
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!