PROLOG 2

Zhu Wen menunduk, meraih sesuatu di lantai.

Baru beberapa langkah Xuan Rong berjalan, tiba-tiba Zhu Wen menyusul dari samping dan menghadang jalannya kembali .

Sejak tadi ia sudah cukup bersabar dengan kelakuan Zhu Wen, bahkan dengan sopan ia menolak. Dirasa hal itu cukup menunjukkan sikap tegasnya, enggan diusik.

"Tuan, aku sedang buru-buru dan tolong menyingkir dari jalanku!" ucap Xuan Rong meninggi, tidak lagi menjaga kesopanannya.

"Oh... hanya untuk sekedar nama saja begitu sulit nona? Atau memang gadis dikota ini begitu angkuh?" ucap Zhu Wen mencibir.

"Kau"

"Katakan saja ingin didekati seperti apa kalau begitu?" tanya Zhu Wen sembari tersenyum miring.

"Dan apakah pria dari luar kota ini, hanya untuk mengetahui sebuah nama bisa begitu memaksa? Permisi", ucap Xuan Rong membalas ucapan Zhu Wen, sembari melangkah menghindarinya. Kali ini ia bersumpah tidak akan lagi menghiraukan pria itu.

"Apakah ini milikmu?" ucap Zhu Wen sembari memegang sebuah hiasan giok berbentuk ikan di tangannya.

'Aku tidak akan terpancing, bodoh,' gumam Xuan Rong.

"Sayang sekali, giok berbentuk ikan ini, tidak diinginkan pemiliknya lagi."Zhu Wen dengan sengaja meninggikan suaranya.

Langkah Xuan Rong terhenti , ia memeriksa bagian pinggang pakaiannya. ''Giok ku''

Zhu Wen menunggu ditempatnya enggan untuk mengejar, karena kalimatnya barusan cukup ampuh membuat Xuan Rong berbalik tanpa diminta.

"Itu milikku, kembalikan!"

"Ambillah sendiri, untuk apa aku mendengarmu, bukannya kau tidak tertarik dekat dengan orang asing", cibir Zhu Wen.

'Bagaimana bisa giok itu ditangannya' gumam Xuan Rong dengan wajah kesalnya, berjalan mendekat hendak mengambil.

'Hah, dasar gadis sombong, aku pun tidak akan mudahnya memberikan benda ini', gumam Zhu Wen.

"Maaf Tuan, itu giok milikku", ucap Xuan Rong berusaha ramah.

"Kenapa aku tidak melihat ada namamu disini

"Tapi itu milikku tuan, giok berbentuk ikan itu sudah kumiliki sejak aku kecil", ungkap Xuan Rong menjelaskan.

"Ternyata benda kesayanganmu", ucap Zhu Wen datar seraya mengangkat giok tersebut keatas. "Ambillah sendiri!" ucapnya Wen kembali.

Xuan Rong melangkah maju mendekati, mengangkat lengan kanannya meraih giok tersebut dari tangan Zhu Wen. Tapi dengan postur tubuh mungilnya, ia tidak bisa menggapai hiasan tersebut, yang disengaja Zhu Wen dengan mengangkatnya tinggi melebihi tinggi tubuh Xuan Rong.

Zhu Wen tersenyum melihat Xuan Rong yang terus melompat berusaha meraih, ia akhirnya menghentikan gerakannya melirik kearah Zhu Wen.

"Apa kau sengaja", ungkap Xuan Rong mengangkat dagunya menatap tajam Zhu Wen.

Wajah polos Xuan Rong yang kesal, dengan mata bulat beningnya terlihat menarik bagi Zhu Wen, "Ambillah, bukankah ini milikmu", ucap Zhu Wen seraya melirik kearah giok yang ada ditangannya.

Dengan kedua tangannya, Xuan Rong menarik lengan Zhu Wen yang memegang giok, lalu diraihnya giok tersebut.

Sebuah rangkulan di pinggang Xuan Rong , yang menariknya mendekat ke tubuh Zhu Wen. Dan sebuah sentuhan di belakang lehernya menarik wajahnya kedepan , bibirnya dan bibir Zhu Wen saling menempel , dimanfaatkan Zhu Wen ********** sesaat dengan ciuman singkatnya sebelum akhirnya melepaskan.

"Kau... !!" ucap Xuan Rong yang terkejut, ia mengayunkan tangannya mendaratkan sebuah tamparan di wajah Zhu Wen.

"Dasar pria mesum!" ucap Xuan Rong terbelalak karena emosi dan langsung berbalik pergi.

"Chh.. srigala kecil. Lihat saja nanti jangan sampai bertemu lagi, kau harus membayar tamparanmu!" ucapnya sembari mengelus pipi bekas tamparan yang diterimanya barusan.

Lalu disaat bersamaan seorang pemuda yang memiliki tubuh kekar muncul entah darimana , menoleh mengamati Xuan Rong yang berlari dari tempat yang sama dengan atasannya sekarang berdiri-Hu Fei , ajudan Zhu Wen.

Hu Fei menghampiri Zhu Wen.

"Jendral..", ucap Hu Fei seraya menundukkan kepalanya ketika tepat berada di depan Zhu Wen.

"Bagaimana...?"

"Jendral, berdasarkan informasi yang diberikan mata-mata kita, stempel tersebut tidak berada di kota ini. Tapi aku mendapat informasi baru, putri Bing Bu yang dicari-cari banyak pemburu berada disini. Hanya saja, tak ada yang pernah melihat seperti apa rupanya saat ini ", ungkap Hu Fei menjelaskan.

"Keberadaan benda tersebut sampai sekarang masih simpang siur, jika diteliti kebelakang, informasi-informasi yang pernah dilaporkan tidak seorang pun tahu persis dimana benda tersebut berada", ucap Zhu Wen menanggapi.

"Baru saja hamba mendapat informasi juga, Perdana Mentri Zheng telah mengutus orang mencari putri Bing Bu tersebut. Aku rasa gadis itu pasti mengetahui dimana benda tersebut, jika kita terlambat selangkah saja, usaha kita selama ini akan sia-sia, jendral", ucap Hu Fei memperingati atasannya.

"Kurasa kali ini kita sudah tertinggal, Perdana Mentri pasti sudah mengerahkan prajuritnya mencari", ucap Zhu Wen seraya menghembuskan nafas beratnya.

......................

Didepan sebuah bangunan kuil yang berdiri kokoh, dengan dominasi warna merah dan sebuah pagoda berlantai tujuh yang tampak menjulang dengan gagah, meski suasana sudah hampir gelap.

Jika pada saat festival suasana kuil akan terlihat ramai, dengan wajah pengunjung yang terlihat bahagia menikmati kemeriahan.

Tapi hal itu tidak berlaku untuk saat ini , Xuan Rong yang baru saja kembali dengan perasaan kesal menatapi pemandangan dimana semua orang panik berlari menuju keluar kuil.

'Ada apa dengan mereka, sepertinya tadi wajah semua orang tidak seperti ini?' guman Xuan Rong.

Lalu Xuan Rong berjalan mendekat kearah kerumunan orang-orang yang berdesak-desakkan, ditariknya lengan salah seorang pria.

"Tuan, apa yang terjadi?" ucapnya bertanya pada seorang yang ikut berlari seperti lainnya.

"Nona, segeralah pergi dari sini. Diatas banyak pemburu bersenjata menyerang", ucap pria yang ditarik Xuan Rong tadi menjelaskan.

'Lalu dimana bibi?' gumam Xuan Rong, sembari berlari menolehkan kepalanya kearah kiri dan kanan mencari Bibi Mei Gui.

Didalam kuil puluhan laki-laki berpakaian hitam dengan pedang terselip dipinggang , menyebar memasuki setiap sisi kuil, sambil meneliti wajah para pengunjung satu persatu.

Xuan Rong yang masih kebingungan berusaha mencari-cari Bibi Mei Gui , ia berjalan mencari di luar kuil mengikuti orang-orang.

Setelah sekian lama mencari , tidak terlihat Bibi Mei Gui disekitar, Xuan Rong terus berjalan bolak-balik berulang kali, namun tetap tidak menemukan Bibi Mei Gui.

'Jangan-jangan bibi masih didalam,' gumamnya dalam hati.

Xuan Rong melangkah masuk kedalam kuil, menerobos kerumunan arus orang-orang yang mencoba berlari keluar kuil .

Dengan tubuhnya yang mungil, ia nampak kesulitan untuk menerobos masuk kerumunan, tubuhnya terus terdesak keluar oleh orang-orang yang tengah panik.

Sekian lama dengan usahanya , pada akhirnya ia berhasil memasuki gerbang kuil dan mencari sekeliling pekarangan , namun Bibi Mei Gui tetap tidak terlihat.

"Bibi dimana kau?" ucap Xuan Rong berteriak memanggil.

Hanya tinggal altar diatas yang belum diperiksanya, lalu ia berlari menaiki anak tangga menuju altar kuil yang terletak dibangunan paling atas.

Mungkin saja bibi masih diatas, pikirnya.

Sesampainya diatas, terlihat lagi beberapa laki-laki berpakaian hitam tadi memasuki altar didalam kuil, tiba-tiba...

Xuan Rong dikejutkan oleh suara perempuan menyayat hati berasal dari dalam kuil.

'Suara itu... suara itu...! Bibi.... tidak mungkin itu bibi! Tidak..!' gumamnya dalam hati.

Tidak lama orang-orang berpakaian hitam tersebut keluar dari ruang altar kuil dan salah seorang dari mereka terlihat seperti pemimpinnya memerintahkan mereka untuk menyebar.

Xuan Rong langsung mendesakkan tubuhnya mundur ke semak-semak, ketika beberapa orang berpakaian hitam tersebut berjalan menuju kearahnya.

Siapa mereka? Apa yang mereka lakukan diruangan itu? Xuan Rong terus bertanya pada dirinya sendiri.

Segera setelah orang-orang tersebut menghilang, Xuan Rong langsung berlari menuju kedalam ruang altar, sesampainya dipintu ia berhenti berhati-hati untuk mengamati apakah tersisa orang-orang yang berpakaian hitam tadi.

Terdengar suara seorang laki-laki memaksa lawan bicaranya untuk memberikan informasi keberadaan seseorang.

"Katakan dimana dia? Tidak ada gunanya kau bungkam? Tak lama lagi aku akan menemukannya, ia tidak akan mampu keluar dari kota ini. Lebih baik bekerjasama dengan kami, aku akan mengampunimu dan membuatnya menjadi lebih mudah", suara bentakkan itu membahana memenuhi ruang altar.

Tidak ada jawaban yang terdengar dari dalam kuil . Xuan Rong tampak penasaran, berusaha untuk mengintip dari samping pintu.

Dilihatnya dua orang pria berpakaian hitam tersebut membelakanginya sedang berjongkok menunggu jawaban lawan bicaranya yang tergeletak dilantai.

Seketika mata Xuan Rong langsung menuju orang yang tergeletak tersebut , 'Dia.... bibi...!' Teriaknya dalam hati seolah tidak percaya dengan apa yang dilihat depan matanya.

Bibi Mei Gui orang yang mereka cari, lalu siapa seorang lagi?

Tiba-tiba mata Bibi Mei Gui bertemu dengan Xuan Rong yang masih mematung disamping pintu.

Bibi Mei Gui memberi isyarat, dan Xuan Rong menanggapi bahwa Bibi Mei Gui bermaksud menyuruhnya segera pergi.

Tapi... bagaimana dengan bibi, apa yang akan mereka lakukan kepada bibi? kenapa mereka menyiksanya,

Apa salah bibi kenapa mereka begitu tega.

Xuan Rong berusaha untuk tidak berteriak, dia menutup mulut dengan kedua tangannya, airmata deras terus membasahi pipinya. Tak ada lagi yang bisa dilakukannya meskipun kakinya sangat ingin berlari menerobos masuk , namun tertahan karena bibi kembali menggelengkan kepalanya.

Terpopuler

Comments

angling dharma

angling dharma

sudxuan rong bodoh kenapa gak jadi wani jalang saja dasar anak anjing kalau gak suka di tendang saja bodoh goblok pasti ibu xuan rong jadi jalang dan di perkosa siluma anjing makanya anknta jadi wanita jalang sok jual mahal padah ibunya slalu diperkosa anjing

2022-12-29

0

Aliya Aja

Aliya Aja

ya elah...aku ikutqn tegang baca

2022-12-18

0

Priska Anita

Priska Anita

Terus dukung author! Semangat 💪💜

2020-08-14

3

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PROLOG 2
3 CHAPTER 1
4 CHAPTER 2
5 CHAPTER 3
6 CHAPTER 4
7 CHAPTER 5
8 CHAPTER 6
9 CHAPTER 7
10 CHAPTER 8
11 CHAPTER 9
12 CHAPTER 10
13 CHAPTER 11
14 CHAPTER 12
15 CHAPTER 13
16 CHAPTER 14
17 CHAPTER 15
18 CHAPTER 16
19 CHAPTER 17
20 CHAPTER 18
21 CHAPTER 19
22 CHAPTER 20
23 CHAPTER 21
24 CHAPTER 22
25 CHAPTER 23
26 CHAPTER 24
27 CHAPTER 25
28 CHAPTER 26
29 CHAPTER 27
30 CHAPTER 28
31 CHAPTER 29
32 CHAPTER 30
33 CHAPTER 31
34 CHAPTER 32
35 CHAPTER 33
36 CHAPTER 34
37 CHAPTER 35
38 CHAPTER 36
39 CHAPTER 37
40 CHAPTER 38
41 CHAPTER 39
42 CHAPTER 40
43 CHAPTER 41
44 CHAPTER 42
45 CHAPTER 43
46 CHAPTER 44
47 CHAPTER 45
48 CHAPTER 46
49 CHAPTER 47
50 CHAPTER 48
51 CHAPTER 49
52 CHAPTER 50
53 CHAPTER 51
54 CHAPTER 52
55 CHAPTER 53
56 CHAPTER 54
57 CHAPTER 55
58 CHAPTER 56
59 CHAPTER 57
60 CHAPTER 58
61 CHAPTER 59
62 CHAPTER 60
63 CHAPTER 61
64 CHAPTER 62
65 CHAPTER 63
66 CHAPTER 64
67 CHAPTER 65
68 CHAPTER 66
69 CHAPTER 67
70 CHAPTER 68
71 CHAPTER 69
72 CHAPTER 70
73 CHAPTER 71
74 CHAPTER 72
75 CHAPTER 73
76 PENGUMUMAN
77 CHAPTER 75
78 CHAPTER 76
79 CHAPTER 77
80 CHAPTER 78
81 CHAPTER 79
82 CHAPTER 80
83 CHAPTER 81
84 CHAPTER 82
85 PENGUMUMAN
86 PENGUMUMAN
87 PENGUMUMAN
88 CHAPTER 83
89 CHAPTER 84
90 CHAPTER 85
91 CHAPTER 86
92 PENGUMUMAN
93 CHAPTER 87
94 CHAPTER 88
95 CHAPTER 89
96 CHAPTER 90
97 CHAPTER 91
98 CHAPTER 92
99 CHAPTER 93
100 CHAPTER 94
101 CHAPTER 95
102 CHAPTER 96
103 CHAPTER 97
104 CHAPTER 98
105 CHAPTER 99
106 CHAPTER 100
107 CHAPTER 101
108 CHAPTER 102
109 CHAPTER 103
110 CHAPTER 104
111 CHAPTER 105
112 CHAPTER 106
113 CHAPTER 107
114 CHAPTER 108
115 CHAPTER 109
116 CHAPTER 110
117 CHAPTER 111
118 CHAPTER 112
119 CHAPTER 113
120 CHAPTER 114
121 CHAPTER 115
122 CHAPTER 116
123 CHAPTER 117
124 CHAPTER 118
125 CHAPTER 119
126 CHAPTER 120
127 CHAPTER 121
128 CHAPTER 122
129 CHAPTER 123
130 CHAPTER 124
131 CHAPTER 125
132 CHAPTER 126
133 CHAPTER 127
134 CHAPTER 128
135 CHAPTER 129
136 CHAPTER 130
137 CHAPTER 131
138 CHAPTER 132
139 CHAPTER 133
140 CHAPTER 134
141 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 141 Episodes

1
PROLOG
2
PROLOG 2
3
CHAPTER 1
4
CHAPTER 2
5
CHAPTER 3
6
CHAPTER 4
7
CHAPTER 5
8
CHAPTER 6
9
CHAPTER 7
10
CHAPTER 8
11
CHAPTER 9
12
CHAPTER 10
13
CHAPTER 11
14
CHAPTER 12
15
CHAPTER 13
16
CHAPTER 14
17
CHAPTER 15
18
CHAPTER 16
19
CHAPTER 17
20
CHAPTER 18
21
CHAPTER 19
22
CHAPTER 20
23
CHAPTER 21
24
CHAPTER 22
25
CHAPTER 23
26
CHAPTER 24
27
CHAPTER 25
28
CHAPTER 26
29
CHAPTER 27
30
CHAPTER 28
31
CHAPTER 29
32
CHAPTER 30
33
CHAPTER 31
34
CHAPTER 32
35
CHAPTER 33
36
CHAPTER 34
37
CHAPTER 35
38
CHAPTER 36
39
CHAPTER 37
40
CHAPTER 38
41
CHAPTER 39
42
CHAPTER 40
43
CHAPTER 41
44
CHAPTER 42
45
CHAPTER 43
46
CHAPTER 44
47
CHAPTER 45
48
CHAPTER 46
49
CHAPTER 47
50
CHAPTER 48
51
CHAPTER 49
52
CHAPTER 50
53
CHAPTER 51
54
CHAPTER 52
55
CHAPTER 53
56
CHAPTER 54
57
CHAPTER 55
58
CHAPTER 56
59
CHAPTER 57
60
CHAPTER 58
61
CHAPTER 59
62
CHAPTER 60
63
CHAPTER 61
64
CHAPTER 62
65
CHAPTER 63
66
CHAPTER 64
67
CHAPTER 65
68
CHAPTER 66
69
CHAPTER 67
70
CHAPTER 68
71
CHAPTER 69
72
CHAPTER 70
73
CHAPTER 71
74
CHAPTER 72
75
CHAPTER 73
76
PENGUMUMAN
77
CHAPTER 75
78
CHAPTER 76
79
CHAPTER 77
80
CHAPTER 78
81
CHAPTER 79
82
CHAPTER 80
83
CHAPTER 81
84
CHAPTER 82
85
PENGUMUMAN
86
PENGUMUMAN
87
PENGUMUMAN
88
CHAPTER 83
89
CHAPTER 84
90
CHAPTER 85
91
CHAPTER 86
92
PENGUMUMAN
93
CHAPTER 87
94
CHAPTER 88
95
CHAPTER 89
96
CHAPTER 90
97
CHAPTER 91
98
CHAPTER 92
99
CHAPTER 93
100
CHAPTER 94
101
CHAPTER 95
102
CHAPTER 96
103
CHAPTER 97
104
CHAPTER 98
105
CHAPTER 99
106
CHAPTER 100
107
CHAPTER 101
108
CHAPTER 102
109
CHAPTER 103
110
CHAPTER 104
111
CHAPTER 105
112
CHAPTER 106
113
CHAPTER 107
114
CHAPTER 108
115
CHAPTER 109
116
CHAPTER 110
117
CHAPTER 111
118
CHAPTER 112
119
CHAPTER 113
120
CHAPTER 114
121
CHAPTER 115
122
CHAPTER 116
123
CHAPTER 117
124
CHAPTER 118
125
CHAPTER 119
126
CHAPTER 120
127
CHAPTER 121
128
CHAPTER 122
129
CHAPTER 123
130
CHAPTER 124
131
CHAPTER 125
132
CHAPTER 126
133
CHAPTER 127
134
CHAPTER 128
135
CHAPTER 129
136
CHAPTER 130
137
CHAPTER 131
138
CHAPTER 132
139
CHAPTER 133
140
CHAPTER 134
141
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!