Mulai Bawa Perasaan

Di ruang tv yang luas bernuansa hijau daging alpukat itu, dua wanita tengah berbincang serius sampai menghiraukan suara tv yang sedari tadi bergemuruh seakan memanggil sang penonton yang tidak kunjung peduli.

Sisil dan Elsa, mereka masih setia dengan pembicaraannya sampai tidak menyadari kalau malam semakin larut.

"Jadi Ratna itu sepupu kekasih mu? Udah kenal lama? " tanya Sisil, entahlah dia tertarik dengan informasi tentang Ratna mungkin karena rasa harus waspada.

"Awalnya aku melihat mereka berdua beriringan keluar dari mall, aku pun menghampiri mereka. Lalu Ginanjar pun menjelaskan kalau yang berada di sampingnya kala itu sepupunya, dan aku pun percaya karena Ratna terlihat sangat manja dan dia juga bilang kakak pada Ginanjar." Jelas Elsa membuat Sisil memanggut kepalanya, entah Sisil mendengar penjelasan Elsa seperti ada seauatu.

"Ratna terlihat baik dan cantik juga agak sedikit manja, aku udah beberapa kali bertemu dengannya dia selalu bersikap sopan padaku, tapi setelah melihat video itu aku jadi agak gimana gitu.. " tambah Elsa, Sisil sedikit memperbaiki duduknya lalu memakan cemilan itu dengan santai.

"Setelah melihat itu, kamu jadi kasihan sama aku atau tidak percaya kalau Ratna memang melakukan hal tersebut?" selidik Sisil membuat Elsa mengerucutkan bibirnya bingung.

"Aku kasihan sama kamu, karena video itu memberi bukti, ternyata Ratna tidak seperti yang di bayangkan.!"

"Aku merasa benar-benar di kasihani sama banyak orang di sekolah ku! "

"Mereka mengetahui semuanya? Kamu menguploadnya ke sosial media? " Elsa bertanya dengan bola mata yang hampir keluar semuanya membuat Sisil terkekeh.

"Aku hanya ingin memberi sedikit balasan atas perbuatannya pada ku,"

"Wah ternyata kakak ipar ini cerdik juga, lalu bisa keluar dari toilet gimana? " Elsa begitu sangat penasaran, apa karena cerita novelnya yang tidak sama dengan adega ini dia jadi penasaran?

"Karena ada superhero yang menyelamatkan aku! " sahut Sisil membuat Elsa menyikut lengan kakak iparnya itu.

"Superhero maksudnya? "

"Suamiku."

"Hm benar-benar udah bucin mereka berdua, baguslah! Tapi ngomong-ngomong hari udah sangat malam aku boleh ya bermalam di sini? " Elsa tersenyum dengan mata yang sengaja ia kerjapkan manja.

"Tetap lah bermalam di sini selama Mas Heru pergi, aku juga butuh teman untuk mengobrol bisa kan? "

"Tidak bisa aku hanyan bisa bermalam satu malam saja, karena aku ada seauatu yang harus dikerjakan. Maaf ya," maaf Elsa dengan tatapan mengibanya.

"Hm,, padahal aku akan sangat kesepian."

"Bukannya rumah mama sama papa kamu disamping sana? "

"Ia tapi tetap saja karena Mas Heru tidak ada seperti ada yang kurang, " Sisil menunduk.

"Kakak ipar kau bucin sama kakak ku hah! Hah aku jadi lega. " Elsa mengambil air mineral di meja lalu meminumnya.

"Apa yang kamu maksudkan, aku tidak terlalu bucin." sergah Sisil malu.

"Jangan mengelak! Kakak ku itu tampan, banyak orang yang suka padanya tapi dia malah memilihmu. Padahal cewek seumurannga juga banyak yang suka sama dia. Kau beruntung, bisa mendapatkan semua hati kakaku awas saja sampai kau menyakitinya kakak ipar! " peringat Elsa dengan tatapannya yang di buat tajam.

"Aku jadi salah tingkah, apakah itu benar? Sedari dulu aku juga tidak menyangka akan menikah dengan guruku itu! Awalnya aku suka sama Mas Heru karena dia tampan, tapi setelah menikah dan melihat ketulusannya aku jadi berani memberikan semuanya padanya ,terlebih saat ini dia pergi, kenapa aku jadi sangat merindukannya dan tidak mau jauh darinya, malahan sedari siang aku menghubunginya tapi ponselnya tidak aktif aku jadi khawatir!" Jelas Sisil, entah kenapa dengan hari ini dia menjadi baper, apa karena terbawa suasana?

"Percayalah dia saat ini sedang sibuk karena lestoran yang berada di sana sedang ada masalah?" Elsa menepuk pundak Sisil, tapi Sisil malah membulatkan matanya melihat Elsa.

"Apa! Kenapa dia tidak bilang padaku, aku jadi semakin khawatir. Bagaimana dia bisa makan! Pasti dia menghiraukannya." Sisil makin tertunduk.

"Apa kau tau? Mas Heru itu kalau sedang sibuk mandi pun sampai lupa jadi nanti kalau pulang suruh dia mandi, kebayang kalau beberapa hari tidak mandi. Dulu aku selalu menghindar kalau dia pulang dari luar kota, kau tau baunya menyeruak setelah Mas Heru membukakakn pintu rumah. " Elsa pun bicara dengan antusian sampai tangannya pun terlentang karena memperagakan kata menyeruak.

"Benarkah, kamu mulai membohongiku?" ucapan Sisil seketika membuat Elsa menutup mulutnya.

"Kau tau aku tadi bicara apa? Hiraukan! " ucap Elsa, di pikirannya dia sudah bicara keterlaluan mungkin. Bagaimana kalau nanti kakak iparnya malah ilfil! Apakah dia yang akan di salah kan oleh Mas Heru! Atau gimana kalau dia sampai berdebat masalah ini, bisa gawat!

"Gak apa lah soal mandi, mengingat itu aku juga tadi sore belum mandi!" Ucap Sisil dengan masih menunduk. Tidak sadar membuat Elsa melongo. "Mungkin aku gak akan mandi, " tambah Sisil.

"WHAT! Kakak ipar kau berbohong! " kejut Elsa menempelkan kedua tangannya pada pipi.

"Aku terlalu larut memikirkan Mas Heru, aku ingin dia cepat pulang! " Sisil mendongkak menatap adik iparnya itu yang tengah menatap dirinya jijik.

"Hebat... sebelas dua belas, sekarang aku percaya kalau jodoh adalah cerminan dari dirinya sendiri. Mungkin mulai detik ini aku akan lebih memperbaiki diri, agar dapat jodoh yang terbaik. " Elsa masih tidak berkedip, kedua jempol tangannya terangkat ke atas. membuat Sisil seketika terkekeh.

"Hm... sekarang Mas Heru lagi apa ya? Kenapa ponselnya masih tidak aktif?" gumam Sisil.

"Hai kakak ipar cepat lah mandi, aku tidak mau seranjang sama kamu kalau belum mandi! "Elsa sedikit bergeser menjauhi Sisil.

"Ini udah malam aku tidak mau mandi, airnya terlalu dingin dan tidak sehat buat tubuh. Apa kau ilfil padaku? Padahal aku tidak bau kok. " Sisil mencium ketiaknya bergantian, Elsa yang melihat hal itu membuat sedikit mengerutkan dahinya.

"Tidak bisa, kau itu kakak iparku kau termasuk keluarga ku malam ini kesempatan aku bertemu denganmu dan aku ingin bermalam di sini kakak ipar, kau harus mandi! " Elsa berdiri lalu menarik tangan Sisil.

"Yak! berani sekali sama kakak iparmu! "

"Aku lebih tua dari kamu! " Elsa terua saja menarik tangan Sisil. Biarkan kakak iparnya marah atau tidak suka, di bayangan Elsa, keringan yang di bawa sedari siang akan membuatnya gatal dan itu akan menyiksanya jadi dia akan memaksa Sisil untuk mandi.

"Terserah kamu mau marah! Aku hanya ingin kamu mandi ntar gatal baru tau rasa, apa lagi Mas Heru mewanti-wanti aku harus menjaga kamu malam ini!" Elsa pun terus membawa Elsa entah kemana? Karena dia tidak menyeret Sisil ke kamar mandi.

"Wah, ternyata Mas Heru yang mengirim mu kesini? " Ucapan Sisil membuat Elsa terdiam lalu membungkam mulutnya.

"Bu bu kan. aku yang ber inisiatif ke sini! Maka dari itu kau harus mandi aku ingin lebih mengenal adik ipar ku yang tidak mandi ini! Cepat mandi sana! " Elsa gelegapan, mendorong Sisil ke pintu warna putih itu.

"Ini bukan kamar mandi, tapi dapur! "

" Oh aku terlalu bersamangat! " Elsa menggaruk kepalanya yang tidak gatal, Sisil menghela nafas, dia senang bisa kenal sama Elsa dia sangat asik orangnya dan kali ini dia dipaksa mandi, tapi dia berniat tidak akan mandi dia cuman akan mencuci mukanya saja.

Lain di sebuah hotel terlihat Ratna tengah berbaring dengan seseorang, tentu saja pria.

"Aku ingin membuat Sisil hancur! Jadi jalan kan apa yang aku suruh! Jangan sampai gagal! " tegas Ratna pada pria itu.

"Tenang aja baby, apapun itu asal kau senang dan bisa membuatku senang! "

Terpopuler

Comments

Ney maniez

Ney maniez

😲🤔🤔

2022-12-07

0

Dwi Wahyuningsih

Dwi Wahyuningsih

lah palingan Ratna itu pacar gelapnya Ginanjar....

2022-06-13

1

Tiya Flapiana

Tiya Flapiana

Wow ternyata ratna mainnya di hotel. Sama sapa tuuu???? 😕

2022-03-04

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!