Ijab kobul

Sore hari, nampak sinar matahari mulai turun keperaduannya yang akan tergantikan oleh rembulan. Sisil tengah membicaran sesuatu dengan kedua orang tuanya, walau pun dia selalu menuruti apa kata kedua orang tuanya tapi perihal menikah Sisil harus lebih yang menentukannya.

"Bukankah kamu menyukai Heru? " Tanya sang ayah membuat sesaat Sisil terdiam.

Memang benar, Sisil suka pada pak Heru dia yang pertama kali membuat hatinya bergetar sosok lelaki yang menurutnya sempurna. Tapi ada satu hal yang sebenarnya mengganjal di hatinya. Walaupun ia pernah mengucapkan suka dan ingin memilikinya di sini dia berfikir bahwa hal itu tidak sependapat dengan pemikirannya. Bisa saja perasaan seperti ini umum adanya terlebih pak Heru orang nya ganteng, dan terbukti hampir semua siswi di sekolahnya mengaggumi dan menyukainya. Perasaan yang di alami Sisil mungkin tidak jauh beda dengan semua sisiwa yang menyukai Pak Heru.

Di saat mengetahui bahwa dirinya akan di jodohkan oleh gurunya itu, terlintas perasaan senang yang teramat tapi pikirannya berbanding terbalik ia harus bisa menjaga dirinya dan keinginan nya di masa depan. Sia-sia belajar siang malam sampai menjadi wanita cerdas di sekolah nya, hanya putus sampai SMA sedangkan Sisil sudah merancang dirinya akan menjadi wanita hebat di masa depan.

"Hm, wajar lah Pah kalau Sisil suka sama Pak Heru hampir semua siswa pun menyukainya jadi perasaan seperti ini umum adanya bukan? "Sahut Sisil dan kedua orang tuanya pun menggelengkan kepalanya.

"Sil perasaan itu adalah tahap awal dari cinta, kamu tau semakin lama rasa itu menjadi sayang. Kamu beruntung Heru juga cinta sama kamu, nah siswa lain di sana mana bisa memiliki cinta Heru seperti kepada mu." Jelas Mirna, membuat kepala Sisil berkedut.

"Mamah sama papah sudah sangat mengenal keluarga Bastian, kami sangat akrab jadi mana mungkin kami menjerumuskan anak semata wayang ini ke dalam kesedihan. " Ucap sang papah, menepuk pelan bahu Sisil.

"Biar mamah kasih rahasia Heru, apa kamu mau mendengarnya? Tapi janji besok kamu harus menikah dengan Heru. " Ucap sang mamah membuat sang papah tersenyum dan di ikuti wajah kesal milik Sisil.

"Kenapa mah, aku tau rahasianya dia. Dia tuh suka bangun siang, makan banyak mandi seminggu sekali. Kalau di rumah nya pasti sangat jorok! " Sahut Sisil membuat kedua orang tuanya tertawa, bisa bisanya Sisil meledek orang yang dia sukai dengan hal yang buruk.

"Bukan itu! Heru yang... " Perkatanan Mirna terpotong oleh sang suami yang menyenggol sikunya, seakan jangan sampai Sisil tau darinya tentang Heru dan perjodohan ini.

"Papah tau kamu menginginkan menjadi dokter, tidak salah mengejar cita-cita sesudah menikah malah menjadi semangat karena selalu ada yang menyemangati."

"Kenapa menikahnya harus besok, nggak nunggu Sisil lulus gitu? "

" Kenapa di tunda kalau ada niat baik, kalau ditunda-tunda takutnya nggak jadi. "Jawab Mirna.

"Terserah kalian, bicara apapun Sisil bakalan kalah sama mamah papah 2 lawan 1. Sisil mau tidur. " Sisil beranjak dari duduknya menuju kamar dengan gontai.

Keesokan harinya terlihat agak ramai dikediaman Sisil, sedangkan si empunya terlihat masih tidur dengan balutan make up dan baju kebaya pengantin. Mirna yang melihat anaknya itu sedikit menitihkan air matanya, sedikit memaksa anaknya itu untuk menikah muda. Tapi ini pun demi kebahagiann Sisil, setelah melihat Heru yang sungguh menyayangi anaknya itu, Mirna menyetujui perjodohan itu.

"Nak, bangun sayang. " Mirna menggoyangkan bahu Sisil .

"Mah bukankah ini masih pagi buta, kenapa mamah membangunkanku" Sahut Sisil menggeliat merentangkan tangannya ke atas dan tak sengaja meraba rambutnya yang telah di gelung, membuat dirinya seketika bangun. "Mah apa yang terjadi? "

Pertanyaan Sisil membuat Mirna tertawa kecil melihat ekspresi anaknya itu. " Bukankah kemarin sudah bilang kalau hari ini kamu akan menikah dengan Heru, tuh Herunya sudah datang bersiap untuk ijab kobul."

"APA! " Sisil pun seketika baru menyadari kalau dirinya tengah memakai kebaya.

"Sini mba tinggal memakai singernya, susah kalau di pasang sambil baring. " Suara make over membuat kesadaran Sisil pulih.

Dengan patuh Sisil pun menurut, "Kenapa mamah nggak bangunin sedari awal, nih aku gak mandi, takut bau mulut ada beleknya lagi perut ku lapar mah. " Rajuk sisil sambil menggoyangkan tangan Mirna.

"Mamah udah siapin serapan kamu nih. " Mirna menyodorkan sepiring roti isi dan segelas susu. Segera Sisil pun menghabiskan makannya kemudian kembali riasan wajahnya di perbiki.

"Aku kok deg degan gini ya! " Ucap Sisil dalam hati.

"Sahhhhhhh.... " Terdengar riuh dari ruang tamu membuat Mirna memeluk anaknya. Setetes air matanya membasahi permukan pipinya, kemudian tangannya mengkup pipi Sisil.

"Putri mamah telah menjadi milik orang, ingat mamah na jaga rumah tangga mu patuhi suamimu, jika ada masalah jangan sampai orang lain tau selesaikan dengan kepala dingin bicaralah berdua cari solusinya. Ingat lah selalu taat kepada Allah. " Nasehat Mirna, membuat Sisil sedih dia tak menyangka akan secepet ini menikah.

"Baiklah, Mamah pergi dulu nanti suami mu kemari ingat patuhu suamimu. Setelah itu nanti kalian keluar kita sesi pemotretan. " Ucap Mirna memperingati, dan hanya anggukan kecil dari Sisil yang menjadi jawaban sang mamah.

Kini semua yang berada di kamar Sisil keluar, Sisil yang sendiri pun hanya mematut dirinya di cermin. Cantik. Itu yang mencerminkan dirinya sekarang walau sebenarnya kesehariannya pun cantik tapi beda dengan sekarang.

Terdengar suara knop pintu di buka, Sisil yang mendengar itu segera menoleh dan mendapati Heru tengah menghampirinya.

"Assalamualaikum." Salam Heru membut Sisil canggunh.

"Khm! Waalaikumsalam." Jawab Sisil. terlihat Heru duduk di pinggir kasur.

"Sini! " Ucap Heru menepuk kedua pahanya, membuat Sisil menelan ludahnya kasar. Perlahan Sisil menghampiri Heru, lalu dia akan duduk di sampingnya tapi malah di angkat oleh Heru dan kini Sisil berada di pangkuannya, dan sepontan kedua tangannya melingkar di leher Heru.

"Aku bilang disini bukan di samping aku. " ujar Heru, sambil menatap teduh mata istrinya itu. Sisil yang di perlakukan seperti itu oleh Heru membuat jantung nya naik turun dan perutnya seperti ada yang menggelitiki.

" I iya." Gugup Sisil membuat Heru tersenyum menanggapi.

Seketika Sisil di dorong Heru ke kasur, pandangan mereka sangat dekat saking dekatnya hidung mereka pun bersentuhan, Sisil yang sudah tidak bisa apa pun hanya diam.

"Apa kamu takut? " Tanya Heru pandangnnya beralih ke mulut Sisil.

"Ti tidak! " Sahut Sisil menggelang, memegang kedua bahu Heru supaya tidak terlalu dekat.

"Bolehkah aku mengecup ini? " Tanya Heru mengusap lembut permukaan mulut Sisil. Sisil yang dibuat berkali kali terkejut hanya diam.

"Ini Pak Heru menjadi agresif sih, mana gak bisa gerak lagi. " Ucap Sisil dalam hati

Kini bibir Heru dan Sisil pun bersentuhan tidak ada gerakan, mereka menikmati degupan jantung mereka yang semakin berpacu cepat. Entah kenapa Sisil repleks menutup matanya membuat Heru ingin merasakn lebih dari sentuhan bibirnya. Perlahan bibir Heru menyapit bagian bibir bawah Sisil lalu bergantian bagian atasnya, menyesap sedikit rasa bibir Sisil yang manis menurutnya.

"Heru, Sisil ayo keluar, kita sudah siap acara foto-fotonya. " Terdengar teriakan Mirna membuat keduanya bangun. Sisil segera mengambil Lipstik lalu melumatkannnya ke bibir sedangkan Heru mengusap bibirnya lalu tersenyum senang.

Setelah semuanya kembali rapih Heru menarik pergelangan tangan Sisil lalu memeluknya dari belakang.

"Aku tak sabar untuk malam hari! " ucapan Heru sontak membuat mata Sisil melongo.

"Khm, ternyata guru ganteng di sekolah saya yang terkenal ramah mempunyai sisi mesum. " Sahut Sisil melepaskan tangan Heru yang melingkar diperutnya.

"Ternyata ciuman itu sangat manis aku jadi ketagihan," Seru Heru dengan cekikikan.

"Saya pikir bapak sudah melakukannya beberapa kali."

"Ini yang pertama dan akan menjadi yang terakhir sampai aku tiada. "

"Khm... " Sahut Sisil menanggapi gombalan gurunya itu. Lalu mereka pun keluar kamar.

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

😘😘💪💪

2022-12-07

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Biasanya cerita peran lelaki agresif kek gini,pasti hujung-hujung ceritanya selingkuh dan sedih..aku pernah baca yg kek gitu tp ku harap cerita yg ini bukan kek gitu ya thor…

2022-10-16

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Cantik sih cantik tp gak mandi,jorok hadeehh..

2022-10-16

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!