Bab 11

Malam hari. 🌠

Acara makan malam akan segera berlangsung. Keluarga dari pihak Melinda pun sudah datang dan akan menjadi malam bersejarah untuk dua keluarga itu. Ralat, maksudnya untuk keluarga Bambang yang ingin cepat-cepat menjadi orang kaya.

“Wah... Ini rumah benar-benar seperti istana, seandainya Katty yang tinggal disini,” ucap Katty yang begitu terpesona dengan keindahan interior rumah keluarga Arafat.

“Cih.. Jangan harap untuk tinggal di rumahku ini,” tegas Raka yang begitu membenci sikap tak sopan Katty.

Katty menciut mendengar ucapan Raka yang terdengar seperti penolakan keras. Ia pun melirik ke arah Melinda dan ingin sekali menenggelamkan saudari tirinya itu ke sungai yang penuh ikan piranha.

Almer datang dan langsung duduk di kursi miliknya.

“Selamat malam, Tuan besar!” sapa Bambang.

Almer hanya melirik datar ke arah Bambang dan tersenyum ketika menoleh ke arah Melinda.

“Malam ini cucu menantuku sangat cantik,” puji Almer pada Melinda yang malam itu memakai gaun berwarna merah muda dan rambut terurai kesamping.

“Terima kasih, Kakek,” balas Melinda.

Katty yang mendengar Almer memuji kecantikan saudari tirinya merasa panas serta sesak di dadanya. Ia ingin sekali memuntahkan semua isi perutnya di wajah Melinda.

“Tetap aku yang paling cantik,” ucap Katty lirih sambil mengibaskan rambut pendeknya.

Almer mengeluarkan sebuah kotak kecil dan menyerahkannya kepada Melinda di depan yang lainnya.

“Apa ini, Kek?” tanya Melinda ragu-ragu ketika menyentuh kotak kecil pemberian Almer.

Raka terkejut melihat kotak kecil yang sedang dipegang oleh Melinda. Bagaimanapun, Raka tahu apa isi di dalam kotak kecil itu.

Bagaimana tidak? Kotak kecil itu adalah kotak dari Ibundanya tercinta yang telah lama meninggal.

“Kek, bukankah itu milik Mama,” ucap Raka yang terdengar tak setuju dengan apa yang dilakukan oleh Almer.

“Ya, memangnya kenapa? Mendiang Ibumu memberikan ini kepada Kakek sebelum Ibumu meninggal. Dan kamu mau tahu apa yang Ibumu katakan?” tanya Almer.

“Apa?” tanya Raka penasaran.

“Ibumu ingin Kakek memberikan ini secara langsung kepada calon istrimu, Melinda,” jawab Almer dan meminta Melinda untuk segera membuka isi kotak kecil itu.

Melinda mulai membuka isi kotak kecil itu dan ternyata ada sebuah kalung emas berliontin berlian yang sangat berkilau.

“Maaf, Kek. Melinda tidak bisa menerimanya,” tolak Melinda yang merasa tidak pantas untuk menerima kalung cantik tersebut. Melinda dengan cepat menutupnya kembali dan memberikannya kepada Almer.

Almer tak suka dengan yang namanya penolakan. Apalagi, Melinda akan menjadi istri dari cucunya itu.

“Tolong terimalah kalung ini!” pinta Almer dengan sangat lembut.

Raka mengepalkan tangannya kuat-kuat, ia tidak tahan dengan sikap lembut Kakeknya itu kepada Melinda.

“Baiklah, Kek.” Melinda terpaksa menerima kalung cantik itu. Dikarenakan, ia tidak ingin membuat Almer kecewa kepada dirinya.

Katty sangat jengkel dengan apa yang didapatkan oleh Melinda. Ia ingin juga memiliki apa yang saudari tirinya miliki.

“Melinda sayang, bolehkah Mama menyentuh kalung kamu?” tanya Dina, Ibu tiri Melinda.

Almer mendelik tajam pada Dina yang ingin menyentuh kalung putrinya, Ibu dari Raka Arafat. Mendapat sorotan tajam dari Almer, membuat Dina mengurungkan niatnya dan memilih untuk diam saja.

“Siapkan!” perintah Almer pada pelayan yang sudah berdiri sedari tadi.

Bambang, Dina dan Katty terpukau dengan cara pelayanan mereka yang benar-benar hebat.

Hidangannya pun terlihat sangat nikmat dan menggiurkan.

“Kampungan,” celetuk Raka ketika melihat mereka bertiga yang tak berkedip melihat hidangan.

Kali ini Almer diam saja mendengar apa yang dikatakan oleh cucunya. Dengan kata lain, ia setuju dengan celetukan dari Raka.

Bambang, Dina dan Katty segera menunduk karena celetukan pedas dari Raka.

Almer lebih dulu menikmati makanannya, kemudian disusul oleh Raka dan Melinda.

Bambang dengan cepat memberi isyarat kepada istri serta putrinya untuk segera makan.

Raka bergidik ngeri melihat cara makan Bambang, Dina dan juga Katty.

Mereka bertiga makan dengan sangat serakah dan tidak ada kenyangnya.

Berbeda dengan Melinda saat pertama kali makan bersama dirinya serta Sang Kakek.

Menjijikan sekali!

Apakah mereka tidak pernah makan selama berabad-abad? 😲 (Batin Raka)

Melinda merasa tidak enak dengan Almer maupun Raka. Ia ingin sekali menegur Ayah, Ibu dan adik tirinya itu. Akan tetapi, ia bingung bagaimana cara menegurnya karena mereka bertiga terlalu asik menikmati makanan.

“Ayah...” Melinda mencoba memanggil Bambang. Akan tetapi, Bambang malah memberikan lirikan tajam pada Melinda.

“Ibu...” Melinda mencoba memanggil Ibu tirinya. Akan tetapi, Dina acuh tak acuh pada panggilan Melinda.

“Sudah, biarkan saja mereka,” ucap Almer dan meminta Melinda melanjutkan makannya.

Almer sebenarnya tak suka dengan cara mereka bertiga makan. Namun, ia tidak ingin merusak acara makan malam dua keluarga.

Raka yang tak bisa menikmati makannya langsung membanting sendok miliknya. Namun, tidak sampai terpental kemana-mana.

“Hei kalian! Bisakah kalian makan selayaknya manusia?” tanya Raka yang tak bisa menahan emosi.

Bambang, Dina dan Katty langsung menyadari sikap mereka dan kompak meminta maaf.

Makan malam pun akhirnya kembali berlanjut dan sudah tidak seperti tadi.

“Keluargamu dan kamu, sama-sama menjijikan.” Raka berbisik kepada Melinda untuk menghindari ucapannya di dengar oleh Kakeknya.

Melinda tak sengaja melirik ke arah Almer yang ternyata melihat dirinya. Untuk menutupi perkataan Raka yang menyakitkan, Melinda memilih tersenyum sambil mengangguk kecil pada Raka.

Almer tersenyum tipis dan berpikir bahwa Raka serta Melinda dalam masa pendekatan.

Almer telah selesai dengan makanannya, begitu pula dengan Raka dan Melinda.

“Euukkk!” Bambang bersendawa dengan cukup keras.

“Maaaf semuanya, saya benar-benar kenyang,” ucap Bambang dengan sangat santai.

“Tidak sopan,” celetuk Raka.

Almer meminta para pelayan untuk membawakan paper bag yang sudah ia siapkan.

Dan meminta para pelayan memberikannya kepada keluarga Melinda sesuai dengan nama yang tertera di paper bag tersebut.

“Ini apa, Tuan besar?” tanya Bambang.

Dina dan Katty saling melirik serta sangat tidak sabaran untuk melihat isi di dalam paper bag cantik itu.

“Kalian bisa membukanya!”

Bambang, Dina dan Katty cepat-cepat membuka isi di dalam paper bag tersebut.

Mereka sangat senang ketika melihat ada setelan jas yang akan dikenakan saat acara pernikahan serta gaun pesta untuk Dina dan Katty.

Tidak hanya itu, di dalamnya pun terdapat uang tunai yang cukup banyak untuk tiap masing-masing dari mereka.

“Wah! Ini uangnya banyak sekali!” Katty kegirangan mendapatkan uang sebanyak itu.

“Karena kalian sudah menerimanya, kalian boleh pulang!” perintah Almer yang tidak ingin mereka bertiga berlama-lama dikediaman keluarga Arafat.

Bambang sebenarnya masih ingin berlama-lama di rumah mewah itu. Akan tetapi, Bambang terpaksa pulang karena melihat raut wajah Almer dan terutama wajah Raka yang sangat tidak menyukai dirinya.

Ia pun memutuskan pamit bersama istri dan putri kesayangannya.

“Setidaknya tiga sampah sudah keluar dari rumah ini,” ucap Raka setelah mereka bertiga pergi.

“Kakek tahu kamu tidak menyukai mereka. Tapi tolong, jagalah sikap,” ucap Almer dan melenggang pergi menuju ruang kerjanya.

Kini, hanya ada Melinda dan Raka di ruang tamu.

“Kenapa masih diam? Bawa aku ke kamar!” perintah Raka.

“Baik, Mas Raka,” balas Melinda dan membawa Raka menuju kamar.

Melinda mendorong kursi roda Raka sembari memikirkan jalan hidupnya ke depan.

Apakah Melinda akan bertahan selamanya?

Ataukah akan menyerah begitu saja?

Entahlah, hanya Tuhan yang tahu nasib Melinda kedepannya.

To be continued

Thanks 😘

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

bergerac padatuhan ada balasan nya nati

2023-12-19

0

Neng Nong Alisya

Neng Nong Alisya

bertahan Dong... nanti malah c raka yg GK mau Melinda pergi

2023-11-13

0

Alvia Nora

Alvia Nora

sabar Melinda ada saatnya indak pada waktunya

2023-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (Prolog)
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Bab 1 (Prolog)
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!