Melinda tertunduk lesu di kamarnya, beberapa Minggu lagi mau tidak mau ia harus menikah dengan Raka Arafat.
Demi menyelamatkan sang ayah karena ulahnya Ayahandanya sendiri. Melinda mengalami semua ini, ia merasa sangat sedih. Namun perasaan itu hanya bisa ia kubur dalam-dalam di relung hatinya.
Biarlah semua derita ini aku tanggung sendiri, semoga mereka bahagia dan semoga setelah kejadian ini ayah bisa berubah dan tidak memandang aku sebelah mata lagi.Aku hanya ingin ayah kembali seperti dulu yang menyayangiku dan selalu memperhatikan aku. (Batin Melinda)
Pernikahan akan dilaksanakan 2 minggu lagi, dengan lapang dada ia harus menerima semuanya.
“Ayo Melinda kamu bisa! kamu tidak boleh lemah. Anggap saja ini adalah sebuah ujian dari Allah untuk kamu. Karena Allah tahu kamu bisa.”
Itulah kata-kata yang Melinda lontarkan dari mulut manisnya, meski di dalam hatinya merasakan sakit yang teramat dalam.
Mengorbankan masa depannya demi ayah kandungnya dan menerima pernikahan konyol yang sama sekali tak pernah ia bayangkan.
Melinda lalu merebahkan tubuhnya di ranjang miliknya.
“Kak Melinda!” panggil Katty lembut.
Melinda yang masih rebahan itu langsung terbangun, ia berpikir siapakah suara itu yang memanggil namanya.
“Kak Melinda, buka pintunya.”
Katty? tidak biasanya dia memanggil kakak dan bicara selembut ini? Pasti ada sesuatu yang membuatnya bertingkah laku seperti itu. (Batin Melinda)
“Ada apa?” tanya Melinda yang baru saja membuka pintu.
“Kak Melinda kok tanya begitu, kak Melinda sekarang turun ya!”
Katty sebenarnya malas jika harus pura-pura baik kepada Melinda, ia terpaksa karena permintaan dari Dina ibu kandungnya.
“Ayo Kak!” Katty mengajak Melinda untuk turun, ia menarik tangan Melinda kuat-kuat.
“Lepaskan! aku bisa sendiri,” ucap Melinda dan menarik tangannya dari genggaman Katty.
“Oke,” sahut Katty.
Sebelum turun Melinda kembali lagi ke kamarnya, ia tidak ingin terlihat menyedihkan.
“Sini sayang!” panggil Dina manis saat melihat Melinda menuruni anak tangga.
“Iya Bu,” sahut Melinda kemudian duduk berjejeran dengan yang lain.
Mata Melinda tertuju pada seorang pria tua yang tak lain adalah Almer Arafat.
“Tu.. tuan besar,” ucap Melinda gugup.
“Kakek, panggil aku kakek karena sebentar lagi kamu akan menikah dengan cucuku,” pinta Almer.
“Ba..baik ka..kakek,” ucap Melinda canggung.
Bambang dan Dina tersenyum lebar, mereka begitu bahagia saat mengetahui bahwa Melinda akan segera menikah dengan cucu seorang konglomerat.
Entah apa yang dipikiran Katty pada saat itu, wajahnya benar-benar terlihat masam.
“Kakek...” panggil Katty manja.
“Jangan panggil saya kakek, cukup menantu cucu saya,” ketus Almer. Almer sangat tak suka dengan Katty, karena sebelum berkunjung ke kediaman Bambang, Almer terlebih dahulu mencari informasi seluk beluk keluarga Bambang.
Katty sontak terkejut tak terkecuali, Bambang dan Dina. Sementara Melinda tersenyum di dalam hatinya, entah kenapa ia begitu senang. Untuk pertama kalinya ada yang berpihak padanya secara tidak langsung.
“Saya tidak ingin berlama-lama disini, tujuan saya kemari adalah untuk menjemput Melinda,” jelas Almer mengutarakan keinginannya datang.
“Tapi saya belum menikah kakek,” ucap Melinda.
“Kamu tidak perlu takut, kamu aman bersama kami,” sahut Almer meyakinkan.
“Ba..baiklah kakek, Melinda akan ke kamar untuk mengemasi pakaian Melinda,” ucap Melinda.
“Tidak perlu Melinda, disana kami sudah memberikan pakaian yang layak. Lagipula pakaianmu terlihat sangat kumuh berbeda dengan saudarimu yang terlihat begitu bagus.” Almer mengucapkan kata yang begitu menohok membuat mereka yang mendengar ucapan Almer merasa tak nyaman.
“Ba...baik kek.” Melinda pasrah.
Almer lalu membawa Melinda menuju mobil, terlihat sekali bahwa Almer tak menyukai keluarga Melinda.
“Kamu kenapa Melinda?” tanya Almer yang melihat kegusaran Melinda.
“Ti...tidak apa-apa kakek, Melinda hanya sedikit gugup,” jujur Melinda.
Almer tertawa kecil. “Untuk apa kamu gugup? kamu sudah kakek anggap seperti cucu sendiri,” ucap Almer.
“Te..terima kasih kakek,” balas Melinda.
Disisi lain.
Raka geram saat tahu bahwa sang kakek menjemput wanita yang sangat ia benci.
Untuk apa kakek menjemput wanita menjijikkan itu? Bukankah pernikahan kami 2 Minggu lagi?
Begitu tidak sabaran kakek. (Batin Raka)
Raka benar-benar kesal dengan sikap sang kakek, ia bahkan membatalkan seluruh meeting di kantor bersama orang-orang penting.
“Tuan muda ada apa memanggil saya?” tanya pelayan.
“Siapkan makanan untuk kakek dan calon istriku, jangan lupa berikan ini kepada makanan calon istriku,” ucap Raka sambil memberikan botol kaca kecil.
“ini apa tuan muda?”
“Kamu tidak perlu tahu, tuangkan saja itu ke makanannya.”
“Ba..baik tuan muda.”
Raka tersenyum jahat, ia tak sabar untuk membuat Melinda menderita.
Rasakan pembalasanku wanita menjijikkan, aku akan membuat kamu menderita. Bahkan untuk matipun kamu tak bisa. (Batin Raka)
1 Jam kemudian.
Raka duduk sambil menunggu kakek dan Melinda. Senyumnya bahkan tak pernah pudar membuat para pelayan terheran-heran karena Raka tak pernah tersenyum seperti itu.
“Ya ampun apakah ini mimpi? tuan muda kembali tersenyum.” Bisik salah satu pelayan.
“Aku kira tadi hanyalah mimpi, ternyata ini adalah sebuah keajaiban. Pasti calon istri tuan muda adalah orang yang sangat spesial.” Kata para pelayan yang lain.
Para pelayan sama sekali tak mengetahui tentang pernikahan konyol Raka dan Melinda.
Karena Almer menutupi kenyataannya rapat-rapat, mereka hanya tahu bahwa orang yang mencuri di rumah majikan mereka telah tertangkap.
Terdengar suara mobil memasuki halaman rumah.
“Tuan muda, tuan besar dan nona muda telah datang,” ucap pelayan yang baru saja datang menghampiri Raka.
“Baiklah, sampaikan pesanku kepada kakek aku telah menunggu di meja makan.”
“Baik tuan muda, saya permisi!”
Pelayan itu kemudian berjalan menemui Almer dan Melinda.
Tanpa basa-basi ia memberitahukan pesan yang Raka amanat kan.
“Tuan besar dan nona muda selamat datang! Tuan muda telah menanti Tuan besar dan Nona muda di meja makan.”
“Baiklah,” sahut Raka.
Almer berjalan menuju ruang makan, Melinda mengikuti Almer dari belakang.
“Selamat datang calon istriku!” ucap Raka.
“Te..terima kasih tuan muda,” sahut Melinda sambil menundukkan wajahnya.
“Melinda kamu jangan memanggil calon suami dengan sebutan tuan muda, cukup panggil dia Raka saja,” jelas Almer.
“Bolehkah saya memanggil mas saja?” tanya Melinda lembut.
“Bagaimana Raka? apakah Melinda boleh memanggilmu mas?”
“Tentu saja boleh kek, bagaimanapun dia akan menjadi Istriku,” ucap Raka sambil menekankan kata Istriku.
“Kamu dengar Melinda, kamu boleh memanggil Raka dengan sebutan mas.” Almer berbicara dengan lembut.
“Terima kasih kek dan terima kasih mas Raka.”
Ciiih... kalau bukan karena kakek sudah pasti kamu aku tendang jauh-jauh dari sini.
Kamu memang cantik, tapi aku tahu kamu dan ayahmu sengaja merencanakan pencurian itu agar masuk ke lingkungan keluarga terhormat ini. Dasar wanita materialistis. (Batin Raka)
“Ayo kek kita makan, kamu juga Melinda ayo kita makan!”
Mereka lalu makan bersama, Melinda yang awalnya takut untuk masuk ke rumah itu akhirnya lega juga. Ia merasa bahwa dirinya sangat diterima di rumah mewah itu.
Selesai makan Raka masuk ke kamar di dampingi seorang pelayan pria yang mendorong kursi roda.
Sementara Almer mengajak Melinda ke lantai atas.
“Ini sekarang adalah kamar milik kamu Melinda,” ucap Almer sambil menunjukkan kamar tidur yang sangat besar.
Menakjubkan, bahkan kamarku saja sangatlah kecil. Ini 3 kali lebih besar dari kamarku.(Batin Melinda)
“Te... terima kasih kek,” balas Melinda.
“Kakek tinggal, kamu istirahatlah.”
“Baik kek.”
Setelah kepergian Almer, Melinda langsung merebahkan tubuhnya ke kasur yang begitu empuk.
Bahkan kasur itu seperti busa yang sangat lembut bagi Melinda.
“Awwww, perutku kenapa sakit sekali.” Melinda tiba-tiba merasakan sakit perut, ia dengan cepat pergi ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian.
“Akhirnya...” Baru beberapa saat, Melinda merasakan sakit perut.
Kenapa perutku sakit begini, Ya ampun sangat sakit. (Batin Melinda)
Lagi-lagi Melinda masuk ke kamar mandi, entah berapa kali ia bolak-balik kamar mandi.
*****
Dikamar Raka.
Raka tertawa lepas di kamarnya, ia sangat senang mengerjai Melinda.
“Rasakan kamu wanita matre, kamu akan merasakan sakit perut sampai besok pagi,” ucap Raka bermonolog.
Sangking bahagianya Raka, ia datang menemui Melinda di kamarnya.
Raka saat itu menuju kamar Melinda tanpa bantuan pelayan, ia pergi seorang diri dengan kursi rodanya.
Tok.... Tok...
“Siapa?”
“Ini aku Raka,” ucap Raka.
“Masuklah!!” Melinda mempersilahkan Raka masuk.
“Bagaimana apakah sakit?” tanya Raka dengan senyum jahatnya.
Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Raka membuat Melinda tahu bahwa sakit perut yang dideritanya adalah ulah Raka.
“Kenapa mas melakukan hal ini kepada saya?” tanya Melinda sedih.
“Kamu tidak usah sok sedih seperti itu, simpan saja wajah munafik kamu. Aku tahu kamu dan ayahmu bersekongkol untuk masuk ke rumah ini kan,” ucap Raka dengan tatapan yang sangat tajam bahkan bulat sempurna.
“Kenapa mas menuduh saya seperti itu?” tanya Melinda.
“Menuduh kamu bilang? jelas-jelas itu semua fakta. Sudah jangan banyak bicara lagi, simpan air mata busuk mu itu jangan sampai kakek tahu,” ucap Raka.
“Tapi....”
“Diam!! aku paling tidak suka dibantah. Intinya aku sangat membencimu wanita matre, tak tahu diri dan menjijikkan seperti mu!” Raka berteriak keras, namun suaranya tak bisa terdengar sampai keluar karena setiap kamar terpasang peredam suara.
Setelah mengatakan itu Raka pergi meninggalkan Melinda dengan kursi rodanya.
Sementara Melinda menangis mendengar perkataan pedas yang terlontar dari calon suaminya.
Aku pikir semua ini adalah keajaiban dari Mu Ya Allah, ternyata tidak. Calon suamiku malah membenciku bahkan menghinaku. Kenapa hidupku selalu terbuang seperti ini? Sampai kapan aku harus seperti ini, semuanya tak ada yang menyayangiku. (Batin Melinda)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
083*******73
............,
2024-04-23
0
Ani Ani
tak ap janji keke saying buat bodoh aja
2023-12-19
0
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
Melinda yang sabarr yaaa nanti lama kelamaan juga Raka mencintai kmu ... sekarang hanya perlu kmu menaklukkan dan mengambil hati raja dengan pelan
2023-12-13
1