Bambang mendekati Raka dengan senyum lebarnya. Senyum yang terlihat dibuat-buat tanpa ada ketulusan sedikitpun dari seorang Bambang.
“Apa kabar Tuan muda? Saya harap, Melinda menjadi istri yang baik kedepannya untuk Tuan muda. Maksud saya calon menantu saya,” ucap Bambang dengan begitu manis.
“Jangan coba-coba memanggil ku dengan sebutan calon menantu apalagi menantu. Kamu seharusnya sadar diri dan tahu diri,” ujar Raka tajam setajam silet dan bukan pisau. 😏
“Baik-baik, saya mengerti calon menantu. Ma-maksud saya Tuan muda,” jelas Bambang dengan senyum manisnya.
Bambang dalam hatinya benar-benar mengutuk sikap dingin Raka terhadapnya. Ia pun berjanji akan mendapatkan keuntungan besar setelah putri kandungnya sah menjadi seorang istri dari Raka Arafat.
“Sayang, tolong buatkan Tuan muda kita ini minuman!” perintah Bambang pada putri kesayangannya, Katty.
“Baik, Ayahku sayang!” seru Katty dan melenggang pergi meninggalkan kamar dengan langkah kaki yang dibuat-buat.
Raka benar-benar jijik melihat Bambang maupun Katty yang sok manis dihadapannya.
“Calon istriku sayang, tolong buatkan kopi untuk calon suamimu ini!” pinta Raka yang seakan sudah sangat akrab dengan Melinda.
Melinda terheran-heran dengan sikap Raka. Namun akhirnya, Melinda tahu bahwa Raka sedang memainkan peran sebagai calon suami yang baik.
“Baik, Mas Raka,” balas Melinda dan bergegas menuju dapur.
Bambang tersenyum tipis melihat kedekatannya keduanya. Ia berpikir bahwa kedekatan Raka dan Melinda menjadi ladang harta untuknya.
Di dapur, Katty terlihat kebingungan untuk membuatkan minuman. Ia sendiri tidak pernah memasuki dapur untuk menyuguhkan minuman atau apapun itu. Ia hanya bisa memerintah dan memerintah kakak tirinya, Melinda.
“Syukurlah kamu disini, cepat buatkan minuman untuk suamimu yang lumpuh itu,” ucap Katty sambil menaikkan sebelah alisnya dan melipat kedua tangannya seakan dirinya adalah bos.
Melinda menghela napasnya dan tak menghiraukan apa yang dikatakan oleh Katty. Baginya, hinaan dan ocehan Katty sudah menjadi makanan sehari-hari di rumah itu.
“Kamu tuli ya!” Katty setengah berteriak sambil mendorong Melinda.
Melinda hampir saja terjatuh dan untungnya ia masih berpegangan pada sisi tembok.
“Bisa tidak, sebentar saja kamu jangan kasar seperti ini?” tanya Melinda yang mencoba untuk tetap tenang dan tak terpancing emosi.
Katty tertawa mengejek dan menganggap perkataan Melinda hanya angin lalu.
“Kamu seharusnya sadar diri, pakaian dan riasan seperti ini tidak cocok untukmu. Bagaimana mungkin seorang Upik abu menjadi Nona muda dan kaya raya di rumah calon suamimu.” Perkataan Katty benar-benar tajam kepada Melinda.
Melinda memilih fokus membuatkan kopi untuk Raka ketimbang meladeni Katty yang terus berkata kasar dan menghina dirinya.
Akan tetapi, tidak hanya Melinda yang mendengar ocehan itu. Rupanya, Raka diam-diam menguping apa yang dibicarakan oleh Katty maupun Melinda di dapur.
“Kamu mau kemana?” tanya Katty menghentikan langkah kaki Melinda yang ingin meninggalkan dapur.
“Mau memberikan kopi ini kepada Mas Raka,” jawab Melinda.
Katty langsung mengambil kopi yang berada di tangan Melinda dan bergegas menuju kamar.
Melinda hanya bisa pasrah dan mengikuti Katty yang berjalan beberapa meter di depannya.
“Tuan muda Raka, ini kopi manis untuk Tuan muda.” Katty tersenyum manis dan memberikan kopi hitam itu kepada Raka.
Raka menyunggingkan senyumnya dan sengaja menggeser tubuhnya sehingga kopi panas pun tumpah mengenai kaki Katty.
“Akkhhh... Panas!” Katty meloncat-loncat kepanasan dan segera berlari ke kamar mandi.
Bambang panik dan membuntuti putri kesayangannya yang terkena kopi panas.
Raka merasa sangat puas dengan apa yang dilakukan olehnya. Baginya, Katty pantas mendapatkan siraman kopi panas.
“Maaf, Mas Raka. Apa Mas Raka tadi sengaja melakukannya?” tanya Melinda dengan menundukkan kepalanya.
“Kamu kira aku sepicik itu melakukannya?” tanya Raka balik.
Melinda menggelengkan kepalanya dan meminta maaf karena pertanyaannya yang tak pantas itu.
“Kamar ini sangat panas, bawa aku keruangan yang ada AC nya!” perintah Raka sambil mengibaskan tangannya ke arah wajahnya.
Melinda menyalakan AC di kamar itu dan Raka menolaknya. Raka tidak ingin berada di kamar Bambang dan Dina yang menurutnya sangat pengap.
“Bagaimana dengan kamarmu?” tanya Raka yang sebenarnya ingin melihat-lihat isi kamar Melinda.
“Ka-kamar aku tidak memiliki AC Mas Raka,” jawab Melinda.
“Apa hanya kamar ini saja yang memiliki AC?”
“Tidak, Mas Raka. Kamar Katty juga memiliki AC, apakah Mas Raka mau ke kamar Katty?”
Wanita ini benar-benar polos apa kurang pintar? (Batin Raka)
“Antar saja aku ke kamarmu sekarang!” perintah Raka dingin.
Melinda mengangguk dan mendorong kursi roda Raka menuju kamarnya. Kamarnya lebih kecil dari kamar Bambang maupun kamar Katty.
Tidak ada AC ataupun kipas angin di kamar yang hanya berukuran 3 X 3 meter.
“Kau yakin ini adalah kamar?” tanya Raka memastikan.
“Kamar ini memang tak sebesar kamar yang di rumah Mas Raka. Akan tetapi, kamar ini adalah tempat ternyaman aku dan Ibuku,” jelas Melinda setengah berteriak.
“Aku hanya bertanya dan kau hanya tinggal jawab iya. Kenapa harus menceritakan hal yang lain?” tanya Raka yang terlihat kesal.
Melinda menyadari kesalahannya dan cepat-cepat meminta maaf kepada Raka.
“Aiishh menyebalkan sekali, ayo pulang!” perintah Raka yang tiba-tiba menjadi sangat kesal.
Melinda memukul-mukul mulutnya sendiri yang tak bisa mengerem. Ia kemudian membawa Raka keluar rumah.
“Tuan muda mau kemana?” Bambang dengan cepat menghentikan kursi roda Raka.
“Kau pikir aku mau kemana?” tanya Raka dengan tatapan membunuh.
Bambang menelan salivanya dan segera melepaskan tangannya yang sebelumnya memegangi kursi roda Raka.
“Tuan muda, tolong beri saya sedikit uang untuk pengobatan istri saya. Sekarang saya tidak bekerja lagi dan bingung harus makan apa,” ucap Bambang yang terlihat seperti pengemis yang tidak makan lebih dari 2 hari.
“Ayah jangan melakukan hal seperti ini.” Melinda mencoba membangunkan Ayahnya yang setengah membungkuk pada Raka.
Bambang dengan refleks mendorong Melinda karena berpikir bahwa dengan cara membungkuk dapat membuat Raka iba dan memberikan sejumlah uang yang cukup banyak kepadanya.
Raka mengepalkan tangannya melihat sikap kasar Bambang. Bagaimana bisa, seorang Ayah tega mendorong putrinya sendiri hanya demi uang.
Ditambah, Katty hanya diam saja menyaksikan Melinda terjatuh dan tak ada niat sedikitpun membantunya berdiri.
“Bangun!” perintah Raka pada Melinda.
Melinda pun bangun dan kembali mendekati Ayahnya. Akan tetapi, Raka langsung menarik tangan Melinda dan mendudukkannya di pangkuannya.
Melinda terkejut dan mencoba untuk bangkit. Namun sayangnya, usahanya tidak berhasil karena Raka merangkul perut Melinda dengan kedua tangannya.
“Diamlah.” Raka berbisik kepada Melinda.
Melinda pasrah dan mengikuti apa yang dikatakan oleh Raka.
“Siapa wanita yang sedang berada di pangkuan ku ini?” tanya Raka pada Bambang.
Bambang tertawa dan menganggap bahwa Raka sedang mengajaknya bergurau.
“Tuan muda ternyata memiliki jiwa yang humoris. Tentu saja putri saya yang paling cantik dan baik,” jawab Bambang memuji Melinda.
“Ayah... Bukankah Katty yang paling cantik dan baik?” tanya Katty yang tak terima dengan jawaban Bambang.
Bambang menoleh ke arah Katty dan memberikan tatapan tajam ke arah putri kesayangannya.
Katty terkejut dan segera berlari masuk ke dalam rumah. Ia sangat kesal dengan Bambang yang mengatakan bahwa Melinda paling cantik dan paling baik.
Raka menurunkan Melinda dan mengeluarkan dompetnya. Ia mengambil semua uangnya berwarna merah dan melemparkannya ke wajah Bambang.
“Ambillah uang ini!”
Usai melemparkan uang tersebut, Raka mengajak Melinda untuk segera pulang.
Bambang sama sekali tak menoleh ke arah Melinda, ia sibuk mengumpulkan uang yang berceceran di lantai.
Melinda yang melihat perilaku Ayahnya hanya bisa diam sambil menahan air matanya.
Ayah ternyata lebih mementingkan uang daripada diriku. (Batin Melinda)
To be continued
Mohon untuk memberikan like 💖 komen 👇 dan tambahkan favorit 💖 terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Hyuna❤️Aditya
jaangan kasi celah raka
2024-06-08
0
Hyuna❤️Aditya
huuuuuuuuummmzzz
2024-06-07
0
Hyuna❤️Aditya
heee?mzzz
2024-06-06
0