Bab 3

Melinda bangun dengan perut yang masih sakit, ia mengalami diare akibat ulah Raka pria yang membuatnya kesakitan seharian dan sepanjang malam. Kasur empuk yang menjadi alas tubuhnya mengistirahatkan diri sama sekali tidak dapat memengaruhi rasa nyaman untuknya.

Lagi-lagi hidupku harus malang seperti ini, apa tidak ada cara lain untuk membahagiakan ku ya Allah? (Batin Melinda)

Melinda berjalan dengan tertatih-tatih menyeret kakinya menuju kamar mandi.

Di dalam kamar mandi ia membersihkan tubuhnya setidaknya air hangat dapat membuatnya tenang.

Selesai mandi Melinda keluar kamar mandi yang hanya terbalut handuk berwarna putih polos. Ia bingung saat membuka almari pakaian berbahan dasar kayu jati dengan ukiran bunga, didalamnya banyak sekali pakaian yang bisa dikatakan adalah pakaian kelas atas.

Benarkah semua ini adalah milikku? rasanya sangat aneh jika aku mendapatkan pakaian ini, apakah ini keberuntungan ataukah awal dari kesialan aku? (Batin Melinda)

Melinda dengan ragu meraih gaun berwarna hijau muda dan dipanggangnya ada hiasan pita kecil.

“Sebaiknya aku pakai yang ini saja! pakaian ini lebih sopan dibandingkan yang lain,” ucap Melinda.

Gadis berumur 20 tahun itu kini sudah terlihat cantik dan rapi.

“Nona muda! apakah anda sudah bangun?” Terdengar suara wanita dari luar pintu.

“Sudah, aku sudah bangun,” balas Melinda.

“Bisakah Nona muda membuka pintu?”

“Ba.. baiklah tunggu sebentar!” Melinda kemudian mendekati pintu dan membukanya.

“Ternyata nona muda sudah rapi, kalau begitu nona muda segeralah turun ke bawah! Tuan besar dan tuan muda telah menunggu anda di meja makan!”

Oh tidak Bagaimana ini? kenapa aku harus makan bersama dengan pria jahat itu. Bolehkah aku menolaknya? (Batin Melinda)

“Ba.. baiklah!”

Melinda turun dengan menggunakan lift, sangking groginya Melinda bahkan terjatuh saat keluar dari lift. Raka tertawa terpingkal-pingkal saat melihat Melinda terjatuh, lift itu tepat berhadapan dengan meja makan.

“Hentikan tawamu Raka!” perintah Almer.

Raka langsung menghentikan tawanya, wajahnya seketika berubah serius. Entah apalagi yang direncanakan oleh Raka, pria itu mendekati Melinda dengan kursi rodanya.

Mau apa dia mendekatiku? apa yang kemarin tidaklah cukup, perutku bahkan sampai sekarang masih sakit. (Batin Melinda)

“Apakah sangat sakit?” tanya Raka penuh perhatian. Namun perhatian itu semata-mata ia lakukan agar sang kakek percaya terhadapnya.

“Ti...tidak sakit sama sekali,” sahut Melinda.

Melinda lalu melangkahkan kakinya menuju meja makan, namun tangan kekar Raka menahannya.

“Apa kamu begitu tega sampai-sampai meninggalkan ku?” tanya Raka yang masih berakting sok baik.

“Maksudnya?” tanya Melinda terheran-heran.

“Bantulah calon suamimu ini menuju meja makan dengan cara mendorong kursi rodaku ini!” pinta Raka.

Raka lalu tersenyum tipis dan mengedipkan matanya kepada Melinda.

Apalagi yang dia lakukan? barusan ia mengedipkan mata kearah ku? (Batin Melinda)

“Bisa tidak?” tanya Raka.

“Ba... baiklah!” seru Melinda.

Gadis itu dengan ragu-ragu mendorong kursi roda Raka menuju meja makan, Almer tersenyum senang melihat kedekatan mereka.

“Siapkan!” perintah Almer.

Sekitar 10 pelayan datang dengan membawa berbagai macam makanan. Sampai-sampai Melinda dibuat tercengang saat melihat begitu banyak makanan di meja makan itu.

Ya ampun makanan sebanyak ini mana bisa dihabiskan untuk 3 orang? bahkan di acara nikahan saja tidak sebanyak ini. (Batin Melinda)

“Tutup mulutmu sayang! nanti ada lalat masuk ke dalam mulutmu itu,” bisik Raka.

“Ma...maaf,” sahut Melinda.

“Hentikan Raka, jangan ganggu cucu menantu kakek. Sekarang kita makan bersama!”

“Baik kek!” sahut Raka.

Melinda memperhatikan cara makan Almer dan Raka. Kedua pria itu makan dengan sangat elegan, membuat Melinda ragu untuk menyendok makanan ke dalam mulutnya.

“Kamu kenapa tidak mulai memakan makanan kamu Melinda?” tanya Almer.

Jelaslah wanita menjijikkan ini belum juga makan, pasti cara makan dia dan kita berbeda. Kakek kenapa selalu memperhatikan wanita ini, jelas-jelas dia adalah anak dari si pencuri. (Batin Raka)

“Melinda tidak bisa makan seperti cara makan kakek dan Mas Raka,” ucap Melinda dengan jujur.

“Kamu makanlah seperti biasanya saat kamu makan dirumah, kakek bisa mengerti!”

“Terima kasih kek,” sahut Melinda.

Melinda dengan hati-hati memasukkan sesuap nasi ke dalam mulutnya, bahkan ia mengunyah makanan dengan sangat pelan agar tak menimbulkan suara.

“Sekarang kita sudah selesai sarapan, kakek hari ini akan ke kantor. Kakek harap Raka dan Melinda banyak mengobrol agar kalian semakin dekat!” pinta Almer.

“Kakek tenang saja, Raka akan membuat Melinda nyaman disini!” seru Raka.

Melinda hanya mendengarkan kakek dan cucu itu berbicara, ia menelan Saliva nya dengan sangat kasar. Entah apalagi yang akan diperbuat Raka terhadapnya.

Akhirnya Almer benar-benar pergi meninggalkan Raka dan Melinda.

“Kakek sudah pergi, sekarang antar aku ke taman belakang!” perintah Raka.

“Ma...mau ap..apa kita ke belakang?” tanya Melinda terbata-bata.

“Kamu tidak perlu tahu, cepat antarkan aku sekarang!”

“Ba..baik mas Raka!”

Mas Raka, Mas Raka. Apa bagusnya dengan nama itu. Seharusnya dia panggil aku dengan sebutan tuan muda seperti pelayan-pelayan yang lain. (Batin Raka)

Melinda mendorong kursi roda itu menuju taman belakang.

“Sekarang kamu berdiri disitu!” perintah Raka sambil menunjuk kursi dekat kolam renang.

“Bu..buat apa aku kesana mas?”

Melinda sangat ketakutan, ia tahu jika Raka merencanakan sesuatu.

“Cepat jalankan saja perintahku!”

Melinda dengan terpaksa mengikuti perintah Raka, gadis itu lalu duduk di kursi dekat kolam renang.

1 menit, 2 menit, 5 menit dan kini sudah 30 menit Melinda duduk terdiam. Sementara Raka hanya memandang dari kejauhan sambil tersenyum licik.

Kenapa perasaanku jadi tak enak begini? Apakah aku hanya diperintahkan untuk duduk berdiam seperti ini? (Batin Melinda)

Raka benar-benar sangat senang, ia tak sabar menunggu reaksi dari Melinda yang duduk di kursi itu.

30 menit sudah, tapi sampai kapan obat itu bereaksi. (Batin Raka)

Senyum Raka tiba-tiba merekah saat melihat gelagat dari Melinda yang sudah mulai tidak bisa diam, Melinda mulai sibuk menggaruk-garuk tubuhnya.

Akhirnya obat gatal itu bereaksi juga. (Batin Raka)

Melinda merasakan gatal pada kaki dan pinggulnya lama-lama rasa gatal itu menjalar ke sekujur tubuhnya. Sangking gatalnya Melinda tak sadar bahwa dirinya sudah berada di dekat pinggiran kolam renang.

JEBBURRRR!!!

Melinda terjatuh ke dalam kolam renang, rupanya gadis itu tidak bisa berenang.

Raka pun panik saat melihat Melinda tak menampakkan batang hidungnya.

“Siapapun yang mendengar suaraku cepat kesini!” teriak Raka.

Para pelayan dan bodyguard yang mendengar teriakkan Raka berlari kearahnya.

“Ada apa tuan muda?” tanya mereka kompak.

“Kalian kenapa malah kesini, cepat bantu Melinda sekarang! dia sedang tenggelam,” teriak Raka.

Raka begitu panik, ingin rasanya ia menceburkan diri menyelamatkan Melinda. Namun apa daya, kakinya saat itu tidak bisa berbuat apa-apa. Kebetulan yang menyelamatkan Melinda adalah pelayan, Raka bersyukur karena bukanlah bodyguard yang menyelamatkan Melinda.

“Kamu sedang apa?” tanya Raka yang melihat seorang bodyguard mencoba mengangkat tubuh Melinda.

“Ingin membantu nona muda,” sahut bodyguard.

“Tidak perlu biar aku saja, sekarang kalian para pelayan angkat calon istriku dan bawa ke pangkuan sekarang!” perintah Raka.

“Tapi....”

“Tidak ada tapi-tapian, cepat!” perintah Raka.

Akhirnya 2 orang pelayan berusaha mengangkat tubuh Melinda dan berhasil menaruh tubuh Melinda dipangkuan Raka.

Meski Raka saat itu sedang lumpuh, namun tak mengurangi kegagahan dari tubuh seorang Raka.

Bahkan para pelayan berdecak kagum melihat perhatian dan kepedulian Raka terhadap calon istrinya itu.

Like ❤️ komen 👇

Lanjut?? komen+Vote 🙏😭

Terpopuler

Comments

083*******73

083*******73

...

2024-04-24

0

Ani Ani

Ani Ani

pura2 aja

2023-12-19

0

🍌 ᷢ ͩAngela❣️🍁𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍌 ᷢ ͩAngela❣️🍁𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

Rakaaaa awassss buciiiin tingkat dewa lhooooo 😅😅😅😅

2023-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (Prolog)
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Bab 1 (Prolog)
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!