Perpisahan smp akhirnya tiba jingga sangat bersyukur dia mendapat ringking 10 besar dari 35 siswa dikelasnya walau dia tidak masuk 3 besar, saat perpisahan tak sengaja dia dapat teman baru jingga anak c dan dapat teman baru anak b, mereka mengobrol dengan asyiknya sangat disayangkan dia dapat teman baru dengan hoby yang sama tapi tidak bisa bersama, sama-sama suka musik dan tari sayang mereka dekat saat perpisahan andai dapat mengulang waktu ingin sekali dekat lagi dan bersama sayang ria akan melanjut kan ke luar kota dengan ortunya.
Dan akhirnya. Jingga berusaha untuk memutuskan sendiri melanjutkan dimana jingga masuk smk swasta di kotanya karna smk negri terlalu jauh dari rumahnya, jingga butuh waktu setengah jam lebih diperjalanan naik bus belum lagi harus naik sepeda 20 menit untuk mencapai jalan raya. Sebenarnya jingga dilarang masuk smk karna kakak-kakak nya semua lulusan madrasah aliyah tp jingga menolak keras keinginan ayahnya karna merasa t8dak mau punya nasib sama dengan kakak-kakak nya yang hanya punya pengalaman begitu saja karna sekolah itu walau negri tp rasanya akan sulit cari kerja kalau tidak kuliah. Makanya jingga ingin segera bekerja setelah lulus smk nanti, dia tidak mau seperti kedua kakaknya yang menganggur karna tak kuliah, karna ayahnya hanya mampu menguliahkan satu orang yaitu kakak perempuannya yang umur 30tahun belum menikah dan tidak punya pekerjaan.
Kadang jingga merasa tak adil sama-sama anaknya tapi kenapa mendapat perlakuan yang berbeda.
"hai..." sapa seseorang yang membuat kaget jingga ternyata teman satu desa satu sd tp beda sekolah saat smp, namanya mur.
"ohh mur kok ada disini?? Tanya jingga
" iya aku sekolah disini, sama mbak uli juga "kata murti uli dan murti satu sekolah dasar, uli adalah kakak sepupu murti mereka sepantaran jingga termasuk paling muda diantara mereka.
" lalu kakakmu uli mana??"tanya jingga, memang jingga lebih dekat dengan uli di pondok saat mengaji dia tidak begitu dekat dengan murti karna murti tidak mau mengaji.
" tuhh dia datang sama tini katanya tadi ke kamar mandi"kata murti
"wahh jingga kamu juga disini yaa wah kita kayak reoni aja yaa hahahahaha......" tawa tini dia juga satu sekolah dasar dengan jingga cuman lebih tua 1tahun dari jingga.
"wah asyik dong kita bisa pulang pergi bareng rame dong banyak temannya" ujar uli
"jingga kamu kenapa" tanya tini "kok wajahmu agak pucat"
Jingga"jangan diketawain yaaa... Aq tadi pusing banget berangkat hampir mabok naik bis"
"ngak apa-apa jingga nanti kalau sudah biasa ngak mabok lagi" kata murti
"kemarin naik apa kesini daftar??" tanya uli
"dianter embak naik motornya bapak" kata jingga
"tuh ada bus ayo naik" ujar tini
Mereka berempat naik bus maklum jingga tidak pernah kemana-mana jangankan jalan-jalan keluar rumah saja hampir tidak pernah. Sungguh sial mereka naik bus yang agak ugal-ugalan setelah hampir dekat di tempat turun nya jingga naik bus jingga benar-benar menahan mual dari 15 menit yang lalu dan akhirnya jingga tidak bisa menahan nya.
"uk uk" dia menutup mulutnya dan menepuk paha uli. Uli yang sadar langsung teriak ke kernet minta kresek/plastik menurut orang desa kalau menurut umumnya kantong plastik.
"pak pak temenku mabok mau muntah" teriak uli
"waduh tahan yaa dek gimana ini kokyo pas habis" , kata kerneknya
Suuuooorrrr tangan jingga yang keciltidak cukup menahan muntahnya, terpaksa mengeluarkan sebagian muntahnya, jingga sangat malu karna muntah disebabkan mabok perjalanan.terpaksa melepas jaketnya.
"duh malu bangett" batin jingga
setelah turun dari bis jingga masih melanjutkan muntahnya dipinggir jalan dibantu uli dan tini memijat pendak dan lehernya.
"gimana jingga udah baik kan, besok coba beli obat anti mabok" kata tini
"jangan kasian nati kalau pelajaran,dia jadi ngantuk" ujar uli
"tak apa nanti juga lama kelamaan terbiasa" kata murti
Setelah jingga baikkan dia mengajak temannya mengambil sepeda ditempat parkir.
"udah ayuk pulang nanti aku harus bersihin bajuku juga buat sekolah besok" kata jingga setelah kejadian itu jingga sangat berhati-hati dia sangatt mau sekali untung bus yang ditumpanginya tidak setiap hari lewat daerah sana.
Tak terasa hampir sebulan bersekolah tiba-tiba jingga tak sengaja melihat sekelebat sosok berjalan di gedung kelas 2 jurusan akuntansi, jingga mendekati lorong yang sangat gelap itumelewati lab biologi anak kuliahan, sekolah jingga kalau pagi untuk anak smk swasta kalau sore untuk anak kuliahan sekolah jingga masih jadi satu dengan kampus, saat jingga mengejar sosok putih berkelebat dia ditahan seseorang jingga tersentak kaget sampai hampir melompat.
"dek kenapa lagi nyari seseorang??" jingga melepaskan tangannya dia tidak bisa berkata dan bingung menjelaskan
"kamu ngejar bayangan putih tadi yaa??" tanya masnya
"iya mas bagaimana mas tau" tanya jingga
"kenalkan nama saya mas tur, ikut saya ke ukm kampus yukk bentar aja" kata mastur dia tinggi gondrong dia tinggal di ukm kampus
"sambil berjalan yukk ngobrolnya, kamu ngak takut ngejar jenis kayak gitu??" tanya mas tur
"emang ngak apa-apa ya mas saya masuk ukm kan saya anak smk 3 mas cewek lagi, perkenalkan nama saya jingga" kata jingga sambil tersemnyum tanpa jabat tangan setelah sampai ke ukm
"masuk jingga silahkan duduk, teman-teman kenalin nih jingga anak smk 3 nemu dilorong" kata mas tur"kenalin jingga ini teman-teman aku di leluhurnya sesepuhnya penghuni UKM namanya. Kas yus, ini maskus, dan yang ini panggil budi bulat gemuk dan gedi hahaha.... "lanjutnya sambil bercanda dan mereka salaman satu-satu sambil ngenalin diri ke jingga.
" anak kelas apa jingga belum ada jurusan ya kalau kelas satu"kata maskus
"saya kelas 1-5 mas iya belum nanti kalau kelas dua ambil jurusan akuntansi rencananya.
" kok mau sih diajak tur kan gondrong gitu dia hahaha.... "kata mas yus dia tampan tinggi
"udah jangan bercanda, jingga kamu ngak takut ngejar sosok putih tadi??" kata mastur "yus dia ngejar sosok putih yang baru-baru ini sliweran itu yus makanya tak cegah"
"wuuiihhh...." kata mas budi
"mas kalian bisa lihat juga??? itu bukan bukan kuntil anak mas dia anak akper yang katanya baru meninggal semingguan kena serangan jantung cantik banget" kata jingga keceplosan.
"dari mana kamu tau dia baru ninggal semingguan?? memang sih banyak yang lihat sekitar lima hari ini" tanya masyus penasaran"aq sih tidak percaya sebenarnya karna ngak pernah liat langsung tapi anak-anak banyak yang ngeluh takut"
"dia sempet megang tangan aku mas secara tidak sengaja saya berkomunikasi dengan dia, dia bilang dia meninggal belum lama dia diruang lantai dua paling ujung sebelah kiri dia ngajak saya kesana saat belajar tiba-tiba merasa dadanya sakit dan temen-temen nya mengira dia tidur akhirnya saat sadar dia sudah meninggal dosen dan temennya ngak ada yang tau, apa dia sudah dimakamkan?? "kata jingga panjang lebar.
" nanti itu bayangan kamu jangan ngarang" kata masyus
"mas boleh kok tidak percaya sama saya mas sebenarnya sudah ngak kuliah yaa, ngapain mas sering di ukm mas ngak kerja?" Tanya jingga
"iya dari mana kamu tau kamu demen sama saya sejak pertama kali bertemu ya??" Tanya mas yus
"saya sudah punya pacar saya tidak tertarik sama sekali dengan mazyus wajah mas yus itu menipu, dan satu hal lagi berhenti membaca doa tertentu dalam jumlah tertentu, saya bisa lihat wajah mas yus sebenarnya" kata jingga tanpa ekspresi
"hahaha...... Wahahaa......." mereka semua tertawa mendengar penuturan jingga
"jangan sok tau kamu" kata mas yus
"mas jangan terlalu keras sama diri sendiri banyak yang naksir kamu dengan tulus ingat umur mas lebih tua dari mereka-mereka jangan karna mas pernah terluka patah hati mas dingin dengan semua wanita, dan jangan sombong tidak semua wanita seleranya seperti anda "kata jingga mulai jengkel
" wah sudah dek ngeri aku lama lama dekat sama kamu"kata mas yus diiringi gelak tawa teman-teman nya dan dia berlalu pergi
"mas saya harus pulang saya ngak begitu berani nyebrang sendiri saya takut nanti keburu ngak ada temen nyebrang" kata jingga
"udah nanti aku sendiri yang ngantar kamu nyebrang" kata mas tur
"kalau dia punya temen akper yang mas kenal bilang suruh ngasih buku diarynya yang tertinggal ke keluarganya mas, dia hanya ingin berterima kasih dan bilang sangat sayang ke ortunya, dia juga bilang mungkin ini sudah takdirnya dia sering masuk rumah sakit merepotkan ortunya, jangan lupa mas doakan dia agar tenang dan bahagia disisi allah, hanya itu yang bisa saya dengar dia sekarang ada disini,
sebenarnya saya juga ngak mau mas kayak gini saya bisa dianggap gila sama orang lain dan tolong jangan bilang siapa-siapa ya mastur dan mas yang lainnya" kata jingga
"iya kita kan teman" kata mas budi "rahasia kamu dijamin aman"
"terimakasih" kata jingga yang berpamitan diikuti mas tur
mastur walau gondrong berkumis dia cukup populer, dan lumayan terkenal karna baik dan ramah, sepanjang jalan banyak yang menyapanya berdehem dan menggodanya karna berjalan disamping jingga tapi jingga cuek bebek. Setelah kejadian hari itu anak-anak ukm dan beberapa anak kampus sering ikut menyapa jingga dan setelah beberapa hari mastur mengucapkan terimakasih pada jingga setelah disampaikan semua ke teman akper yang dia kenal tidak ada lagi sosok banyangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments